BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka.

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN UMUR TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI

MARIA M. RATNA SARI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah aktivitas, baik yang dilakukan perorangan maupun kelompok.

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Disusun Oleh: HENDRI EKO PURNOMO B

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat diiringi. perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang dapat mengolah data dengan cepat tepat dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN. diiringi kemajuan sistem informasi yang berbasis teknologi. Banyaknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan khususnya pasar swalayan, memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB III LANDASAN TEORI. bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis data, sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar. Diperlukan strategi dalam persaingan bisnis untuk mencapai

BAB III LANDASAN TEORI. dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau para dokter yang ingin. Kumpulan klinik biasanya disebut sebagai Poliklinik.

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

STEPHANIE BETHA R.H.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI. perancangan sistem, dan bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. boundary. pada umumnya sistem selalu berinteraksi dengan lingkunganlingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan

PERSEPSI PENGOLAH DATA TERHADAP EFEKTIVITAS PDE HOTEL BERBINTANG DI KOTA DENPASAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi terbaru guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Peran teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berat. Lingkungan sekitar perusahaan semakin kompleks dan

Bab II LANDASAN TEORI

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KECAMATAN TEJAKULA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB III LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang. menekankan pada komponen atau elemennya.

KONSEP DASAR. POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah : KONSEP DASAR SISTEM. Karakteristik Sistem. Bina Sarana Informatika

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Abdul Jamil, S.Kom.,MM Call: STMIK Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts:

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB III LANDASAN TEORI. adalah keadaan yang ada dan belum diproses lebih lanjut, sedangkan informasi

dan terminal masukan/keluaran.

Sistem Informasi. Ana Kurniawati

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam tiga babak yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era

Rancang Bangun Sistem Pencatatan Portofolio untuk Evaluasi Kinerja Dosen pada STMIK STIKOM Indonesia

II. LANDASAN TEORI. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi (information systems) atau processing systems atau information

mereka. Dalam penelitian sistem teknologi informasi, teknologi

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005:724) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Teknologi merujuk pada sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan tugasnya. Selain itu, Ross-Larson (1996), dkk dalam Udiyana (2000:11) mengartikan teknologi sebagai rincian mengenai masukan, keluaran serta pengaturan prosedural dan organisatoris yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Selain itu, menurut Husein (2002:12) yang dimaksudkan teknologi adalah seperangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, processing dan output dalam suatu sistem informasi komputer yang terdiri dari instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, serta teknologi telekomunikasi yang memudahkan bagi manajer berhubungan dari satu tempat ke tempat lain. 2.1.2 Pengertian Sistem Hall (2001:5) mendefinisikan sistem sebagai kelompok, dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

Menurut Mulyadi (2001:7), suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk tujuan tertentu. Menurut Hartono (2000:7) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu yaitu. 1) Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan yang dapat berupa suatu subsistem. 2) Batas sistem Batas sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya dan kemungkinan suatu sistem dipadukan sebagai satu kesatuan. 3) Lingkungan luar sistem Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4) Penghubung sistem Penghubung sistem adalah media penghubung antara subsistem dan subsistem yang lainnya untuk memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. 5) Masukan sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

6) Keluaran sistem Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah atau diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sistem pembuangan. 7) Pengolahan sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran sistem Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang akan dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah satu atau sekelompok unsur yang saling berkaitan yang memiliki tujuan yang sama. 2.1.3 Pengertian Informasi Menurut Husein (2002:9) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan digunakan. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat (Bodnar, 2001:1). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan dapat digunakan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Menurut Mulyono (1998), informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Karakteristik informasi yang baik antara lain. 1) Relevan Relevan berarti informasi tambahan pada pembuatan keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menambah pengetahuan untuk memprediksi atau memastikan prediksi-prediksi sebelumnya. 2) Reliable Reliable berarti informasi tersebut bebas dari kesalahan atau bias, dan dengan tepat menunjukkan kejadian atau aktifitas dari suatu organisasi. 3) Lengkap Lengkap berarti informasi tersebut tidak menghilangkan data penting diharapkan oleh pemakai. 4) Timely Timely berarti informasi tersebut disediakan tepat waktu untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan. 5) Understandable Understandable berarti informasi tersebut ditampilkan dengan format yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pemakai. 6) Verifiable Verifiable berarti informasi tersebut memungkinkan dua orang atau lebih mengerti tentang topik untuk menghasilkan informasi yang sama.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah kumpulan data mentah yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi para pengguna informasi. 2.1.4 Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Teknologi sistem informasi merupakan komponen yang tidak lepas dari mekanisme kinerja pegawai atau karyawan. Penggunaan teknologi sistem informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja individual yang bersangkutan. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005:723) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat dan tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Menurut Suharno (2005:17) diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantage. Bagi individu, keahlian yang dimiliki akan meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan. Penerapan dari suatu sistem informasi untuk saat ini tidak terlepas dari pemakaian teknologi informasi, yaitu komputer dan networking untuk mentranformasikan sumber data (data mentah menjadi berbagai macam produk

informasi). Penggunaan teknologi informasi pada sistem informasi inilah yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS). Teknologi sistem informasi sudah menjadi unsur yang sangat diperlukan dalam kebanyakan strategi organisasi untuk pengimplementasian sistem informasinya. Terdapat suatu keganjilan apabila suatu sistem informasi tidak didukung dengan adanya teknologi sistem informasi. Suatu keinginan yang hendak dicapai dengan penggunaan teknologi sistem informasi ini adalah untuk dapat menghadapi tantangan dalam lingkungan global organisasi yang bertumbuh cepat dan penuh persaingan. Hal utama yang perlu dimengerti dan dijadikan sebagai pedoman dasar yaitu terkait dengan pentingnya penggunaan teknologi sistem informasi yang lebih efektif, tepat waktu serta konsisten dalam mentranformasikan data menjadi produk-produk informasi. 2.1.5 Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi. Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem informasi agar pemakai memahami bahwa teknologi sistem informasi tersebut dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam organisasi atau perusahaan. Kepercayaan ini bisa muncul karena kecepatan proses teknologi sistem informasi dalam membantu pekerjaan dan rasa keadilan bahwa penerapan teknologi sistem informasi ini dapat menilai kinerja individual dengan lebih baik. Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam mengevaluasi kinerja individual diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem informasi yang

berbasis komputer tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Konstruk evaluasi pemakai diri sendiri merupakan suatu konstruk yang sangat luas dan evaluasi pemakai merupakan suatu penilaian atau pengukuran tentang sikap dan kepercayaan individu terhadap sesuatu, baik barang maupun jasa. Goodhue (1995) mengajukan konstruk hubungan kecocokan tugas teknologi untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi pemakai dalam sistem informasi. Dalam model ini dinyatakan bahwa pemakai akan memberikan nilai evaluasi yang tinggi (positif) tidak hanya dikarenakan oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting artinya berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue (1995) menentukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Teknologi sistem informasi yang dipercaya oleh individu akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja yang lebih baik. Teknologi sistem informasi yang berkualitas tinggi akan mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan teknologi sistem informasi tersebut, maka tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Karena tugastugas relatif mudah dan cepat dikerjakan, sehingga diharapkan kinerja individu atau pemakai tersebut juga akan meningkat.

2.1.6 Kinerja Individual Pengertian kinerja atau prestasi diberikan batasan oleh Jumaili (1995) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi, Lowler menyatakan bahwa kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Dari batasan tersebut, As ad (1991:47) menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut aturan yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Menurut Udiyana (2000:19), kinerja didefinisikan sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan melalui atasan langsung, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung. Kinerja dapat menjadi maju dan mencapai tingkat yang paling baik dengan mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas kerja. Menurut Srimulyo (1999:40) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu. 1) Faktor kemampuan a. Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat b. Keterampilan: kecakapan dan kepribadian. 2) Faktor motivasi a. Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal. b. Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois) Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melakukan peran yang penting untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tujuan pokok dalam meneliti kinerja menurut Mulyadi dan Supriyono (1997:420) adalah untuk memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah

diterapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan atau rencana formal yang disajikan dalam anggaran. Menurut Sumardiyanti (1999) dalam Jumaili (2005:24) mengungkapkan bahwa organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi. Untuk mengukur keberhasilan suatu sistem secara ekstrem sulit dilakukan. Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mengajukan konsep evaluasi pemakai untuk melihat keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi sistem informasi. Secara umum, konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian teknologi sistem informasi, pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Goodhue (1995) juga menyatakan bahwa pencapaian kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi sistem informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya lebih produktif dan kreatif.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Jumaili (2005) yang meneliti tentang kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam evaluasi kinerja individual. Kesimpulan yang diperoleh juga mendukung penelitian Goodhue, yaitu bahwa kepercayaan terhadap sistem informasi dan teknologi sistem informasi baru terhadap peningkatan kinerja individual menunjukkan hasil yang positif. Penambahan variabel kepercayaan terhadap sistem informasi baru makin meningkatkan kinerja individual pemakai. Penelitian Yuli Pranita (2006) tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kota Denpasar. Kesimpulan yang diperoleh juga mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif pula terhadap kinerja individual. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Sari Dewi (2006) tentang pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kabupaten Badung juga mendukung penelitian sebelumnya. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan meningkatkan kinerja individual.

Penelitian yang dilakukan oleh Bernike Stevany Gloria (2007) tentang pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar. Kesimpulan yang diperoleh bahwa efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Shintia Noviana Chandra (2008) yang meneliti tentang pengaruh teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada Lembaga Perkreditan Desa di Denpasar Selatan. Kesimpulan yang diperoleh bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi juga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu penelitian ini menggunakan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi sebagai variabel bebas (independent) dan mengunakan kinerja individual sebagai variabel terikat (dependent). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada dimensi waktu, lokasi penelitian serta objek penelitian. Perbedaan pada penelitian ini, uji t dan uji F ditambahkan untuk mendukung pengujian hipotesis. Selain itu, peneliti pertama, kedua, dan keempat tidak menguji apakah penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja individual.

2.3 Rumusan Hipotesis Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian dan teori-teori yang relevan serta hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. H1 : Penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. H2 : Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. H3 : Penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara simultan dan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja individual pada Sekretariat Daerah Provinsi Bali. 2.4. Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir penelitian merupakan bagan skematik yang menjelaskan hubungan antar variabel. Berdasarkan hipotesis di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir penelitian sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penggunaan Teknologi sistem Informasi Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Kinerja Individual Sumber : Sugiyono (47:2005)

Dari Gambar 2.1, maka yang menjadi kerangka pikir penelitian ini adalah. 1) Penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual 2) Kepercayaan teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual. 3) Penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja individual