RI mengeluarkan Surat Keputusan No. 0124/U/1979 tentang Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar da

dokumen-dokumen yang mirip
tingkat kelulusan (passing grade).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

praktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PROSEDUR PELAKSANAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU PERTANIAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

U IVERSITAS AIRLA GGA

Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

yang masuk ke Indonesia tanpa melalui perguruan tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM KREDIT UNTUK PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

Nomor Dokumen PPK 13. Nomor Revisi 01. Tanggal Terbit

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/I3/PP/2011 Tentang PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI INSTITUT

belajar yaitu dengan sistem belajar modul

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENUGASAN TENAGA PENDIDIK (DOSEN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

KATA PENGANTAR P. Jakarta, Juli 2010 Rektor Universitas Terbuka. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D NIP

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 148/K13/PP/2006. Tentang

STANDARD OPERATING PROCEDURE SKRIPSI. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

pendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU KULIAH KERJA NYATA TEMATIK. NO. POB/FEM/ESL/10 Rev.

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN KULIAH PROGRAM MAGISTER. Kode : P-PRO-005 Tanggal : 18 Maret 2013 Revisi: 0 Halaman : 1 dari 5

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN SEMESTER SUBBAG AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP MP 04 05

Pendidikan Profesi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 03 TAHUN 2015

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

MANUAL PROSEDUR PERKULIAHAN TAMU

tadi, akan diberikan beberapa kesimpulan tentang faktorfaktor 1. Secara umum penyuluhan industri kecil bagi petani gula

memahami dan menggunakan pedoman ini sebagai acuan dalam menyelenggarakan Program Sertifikat Bahasa Inggris.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

Menimbang: Mengingat:

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

MANUAL PROSEDUR ADMINISTRASI PERKULIAHAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM KREDIT UNTUK PERGURUAN TINGGI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Mengenai Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

levan dengan dokumen Kurikulum Elektronika Komuni-

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA INPUT NILAI PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR INPUT NILAI

KETENTUAN UMUM PROGRAM KEGIATAN ANTAR SEMESTER

KEPUTUSAN KETUA STIKOM DINAMIKA BANGSA Nomor : 103/SK/STIKOM-DB/VII/2007 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBIMBING AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

Prosedur ini berlaku dalam pelaksanaan seminar skripsi mahasiswa S1 Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

MANUAL PROSEDUR PENGATURAN JADWAL PERKULIAHAN

PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

I. SISTEM PENDIDIKAN

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

DOKUMEN LEEL NO.REISI : Panitia jadwal IPB mengumumkan jadwal selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berlangsung, jika terdapat perbaikan harus seg

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN

M E M U T U S K A N:

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA NOMOR: 6551/IT6.1/PP/2017 TENTANG

Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) akan ditetapkan pada awal semester sebelum registrasi akademik dilakukan.

Jakarta, Juli 2009 Rektor Universitas Terbuka. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D NIP

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUA N A. PERMASALAHAN 1. Latar belakang permasalahan Tanggal 8 Juni 1979 Menteri ^endidikan dan Kebudayaan- RI mengeluarkan Surat Keputusan No. 0124/U/1979 tentang Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar da lam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Keputusan tersebut pada dasarnya berisi ketentuan mengenai usaha mengatur kembali cara penyelenggaraan pendidikan ting gi, meliputi pengaturan jenjang program dan teknis penyeleng garaannya. Penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain diatur mengenai beban studi, lama studi, baik untuk kelompok profe si Non Kependidikan dan Kependidikan yang masing-masing terdiri dari Jalur Gelar dan Non Gelar. Untuk pendidikan kelom pok profesi Non Kependidikan Jalur Gelar terdiri dari empat jenjang, yaitu : a. Doktor b. Pasca Sarjana c. Sarjana d. Sarjana Muda. Sedang untuk Jalur Non Gelar ditetapkan sebanyak lima jen jang, yaitu : a. Spesialisasi II d. Diploma II b. Spesialisasi I e. Diploma I c. Diploma III

Untuk profesi Kependidikan mempunyai jalur gelar terdiri atas jenjang : a. Doktor b. Pasca Sarjana c. Sarjana Sedang untuk jalur Non gelar terdiri dari tiga jenjang,ya itu : a. Diploma III b. Diploma II c. Diploma I Untuk masing-masing kelompok profesi dan jenjang telah pula ditetapkan beban studi dan lama studi. Sesuai dengan lingkup penelitian, disini disampaikan beban studi, lama studi dan kode program untuk profesi kependidi kan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidik an dan Kebudayaan No. 0124/U/1979 tentang jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar di dalam ling kungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 8 Juni 1979 Pasal 5 ayat (2) sebagai berikut : a. Jalur (Program) Gelar : 1. Doktor mempunyai beban studi, lama studi, dan kode program sama dengan yang disebut pada ayat (1) huruf a angka 1 di atas. 2. Pasca Sarjana mempunyai beban studi, lama studi, dan kode program sama dengan yang tersebut pada ayat (1) huruf a, angka (2) di atas.

3. Sarjana mempunyai beban studi, lama studi, dan kode program sama dengan yang tersebut pada ayat (1) huruf a, angka (3) di atas. Adapun yang dimaksud adalah : Program Doktor mempunyai beban studi minimal 228 SKS, - maksimal 233 SKS, lama studi 8 tahun sampai dengan 11 tahun, kode program S, (Strata 3). Program Pasca Sarjana mempunyai beban studi minimal 180 SKS maksimal 194 SKS dengan lama studi 6 tahun dengan kode program Sp (Strata 2). Program Sarjana mempunyai beban studi minimal 144 SKS maksimal 160 SKS dengan lama studi 4 sampai dengan 7 tahun dengan kode program S-j (Strata 1). Jenjang program Sarjana menjadi pilihan dalam penelitian ini, disebabkan usia programnya lebih lama dibandingkan de ngan program lairmya, disamping kegiatan penyelenggaraannyayang telah berjalan secara berkesinambungari dengan jumlah mahasiswa yang relatif lebih besar dibandingkan dengan jum lah mahasiswa pada program lainnya, yakni program Diploma, - Sp, dan S<z. Dengan adanya ketentuan tentang beban studi, setiap ma ta kuliah telah memiliki ukuran atau bobot nilai sebesar SKS tertentu, SKS merupakan alat ukur bagi penyelenggaraan pro gram. Apakah penyelenggaraan jenjang program Sarjana (S^) telah berjalan sebagaimana mestinya? Terhadap pertanyaan ini perlu dicari jawabannya. 1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, SK Menteri - Pendidikan dan Kebudayaan No. 0124/U/1979, Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar dalam Lingkungan Departemen -^endidikan dan Kebudayaan, hal. 4.

4 Sejak tahun 1980 melalui Surat Keputusan Rektor IKIP Bandung No. 4098.A/PT.25.R/Q/80 tentang Pedoman Akademik IKIP Bandung tanggal 24 Nopember 1980 dan Surat Keputusan Rektor IKIP Bandung No. 5881/PT.25.R/Q/M/1982 tentang Pedo man Pengembangan Kurikulum/Program IKIP Bandung tanggal 14 Desember 1982 telah memberlakukan Pedoman Akademik IKIP Bandung dan Pedoman Pengembangan Kurikulum/Program IKIP Ban dung, berdasar pada Sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Dengan ketentuan tersebut, produktifitas kerja, baik keseluruhan program ataupun kegiatan setiap staf pengajar telah ditetapkan banyaknya jumlah jam volume kerjanya, demikian pula beban studi untuk setiap mahasiswa. Tentang be ban studi mahasiswa telah ditetapkan melalui Surat Keputus an Rektor IKIP Bandung sebagaimana tersebut di atas berbunyi : "Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kre dit semester suatu mata kuliah. 1. Bobot kredit semester untuk perkuliahan, nilai satu kre dit semester ditentukan berdasarkan beban kegiatan yang meliputi 3 macam kegiatan per minggu sebagai berikut ; a. Untuk mahasiswa : (1) Selama 50 menit acara tatap muka terjadwal de ngan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk ku liah. (2) Selama 60 menit acara kegiatan akademik berstruk tur yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal te tapi t±&ak direncanakan oleh tenaga pengajar, mi salnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. (3) Selama 60 menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan untuk mendalami, mempersiapkan - atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnyada.lam bentuk rnembaca buku referensi".2 2IKIP Bandung, Podoman Akademik IKIP Bandung, Institut Ke^uruan dan Ilmu Pendidikan, 1900, hal. 10

Memperhatikan beban studi seperti terurai di atas, maka sistem SKS rtienuntut mahasiswa untuk bebar-benar mempergunakan waktu yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan yang te lah ditetapkan. Bersamaan dengan itu, bimbingan dan pengarah an para pengajar dituntut pula untuk melaksanakan kegiatan - akademik berstruktut dan mandiri, salah satu tugas program mandiri adalah membaca buku, sehingga yang terakhir ini menuntut pula tersedianya buku referensi sesuai dengan kebutuhan. Apakah perpustakaan IKIP Bandung telah menyediakan bu ku teronbut? B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Penerapan sistem SKS menyangkut ukuran yang dipergunakan terhadap berbagai kegiatan studi mahasiswa, hasil yang dicapai, usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu program dan besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan oleh - lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dan tenaga penga jar. Besarnya heban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah, sehingga untuk mengikutisuatu mata kuliah mahasiswa dibebani dengan sejumlah kredit semester tertentu dalam semester yang bersangkutan. Dengan demikian hasil yang dicapai oleh mahasiswa akan dapat pula dihitung sebesar nilai satuan kredit semester yang telah ditempuhnya. Dengan ditetapkannya ukuran beban studi, dan keberhasilannya dengan nilai SKS, maka besarnya usaha yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu program akan terlihat da ri jumlah beban studi untuk sesuatu program.

Selain dari itu SKS dipergunakan pula sebagai ukuran mengenai besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga perguruan tinggi dan tenaga pengajar. Dengan SKS diukur kegiatan dua pihak : 1. Kegiatan studi mahasiswa 2. Kegiatan penyelenggaraan oleh lerabaga dan pengajar. Mengingat kegiatan penyelenggaraan pendidikan, baik oleh lembaga maupun sebagian kegiatan pengajar telah diatur cara-cara pelaksanaannya, berikut mahasiswa (teknis dan me toda serta prosedur) kerja kegiatan operasionalnya, maka secara umum penyelenggaraan pendidikan berdasar SKS telah diusahakan, agar dapat dikelola sebagaimana mestinya. Namun begitu kegiatan pihak mahasiswa sebagai unsur lain da ri sistem pendidikan ini, demikian pula sebagian kegiatan mahasiswa tersebut, tampaknya masih belum dapat dikendalikan dan dikelola sepenuhnya agar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan terhadap kegiatan studi mahasiswa. Penelitian ini diarahkan dengan melihat aspek kesesuaian antara ketentuan normatif dengan pelaksanaannya mahasiswa. Khususnya terhadap kegiatan perkuliahan kegiatan perkuliahan ini, sebagai kredit. oleh dalam nilai kredit semester ditentukan Satuan Kredit Semester merupakan beban studi untuk mengikuti keseluruhan 3 (tiga) acara per minggu, yaitu : 1. Cara tatap rauka terjadwal dengan tenaga pengajar selama. 50 menit misalnya dalam bentuk kuliah.

2. Kegiatan akademik berstruktur, yaitu kegiatan studi tidak terjadwal tapi direncanakan oleh tenaga pengajar da lam bentuk membuat tugas-tugas pekerjaan rumah atau mem bahas menyelesaikan soal-soal, v/aktunya 60 menit. 3. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang harus dilakukan sendiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademis, misalnya dalam bentuk membaca buku sumber. Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat berbagai ukuran atau norma beban studi untuk kelompok mata kuliah baik dalam satu semester ataupun dalam suatu jenjang pro gram, demikian pula kegiatan studi mahasiswa yang kesemua permasalahan tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Sejauh mana kesesuaian antara ketentuan normatif beban studi untuk kelompok mata kuliah : - MKDU 'Mata Kuliah Basar Umum - MKDK - Mata-Kuliah Dasar Kependidikan - MKPBM-PPL- Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar dan Program Pengenalan Lapangan - MKYOR - Mata Kuliah Mayor - MKNOR - Mata Kuliah Minor. 2. Bagaimana kegiatan akademik telah dilaksanakan, apakahwaktu frekuensi jenis kegiatan, telah memenuhi keten tuan? 3-. Bagaimana kegiatan tatap muka dilakukan, a-palcah terdapat kesesuaian antara ketetapan normatif dalam hal waktu frekuensi, jenis kegiatan, didalam pelaksanaannya.

8 4. Sejauh mana pelaksanaan kegiatan akademik mandiri telah dilaksanakan oleh mahasiswa, bagaimana tanggapan mereka, kesulitan yang dihadapi dan cara menanggulangi permasalahan tersebut, demikian pula kesediaan buku referensi. Permasalahan penelitian ini diangkat dari kegiatan pelaksanaan sistem SKS, yang dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut : Pola I : UKURAN SKS DALAM PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MAHASISWA - Besarnya beban studi mahasiswa! - Besarnya usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pro gram. INPUT 7> i SKS T Besarnya usaha yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendi dikan oleh perguruan tinggi dan tenaga pengajar -> OUT PUT LEMBAGA DAN PENGAJAR

Pola II : HUBUNGAN KEGIATAN MAHASISWA DAN LEMBAGA/PENGAJAR ft DALAM PERKULIAHAN DENGAN UKURAN SKS (SATUAN KR DIT SEMESTER) SATUAN KREDIT SEMESTER LEMBAGA/PENGAJAR 50 menit Tatap muka T 60 menit Rencana evaluasi > MAHASISWA 50 menit Tatap muka 60 menit Kegiatan akademik struktur /\ \y 60 menit Pengembangan materi kuliah < 60 menit Eegiatan aka nik mandiri

10 C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Studi terhadap penyelenggaraan sistem SKS pada jen jang program Sarjana oleh mahasiswa, akan dapat me ngetahui sampai sejauh mana pelaksanaan jenjang pro gram S, oleh mahasiswa, apakah terdapat penyimpangan, bagaimana hal demikian terjadi, macam penyimpangan, untuk kemudian dicarikan cara untuk mengatasi kelemahan yang terjadi tersebut. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan beban studi, apakah jumlah SKS yang menjadi beban studi maha siswa baik dalam suatu semester atau keseluruhan semester yang sudah dan sedang dijalani telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan program tatap muka yang merupakan salah satu beban studi mahasiswa. c. Untuk mengetahui sejauh mana program studi berstruktur direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. d. Untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan program mandiri oleh mahasiswa. e. Untuk mendapatkan informasi apakah beban studi da.pat dilaksanakan oleh mahasiswa dilihat dari v/aktu yang tersedia.

11 f. Untuk mendapatkan informasi, apakah lembaga dan Dosen dapat melaksanakan tugas beban SKS yang telah ditetapkan. D. PENTINGNYA PENELITIAN Sistem Satuan Kredit Semester, merupakan sistem pengukur penyelenggaraan pendidikan. Sistem pengukuran suatu sistem alat ukur terhadap- suatu penyelenggaraan kegiatantertentu. Keberhasilan segala kegiatan yang dilakukan IKIP Ban dung akan tergantung kepada kelancaran penyelenggaraan sis tern satuan kredit semester tersebut. Untuk dapat mengeta hui sejauh mana sistem telah diterapkan secara tepat, di perlukan usaha kajian yang bersifat evaluatif. Hasilnya diharapkan akan memberikan umpan balik bagi langkah penyem pumaan selanjutnya. Selain daripada itu, dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui, apakah teori-teori sistem dan teori pengukuran dapat dimanfaatkan, khususnya dalam penerap an proses penyelenggaraan kegiatan. Manfaat penelitian dilihat pula dari kaitannya dengan pandangan penulis terhadap masalah yang diteliti. 1. Sistem Satuan Kredit Semester, merupakan sistem penye lenggaraan pendidikan tinggi yang terpilih saat ini yang dipergunakan untuk mencapai tujuan program pendi dikan tinggi.

12 2. IKIP Bandung adalah Lembaga Pendidikan tempat penulis bekerja, sehingga diharapkan dari hasil penelitian dapat diperoleh hal-hal yang bermanfaat untuk usaha pembinaandan pengembangan program selanjutnya. 3. IKIP Bandung telah menjalankan sistem SKS sejak tahun 1980, berdasar pada Surat Keputusan Rektor IKIP Bandung No. 4098/A/PT.25.R/Q/1980, tanggal 24 Nopember 1980. 4. Masalah yang diteliti merupakan lingkup permasalahan bi dang administrasi salah satu bidang jenjang program S2 FPS IKIP Bandung. 5. Penelitian ini akan dapat dilakukan karena didukung oleh sumber-sumber yang ada.