JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

Pengaruh Metode Modelling Dalam Layanan Klasikal Terhadap Peningkatan Self Regulated Learning

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To Learn Students Self-Regulation in SMP N 1 Semen Academic 2016-2017 Oleh: YOGA SEPTYA TAMAYANTI 11.1.01.01.0323 Dibimbing oleh : 1. Dr. ATRUP, M.Pd. MM 2. RESTU DWI ARIYANTO, M.Pd PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

1

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP REGULASI DIRI SISWA DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2016-2017 Yoga Septya Tamayanti 11.1.01.01.0323 Yogaseptyatamayanti@gmail.com Dr, Atrup, M.Pd. MM dan Restu Dwi Ariyanto, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 SEMEN bahwa terdapat permasalahan berupa kurangnya pengendalian diri dan pencapaian target belajar siswa. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi penurunan prestasi belajar pada siswa tersebut. Permasalahan penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok terhadap regulasi diri siswa dalam belajar kelas VIII SMP Negeri 1 SEMEN Tahun Ajaran 2016/2017?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok terhadap regulasi diri siswa dalam belajar kelas VIII SMP Negeri 1 Semen Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif teknik Penelitian Pre- Eksperiment dengan uji Wilcoxon. Dengan jumlah populasi 215 siswa dan di dapat jumlah sampel dengan menggunakan random sampling sebanyak 32 siswa. Subjek penelitian ialah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 SEMEN. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap yaitu penyebaran angket motivasi belajar dalam 2 tahap (tahap ke 2 dianggap pemberian treatment atau perlakuan) dan sikap belajar siswa, lembar observasi aktivitas siswa dan dokumentasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 hasil nilai sebelum dan sesudah perlakuan terhadap regulasi diri belajar, diantaranya: (a) terdapat 1 orang dengan nilai hasil sesudah perlakuan lebih rendah daripada nilai sebelum perlakuan; (b) terdapat 2 orang yang memiliki nilai perlakuan tetap (tidak terpengaruh terhadap perlakuan); dan (c) terdapat 10 orang yang memiliki nilai perlakuan yang lebih baik dari nilai sebelum perlakuan. Maka ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok terhadap regulasi diri siswa dalam belajar. KATA KUNCI : Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar, Layanan Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi Kelompok 2

I. LATAR BELAKANG Pelayanan bimbingan di sekolah saat ini semakin dibutuhkan oleh siswa. Program bimbingan di sekolah dimaksudkan untuk membantu siswa agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, dan nilai-nilai yang dianutnya. Menurut pendapat Hartinah (2009:182) bahwa seiring dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai persoalan muncul dengan segala tingkat kompleksitas. Selain itu, potensi siswa sebagai pribadi yang bisa mengontrol kemampuan belajar belum berkembang secara optimal melalui proses pendidikan dan pembelajaran di kelas. Upaya mengoptimalkan pelayanan bimbingan tersebut perlu didukung sumber daya manusia (tenaga pendidik) yang memadai, dalam arti memiliki pengetahuan serta wawasan tentang bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah siswa yang menjadi peserta layanan. Dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama di kelompok. Masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika bimbingan kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan konselor. Kegiatan bimbingan kelompok berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi, penyesuaian diri, dan masalah hubungan antar pribadi. Informasi tersebut diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain. Pelayanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika bimbingan kelompok untuk mencapai tujuan layanan bimbingan (Prayitno, 2004). Agar dinamika kelompok yang berlangsung dalam kelompok tersebut dapat secara efektif bermanfaat bagi pembinaan para anggota kelompok, maka jumlah anggota tidak boleh terlalu besar, sekitar 10 orang atau paling banyak 15 orang dalam satu kelompok. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah salah satu teknik 3

dalam bimbingan kelompok untuk memberikan bantuan kepada siswa yang dilakukan oleh seorang pembimbing atau konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalahmasalah yang dihadapi siswa. Bimbingan kelompok menggunakan usaha tidak langsung dalam mengubah sikap-sikap dan perilaku siswa dengan jalan memberikan informasi yang tepat atau dengan menekankan pada fungsi kemampuan kognitif siswa. Layanan ini juga sesuai dengan teori belajar karena mengandung aspek sosial yaitu belajar bersama. Peserta layanan akan berbagi ide dan saling mempengaruhi untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya. Dalam pendekatan perilaku kognitif, penekanannya adalah untuk membuat siswa memonitor, mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal. Pendekatan perilaku kognitif berusaha mengubah pemahaman yang tidak tepat pada siswa, memperkuat keahlian mereka dalam menangani sesuatu, meningkatkan kontrol diri, dan mendorong refleksi diri yang konstruktif. Proses pembelajaran di sekolah dikenal sebagai suatu proses pengetahuan yang bersifat membangun kognitif yang kompleks, dimana regulasi diri siswa harus membuat keputusan sehingga mengaturnya menjadi bagian pengetahuan yang telah ada. Dasar-dasar kognitif memfokuskan konsep belajar menjadi sebuah proses mental yang aktif, bersifat membangun dan terdapat regulasi diri didalamnya. Regulasi diri merupakan pengaturan individu terhadap pikiran, perasaan dan perilaku yang fokus pada pencapaian tujuan. Regulasi diri yang diterapkan dalam proses belajar dikenal dengan regulasi belajar. Woolfolk (2008) menjelaskan bahwa regulasi belajar merupakan kemampuan individu untuk dapat mengatur fungsi-fungsi yang ada dalam dirinya baik afeksi, tingkah laku dan pikiran sehingga membantu tercapainya tujuan belajar yang diinginkan. Zimmerman, Bonner, dan Kovach (1996) menambahkan bahwa tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat terlihat dari strategi belajar. Siswa dengan regulasi diri pada tingkat yang tinggi akan memiliki kontrol yang baik dalam mencapai tujuan akademisnya. Regulasi diri yang diterapkan dalam self regulated learning, mengharuskan siswa fokus 1

II. pada proses pengaturan diri guna memperoleh kemampuan akademisnya. Self regulated learning terdiri atas pengaturan dari tiga aspek umum pembelajaran akademis, yaitu kognisi, motivasi dan perilaku. Berdasarkan dari pengamatan observasi secara langsung dengan beberapa siswa kelas VIII di SMP METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006:12) menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan angka dan statistika sebagai alat untuk pengolahan data dan dasar pengambilan kesimpulan. 2. Teknik Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Perlakuan yang dilakukan berupa suatu tindakan tertentu kepada kelompok dan setelah itu dilihat pengaruhnya. Proses pengukuran atau penilaian terhadap subjek dilakukan pada tahap sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan yaitu pre-test dan post-test. Dalam penelitian Negeri 1 Semen, nampak ada siswa yang kurang untuk pengendalian diri dan pencapaian target dalam belajar. Dari fenomena tersebut, maka penulis ingin membuktikan apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok terhadap regulasi diri siswa dalam belajar. ini perlakuan yang diberikan adalah layanan bimbingan kelompok, karena diduga layanan bimbingan kelompok (X) dapat mempengaruhi self-regulation learning (Y). Setelah pemberian perlakuan (treatment) berupa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok, kemampuan Self-regulation learning siswa akan berkembang. Pemberian perlakuan ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan tatap muka dengan anggota kelompok atau subjek penelitian. Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental. Dikatakan sebagai pre-eksperimental karena belum merupakan eksperimen sungguhsungguh karena masih terdapat vaiabel luar yang ikut berpengaruh tergadap terbentuknya variabel dependen. Dalam penelitian ini dipilih pre-eksperimental dengan menggunakan model One- Group Pretest-Posttest Design, karena dalam desain ini tidak ada kelompok 2

pembanding. Menurut Sugiyono (2010: 110) One-Group Pretest-Posttest desain terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. 3. Uji Instrumen a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Dalam penghitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0. Dari penghitungannya uji coba validitas item instrumen dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Valid tidaknya suatu tes ditentukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, jika t hitung > t tabel, maka tes tersebut valid, dan jika t hitung < t tabel, maka tes tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen hanya item-item yang valid diuji dengan reliabilitas internal karena perhitungan didasarkan dari nilai instrumen saja. Dalam penghitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0. Selanjutnya dibuat tabel persiapan untuk menguji reliabilitas instrumen. Kemudian dari tabel tersebut digunakan untuk mencari varian butir dan varian total dan selanjutnya menghitung reliabilitas. Dari hasil analisis tersebut akan didapat nilai alpha. Kemudian dilihat nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data n. Jika nilainya lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan instrument penelitan tersebut reliable. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari hasil analisis Uji Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 hasil nilai sebelum dan sesudah perlakuan terhadap regulasi diri belajar, diantaranya: (a) terdapat 1 orang dengan nilai hasil sesudah perlakuan lebih rendah daripada nilai sebelum perlakuan; (b) terdapat 2 orang yang memiliki nilai perlakuan tetap (tidak terpengaruh terhadap perlakuan); dan (c) terdapat 10 orang yang memiliki nilai perlakuan yang lebih baik dari nilai sebelum perlakuan. Berdasarkan perhitungan penilaian regulasi diri siswa dalam belajar, didapatkan hasil sebesar 30,7% yang memiliki nilai regulasi belajar yang sangat tinggi, sedangkan sebesar 21,4% 1

siswa yang memiliki nilai regulasi diri dalam belajar yang tinggi setelah diberikan perlakuan dan sebesar 38,4% siswa yang memiliki nilai regulasi belajar yang sedang. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis data, telah dilakukan pemberian treatment pada regulasi diri siswa dalam belajar. Pada hasil uji-t Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Hartinah, Siti,. (2009) Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: P.T Reflika Aditama. Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. IV. independent sample test dengan nilai Sig (2-tailed) 0,025 < (0,05), maka H0 ditolak. Selain itu nilai t hitung sebesar 16,375 lebih besar dari t tabel sebesar 2,036 (16,375>2,036) sehingga kedua perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan regulasi diri siswa dalam belajar di SMP Negeri 1 Semen Tahun Ajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA Woolfolk. (2008). Educational Psychology. Active Learning Edition Tenth Edition. Boston: Allyn & Bacon. Zimmerman, B. J., Bonner, S., & Kovach, R. (1996). Developing self-regulated learners; Beyond achievement to self-efficacy. Washington, DC: American Psychological Association