KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR MEASURING THE LEVEL OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. BPR TUAH NEGERI MANDIRI PEKANBARU

Shantylana Butar-butar

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN TORA-TORA DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM :

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Tahun )

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

: Ulva Novianda Putri NPM : Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholdernya. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Madu Baru

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 2 (5) : 557-564, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU Financial Performance of Peanut Shake Home Industry of Prima Jaya in Palu City Nurjanah Student of Agribusiness Study Programe, Faculty of Agriculture, Tadulako University, Palu Email : agries_nurjanah@yahoo.com ABSTRACT Performance of a company describes the financial condition of the company. It means that the performance of the Company during a period can be seen by the use of financial analysis. The purpose of this study is to determine the financial performance of the home industry of peanut shake of "Prima Jaya". Respondents in this study were the leader of home industry of peanut shake of prima jaya. The analysis used was the ratios financial analysis consisting of Liquidity, Solvency and Profitability. Based on the analysis and discussion, the financial performance of the home industry of peanut shake of "Prima Jaya" relatively healthy or the industry can be said fairly good at managing its financial performance. On the viewed of liquidity ratios among current ratio of 0% in 2011 and 24% in 2012, quick ratio of 0% in 2011 and 20% in 2012, the cash ratio of 0% in 2011 and 16% in 2012. Solvency ratios among total debt to total assets in 2011 was 20%, and 16% in 2012, the ratio of debt to equity ratio in 2011 was 15%, and 12% in 2012. Profitability ratios among return on investment in 2011 was 48%, and 46% in 2012, and return on equity in 2011 wa 15%, and 14% in 2012 Key words: Financial Performance, Peanut Shake, Liquidity, Solvency, and Profitability. ABSTRAK Kinerja perusahaan menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Artinya. prestasi kerja perusahaan dalam suatu periode dapat dilihat dengan menggunakan analisis keuangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja keuangan pada industri rumah tangga Kacang Goyang Prima Jaya. Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan yang terdiri atas Likiuditas, Solvabilitas dan Rentabilitas. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, kinerja keuangan Industri tergolong sehat atau dapat dikatakan Industri yang cukup baik dalam mengelola kinerja keuangannya. Ditinjau dari rasio likuiditas antara lain current ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 sebesar 24%, quick ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 sebesar 20%, cash ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 sebesar 16%. Rasio Solvabilitas antara lain total debt to total assets Tahun 2011 sebesar 20%, Tahun 2012 sebesar 16%, ratio debt to equity ratio Tahun 2011 sebesar 15%, Tahun 2012 sebesar 12%. Rasio rentabilitas antara lain return on investment Tahun 2011 sebesar 48%, Tahun 2012 sebesar 46% dan return on equity Tahun 2011 sebesar 15%, dan Tahun 2012 sebesar 14%. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Kacang Goyang, Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas 557

PENDAHULUAN Kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia saat ini diarahkan pada modernisasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi dalam rangka peningkatan pendapatan sekaligus peningkatan taraf hidup masyarakat. Kebijakan tersebut dilakukan denganberpijak pada pembangunan agribisnis yang berakar skuat pada potensi yang ada, salah satunya adalah pada pengembangan tanaman pangan seperti palawija (Soekartawi, 2003). Peranan agribisnis sangat besar dalam suatu negara agraris seperti Indonesia karena cakupan aspek agribisnis meliputi berbagai keterkaitan yang dimulai dari proses produksi, pengorbanan sampai pada pemasaran hasil-hasil pertanian termaksud didalamnya kegiatan lain yang di tunjang kegiatan pertanian (Soekartawi, 2003). Agribisnis juga mengedepankan aspek bisnis dan pelaku bisnisnya. Agribisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang terkait dengan pertanian yang dirancang untuk dapat memberikan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat sekitar, dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta dapat meningkatkan nilai tambah dari bahan baku pertanian yang digunakan dengan menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, permintaan pasar maupun kebutuhan industri. Salah satu bagian pendukung sistem agribisnis adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian (Soekartawi, 2003). Sektor bisnis pertanian yang bergerak dalam bidang pengolahan komoditi pertanian memiliki prospek yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan, adalah kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu hasil pertanian yang dapat dikelola menjadi usaha agroindustri, kacang tanah biasanya dapat dimakan langsung tanpa diolah karena menyimpan banyak manfaat yang mempunyai kandungan gizi tinggi. Setiap 100 gram kacang tanah mengandung 29% protein dan 48% lemak, oleh karena itu komoditi ini mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan (Lisdiana, 2000). Pengembangan kacang tanah di Sulawesi Tengah dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Produksi tertinggi dihasilkan pada Tahun 2011 yaitu sebesar 10.513 ton, dengan luas panen 6.362 ha, dan produktivitas 1,65 ton/ha. Produksi terendah dihasilkan pada Tahun 2010 yaitu sebesar 8.424 ton, dengan luas lahan 5.071 ha, dan produktivitas 1,66 ton/ha (BPS, 2012). Kegiatan agroindustri dengan bahan baku kacang tanah juga dikembangkan di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu. Salah satu industri rumah tangga yang menghasilkan produk agribisnis yang bahan utamanya dari kacang tanah adalah Prima Jaya, industri rumah tangga tersebut mengolah kacang tanah menjadi kacang goyang. Industri yang menghasilkan produk sejenis saat ini saling bersaing, maka untuk mengatasi hal tersebut perusahaan dituntut untuk antisipatif terhadap segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan. Salah satunya adalah mengenai modal yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya. Hasil identifikasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palu menyatakan, bahwa saat ini terdapat 4 industri yang mengolah kacang tanah menjadi kacang goyang di Sulawesi Tengah. Nilai investasi dan kapasitas produksi industri rumah tangga Prima Jaya memiliki nilai yang paling besar dibanding industri rumah tangga yang lainnya. Kapasitas produksi yang lebih banyak jelas menggunakan biaya produksi yang tidak sedikit. Oleh karena itu, industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya memerlukan tambahan modal untuk biaya produksi. Modal sangat dibutuhkandalam mendirikan usaha dan menjalankan aktifitas, Modal merupakan 558

faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Salah satu upaya perusahaan mengembangkan usahanya, yaitu dengan meminjam uang pada kreditur dengan bunga dan besarnya pinjaman yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu Suatu usaha akan mampu berkembang apabila ditunjang manajemen permodalan yang baik, dalam hal ini industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya mengakses permodalan ke perbankan dan PT. Pos Indonesia (Persero) untuk mengembangkan usahanya. Akan tetapi, manajemen keuangan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya masih tergolong sederhana. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis kinerja keuangan pada industri rumah tangga Kacang Goyang Prima Jaya dalam mengembalikan pinjaman dan memperoleh keuntungan. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu. Penelitian dilaksanakan pada industri rumah tangga Kacang Goyang Prima Jaya di jalan Kunduri No. 31 Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat Kota Palu, Sulawesi Tengah, dengan pertimbangan bahwa industri rumah tangga Kacang Goyang Prima Jaya merupakan salah satu industri rumah tangga yang saat ini sudah cukup maju dan berkembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni2013. Pengumpulan Data. Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini berasal data primer dan data sekunder. Data primer di ambil dengan cara observasi dan wawancara kepada petani responden dan menggunakan data pertanyaan atau Questionaire. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur serta berbagai instansi terkait. Penentuan Responden. Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dengan pertimbangan bahwa pimpinan sangat berkompeten untuk memberikan informasi mengenai usahanya serta lebih mengetahui kondisi keuangan dari usahanya. Analisis Data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kinerja keuangan yang terdiri atas likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. 1. Analisis RasioLikuiditas Likuiditas adalah kemampuan industri rumah tangga kacang goyang "Prima Jaya" dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Agar dapat mengetahui tingkat likuiditas industri rumah tangga kacang goyang "Prima Jaya", maka pengukuran rasio likuiditas dapat dihitung dengan tiga indikator, antara lain (Sutrisno, 2009): a. Current Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar yang dimiliki oleh industri rumah tangga kacang goyang "Prima Jaya" dengan utang jangka pendeknya. b. Quick Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan utang lancer yang dimiliki oleh industri rumah tangga kacang goyang "Prima Jaya" c. Cash Ratio, merupakan perbandingan antara kas dan aktiva lancar yang bias segera menjadi uang kas dengan utang lancer pada Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Berkaitan dengan masalah likuiditas jika industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti usaha dalam keadaan 559

liquid dan sebaliknya apabila industri tidak segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut dalam keadaan inliquid. 2. Analisis Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis Rasio Solvabilitas dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan pelunasan kewajiban jangka panjang serta pengembalian modal industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Pengukuran rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua indikator, antara lain (Munawir, 2004) : Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dapat dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya. 3. Rentabilitas, Rasio rentabilitas ialah perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan jumlah modal yang digunakan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya untuk mendapatkan keuntungan tersebut selama periode tertentu. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu dengan modal yang ada, cara penilaian rentabilitas ada beberapa macam sesuai dengan tujuan perusahaan pada analisis. Namun, pada penelitian ini penulis batasi hanya dua macam yaitu Return on Investment dan Return on Equity berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002 : HASIL DAN PEMBAHASAN Tenaga Kerja. Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang Umur. Tingkat umur tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap kemampuan fisik, cara berfikir dan bersikap dalam mengolah perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan. Pada umumnya umur yang tergolong usia muda atau produktif berada pada batasan 15-64 tahun (BPS, 2006). Tenaga keja pada industri kacang goyang Prima Jaya rata-rata berumur 45 tahun. Hal ini menunjukkan tenaga kerja memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat dan lebih terbuka dalam menerima dan menerapakan hal-hal baru dalam mengadopsi teknologi dibanding dengan yang berumur usia lanjut. Oleh karena itu, umur sangat mempengaruhi produktivitas kerja dan pengalaman berusaha, sebaliknya yang tergolong usia tua umumnya memiliki banyak pengalaman sehingga akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan. Tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang ditempuh tenaga kerja industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya yaitu melaui pendidikan formal dan non-formal yang diperoleh melalui pelatihan dari instansi pemerintah yaitu Badan Ketahanan Pangan, Diklat Kewirausahaan, dan Penyuluhan Ketahanan Pangan Secara teoritis responden yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan menerjemahkan serta mencari sumber- 560

sumber informasi berguna dalam mengadopsi teknologi untuk kepentingan pengembangan perusahaan. Pengalaman berusaha. Pengalaman berusaha dinyatakan dengan jangka waktu seseorang dalam melakukan kegiatan usahanya. Semakin lama sseseorang melakukan kegiatan usahanya, maka pengalamannya semakin banyak. Sejak tahun berdirinya usaha sampai sekarang Pengalaman berusaha pimpinan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya selama 21 tahun. Sehingga rata-rata pengalaman berusaha tenaga kerja pada industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya selama 16 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki banyak pengalaman dalam mengelola usahanya, sehingga memungkinkan responden melakukan perbaiakan atas kesalahan yang telah lalu dan berhati-hati dalam bertindak guna mengembangkan usahanya dimasa kini dan yang akan datang. Analisis Rasio Keuangan, berdasarkan hasil perhitungan analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui gambaran mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas yang dicapai oleh industri. Lebih jelasnya, berikut akan disajikan ringkasan data hasil perhitungan kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada industri yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Perhitungan Analisis Rasio Keuangan pada Industri Rumah Tangga Kacang Goyang Prima Jaya Tahun 2011 dan 2012 No. Jenis Rasio 1 Rasio Likuiditas Hasil Analisis Tahun 2011 (%) Tahun 2012 (%) Current Ratio 0 24 Quick Rasio 0 20 Cash Rasio 0 16 2 Rasio Solvabilitas a) Debt to Equity Rasio 20 16 b) Total Debt to Total Assets Ratio 15 12 3 Rasio Rentabilitas a)return on Investment 48 46 b) Return on Equity 15 14 Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2013 Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan Tahun 2011 dan 2012 untuk mengetahui kinerja keuangan pada industri di Kota Palu, maka dapat dibuat pembahasan mengenai keadaan tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas usaha antara lain sebagai berikut: 1. Likuiditas, Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya untuk membayar segala kewajibankewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendek) dengan menggunakan asset jangka pendek yang dimilikinya. Rasio likuiditas dapat diukur dengan menggunakan tiga rasio yakni current ratio, quick ratio dan cash ratio. a) Current ratio, Hasil perhitungan menunjukan nilai current ratio industri pada Tahun 2011 sebesar 0%, karena pada Tahun 2011 aktiva lancar yang dimiliki digunakan untuk membayar utang jangka panjang dan Tahun 2012 nilai current ratio sebesar 24%. Artinya, setiap utang lancar Rp 1,- dijaminkan oleh aktiva lancar pada tahun 2011 sebesar Rp 24,- Kemampuan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan asset jangka pendek yang dimilikinya sudah baik karena aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. b) Quick ratio, Hasil perhitungan menunjukkan nilai quick ratio pada Industri 561

pada Tahun 2011 sebesar 0%, karena pada Tahun 2011 aktiva lancar yang dimiliki digunakan untuk membayar utang jangka panjang dan Tahun 2012 nilai Quick Ratio sebesar 20%. Artinya. setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar setelah dikurangi dengan persediaan pada tahun 2011 sebesar Rp 20,- Kemampuan Industri dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan asset paling lancar yang dimilikinya sudah baik karena aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. c) Kash ratio, Hasil perhitungan menunjukkan nilai cash ratio pada Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya pada Tahun 2011 sebesar 0%, karena pada tahun 2011 aktiva lancar yang dimiliki digunakan untuk membayar utang jangka panjang dan Tahun 2012 nilai Kash Ratio sebesar 16%. Artinya.setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan uang kas dan setara kas pada Tahun 2011 sebesar Rp 16,-. Kemampuan Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan kas sudah baik karena kas yang dimilikinya sudah dapat menutupi semua hutang lancar. 2. Rasio Solvabilitas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya untuk membayar semua kewajibannya baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Ada dua rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas yakni debtto equity ratio dan total debt to total assets ratio. a) Debt to Equity Ratio, adalah rasio yang membandingkan antara total hutang dengan modal sendiri yang dimiliki oleh Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai debt to equity ratio pada industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya pada Tahun 2011 sebesar 20% dan Tahun 2012 sebesar 16%, atau meningkat sebesar 4%. Artinya. setiap Rp 1,- total hutang dijamin dengan modal sendiri pada Tahun 2011 senilai Rp 20,- dan Tahun 2012 senilai Rp 16,-. Kemampuan modal sendiri industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya untuk memenuhi semua kewajibannya mencerminkan prestasi kerja yang baik. b) Total Debt to Total Assets Ratio, adalah rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total aktiva yang dimiliki oleh Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai total debt to total assets ratio pada Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya pada Tahun 2011 sebesar 15% dan Tahun 2012 sebesar 12%, Atau meningkat sebesar 3%. Artinya setiap Rp 1,- total hutang dijamin dengan total aktiva pada Tahun 2011 senilai Rp 15,- dan pada Tahun 2012 senilai Rp 12,-. Kemampuan aktiva industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya yang dibiayai oleh hutang mencerminkan prestasi kerja yang baik karena industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya merupakan industri yang sudah mampu membayar total hutangnya. baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang tepat waktu tanpa harus menjual asset tetap. 3. Ratio Rentabilitas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam menghasilkan laba dari pendapatan maupun pemanfaatan modal serta aktiva yang dimiliki. Ada dua rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas yakni return on investment dan return on equity. a) Return on investment, rasio yang membandingkan EBIT (laba bersih sebelum dikurangi bunga dan pajak) dan penyusutan dengancapital Employed yang dimiliki Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai return on Investment 562

pada Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya pada Tahun 2011 sebesar 48% sedangkan tahun 2012 sebesar 46% atau menurun sebesar 2%. Artinya, setiap Rp 1,- aktiva yang digunakan mampu menghasilkan laba bersih sebelum pajak pada Tahun 2011 senilai Rp 48,- dan Tahun 2012 senilai Rp 46,- dengan demikian kinerja Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam menghasilkan laba dari pemanfaatan total aktiva yang dimilikinya mengalami peningkatan. b) Return on equity, rasio yang membandingkan antara laba bersih setelah dikurangi pajak dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya. Hasil perhitungan menunjukkan nilai return on equity pada industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya pada Tahun 2011 sebesar 15% dan Tahun 2012 sebesar 14% atau mengalami penurunan sebesar 1%. Artinya. setiap Rp 1,- modal yang digunakan mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak pada Tahun 2011 senilai Rp 15,- dan pada Tahun 2012 senilai Rp 14,-. Kinerja Industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam menghasilkan laba bersih dari pemanfaatan modal yang dimilikinya mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan. maka secara umum Tingkat kinerja keuangan Industri rumah tanggakacang goyang Prima Jaya dilihat dari rasio keuangan yaitu likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas maka kinerja keuangan industri dapat dikatakan Industri yang cukup baik dalam mengelola tingkat kinerja keuangannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: kinerja keuangan pada industri rumah tangga Kacang Goyang Prima Jaya dalam memanfaatkan modal usahanya dapat diketahui jika dilihat dari rasio keuangan likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. a. Rasio likuiditas diperoleh hasil current ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 sebesar 24%, quick ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 20%, cash ratio Tahun 2011 sebesar 0% dan Tahun 2012 sebesar 16%. Rasio likuiditas industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dapat dikatakan Likuid karena industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya mampu melunasi utang lancar atau kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya tanpa harus menjual asset tetapnya. b. Rasio solvabilitas diperoleh hasil debt to equity ratio Tahun 2011 sebesar 20% dan Tahun 2012 sebesar 16%, total debt to total assets ratio Tahun 2011 sebesar 15% dan Tahun 2012 sebesar 12%. Rasio solvabilitas pada perusahaan dapat dikatakan solvable, karena industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dapat memenuhi utang jangka pendek maupun utang jangka panjangnya. c. Rasio rentabilitas diperoleh hasil, return on investment pada Tahun 2011 sebesar 48% dan Tahun 2012 sebesar 46%, return onequity Tahun 2011 sebesar 15% dan Tahun 2012 sebesar 14%. Rasio rentabilitas industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya mampu untuk menghasilkan laba dengan modal yang digunakan. Jika dilihat dari rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas bahwa kinerja keuangan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dalam menghasilkan laba atas pendapatan dan atas pemanfaatan aktiva serta modal yang dimiliki dapat dikatakan Industri yang mampu dalam mengelola tingkat kinerja keuangannya. Sehingga usaha ini dapat lebih dikembangkan dan juga mampu untuk bersaing dengan industri yang menghasilkan produk sejenis. 563

Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mencoba memberikan sebagai saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan sehubungan dengan kondisi keuangan pada indistri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya diantaranya sebagai berikut : 1. Diharapkan industri rumah tangga kacang goyang Prima Jaya dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan usaha yang dapat dilakukan dengan meminimalis biaya operasional dan lebih meningkatkan penjualan sehingga memperoleh keuntungan yang lebih. 2. Kinerja keuangan harusnya selalu ditinjau secara terus-menerus agar perubahan-perubahan yang terjadi pada keuangan perusahaan dapat terlihat dengan jelas dan pihak manajemen dapat mengantisipasi dan dengan cepat mengambil keputusan untuk kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang serta untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA BPS (Badan Pusat Statistik), 2012. Luas Panen, Produktivitas, Produksi Tanaman Kacang Tanah 2008-2012. BPS Sulawesi Tengah., 2006. Kisaran Usia Produktif. Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, 2012. Industri Kacang Goyang di Sulawesi Tengah. Lisdiana F., 2000. Budidaya kacang-kacangan. Kanisius, Yogyakarta. Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta. Keputusan Menteri BUMN Cara penilaian Rentabilitas Nomor: KEP- 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan teori,konsep dan aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta. 564