BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 ( Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG WISATAWAN MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET PESAWAT MELALUI MOBILE BOOKING PADA SITUS TRAVELOKA.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tentang Traveloka

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah e-commerce (Ahmadi dan Hermawan, 2013: 7).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini merupakan zaman perkembangan teknologi informasi,

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang serba modern ini, banyak teknologi canggih dan. memudahkan manusia dalam beraktifitas. Dengan semua kegiatan yang

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Traveloka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era digital, penggunaan internet menunjang manusia di kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Top 8 Mobile Operating System. (Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Analisis sikap..., Ayu Puspitasari P., FE UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Traveloka Indonesia Sumber: blog.traveloka.com, 2015

BAB PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas tentang Traveloka

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. internet merupakan salah satu media informasi yang terbesar. Internet dapat

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

BAB V PENUTUP. mengetahui pengaruh kualitas mobile online application di bidang tour and travel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB I PENDAHULUAN. yang berjalan selama ini di Indonesia terhadap perusahaan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

Analisis Sistem Informasi Pada Padiciti Menggunakan Konsep Competitive Forces and Strategy

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

LISA COMPANY PROFILE SEJARAH KAMI

Digital Marketing Communication : Mobile Advertising Membidik Target Bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk berfikir dan bertindak secara cepat, agar mampu

BAB 14 INTERNET INTERAKTIF 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB 1 PENDAHULUAN. Era informasi ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital dimana segala bentuk informasi dapat diakses dengan begitu cepat dan mudah melalui perangkat teknologi. Pemanfaatan teknologi dan informasi menyebabkan kebiasaan baru dalam segala aspek kehidupan. Dalam dunia bisnis, penerapan teknologi informasi sudah diterapkan oleh perusahaan yang berskala nasional maupun internasional, salah satunya sistem e bussines. Sistem ini adalah kegiatan bertransaksi tanpa kontak fisik antara produsen dengan konsumen. Dalam e bussines ini juga terdapat istilah lain yaitu e commerce yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni kegiatan penjualan atau pembelian barang dan jasa melalui internet. Umumnya e commerce ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). Keduanya menggambarkan proses alami dalam pemasaran barang dan jasa. Jika produk dan jasa B2B dijual dari satu perusahaan ke perusahaan lain, produk B2C dijual dari perusahaan ke pengguna akhir. Seiring dengan perkembangan tersebut para pelaku bisnis berlomba lomba memasarkan produk dan jasa yang dimiliki melalui situs internet dengan harapan agar informasi tentang produk yang dimiliki lebih cepat menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat. Pergeseran kebiasaan (trend) berbelanja melalui internet berkembang begitu pesat, perkembangan transaksi melalui internet dapat dilihat pada tabel hasil penelitian yang ditulis dalam situs 1

2 www.emarketer.com Global B2C Ecommerce Sales to Hit $1.5 Trillion This Year Driven by Growth in Emerging Markets pada bulan Februari 2014. Tabel 1.1 Total Penjualan B2C E Commerce Seluruh Dunia Menurut Wilayah 2012-2017 (dalam satuan milyar) Negara 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Asia-Pasifik $ 301.20 $ 383.90 $ 525.20 $ 681.20 $ 855.70 $ 1,052.90 Amerika Utara $ 379.80 $ 431.00 $ 482.60 $ 538.30 $ 597.90 $ 660.40 Eropa Barat $ 277.50 $ 312.00 $ 347.40 $ 382.70 $ 414.20 $ 445.00 Eropa Tengah dan Eropa Timur $ 41.50 $ 49.50 $ 58.00 $ 64.40 $ 68.90 $ 73.10 Amerika Latin $ 37.60 $ 48.10 $ 57.70 $ 64.90 $ 70.60 $ 74.60 Timur Tengah & Afrika $ 20.60 $ 27.00 $ 33.80 $ 39.60 $ 45.50 $ 51.40 $ 1,251.50 $ 1,504.70 $1,771.10 $ 2,052.80 $ 2,357.40 Worldwide $1,058.20 Sumber: www.emarketer.com, Februari 2014 Berdasarkan data tersebut diatas kawasan Amerika Utara pada Tahun 2012-2013 lebih unggul dibandingkan Asia Pasifik, dan Eropa Barat dengan total $ 379.80 di tahun 2012, dan mencapai jumlah yang terus meningkat di tahun 2013 dengan jumlah $ 431.00. Sedangkan dari tahun 2014-2017 kawasan Asia Pasifik menjadi tertinggi nomer satu untuk hasil penjulan B2C e commerce di seluruh dunia dengan total $ 525.20 pada tahun 2014, $ 681.20 pada tahun 2015, $ 855.70 pada tahun 2016 dan diperkirakan akan mencapai $ 1,052.90 pada tahun 2017 mendatang. Selanjutnya pertumbuhan tertinggi untuk penjualan B2C e commerce pada masing-masing negara dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini.

3 Tabel 1.2 Pertumbuhan Penjualan B2C E Commerce Seluruh Dunia Berdasarkan- Negara 2012-2017 (Persentase %) Negara 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Cina 93.7% 78.5% 63.8% 43.3% 34.4% 29.4% Indonesia 85.0% 71.3% 45.1% 37.2% 26.0% 22.0% India 35.9% 34.9% 31.5% 30.3% 24.5% 20.0% Argentina 31.1% 6.3% 24.0% 18.0% 12.0% 10.0% Mexico 55.8% 41.9% 20.0% 14.5% 10.0% 5.0% Brazil 21.8% 16.5% 19.1% 8.5% 6.9% 6.0% Rusia 34.4% 19.4% 17.1% 10.8% 6.9% 5.2% Italia 17.0% 16.8% 15.3% 13.5% 12.0% 10.6% Inggris 14.5% 16.3% 14.2% 12.2% 9.2% 8.2% Kanada 15.0% 14.2% 14.0% 13.5% 12.5% 11.5% Spanyol 10.0% 10.0% 13.8% 11.9% 10.0% 8.0% Swedia 18.4% 16.2% 13.3% 10.3% 9.0% 8.4% Amerika Serikat 14.2% 13.4% 11.8% 11.4% 10.9% 10.4% Norwedia 14.9% 12.7% 11.0% 10.8% 8.1% 7.2% Denmark 14.3% 12.4% 10.6% 8.9% 6.5% 5.9% Francis 32.3% 10.3% 10.0% 9.8% 7.6% 7.1% Netherlands 12.7% 11.4% 9.4% 8.4% 6.3% 5.3% Korea Selatan 12.7% 9.6% 7.4% 4.8% 4.3% 3.6% German 25.6% 5.7% 7.4% 6.9% 6.5% 6.1% Jepang 12.3% 10.2% 7.1% 6.7% 5.6% 5.0% Australia 10.5% 6.0% 5.7% 5.1% 5.0% 4.2% Finlandia 4.3% 4.4% 3.7% 3.2% 2.7% 2.5% Worldwide 22.3% 18.3% 20.2% 17.7% 15.9% 14.8% Sumber: www.emarketer.com, Februari 2014 Data diatas menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi nomer dua setelah Cina dengan persentase 85,0 % di tahun 2012, 71,3% di tahun 2013 dan 45,1% pada tahun 2014. Menurut lembaga riset pasar e-marketer, walaupun persentase dari tahun ke tahun terlihat menurun akan tetapi Indonesia, Cina, dan India diprediksikan akan tetap menyumbang pengguna e-commerce paling banyak di Asia Pasifik berdasarkan kepadatan jumlah penduduk.

4 Proses pencarian informasi serta sistem belanja online yang mudah menjadikan trend berbelanja online di Indonesia begitu diminati. Seorang konsumen juga dapat membandingkan harga dari beberapa situs online sebelum melakukan keputusan pembelian. Opini beberapa orang yang pernah mendapatkan manfaat dari produk yang akan di beli juga menjadi salah satu refrensi yang mudah untuk didapatkan seorang calon pembeli sebelum melakukan keputusan pembelian di salah satu situs online. Tidak jarang beberapa web online memberikan kolom komentar pada design web sebagai bentuk follow up terhadap konsumen pasca pembelian agar dapat dijadikan referensi bagi calon pembeli. Belanja online bukan hanya pada kebutuhan pokok atau produk seperti baju, makanan, property dan alat elektronik melainkan sudah merambah ke semua jenis kebutuhan jasa dan produk lainnya. Salah satu jenis jasa yang banyak ditawarkan di situs online adalah segala bentuk kebutuhan perjalanan (travelling) untuk para wisatawan, misalnya: pemesanan paket wisata, tiket pesawat, tiket kereta api, voucher hotel dan lain sebagainya. Pemesanan (booking) tiket dan hotel secara online bahkan menjadi salah satu iklan yang sering kita lihat di surat kabar atau siaran televisi nasional. Adanya pergeseran dari mass tourism menjadi individual tourism menyebabkan kebiasaan baru yakni wisatawan melakukan pemesanan kamar hotel, tiket pesawat, transportasi dan segala kebutuhan dalam melakukan perjalanan wisata lainya secara mandiri. Tiket pesawat merupakan salah satu kebutuhan wisatawan yang akan berlibur ke suatu daerah tujuan wisata yang biasanya tidak dapat atau lebih sulit di akses melalui darat dan laut. Situs online booking tiket pesawat memberikan kemudahan bagi para wisatawan untuk dapat mengakses dan memantau harga tiket dimanapun dan kapanpun tanpa harus

5 datang langsung ke kantor penjualan tiket. PT. Traveloka.com Indonesia yang lebih di kenal dengan Traveloka.com merupakan salah satu situs online travel agent yang menyediakan jasa penjualan tiket pesawat dan hotel voucher. Di Indonesia Traveloka.com memimpin online travel agent untuk penjualan tiket pesawat, berdasarkan hasil dari survey www.sturtupranking.com. Tabel 1.3 Situs Penjualan Tiket Pesawat di Indonesia Sturup Name SRSore SRWeb SR Social Regional SRank Global SRank Traveloka.com 84,224 81,400 65,981 5 210 Utiket 75,641 73,628 33,489 37 954 Tiket2 71,782 67,593 62,752 57 1.323 Airpaz 70,496 66,877 43,306 70 1.449 Arena Tiket 38.082 35,943 40,356 243 5.181 Hulaa 37,994 36,057 21,836 244 5.206 Faveticket.com 4,402 3,993 25,912 472 12.403 Sumber: www.sturtupranking.com, Mei 2015 Traveloka.com berada pada urutan pertama dengan SR score 84,224 yakni memperoleh 81,400 skor pada SR web dan 65,981 melalui SR social. Traveloka.com juga mendapat peringkat kelima untuk katagori regional Srank dan peringkat ke 210 untuk global Srank, selanjutnya pada urutan kedua terdapat Utiket.com dengan total SR score mencapai 75,641. Berdasarkan regional Srank Utiket.com berada di peringkat ke 37 dan untuk global Srank berada di posisi ke 954. Tiket2.com dan Airpaz.com berada di posisi ketiga dan keempat dengan masing masing SR score sebesar 71,782 untuk tiket2.com dan 70,496 untuk Airpaz.com. Pada urutan nomer tiga dari bawah terdapat tiga situs penjualan tiket dengan nilai SR score masing masing yaitu: 38,082 untuk Arena Tiket.com, 37,994 dicapai oleh Hulaa.com dan terakhir situs penjualan tiket pesawat dengan SR score paling rendah adalah Faveticket.com mendapat skor 4,402. Tabel 1.4

6 dibawah ini juga menggambarkan hasil estimasi peringkat dari situs Traveloka.com di Indonesia. Tabel 1.4 Situs Penjualan Tiket Pesawat dan Kamar Hotel NO Nama Situs Global Rank (Worldwide) Country Rank (Indonesia) 1 Agoda.com 873 140 2 Booking.com 94 190 3 Expedia.com 883 6.989 4 Tiket.com 19.173 297 5 Traveloka.com 5.725 80 6 Pegipegi.com 32.022 483 Sumber: www.similarweb.com, Januari 2016 Situs Booking.com mendapatkan peringkat tertinggi di seluruh dunia jika dibandingan dengan keenam situs penjualan tiket pesawat dan kamar hotel lainnya, dengan posisi ke 94, sedangkan di Indonesia situs Booking.com berada diposisi ke 190. Jika dilihat secara keseluruhan berdasarkan popularitas keenam situs di Indonesia (county rank), situs Traveloka.com berada diurutan pertama dengan peringkat ke 80, yang kemudian disusul oleh situs Agoda.com, Booking.com, Tiket.com, Pegipegi.com, dan yang terakhir situs dengan peringkat paling bawah adalah situs Expedia.com yang berada di posisi ke 6.989. Adapun pengunjung dari situs Traveloka.com 95,0% berasal dari masyarakat Indonesia, baru kemudian di susul oleh Singapura dengan persentase 1,2% dan yang terakhir sebesar 0,6% pengunjung web dari Malaysia. Tabel 1.5 Persentase pengunjung situs Traveloka.com. berdasarkan Negara Negara Pengunjung (%) Peringkat Indonesia 95,0% 103 Singapura 1,2% 2.794 Malaysia 0,6% 7.981 Sumber: www.alexa.com, Mei 2015

7 Traveloka.com tidak hanya mendapatkan SR score tertinggi berdasarkan Starup Rangking tetapi juga mendapatkan berbagai penghargaan lainnya, seperti yang termuat di situs resmi Traveloka.com berikut ini: 1. Indonesia s No. 1 Flight and Hotel Booking Service according to comscore 2. Garuda Indonesia s best performing GOS Agent 2014 3. Sriwijaya Air Best Travel Agent 2013 & 2014 4. Citilink Best Travel Agent 2013 Pada tanggal 31 Juli 2014 Traveloka.com situs layanan jasa perjalanan online ini merilis aplikasi mobile untuk para penggunanya di Indonesia. Aplikasi mobile ini hadir untuk dua platform sistem operasi yakni versi ios dan Android, dan dalam kurun waktu kurang dari seminggu setelah peluncurannya aplikasi Traveloka.com menduduki peringkat nomor satu pada kategori Travel (Free/aplikasi gratis) di App Store. Hal ini sesuai dengan popularitas perangkat mobile di Indonesia yang semakin tinggi. Dimana banyak pengguna internet lebih memilh online dari posel atau tablet jika dibandingkan dengan menggunakan perangkat komputer. Traveloka.com merupakan situs online travel agent baru di Indonesia, di dirikan pada tahun 2012 dan memiliki track record yang cukup bagus di mata masyarakat, berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengkaji lebih dalam apa saja faktor-faktor yang mendorong wisatawan melakukan keputusan pembelian khususnya tiket pesawat melalui mobile booking di situs Traveloka.com.

8 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan uraian latar belakang diatas adalah sbb: 1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong wisatawan melakukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com? 2. Faktor apakah yang dominan atau paling banyak berkontribusi dalam menentukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong wisatawan melakukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com. 3. Menganalisa faktor apa saja yang dominan atau paling banyak berkontribusi dalam menentukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadiakan sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah didapatkan dibangku kuliah, khususnya pada bidang teknologi informasi, manajemen strategi atau pemasaran serta kajian ilmu pariwisata lainnya, selain itu penelitian ini membantu mahasiswa untuk mengasah kemampuan menganalisis serta

9 memecahkan masalah yang terjadi di lapangan atau pada industri pariwisata itu sendiri. 2. Manfaat Secara Praktis Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi mengenai faktor apa saja yang mendorong wisatawan melakukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran selanjutnya. 1.5 Sistematika Penyajian Sistematika pembahasan merupakan suatu hal yang dipandang perlu untuk lebih memudahkan pemahaman terhadap isi karya tulis, secara umum penulisan tugas akhir (skripsi) ini dibagi menjadi lima bab, yang masing-masing akan dimuat sbb: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II TIJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka yang dibahas ialah mengenai tinjauan sebelumnya yang berkaitan dengan judul serta tinjauan konsep yang fokus pada penulisan ini.

10 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang jawaban dari permasalahan yang hendak diteliti dengan menyajikan hasil analisis data yang sudah di peroleh. Bab ini memuat hasil penelitian yang membahas gambaran umum perusahaan PT. Traveloka Indonesia dan hasil analisis faktor-faktor pendorong wisatawan melakukan keputusan pembelian tiket pesawat melalui mobile booking pada situs Traveloka.com. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari rumusan masalah dan saran sebagai masukan untuk pembaca dan instansi terkait.

11