Efektivitas Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kedisplinan Siswa Di SMK Negei 1 Masohi

dokumen-dokumen yang mirip
[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM:

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGANTRU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

EFEKTIVITAS TEKNIK BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS X SMAN LOCERET NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

III METODE PENELITIAN

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDEKATAN TIDWELL DAN BACHUS DALAM LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP AGRESIVITAS PESERTA DIDIK KELAS VIII PAGI SMPN 9 TAMBUN

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa yang berprestasi dengan kepribadian unggul.

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

JURNAL THE EFECTIVENESS OF SOCIODRAMA TECHNIQUE TO MINIMIZE HIGH BULLYING BEHAVIOR AT EIGHT GRADE OF SMPN 2 PAPAR ACADEMIC YEAR 2016/2017

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMPN 17 KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, metode penelitian, desain penelitian, langkah-langkah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Transkripsi:

1 Efektivitas Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kedisplinan Siswa Di SMK Negei 1 Masohi Rusnawati Ellis, S.Psi, M.Pd E-mail: rusnawatiellis@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan metode bermain peran untuk meningkatkan kedisplinan siswa di SMK Negeri 1 Masohi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre eksperimental design yang menggunakan teknik one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X sebayak 120 siswa, dan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive yaitu sampel yang mempunyai tujuan sehingga yang menjadi sampel adalah 15 siswa yang mempunyai tingkat disiplinan sedang 6 dan rendah 9. Analisis menggunakan Uji Wilcoxson dan di bantu SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Asymp. Sig. = 0.001. Oleh karena nilai Asymp. Sig. = 0.001 < α = 0.05 maka H o ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulan Ada perbedaan yang signifikan tingkat kedisiplinan siswa sebelum dan sesudah mengikuti sesi metode bermain peran. Kata Kunci: Bermain peran, Kedisplinan siswa PENDAHULUAN Peraturan tata tertib siswa di sekolah merupakan ketentuan yang berupaya mengatur perilaku dan sikap siswa agar disiplin dalam melaksanakan tugas-tugas di sekolah, patuh dan taat terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah (Tapa, 2009). Adanya peraturan sekolah diharapkan dapat mendorong siswa untuk mentaati peraturan dan tidak mencoba untuk melanggar. Menaati peraturan berdasarkan dorongan dalam diri, akan membentuk kesadaran siswa untuk berperilaku disiplin di sekolah dan bukan merupakan suatu keterpaksaan. Peraturan yang dimaksud di sekolah adalah tata tertib siswa. Tata tertib tersebut harus dipatuhi siswa selama berada di sekolah. Siswa yang dapat melaksanakan tata tertib dengan benar akan merasa terarah untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan dan terhindar dari perasaan terpaksa. Tulus (2004) menjelaskan bahwa disiplin adalah mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar. Kedisiplinan sering dikaitkan dengan ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap tata tertib, kaidah-kaidah serta aturan-aturan yang berlaku. Disiplin

2 merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aktifitas manusia sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Amir Daien, menjelaskan bahwa disiplin sebagai adanya kesediaan untuk memenuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan-tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut. Menurut Widodo (2010), bentuk perilaku tidak disiplin siswa antara lain perilaku membolos, terlambat masuk sekolah, rebut di kelas, mengobrol saat guru sedang menjelaskan pelajaran, tidak mengenakan atribut sekolah secara lengkap, dan menyontek. Kedisiplinan merupakan salah satu nilai penting yang harus dimiliki siswa. Namun pada prakteknya, masih banyak siswa yang tidak taat pada peraturan sekolah. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hampir setiap hari ada siswa yang datang terlambat ke sekolah, dan masih ditemukannya kasus siswa yang tidak disiplin serta membolos dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, sekolah sebenarnya telah mempunyai peraturan dan tata tertib yang tujuannya adalahuntuk mendisiplinkan siswa, misalnya bagi siswa yang terlambat masuk sekolah harus menyapu dan membersihkan lapangan bola volley dan bola basket, mengangkat kotorankotoran yang ada di jalan masuk sekolah dan kotoran yang ada di depan kelas maupun di selokan atau got, siswa yang terlambat biasanya di kontrol oleh guru BK yang bekerja sama dengan guru petugas harian dan satpam. Namun ternyata berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pihak sekolah, selalu saja ada siswa yang masih sering terlambat. Dalam aturan sekolah mengharuskan siswa datang sebelum jam 07.00 WIB, tetapi kenyataannya masih ada siswa yang datang lewat jam tersebut. Siswa yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran. Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya siswa yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan, beres-

3 beres rumah dan sebagainya. Alasanalasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah di mulai. Namun apapun alasan para siswa yang datang terlambat menunjukan tingkat kedisiplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik pada lembaga pendidikan yang bersangkutan. Bimbingan diperlukan guna memberikan intervensi untuk masalah kedisplinan peserta didik. Strategi untuk meningkatkan displin peserta didik adalah menggunakan teknik bermain peran. Bermain dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku untuk meningkatkan displin peserta didik dengan cara memainkan peran tokoh tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut cerita bersama, sehingga berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu peranan atau model. Bimbingan melalui bermain peran ini dibuat dengan tujuan untuk membantu peserta didik belajar mentaati peraturan dan meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah. KAJIAN PUSTAKA Disiplin merupakan cermin kepribadian seseorang. Kemampuan atau kekuatan yang ada pada individu diperlukan sebagai cara untuk memahami cirri utama disiplin. Disiplin berasal dari bahasa latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan, kerohanian serta pengembangan bakat. Winataputra, (1998: 10) menjelaskan bahwa disiplin didefinisikan sebagai berikut: (1) disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok; (2) disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; (3) disiplin disamakan dengan hukuman. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2003), disiplin berarti tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya), ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib. Tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan situasi yang tertib. Tata tertib dan disiplin sekolah berlaku untuk semua unsur yang ada di sekolah dan tidak terkecuali untuk kepala sekolah, guru dan staf semuanya harus patuh dan taat pada peraturan sekolah yang berlaku dan menjadi komitmen yang mengikat.

4 Sejak awal siswa perlu dididik untuk selalu bersikap disiplin di sekolah, sehingga siswa akan terbiasa untuk bertanggung jawab dalam mentaati peraturan sekolah. Muss (dalam Sarlito, 2004: 27) memaparkan bahwa anak adalah manusia kecil yang perlu di didik dengan disiplin untuk mencegah berkembangnya perilaku negatif. Pendidikan tentang kedisiplinan sangat penting dalam perkembangan siswa, karena dapat menanamkan sikap bertanggung jawab, mandiri dan berperilaku positif dalam menjalankan kegiatan sehari-hari di sekolah. Penerapan kedisiplinan di sekolah akan membuat siswa berperilaku dan bersikap patuh dan taat kepada peraturan sekolah, tidak ada lagi siswa yang terlambat, membolos, membuat kerusuhan, dan terlambat dalam melaksanakan tugas. Dalam menenamkan kedisiplinan pada siswa, guru sebagai pendidik harus bertanggungjawab untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi teladan, sabar dan penuh penegertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin diri pada peserta didik. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) membantu mengembangkan pola perilaku dalam dirinya; (2) membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya; (3) menggunakan pelaksanaan aturan sekolah sebagai alat untuk meningkatkan kedisiplinan Model role playing ini sangat efektif untuk memfasilitasi peserta didik dalam mempelajari perilaku sosial dan nilainilai. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa: (a) kehidupan nyata dapat dihadirkan dan dianalogikan ke dalam skenario permainan peran; (b) role playing dapat menggambarkan perasaan otentik siswa, baik yang hanya dipikirkan maupun yang diekspresikan; (c) emosi dan ide-ide yang muncul dalam permainan peran dapat digiring menuju sebuah kesadaran, yang selanjutnya akan memberikan arah menuju perubahan; dan (d) proses psikologis yang tidak kasat mata yang terkait dengan sikap, nilai, dan sistem keyakinan dapat digiring menuju sebuah kesadaran melalui pemeranan spontan dan diikuti analisis (Joyce Bruce, 2009: 329). Mulyasa (2004: 223-224) menyatakan empat asumsi yang mendasari teknik bermain peran (role playing) dapat mengembangkan perilaku yang baik dan nilai-nilai sosial, yang kedudukannya sejajar dengan modelmodel mengajar lainnya. Keempat asumsi tersebut sebagai antara lain: (a) bermain peran dilaksanakan berdasarkan

5 pengalaman peserta didik dan isi dari pelaksanaan teknik ini yaitu pada situasi "disini pada saat ini"; (b) bermain peran memungkinkan peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa bercermin pada orang lain. Mengungkapkan perasaannya untuk mengurangi beban emosional; (c) teknik bermain peran ini berasumsi bahwa emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan melalui proses kelompok. Pemecahan tidak selalu datang dari orang tertentu, tetapi bisa saja muncul dari reaksi pengamat terhadap masalah yang sedang diperankan. Dengan demikian, para peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan masalah yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Dengan demikian, peserta didik belajar dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan masalah yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya secara lebih optimal lagi; (d) teknik bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yang tersembunyi, berupa sikap, nilai dan sistem keyakinan, dapat diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan. Dengan demikian, peserta didik dapat menguji sikap dan nilainya yang sesuai dengan orang lain, apakah sikap dan nilai yang dimilikinya perlu dipertahankan atau diubah. Tanpa bantuan orang lain, para peserta didik sulit untuk menilai sikap dan nilai yang dimilikinya. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang dipilih ialah dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini dipilih guna mendapatkan hasil dari penelitian tersebut, penelitian ini dimaksudkan juga untuk memperoleh hasil dari teknik pegumpulan data yang ada dalam rumusan masalah dan identifikasinya. Menurut Sugiyono (2006:12) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre eksperimental design yang menggunakan teknik one group pretest-posttest (Sugiyono, 2006). Melalui desain ini penelitian dilakukan hanya pada satu kelompok dengan melakukan dua kali pengukuran yaitu O1 (pretest) untuk mengukur peningkatan kedisiplinan siswa sebelum diberikan metode bermain peran. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

6 (Pretest) Perlakuan (Postest) Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Masohi, Ambon. Populasi berjumlah 120 orang yang terdiri dari 4 jurusan dan terbagi 5 kelas. Untuk selengkapnya dapat dilihat melalui tabel di bawah. O 1 X O 2 Tabel 1. Populasi Siswa SMK Negeri 1 Masohi N Kelas Populasi Juml o L P ah 1. Administrasi 17 9 26 perkantoran 2. Akuntasi A 10 18 28 3. Akuntasi B 13 10 23 4. Tata niaga 10 14 24 5. Usaha jasa 9 10 19 parawisata Jumlah 59 61 120 Pengambilan sampel dalam penelitian yaitu sejumlah 15 pesera didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu pengambilan sampel bertujuan untuk memperoleh hasil kedisiplinan siswa yang rendah dan sedang. Cara pengambilan sampel yang rendah dilakukan secara random menggunakan undian. Untuk melihat keefektifan metode bermain peran untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, maka analisis yang di gunakan adalah dengan menggunakan uji wilcoxson yaitu melihat perbedaan hasil pre dan post test dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profil tingkat kedisiplinan siswa di SMK Negeri 1 Masohi secara umum berada kategori sedang. Kemudian pada tabel 2 hasil profil umum kedisiplinan siswa berikut ini. Tabel 2. Profil Umum Tingkat Kedisiplinan Siswa SMK Negeri 1 Masohi Kategori Interval F Persentase (%) Tinggi 40 79 26 26 Sedang 80-119 65 65 Rendah 120-160 9 9 Jumlah 100 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat kedisiplinan siswa dari 100 terdapat 26 mahasiswa (26%) berada pada kategori tinggi, 65 mahasiwa ( 65 %) berada pada kategori sedang dan 9 mahasiwa (9 %) kategori rendah. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dilaksanakan, peneliti akan menyajikan hasil perbandingan pretest dan posttest. Berikut perbandingan hasil diantara keduanya: Tabel 3. Perbandingan Hasil Test No. urut Pret est Katego ri Postt est Katego ri 1 78 Rendah 125 Tinggi 47 2 77 Rendah 110 Sedang 33 3 74 Rendah 123 Tinggi 49 4 90 Sedang 131 Tinggi 41 5 79 Rendah 112 Sedang 33 Total Peningk atan

7 6 98 Sedang 123 Tinggi 25 7 69 Rendah 116 Sedang 47 8 72 Rendah 122 Tinggi 50 9 92 Sedang 131 Tinggi 39 10 73 Rendah 112 Sedang 39 11 89 Sedang 134 Tinggi 45 12 76 Rendah 110 Sedang 34 13 90 Sedang 123 Tinggi 33 14 101 Sedang 135 Tinggi 34 15 79 Rendah 112 Sedang 33 Berdasarkan tabel di atas dan analisis proses pelaksanaan treatment membuktikan bahwa metode bermain peran yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Negeri 1 Masohi. Untuk mengetahui efektivitas metode bermain peran untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, maka dilakukan perhitungan uji komparasi antara pre-test dan post-test kelompok eksperimen dengan menggunakan rumus Uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon digunakan karena variabel data yang ada dalam penelitian ini merupakan data non parametrik, selain itu Uji Wilcoxon juga tidak menerapkan syarat-syarat tentang parameter-parameter populasi penelitian. Menurut Furqon pedekatan statistik Wilcoxon W+ (W) dengan menggunakan distribusi normal dapat dilakukan jika n 15 dengan menggunakan uji statistik (Irawan, 2010). Untuk mencari besarnya harga W adalah dengan mengambil harga yang terkecil dari W+ dan W-. Kriteria pengujian adalah : terima Ho jika µa - µb = 0 atau tolak Ho dan terima H1 jika µa - µb 0, hanya jika W+ dan W- cukup kecil, atau dengan kata lain W juga cukup kecil. Secara keseluruhan perhitungan ini dibantu dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0 for Windows. Z Keterangan a) Berdasarkan peringkat negatif. b) Uji Wilcoxon menunjukkan peringkat tes. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Asymp. Sig. = 0.001. Oleh karena nilai Asymp. Sig. = 0.001 < α = 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat perbedaan skor kedisiplinan siswa sebelum dan sesudah mengikuti sesi metode bermain peran. PENUTUP Tabel 4. Hasil Uji Wilcoxon pada Kelompok Eksperimen Asymp. Sig. (2- tailed) posttest - pretest -2.406 a.001 Kesimpulan hasil penelitian untuk menguji keefektifan metode bermain peran untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Negeri 1 Masohi di paparkan sebagai berikut (1) tingkat kedisiplinan siswa dari 100 terdapat 26 mahasiswa (26%) berada pada kategori tinggi, 65 mahasiwa ( 65 %) berada pada

8 kategori sedang dan 9 mahasiwa (9 %) kategori rendah; (2) Ada perbedaan yang signifikan tingkat kedisiplinan siswa sebelum dan sesudah mengikuti sesi metode bermain peran. Peneliti meromendasikan beberapa saran (1) pihak kepala sekolah, agar menyediakan peraturan yang tepat untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan lancar; (2) siswa harus menanankan sikap kedisiplinan yang tinggi agar bisa mencapai cita citanya; (3) keterbatasan proses dan hasil peneilitian ini tidak dapat dipisahkan dari keterbatasan peneliti dalam mengelolah kegiatan peneliti. Oleh karena itu, kepada peneliti selanjutnya di rekomendasikan untuk: mengadakan penelitian mengenai metode bermain peran dan kedisiplinan siswa secara lebih mendalam melalui penedekatan dan teknik lain, seperti action research dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Bruce, Joyce et al. 2009. Model of Teaching.(Model-Model Pengajaran).Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Irawan, Edy. 2010. Efektivitas Teknik Bimbingan Kelompok Untuk Menigkatkan Konsep Diri Remaja (Studi Pre-Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Yapema Gadingrejo Lampung). (Tesis). Bandung:UPI. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasisi Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung: Remaja Rosda Karya. Sarlito, Wirawan Sarwono. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2006, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta. Tapa, Harjanta. 2009. Upaya Optimalisasi Disiplin Melalui Pelayanan Dasar Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Purwodadi Pada Semester Genap. Skripsi. Tidak diterbitkan. Tulus. 2004. Peran Displin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Widodo, Bernadus. 2010. Keefektifan Konseling Kelompok Realita Mengatasi Persoalan Perilaku Disiplin Siswa Di Sekolah (Online). (http://portal.widyamandala.ac.id/ jurnal/index.php/) Diakses tanggal 10 April 2016. Winataputra, Udin. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu Guru SD setara DII.