SURVEY TC (Traffic Counting) PEJALAN KAKI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

LAMPIRAN DESAIN SURVEY

BAB III LANDASAN TEORI

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

BAB III LANDASAN TEORI. memberikan pelayanan yang optimal bagi pejalan kaki.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB II KERANGKA TEORITIS. NO.: 011/T/Bt/1995 Jalur Pejalan Kaki yang terdiri dari :

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Agus Surandono 1,a*, Amri Faizal 2,b

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

LAMPIRAN A HASIL CHECKLIST LANJUTAN PEMERIKSAAN INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA SOLO KM 10 SAMPAI DENGAN KM 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh penyeberangan sebidang :Zebra cross dan Pelican crossing. b. Penyeberangan tidak sebidang (segregated crossing)

Persyaratan Teknis jalan

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR P E D O M A N

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAU PUSTAKA

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Studi Pemilihan Jenis dan Sebaran Fasilitas Penyeberangan di Koridor Urip Sumiharjo Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (terlihat gambar 4.1.) dan Jl. Diponegoro (depan pasar Kranggan) (terlihat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

ANALISIS DAN PERANCANGAN KEBUTUHAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (Studi Kasus Jalan Diponegoro dan Jalan Laksda. Adisutjipto Yogyakarta)

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah pemakaian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perhubungan Darat : SK.43/AJ 007/DRJD/97).

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 03/PRT/M/2014 TANGGAL : 26 Februari 2014 PEDOMAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian bab sebelumnya dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas)

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

TUGAS AKHIR STUDI KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN DI KOTA TANGERANG ( STUDI KASUS JL. JENDERAL SUDIRMAN DAN JL. MH. THAMRIN )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

Spesifikasi geometri teluk bus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Manajemen Pejalan Kaki

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Penampang Melintang Jalan Tipikal. dilengkapi Trotoar

PEDOMAN. Perencanaan Trotoar. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1-27

UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR

TATA CARA PERENCANAAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PERKOTAAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

TERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS

POTONGAN MELINTANG (CROSS SECTION) Parit tepi (side ditch), atau saluran Jalur lalu-lintas (travel way); drainase jalan; Pemisah luar (separator);

Transkripsi:

J U R U S A N T E K N I K P L A N O L O G I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S P A S U N D A N B A N D U N G Jl. Dr Setiabudhi No 193 Telp (022) 2006466 Bandung SURVEY TC (Traffic Counting) PEJALAN KAKI Untuk mengetahui arus pejalan kaki di Jalan Dr. Setiabudhi Kota Bandung, dilakukan dengan suvey TC (traffic counting) pejalan kaki, yang ditentukan di 3 titik pengamatan dan dilakukan pehitungan per 100 meter ditiap segmen selama 15 menit, adapun perhitungan tingkat arus pejalan kaki yaitu segmen 1 mulai dari pertemuan Jalan Dr. Setiabudhi-Jalan Sukajadi sampai pertigaan Gegerkalong Hilir, segmen 2 mulai pertigaan Gegerkalong Hilir sampai pertigaan Gegerkalong Girang, segmen 3 mulai dari pertigaan Gegerkalong Girang sampai pertigaan sersan bajuri (sub terminal ledeng), dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Survey TC (traffic counting) pejalan kaki Dilakukan Per 15 Menit Titik Pengamatan Pada Ruas Jalan Wilayah Studi SLTPN 15 Unpas SLTPN 12 Kampus UPI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Bank BCA segmen 1 segmen 2 segmen 3 Komersial Area STPB/ NHII Pemukiman Ruko Hotel Terminal Ledeng

A. Pengguana Trotoar Waktu Jam Pengamatan 07.00-07.15 07.15-07.30 07.30-07.45 07.45-08.00 Pagi 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 11.00-11.15 11.15-11.30 11.30-11.45 11.45-12.00 Siang 12.00-12.15 12.15-12.30 12.30-12.45 12.45-13.00 16.00-16.15 16.15-16.30 16.30-16.45 16.45-17.00 Sore 17.00-17.15 17.15-17.30 17.30-17.45 17.45-18.00 Hari Biasa (senin-jumat) Akhir Pekan (sabtu-minggu) Segmen Pengamatan... Node... Segmen Pengamatan... Node...

B. Penyeberang jalan Penyeberang Jalan Waktu Pengamatan Jam Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Pagi Siang Sore 07.00-08.00 08.00-09.00 11.00-12.00 12.00-13.00 16.00-17.00 17.00-18.00 Survey Kendaraan Lalu-lintas di Wilayah Studi Waktu Pengamatan Pagi Siang Sore Jam 07.00-08.00 08.00.09.00 11.00-12.00 12.00-13.00 16.00-17.00 17.00-18.00 Hari Biasa (senin-jumat) Akhir Pekan (sabtu-minggu) Titik Pengamatan... Titik Pengamatan...

J U R U S A N T E K N I K P L A N O L O G I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S P A S U N D A N B A N D U N G Jl. Dr Setiabudhi No 193 Telp (022) 2006466 Bandung DESAIN SUERVEY Dalam studi ini, pengumpulan data menjadi sangat penting dalam melakukan proses penyusunan laporan dan output yang akan di hasilkan nantrinya. Oleh karena ini pengumpulan data dibagi menjadi dua kelompok yaitu survey sekunder dan survey primer. Survey sekunder dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data dari instansi-instansi terkait berupa studi literature yang ada serta dengan melakukan kajian studi-studi terdahulu, sedangkang survey primer dilakukan melalui pengamatan langsung dilapangan/tempat studi dan penyebaran kuesioner pada responden dizona studi. A. Survey Sekunder 1. Studi pustaka digunakan untuk memperoleh data dan teori yang berkaitan dengan studi yang dilakukan. Dalam hal ini studi pustaka terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : a. Kajian teoritis, yaitu dasar teoritis mengenai masalah yang diteliti, dimana didapat dengan cara mempelajari beberapa buku dan literature yang dinilai mempunyai hubungan erat dengan studi yang dilakukan. b. Kajian studi terdahulu, yaitu penelaahan tentang studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya dengan maksud mendapatkan informasi dan wawasan mengenai tahapan-tahapan dan aspek-aspek kajian yang berhubungan dengan materi studi. 2. Studi instansi dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan jalan Dr Setiabudhi, merupakan data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait berupa studi literatur dan survey instansional. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan-perpustakaan, internet dan mencari buku atau laporan yang menunjang kegiatan survey di lapangan. Survey Instansional. Survey instansional yaitu mengunjungi instansi-instansi yang mendukung data observasi dilapangan.

B. Survey Primer Survey primer merupakan bagian terpenting dalam tahapan penyusunan laporan, hal ini dikarenakan terkait dengan penelitian yang menitik beratkan pada rancangan pedestrian yang sesuai dengan kriteria keselamatan, keamanan, kenyamanan dan keindahan bagi penggunanya dan sebagai desain rancang kota. Survey primer ini dilakukan untuk melihat keadaan wilayah studi sebagai acuan dasar pertimbangan dalam rancangan pedestrian dilaporan nantinya. Adapun survey primer yang dilakukan sebagai berikut : a) Observasi Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati serta meneliti keadaan wilayah, pengukuran di lapangan, kegiatan sosial budaya, karakteristik jalur pedestrian, potensi dan permasalahan yang terdapat di daerah studi. b) Wawancara Semi Terstruktur terhadap Stakeholder q Terhadap penguna jalan khususnya penguna jalan di Jalan Dr Setiabudi mulai dari pertemuan Jalan Dr. Setiabudhi-Jalan Sukajadi hinga Sub Terminal Ledeng. c) Foto Gambar karakteristik kondisi fasilitas pedestrian di jalan Dr Setiabudhi.

J U R U S A N T E K N I K P L A N O L O G I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S P A S U N D A N B A N D U N G Jl. Dr Setiabudhi No 193 Telp (022) 2006466 Bandung Kesioner disusun dalam rangkaian pengerjaan Tugas Akhir yang dilakukan pada jurusan teknik planologi UNPAS dengan tema Perancangan Pedestrian dikoridor Ruas Jalan DR. Setiabudi Kota Bandung. Kuesioner ini bertujuan untuk memberi masukan dalam merancang jalur pedestrian dengan memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan. Untuk itu saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini dengan baik dan benar, karena hasil kuesioner ini semata-mata digunakan untuk penelitian Tugas Akhir (salah satu mata kulaih dan persyaratan kelulusan di teknik planologi). Atas kesediannya saya ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Alam Auhari (023060007) Petunjuk Pengisian 1. silang jawaban yang anda pilih 2. isikan jawaban anda pada tempat yang telah disediakan I. Identitas Pejalan Kaki 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : L/P 3. Usia a. < 15 thn d. 36-45 thn b. 16-25 thn e. > 46 thn c. 26-35 thn 4. Satatus Pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah 5. Pekerjaan a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) b. Pegawai swasta c. Pedagang d. Pelajar/Mahasiswa e. Ibu rumah tangga

II. Karakteristik Pergerakan Pejalan Kaki A. Pergerakan Pejalan Kaki Secara Umum 1. Berapa jumlah teman perjalanan anda (termasuk anda)?... orang 2. Asal perjalanan :... 3. Tujuan perjalanan :... 3. Apakah tujuan/motivasi anda dalam melakukan perjalanan : a. Bekerja d. Berbelanja b. Sekolah/kuliah e. Lain-lain :... c. Rekreasi 4. Apakah anda merasa aman dan nyaman saat berjalan : a. Ya b. Tidak 5. Fasilitas yang disediakan untuk pejalan kaki saat ini baik untuk di gunakan : a. Ya b. Tidak 6. Menurut anda apakah yang paling tidak menyenangkan ketika berjalan : a. Tidak ada b. Trotoar sempit c. Saat menyeberang jalan kurang aman dari lalu lintas kendaraan d. Banyak hambatan ketika berjalan (seperti PKL, trotoar berlubang atau naik turun, terhalang, dsb) e. Kotor (banyak sampah, jorok) f. Betul semua g. Lain-lain :... 7. Kesulitan apa yang anda alami ketika berjalan : a. Tidak ada b. Trotoar sempit c. Arus kendaraan sangat padat d. Tempat penyeberangan terlalu jauh e. Zebra cross tidak tersedia f. Betul semua g. Lain-lain...

B. Pergerakan Pejalan Kaki Secara Khusus Pejalan Kaki Menggunakan Trotoar 1. Saat bejalan apakah anda berjalan di : a. Trotoar c. Badan jalan b. Bahu jalan d. Lain-lain :... 2. Mengapa anda berjalan dijalur tersebut : a. Lebih leluasa c. Lebih nyaman b. Lebih aman d. Lain-lain :... 3. Apakah kondisi trotoar pada saat ini baik untuk berjalan a. Ya b. Tidak 4. Jika trotoar lebar tapi ada gangguan (tiang listrik, pohon, dsb) anda lebih suka : a. Tetap berjalan ditrotoar dengan berjalan berbelok-belok untuk menhindari gangguan b. Pindah ke badan jalan asal tidak ada gangguan c. Lain-lain... 5. Menurut anda apakah yang paling tidak menyenangkan ketika berjalan d trotoar : a. Trotoar sempit b. Banyak hambatan ketika berjalan (seperti PKL, trotoar berlubang atau naik turun, terhalang, dsb) c. Kotor (banyak sampah, jorok) d. Lain-lain... Pejalan kaki Menggunakan Penyeberangan 1. Apakah anda menggunakan zebra cross saat menyeberang jalan : a. Ya c. Kadang-kadang b. Tidak d. Lain-lain :... 2. Apakah anda menggunakan jembatan penyeberangan saat menyeberang jalan: a. Ya c. Kadang-kadang b. Tidak d. Lain-lain :... 3. Alasan/Kesulitan apa yang anda alami ketika menyeberang jalan : a. Jarak lebih dekat ketempat tujuan b. Jembatan penyeberangan terlalu jauh c. Zebra cross tidak tersedia d. Tidak ada kekhususan e. Lain-lain...

III. Kriteria Dan Komponen Dalam Perancangan Fasilitas Pedestrian Daftar pertanyaan 1 (jawab dengan melingkari keterangan nilai) Keteranagan nilai : 5 = Sangat Baik (SB) 4 = Baik (B) 3 = Biasa (Bs) 2= Tidak Baik (TB) 1 = Sangat Tidak Baik (STB) Kriteria Komponen Keterangan STB TB Bs B SB Keselamatan Jalur Pejalan 1 2 3 4 5 Rambu-rambu 1 2 3 4 5 Jalur Pejalan 1 2 3 4 5 Keamanan Parkir 1 2 3 4 5 Fasilitas Pendukung 1 2 3 4 5 Kenyamanan Sirkulasi 1 2 3 4 5 Fasilitas Pendukung 1 2 3 4 5 Keindahan Fesilitas Pendukung 1 2 3 4 5

ISTILAH DAN DEFINISI Amenitas adalah jalur pendukung ruang pejalan kaki yang dapat dimanfaatkan untuk perletakan fasilitas ruang pejalan kaki. Arus Pejalan Kaki adalah jumlah pejalan kaki yang melewati suatu penapang tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu (pejalan/menit). Difable (different ability) diartikan sebagai orang dengan keterbatasan kemampuan, yang dapat berarti para penyandang cacat, lanjut usia, ibu hamil, ataupun anak-anak. Dimensi adalah ukuran (besarnya/luasnya). Fasilitas Pejalan Kaki (pedestrian) adalah seluruh bangunan pelengkap yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan, serta keselamatan bagi pejalan kaki. Halte adalah tempat pemberhentian bus yang umumnya mempunyai ruang tunggu yang beratap, tetapi lebih kecil daripada stasiun/terminal. Jalur Pejalan Kaki adalah lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki, dapat berupa Trotoar, Penyeberangan Sebidang (penyeberangan zebra dan penyeberangan pelikan), dan Penyeberangan Tak Sebidang (jembatan penyeberangan dan terowongan). Kapasitas ruang pejalan kaki adalah daya tampung jalur pejalan kaki terhadap pengguna jalur pejalan kaki, jumlah pejalan kaki maksimum yang diperkirakan dapat ditampung oleh suatu jalur pejalan kaki dengan satuan orang per meter per menit. Konsep adalah ide umum, pemikiran, rencana dasar. Kriteria adalah prasarat, ukuran standar. Lapak Tunggu adalah fasilitas untuk berhenti sementara pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan, Penyeberangan dapat berhenti sementara sambil menunggu kesempatan melakukan penyeberangan berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median jalan. Marka adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang lainnya. Pedestrian/pejalan kaki adalah pengguna jalur pejalan kaki, baik dengan maupun tanpa alat bantu. Penyeberangan adalah fasilitas yang menghubungkan antara ruang pejalan kaki yang berseberangan.

Penyeberangan Zebra adalah fsilitas penyeberanganan bagi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi marka untuk member ketegasan/batas dalam melakukan lintasan. Penyeberangan Pelikan adalah fasilitas untuk penyeberangi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi dengan marka dan lampu pengatur lau lintas. Perancangan adalah proses pemberian arahan desain fisik terhadap pertumbuhan konservasi dan perubahan. Ram (ramp) adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. Ruang pejalan kaki adalah ruang yang disediakan untuk jalur pejalan kaki yang membentuk suatu jaringan. Segmen adalah bagian, belahan dari suatu pengamatan yang diteliti. Signage/rambu-rambu adalah papan informasi yang biasanya diletakkan diantara jalur pedestrian dan badan jalan. Street furniture/perabot jalan adalah fasilitas yang ditempatkan di sepanjang jalan yang merupakan pelengkap atau pendukung bagi jalur pejalan kaki. Penyediaannya disesuaikan dengan jenis kawasan yang mengunakan jalur pejalan kaki. Trotoar/sidewalk merupakan ruang pejalan kaki yang berdampingan dengan jalan pada salah satu sisinya dengan elevasi yang ditinggikan maupun tidak yang tidak langsung berbatasan dengan bangunan. Volume pejalan kaki adalah besaran jumlah pejalan kaki yang berada di ruang pejalan kaki, orang/meter/menit.