PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO NOMOR W26-A/1236/OT.01.2/XII/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu ditetapkan Pengadilan Tinggi Agama ; b. bahwa sesuai hasil reviu Pengadilan Tinggi Agama oleh Tim Penyusun Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama tanggal 8 Desember 2016, maka perlu ditetapkan Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama tentang Penetapan Pengadilan Tinggi Agama. Mengingat : 1. Undang-Undang mor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang mor 3 Tahun 2009; 2. Undang-Undang mor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang mor 50 Tahun 2009; 3. Undang-Undang mor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang mor 6 Tahun 2006 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama ; 5. Peraturan Pemerintah mor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Presiden mor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Mahkamah Agung mor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan; 8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan di Lingkungan Instansi Pemerintah; dan
-2-10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KESATU : Menetapkan Pengadilan Tinggi Agama, yang selanjutnya disebut IKU Pengadilan Tinggi Agama sebagaimana terdapat dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini; KEDUA : IKU Pengadilan Tinggi Agama merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Agama untuk: 1. menetapkan Rencana Strategis; 2. menetapkan Rencana Kinerja ; 3. menyusun perjanjian kinerja; dan 4. menyusun Kinerja Instansi Pemerintah. KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama mor W26-A/795/OT/SK/VI/2013 tentang Reviu Penetapan Pengadilan Tinggi Agama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku mulai tanggal 1 Januari 2017, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di pada tanggal 23 Desember 2016 KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO Drs. H. MOH. MUNAWAR NIP 195210021976081001 SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Mahkamah Agung RI; 2. Pengadilan Tinggi Agama ; dan 3. Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO NOMOR W26-A/1236/OT.01.2/XII/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO 1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase tunggakan perkara yang diselesaikan Jumlah tunggakan perkara yang diselesaikan Jumlah tunggakan perkara yang harus diselesaikan dan b. Persentase perkara yang diselesaikan Jumlah perkara yang diselesaikan Jumlah perkara dan 2 Meningkatnya akseptabilitas putusan hakim c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali Jumlah perkara = saldo awal + perkara yang masuk Jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan Diluar tunggakan perkara Jumlah perkara yang diselesaikan Jumlah putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Jumlah putusan perkara dan Pengajuan PK atas putusan banding
-2-3 Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Jumlah berkas yang diajukan banding yang lengkap Jumlah berkas yang diajukan banding Berkas banding yang lengkap terdiri dari bundel A dan B dan adanya bukti pengiriman biaya perkara - Berkas Banding b. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis dalam jangka waktu maksimal empat hari Jumlah berkas perkara yang diregister dan didistribusikan ke majelis dalam jangka waktu maksimal dua hari Jumlah berkas perkara yang harus diregister dan didistribusikan ke majelis c. Rasio terhadap perkara Perbandingan rasio majelis hakim dengan perkara masuk 4 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan Jumlah perkara prodeo b. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara online maksimal satu hari kerja sejak diputus Jumlah putusan perkara yang dapat diakses secara online maksimal satu hari kerja sejak putus Jumlah perkara putus - Website
-3-5 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Jumlah pengaduan yang masuk dari masyarakat Pengaduan yang dimaksud adalah mengenai perilaku aparatur peradilan baik teknis dan non teknis Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Register Pengaduan b. Persentase jumlah Pengadilan Agama yang menjadi objek pengawasan Jumlah Pengadilan Agama yang menjadi objek pengawasan Jumlah Pengadilan Agama yang ada di wilayah PTA Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Hasil Pengawasan 6 Meningkatnya dukungan layanan manajemen Persentase penyerapan anggaran belanja DIPA PTA Jumlah Realisasi Anggaran Jumlah pagu anggaran belanja DIPA Sekretaris dan Keuangan Persentase pencapaian output belanja DIPA PTA Jumlah pagu anggaran belanja DIPA = Jumlah anggaran DIPA Badan Urusan Administrasi + jumlah anggaran DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Jumlah Output anggaran belanja yang berhasil dicapai Jumlah Output anggaran Belanja di dalam DIPA Sekretaris dan dan Keuangan Jumlah Output anggaran belanja DIPA = Jumlah seluruh output anggaran belanja di DIPA Badan Urusan Administrasi + Jumlah seluruh output anggaran belanja di DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
-4-7 Meningkatnya dukungan di bidang sarana dan prasarana Persentase pemenuhan dukungan sarana dan prasarana sesuai standar Jumlah volume pengadaan sarana dan prasarana yang berhasil dicapai Jumlah target volume pengadaan sarana dan prasarana di dalam DIPA Sekretaris KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO Drs. H. MOH. MUNAWAR NIP 195210021976081001