BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005:724) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Teknologi merujuk pada sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan tugasnya. Selain itu, Ross-Larson (1996), dkk dalam Udiyana (2000:11) mengartikan teknologi sebagai rincian mengenai masukan, keluaran serta pengaturan prosedural dan organisatoris yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Selain itu, menurut Husein (2002:12) yang dimaksudkan teknologi adalah seperangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, processing dan output dalam suatu sistem informasi komputer yang terdiri dari instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, serta teknologi telekomunikasi yang memudahkan bagi manajer berhubungan dari satu tempat ke tempat lain. 2.1.2 Pengertian Sistem Hall (2001:5) mendefinisikan sistem sebagai kelompok, dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).
Menurut Mulyadi (2001:7), suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk tujuan tertentu. Menurut Hartono (2000:7) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu yaitu. 1) Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan yang dapat berupa suatu subsistem. 2) Batas sistem Batas sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya dan kemungkinan suatu sistem dipadukan sebagai satu kesatuan. 3) Lingkungan luar sistem Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4) Penghubung sistem Penghubung sistem adalah media penghubung antara subsistem dan subsistem yang lainnya untuk memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. 5) Masukan sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
6) Keluaran sistem Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah atau diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sistem pembuangan. 7) Pengolahan sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran sistem Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang akan dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah satu atau sekelompok unsur yang saling berkaitan yang memiliki tujuan yang sama. 2.1.3 Pengertian Informasi Menurut Husein (2002:9) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan digunakan. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat (Bodnar, 2001:1). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan dapat digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut Mulyono (1998), informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Karakteristik informasi yang baik antara lain. 1) Relevan Relevan berarti informasi tambahan pada pembuatan keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menambah pengetahuan untuk memprediksi atau memastikan prediksi-prediksi sebelumnya. 2) Reliable Reliable berarti informasi tersebut bebas dari kesalahan atau bias, dan dengan tepat menunjukkan kejadian atau aktifitas dari suatu organisasi. 3) Lengkap Lengkap berarti informasi tersebut tidak menghilangkan data penting diharapkan oleh pemakai. 4) Timely Timely berarti informasi tersebut disediakan tepat waktu untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan. 5) Understandable Understandable berarti informasi tersebut ditampilkan dengan format yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pemakai. 6) Verifiable Verifiable berarti informasi tersebut memungkinkan dua orang atau lebih mengerti tentang topik untuk menghasilkan informasi yang sama.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah kumpulan data mentah yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi para pengguna informasi. 2.1.4 Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Teknologi sistem informasi merupakan komponen yang tidak lepas dari mekanisme kinerja pegawai atau karyawan. Penggunaan teknologi sistem informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja individual yang bersangkutan. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005:723) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat dan tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Menurut Suharno (2005:17) diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantage. Bagi individu, keahlian yang dimiliki akan meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan. Penerapan dari suatu sistem informasi untuk saat ini tidak terlepas dari pemakaian teknologi informasi, yaitu komputer dan networking untuk mentranformasikan sumber data (data mentah menjadi berbagai macam produk
informasi). Penggunaan teknologi informasi pada sistem informasi inilah yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS). Teknologi sistem informasi sudah menjadi unsur yang sangat diperlukan dalam kebanyakan strategi organisasi untuk pengimplementasian sistem informasinya. Terdapat suatu keganjilan apabila suatu sistem informasi tidak didukung dengan adanya teknologi sistem informasi. Suatu keinginan yang hendak dicapai dengan penggunaan teknologi sistem informasi ini adalah untuk dapat menghadapi tantangan dalam lingkungan global organisasi yang bertumbuh cepat dan penuh persaingan. Hal utama yang perlu dimengerti dan dijadikan sebagai pedoman dasar yaitu terkait dengan pentingnya penggunaan teknologi sistem informasi yang lebih efektif, tepat waktu serta konsisten dalam mentranformasikan data menjadi produk-produk informasi. 2.1.5 Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem informasi agar pemakai memahami bahwa teknologi sistem informasi tersebut dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam organisasi atau perusahaan. Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses teknologi sistem informasi dalam membantu pekerjaan dan rasa keadilan bahwa penerapan teknologi sistem informasi ini dapat menilai kinerja individual dengan lebih baik. Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individual diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem informasi yang
berbasis komputer tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu penilaian atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa. Goodhue (1995) mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue (1995) menentukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Teknologi sistem informasi yang dipercaya oleh individu akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja yang lebih baik. Teknologi sistem informasi yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan teknologi sistem informasi tersebut, maka tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugastugas relatif mudah dan cepat dikerjakan, sehingga diharapkan kinerja individu atau pemakai tersebut juga akan meningkat.
2.1.6 Kinerja Individual Pengertian kinerja atau prestasi diberikan batasan oleh Jumaili (1995) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi, Lowler menyatakan bahwa kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Dari batasan tersebut, As ad (1991:47) menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut aturan yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Menurut Udiyana (2000:19), kinerja didefinisikan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Kinerja dapat menjadi maju dan mencapai tingkat yang paling baik dengan mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas kerja. Menurut Srimulyo (1999:40) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu. 1) Faktor kemampuan a. Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat b. Keterampilan: kecakapan dan kepribadian. 2) Faktor motivasi a. Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal. b. Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois) Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melakukan peran yang penting untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tujuan pokok dalam meneliti kinerja menurut Mulyadi dan Supriyono (1997:420) adalah untuk memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah
diterapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan atau rencana formal yang disajikan dalam anggaran. Menurut Sumardiyanti (1999) dalam Jumaili (2005:24) mengungkapkan bahwa organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi. Untuk mengukur keberhasilan suatu sistem secara ekstrem sulit dilakukan. Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mengajukan konsep evaluasi pemakai untuk melihat keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi sistem informasi. Secara umum, konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian teknologi sistem informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Goodhue (1995) juga menyatakan bahwa pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi sistem informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif.
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Jumaili (2005) yang meneliti tentang kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja individual. Kesimpulan yang diperoleh juga mendukung penelitian Goodhue, yaitu bahwa kepercayaan terhadap sistem informasi dan teknologi sistem informasi baru terhadap peningkatan kinerja individual menunjukkan hasil yang positif. Penambahan variabel kepercayaan terhadap sistem informasi baru makin meningkatkan kinerja individual pemakai. Penelitian Yuli Pranita (2006) tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kota Denpasar. Kesimpulan yang diperoleh juga mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif pula terhadap kinerja individual. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Sari Dewi (2006) tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kabupaten Badung juga mendukung penelitian sebelumnya. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan meningkatkan kinerja individual.
Penelitian yang dilakukan oleh Bernike Stevany Gloria (2007) tentang pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar. Kesimpulan yang diperoleh bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Shintia Noviana Chandra (2008) yang meneliti tentang pengaruh teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada Lembaga Perkreditan Desa di Denpasar Selatan. Kesimpulan yang diperoleh bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi juga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu penelitian ini menggunakan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi sebagai variabel bebas (independent) dan mengunakan kinerja individual sebagai variabel terikat (dependent). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada dimensi waktu, lokasi penelitian serta objek penelitian. Perbedaan pada penelitian ini, uji t dan uji F ditambahkan untuk mendukung pengujian hipotesis. Selain itu, peneliti pertama, kedua, dan keempat tidak menguji apakah penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja individual.
2.3 Rumusan Hipotesis Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian dan teori-teori yang relevan serta hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. H1 : Penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. H2 : Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. H3 : Penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara simultan dan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. 2.4. Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir penelitian merupakan bagan skematik yang menjelaskan hubungan antar variabel. Berdasarkan hipotesis di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir penelitian sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penggunaan Teknologi sistem Informasi Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Kinerja Individual Sumber : Sugiyono (47:2005)
Dari Gambar 2.1, maka yang menjadi kerangka pikir penelitian ini adalah. 1) Penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual 2) Kepercayaan teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual. 3) Penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual