BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi baru New Information and Communication Technologies (ICT s). Dengan teknologi inforamasi dan komunikasi semua proses kerja dan konten akan di tranformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan personal. Akibatnya kecepatan kerja bisnis meningkat dengan cepat. Kecepatan proses meningkat sangat tajam di banyak aktivitas modern manusia. 1 Perkembangan teknologi yang demikian pesat memudahkan untuk mendapatkan informasi yang kita dapatkan dari mana saja, kapan saja dan siapa saja. Perkembangan bidang telekomunikasi saat ini memungkinkan semua bidang kehidupan manusia dapat semakin ringan dikerjakan dengan bantuan komputer. Demikian halnya dengan pengelolaan informasi di sebuah perusahaan yang dapat diakses darimana saja hanya dengan menggunakan internet. Salah satu keunggulan internet ialah dapat menyampaikan sistem informasi yang ada disebuah perusahaan atau instansi tertentu. Melalui internetlah profil, keunggulan perusahan dan segala sesuatu tentang perusahaan tersebut dapat dipublikasikan ke masyarakat luas. 1 Riady, Y. (2014). Mewujudkan masyarakat informasi Indonesia: Dampak sosial, konsekuensi, dan kemungkinannya. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, vol.10 no. 1, Juni. 1
2 Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara. Kedudukan Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam rangka menjalankan fungsinya Kementerian Sekretariat Negara mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara, maka dari itu sudah semestinya KEMENSETNEG membuka berbagai saluran aspirasi dan informasi untuk seluruh masyarakat. 2 Dalam rangka mewujudkan Kementerian Sekretariat Negara sebagai badan publik yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel, dan dapat dipertanggung jawabkan, serta untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas, perlu dilakukan kegiatan pemberian informasi publik bagi masyarakat yang berkaitan dengan Kementerian Sekretariat Negara. Agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, efektif, dan efisien, maka diperlukan standar pelayanan. 3 Maksut penetapan Standar Pelayanan Pemberian Informasi Publik kepada Masyarakat yang Berkaitan Dengan Kementerian Sekretariat Negara adalah untuk menyediakan panduan bagi pelaksana pelayanan dan sebagai informasi bagi pengguna pelayanan mengenai pemberian informasi publik bagi masyarakat. 2 Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 3 Tahun 2015 https://www.setneg.go.id/index.php?option=com_permen&id=81&task=detail&tahun=2015 3 NOMOR 6 /SP/KEMENSETNEG/D.2/HU M ASIOT 12017
3 Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja Kementerian Sekretariat Negara dalam memberikan informasi publik bagi masyarakat yang berkaitan dengan Kementerian Sekretariat Negara, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat. 4 Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Humas Kementerian Sekertaris Negara yaitu Berdasarkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kemensetneg Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Negara RI mempunyai tugas melaksanakan pemberitaan, mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk kebijakan pimpinan, melakukan perekaman, penyajian data, dan mengatur keprotokoleran kegiatan pimpinan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretariat negara sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengelolaan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, pelayanan dan pendokumentasian informasi public, Bidang Monitoring dan Analisis Media bertugas melakukan monitoring dan analisis media terkait kegiatan Presiden, Wakil Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara, Bidang peliputan dan dokumentasi bertugas melaksanakan penyelenggaraan peliputan dan dokumentasi mengenai kegiatan Kementerian Sekretariat Negara, serta menyusun dan mengunggah berita terkini dalam website resmi Kementerian Sekretariat Negara, Bidang Diseminasi Informasi mempunyai 4 www.setneg.go.id
4 tugas melaksanakan penyelenggaraan diseminasi informasi kehumasan terkait kegiatan Kementerian Sekretariat Negara. 5 Di samping itu, globalisasi di segala bidang menjadikan semakin terbukanya saluran informasi dan komunikasi. Anggraini dan Rochayanti (2008) menyatakan seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi itulah menjadikan pola pikir masyarakat pun semakin berkembang dan perilaku masyarakat menjadi lebih kritis bahkan dapat menyebabkan perubahan yang sangat cepat di masyarakat. 6 Nilai-nilai masyarakat demokratis yang tercermin antara lain ditandai oleh keterbukaan informasi, kebebasan informasi, dan kebebasan pers. Semuanya itu telah menjadi fenomena global. Fenomena global itu membawa konsekuensi pada pengakuan terhadap hak atas informasi sebagai bagian dari hak asasi manusia (Indrajid, 2005). Perangkat perundang-undangan di bidang informasi, komunikasi dan media massa juga semakin menjamin hak-hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga pemerintah berkewajiban untuk menyampaikan informasi publik yang dibutuhkan oleh masyarakat, sejalan dengan pengembangan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 7 Beberapa hal tersebut di atas kemudian melatarbelakangi lahirnya Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional 5 Hasil wawancara dengan Kabbag Humas Kemensetneg Ibu tiwi 6 Anggraini, M.D. & Rochayanti, C. (2010). Peran humas pemerintah kabupaten Sragen dalam pengelolaan isi informasi website pemda sebagai media communications relations dengan masyarakat. Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 6 no. 2, Agustus. 7 Indrajid, R.E. (2005) Electronic government: Implementasi dan kendalanya. MEDIATOR,vol. 6 (2), Desember.
5 Pengembangan e-government yang mengatur penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis Teknlogi Informasi dan Komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Selanjutnya, hal tersebut juga semakin diperkuat dengan kehadiran Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik. Tentunya beberapa payung hukum baru yang muncul tersebut mengacu pada dasar hukum Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 F ayat 2, yang berbunyi, Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Adanya hak setiap orang untuk mencari, memperoleh, memiliki, mengolah, dan menyampaikan informasi seperti tertulis pada pasal di atas, menunjukkan bahwa instansi pemerintah yang ada di Indonesia melalui bagian hubungan masyarakat, memiliki tanggung jawab memenuhi hak publik tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai media, misalnya menyampaikan informasi di media cetak berupa koran, majalah, laporan berkala, spanduk, dan lain sebagainya, atau melalui media elektronik berupa radio, televisi dan media baru berupa internet.
6 Berkembangnya teknologi dengan hadirnya internet, tidak dipungkiri telah banyak memberikan kemudahan bagi praktisi Humas dalam menyampaikan informasi kepada publik. Hal ini dikarenakan ada sebagian masyarakat tertentu, yang menjadikan internet kini tidak hanya sekedar dijadikan sebagai gaya hidup (lifestyle) semata, namun lebih dari itu telah menjadi kebutuhan utama (primary needs) yang harus dipenuhi layaknya kebutuhan pokok lainnya. Fenomena ini tentu bukan tanpa sebab. Dari sisi internetnya sendiri memang menawarkan efisiensi dan efektivitas (relatif murah, cepat, jangkauan global, mempersingkat waktu serta jarak) 8 internet akan sangat membantu kegiatan e-pr, antara lain: (1) Komunikasi yang konstan (constant communication), internet tidak pernah tidur, kita bisa melakukan komunikasi selama 24 jam sehari, 7 hari per minggu, 365 hari per tahun, (2) respon instan (instant response), kita bisa memberikan respon secara cepat untuk menangani isu yang tersebar melalui internet, (3) khalayak yang global (global audience), sehingga bisa mendapatkan respon langsung dari khalayak kita (4) komunikasi dua arah, terjadi antara organisasi dan publik yang merupakan tujuan dari komunikasi public relations. (5) efektivitas biaya, dengan menggunakan mediaonlinepekerjaan menjadi lebih hemat biaya. 9 Berdasarkan pemaparan fakta dan fenomena sosial di atas, Kementerian Sekretariat Negara melalui Bagian Humas yang berada di bawah naungan Biro 8 Severin, J.W. & Tankard, J.W., Jr. Teori komunikasi: Sejarah, metode, & terapan di dalam media massa. (5th ed.). (S. Harianto, Terjemahan). New York: Addison Wesley Longman, Inc. (2005) hal 458 9 Haig, M. (2000).e-PR essential guide to pr on the internet: the essential guide to public relations on the internet: the essential guide to online business communications. USA: Kogan Page.
7 Hubungan Masyarakat, berupaya memaksimalkan penggunaan Website resmi setneg.go.id sebagai media pelayanan informasi publik. Pengelolaan informasi ini ditangani oleh Bagian Humas sebagai pusat pelayanan dan pengolahan informasi badan publik pemerintah. Humas memiliki kewajiban untuk memenuhi hak masyarakat akan kebutuhan informasi seperti yang telah diamanahkan dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara (Permensesneg) No. 2 Tahun 2011 yang mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemensetneg. Hal ini sebagaimana catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyebutkan bahwa angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2016 Jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta. Pengguna internet terbanyak ada di pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar 65% dari total penggunan Internet. Jika dibandingkan penggunana Internet Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta user, maka terjadi kenaikkan sebesar 44,6 juta dalam waktu 2 tahun (2014 2016). 10 Tingginya angka penggunaan internet dari tahu ketahun yang telah didukung oleh kecukupan informasi dari Sekretariat Negara, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di Indonesia terutama informasi seputar kegiatan dan kebijakan yang dilakukan oleh Presiden, Wakil Presiden, dan Para Menteri dalam kabinet, khususnya Menteri Sekretaris Negara. 10 Data statistik pengguna internet di Indonesia. Diakses pada 17 September 2018 Pukul 14.00 http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-indonesia-2016/
8 Berdasarakan paparan tersebut penggunaan website sebagai salah satau kegiatan Public Relations on the net menurut peneliti merupakan sesuatu hal yang menarik untuk di teliti bagaimana seorang Public Relations menyusun informasi di website supaya pesan yang ingin disampaikan dan informasi dapat sampai kepada publik. Dari uraian yang telah peneliti ungkapkan maka peneliti merumuskan masalah peneliti terdorong untuk meneliti bagaimana pengelolaan situs website www.setneg.go.id sebagai media komunikasi dan informasi publik. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan penelitian ini pada : Bagaimana KEMENSETNEG mengelola website www.setneg.go.id sebagai media komunikasi dan informasi publik? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Aktivitas Public Relations KEMENSETNEG dalam mengelola website sebagai sebagai media komunikasi dan Informasi Publik. 2. Pesan atau Informasi yang di publikasikan melalui website www.setneg.go.id. 3. Manfaat website www.setneg.go.id KEMENSETNEG sebagai kepentingan lembaga dan Publik 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana
9 aktivitas KEMENSETNEG dalam mengelola website www.setneg.go.id sebagai media komunikasi dan Informasi Publik bagi Masyarakat. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu komunikasi. Khususnya bidang Public Relations dalam pengelolaan website perusahaan sebagai media komunikasi dalam menyampaikan informasi publik. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini harapkan membrikan informasi dan bahan evaluasi bagi KEMENSETNEG mengenai bagaimana mengelola website sebagai media informasi dan komunikasi publik.
10