digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain kohort retrospektif. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Poliklin ik Saraf RSUD Dr. Moewardi pada Juni September 2014. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu pasien kontrol pasca stroke di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria. 1. Kriteria Inklusi : a. Pasien dengan onset stroke antara 2 minggu sampai 6 bulan b. Sebelumnya pasien pernah menjalani Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi karena serangan stroke c. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent 2. Kriteria eksklusi: Pasien yang sedang menderita penyakit ataupun kelainan sendi, otot dan tulang D. Teknik Sampling Sampel penelitian diambil dengan teknik exhaustive sampling dimana semua populasi terjangkau dipakai sebagai sampel penelitian (Murti, 28
digilib.uns.ac.id 29 2006).Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini menyesuaikan dengan analisis yang digunakan yaitu analisis multivariat. Perbandingan ukuran sampel dengan jumlah variabel independen yang digunakan pada analisis multivariat adalah : n = 15 hingga 20 subjek per variabel independen (Murti, 2006). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel independen yang akan dianalisis, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan minimal 30 subjek peneliti. E. Desain Penelitian Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian F. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Krisis hipertensi fase akut 2. Variabel terikat : ADL pasien pasca stroke
digilib.uns.ac.id 30 3. Variabel perancu a. Terkendali : usia b. Tidak terkendali : lokasi lesi, jumlah lesi, jenis stroke G. Definisi Operasional Variabel 1. Krisis hipertensi fase akut a. Definisi : Krisis hipertensi dalam hal ini mengacu pada JNC VIII report dimana kondisi tekanan darah yang naik mendadak hingga mencapai tekanan sistolik >180mmHg atau tekanan diastolik >110mmHg. b. Alat ukur : Data rekam medik c. Skala pengukuran : Kontinyu, untuk analisis data diubah dikotomi dimana nilai 0 = Non krisis h ipertensi dan nilai 1 = Krisis hipertensi 2. Activity of Daily Livingpasien pasca stroke a. Definisi : ADL pasien pasca stroke dalam penelitian ini merupakan kemampuan dasar yang dimiliki seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari setelah onset stroke 14 hari hingga 6 bulan. Pengukuran ADL menggunakanbarthel Index. b. Alat ukur : Barthel Index c. Skala pengukuran : Kontinyu, untuk analisis data diubah menjadi dikotomi dimana nilai 0 = ADL baik ( 50)dan 1 = ADL buruk (<50) 3. Usia a. Definisi : Usia merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi ADL. Usia lanjut menurut WHO dimulai pada tahapan awal elderly yaitu usia 60 tahun.
digilib.uns.ac.id 31 b. Alat ukur : Formulir data pribadi c. Skala pengukuran : Kontinyu, untuk analisis data diubah menjadi dikotomi dimana nilai 0 = usia < 60 tahun dan nilai 1 = usia 60 tahun H. Instrumentasi Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan: 1. Surat pernyataan persetujuan (informed consent) untuk menjadi subjek penelitian 2. Data rekam medik (medical record)ini dibutuhkan untuk mengetahui tekanan darah saat pasien dirawat pertama kali karena serangan stroke terdapat krisis hipertensi atau tidak. 3. Formulir data pribadi 4. Kuesioner Barthel Indexmerupakan suatu instrument untuk menilai kemandirian seseorang. Terdiri atas 10 item yang merupakan kegiatan dasar dalam aktivitas sehari-hari. I. Cara Kerja Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Pasien di Poliklinik Rawat Jalan Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi yang menderita stroke dilihat pada rekam medik apakah saat serangan stroke menjalani Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi dan memenuhi kriteria inklusi lainnya. 2. Membaca catatan medisnya untuk mengetahui identitas termasuk usia dan tekanan darah saat awal masuk rumah sakit.
digilib.uns.ac.id 32 3. Pasien diminta untuk mengisi lembar identitas diri dan lembar persetujuan menjadi subjek penelitian. 4. Pasien dinilai ADL-nya dengan menggunakan Barthel Index, dapat ditanyakan kepada pasien atau keluarga mengenai kemandiriannya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. 5. Setelah data-data yang diharapkan terkumpul dari hasil penilaian dan catatan medis status pasien, data-data yang terkumpul kemudian diolah untuk mendapatkan informasi sebagai berikut: a. Distribusi sampel kelompok krisis hipertensi dan non-krisis h ipertensi b. Distribusi sampel berdasarkan usia dan ADL c. Analisis skorbarthel Index berdasarkan distribusi sampel J. Teknik Dan Analisis Data Data dalam penelitian ini disusun dalam tabel kontingensi kemudian akan dianalisis dengan metode statistik Uji Chi Square(X 2 ). Selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. 1. Tabel 3.1 Tabel Kontingensi 2x2 Pasien pasca stroke ADL buruk ADL baik Jumlah Krisis hipertensi a b a +b Non-krisis hipertensi c d c +d Total a +c b +d n
digilib.uns.ac.id 33 Keterangan: a :pasien pasca stroke yang mengalami krisis hipertensi dengan ADL nlburuk b :pasien pasca stroke yang mengalami krisis hipertensi dengan ADL baik c :pasien pasca stroke yang tidak mengalami krisis hipertensi dengan nladl buruk d : pasien pasca stroke yang tidak mengalami krisis hipertensi dengan zljadl baik 2. Uji Chi Square (X 2 ) x 2 = n (ad bc) 2 (a + b) (c +d) (a + c) (b + d) Dengan: X 2 : nilai Chi Square a, b, c, d : frekuensi kebebasan Kemaknaan statistik ditunjukkan oleh nilai p 3. Regresi Logistik Ganda Persamaan yang digunakan dalam adalah sebagai berikut : ln = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan : p : probabilitas untuk mengalami ADL buruk 1-p : probabilitas untuk mengalami ADL baik b1, b2 : koefisien regresi variabel independen
digilib.uns.ac.id 34 X 1 : krisis hipertensi ( 0 = tidak ; 1 = ya) X 2 : usia ( 0 = < 60 tahun ; 1 = 60 tahun) Kekuatan hubungan untuk variabel independen yang berskala dikotomi dapat dikonversikan menjadi Odds Ratio (OR) berdasarkan rumus: OR = exp (b) Keterangan : OR : Odds Ratio paparan terhadap penyakit b : Koefisien regresi variabel independen exp : Eksponensial atau inverse dari ln Interpretasi Odds Ratio (OR) sebagai berikut : OR = 1, artinya variabel independen tidak berhubungan dengan variabel dependen. OR >1, artinya variabel independen meningkatkan kemungkinan variabel dependen. 1/~ < OR < 1, artinya variabel independen menurunkan kemungkinan variabel dependen. Contoh : OR 1 = 5, artinya pasien pasca stroke yang dulu mengalami krisis hipertensi meningkatkan risiko 5 kali lebih besar untuk mengalami ADL yang buruk(murti, 2006).