KONEKSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS TIPE VISUAL-SIMBOLIK SISWA KELAS XI IPA SMAN KEBAK KRAMAT

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA

I. PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu

KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI PENELITIAN DESAIN

ANALISIS KESULITAN SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI YANG BERKAITAN DENGAN JARAK

Deskripsi Representasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika dan Kerja Sama Siswa SMAN 4 Semarang Melalui Model Learning Cycle 5E

PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru ke siswa yang bertujuan untuk mengembangkan

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dalam mengolah data mulai dari

ANALISIS PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS PADA SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA

Penguasaan Siswa Pada Materi Trigonometri Di MAN Darussalam Aceh Besar. Miksalmina 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum belief diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan diri terhadap

PROFIL REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PERSPEKTIF KEMAMPUAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Representasi Mahasiswa Berkemampuan Matematika Tinggi Dalam Memecahkan Masalah Program Linier

BAB III METODE PENELITIAN

Alamat Korespondensi : 1) Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan,

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berdampak besar terhadap dunia pendidikan, khususnya terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

PENINGKATAN PENALARANMATEMATIKA MELALUI STRATEGITHINK PAIR SHARE BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING 1. PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Representasi Matematis

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN

PROBLEMATIKA DALAM TEKNIK INTEGRASI SUBSTITUSI DAN PARSIAL SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA

ARTIKEL ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards

Proses Metakognitif Siswa SMA dalam Pengajuan Masalah Geometri YULI SUHANDONO

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

Pendahuluan REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Muhamad Sabirin

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATARDITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI GEOMETRI SUDUT

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik dalam hal pengetahuan maupun sikap. Salah satu pembelajaran yang

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

I. PENDAHULUAN. siswa memiliki kemampuan matematis yang baik. Adapun tujuan pembelajaran

PROFIL KONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI KINEMATIKA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

Representasi Eksternal Siswa dalam Pemecahan Masalah SPLDV Ditinjau dari Kemampuan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

apa yang dirumuskan dalam NCTM (National Council of Teachers of isi atau materi (mathematical content) dan standar proses (mathematical

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah mendapat jatah waktu yang banyak. Selain itu pentingnya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Representasi Matematis. solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM, 2000).

I. PENDAHULUAN. Karakteristik abad 21 berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Pada abad 21 ini

Oleh Ali Wardoyo 1, Dra. Sri Sutarni, M.Pd 2. Kata kunci: model pembelajaran think pair share (TPS), aktivitas belajar, hasil belajar.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH BERBANTU SOFTWARE CABRI 3D DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

ANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

OLEH : ANISATUL HIDAYATI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KONEKSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS TIPE VISUAL-SIMBOLIK SISWA KELAS XI IPA SMAN KEBAK KRAMAT Istadi 1,3, Tuty Setyowati 2,3 1 SMAN-1 Kota Besi, Provinsi Kalimantan Tengah 2 SMAN Kebak Kramat, Provinsi Jawa Tengah 3 Mahasiswa S-2 Pendidikan Matematika, FKIP, UNS Email: tutysetyowati33@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koneksi antara representasi matematis tipe visual dengan representasi matematis tipe simbolik siswa kelas XI IPA SMAN Kebak Kramat. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan sumber data 3 siswa dari 20 siswa kelas XI IPA. Validasi data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis tipe visual subjek sudah mampu dalam membuat sketsa dengan menggunakan dua kali pengukuran sudut elevasi terhadap objek yang tidak diketahui jaraknya serta mampu menghitung tinggi objek. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang menggunakan geometri dalam menghitung tinggi objek dengan memanfaatkan besar sudut dari sketsa yang dibuat. Berdasarkan hasil penelitian ini kami memberikan saran pentingnya koneksi antara kemampuan representasi matematis visual dan kemampuan representasi matematis simbolik dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan trigonometri atau pun materi lainnya. Kata kunci: Koneksi, Pemecahan Masalah, Representasi Matematis Visual-Simbolik PENDAHULUAN Matematika merupakan suatu disiplin ilmu dengan konsep abstrak, kemampuan berpikir yang berbeda, dan berhubungan dengan dunia nyata (Ozdemir, 2013). Dalam menghubungkan sesuatu yang abstrak ke konkret membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran, misalnya dengan cara representasi. Jadi, repersentasi diartikan sebagai bentuk interpretasi pemikiran siswa terhadap suatu masalah yang digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan masalah (Sabirin, 2014). Representasi tidak hanya berperan dalam memperdalam siswa dalam menemukan masalah dalam belajar, namun juga menyediakan siswa dalam mengakses belajar matematika (Huinker, 2015). Representasi berperan penting dalam mengefektifkan pembelajaran dan membawa mereka untuk memperdalam level pemahaman terhadap materi (Ozmantar, et al, 2016). Lemahnya kemampuan representasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar, sehingga kontribusi representasi matematis sangat diperlukan dalam meningkatkan presetasi belajar matematika (Mandur, et al., 2013). Berbagai cara digunakan dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis, misalnya dengan pembelajaran kontekstual (Hutagaol, 2013), penerapan pembelajaran berdasarkan masalah 478

(Mahardiyanti, 2014), penerapan Teori Dienes (Wassahua, 2014), maupun menggunakan multimedia (Morena & Duran, 2004; Sankey, et al., 2011). Berbagai variasi representasi matematis bisa digunakan oleh siswa dalam pemecahan masalah. Pada penelitian ini berfokus pada dua bentuk representasi saja, yaitu representasi matematis tipe visual dan representasi matematis tipe simbolik. Representasi matematis tipe visual mencakup membuat ilustrasi, menunjukkannya, atau bekerja dengan ide-ide matematis dengan menggunakan diagram, gambar, garis bilangan, dan grafik. Sementara itu representasi matematis tipe simbolik mencakup dalam merekam aktifitas, bekerja dengan ide-ide matematis dengan menggunakan bilangan, variabel, tabel, dan simbol (Huinker, 2015). Berdasarkan penjelasan di atas rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan representasi matematis tipe visual dengan representasi matematis tipe simbolik siswa kelas XI IPA SMAN Kebak Kramat. Jadi, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis tipe visual dengan representasi matematis tipe simbolik siswa kelas XI IPA SMAN Kebak Kramat. Sementara itu manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi informasi kepada guru pentingnya untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa terutama kemampuan representasi matematis tipe visual dan representasi matematis tipe simbolik. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMAN Kebakkramat semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu menekankan pada kegiatan mengumpulkan informasi tentang representasi matematis siswa. Menurut Moleong (2014: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN Kebakkramat. Subjek dipilih menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014: 53-54) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (dalam Sugiyono, 2014: 91). Dari 20 siswa kelas XI IPA dipilih 3 orang siswa. Untuk mempermudah analsis data subjek penelitian diberi kode S-01, S-02, dan S-03. 479

Validasi data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu. Subjek penelitian diberikan tes sebanyak 2 kali setelah itu dilakukan wawancara terhadap hasil tes. Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes kemampuan representasi matematis yang dibuat khusus untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa. Sementara itu hasil tes dan wawancara yang dianggap valid dijadikan hasil penelitian. Adapun tes tersebut sebagai berikut: Andi ingin mengukur ketinggian menara seluler di dekat kosnya, dari tempatnya berdiri dia mengukur sudut elevasi pertama ke arah menara sebesar 30, karena jarak tempatnya berdiri ke bawah menara sulit diukur dan dijangkau, akhirnya dia berjalan sejauh 100 m menuju menara kemudian mengukur sudut elevasi kedua ke arah menara yaitu 60. a. Buatlah sketsanya dengan memperhatikan jarak dia berjalan dan sudut elevasinya. b. Hitunglah tinggi menara seluler tersebut. Sementara itu teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: (1) reduksi data dengan mengumpulkan data hasil penelitian baik berupa lembar jawaban maupun hasil wawancara, kemudian menganalisisnya, (2) penyajian data dengan membuat dengan menulis laporan serta transkrip hasil wawancara; dan (3) penarikan kesimpulan dari hasil penelitian serta memberikan saran (dalam Sugiyono, 2014: 91). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa subjek penelitian mampu merepresentasikan jawabannya dalam bentuk visual (gambar) maupun menetukan hasilnya dengan memberikan persamaan matematis yang tepat, namun tidak satu pun subjek yang menggunakan aplikasi geometri dengan memanfaatkan sudut sudut yang diketahui dalam menentukan tinggi objek yang diukur. Berikut ini hasil analisis data dari masing-masing subjek selengkapnya. a. Subjek S-01 Hasil representasi matematis tipe visual siswa yang berkode S-01 ditunjukkan pada Gambar 1 sebagai berikut: 480

Gambar 1. Representasi Matematis Tipe Visual Subjek S-01. Subjek mampu menggambarkan sketsa sekaligus sudut elevasi yang ditanyakan serta objek yang akan dihitung tingginya. Sementara itu hasil representasi matematis tipe simbolik siswa ditunjukkan pada Gambar 2 sebagai berikut: Gambar 2. Representasi Matematis Tipe Simbolik Subjek S-01. Berdasarkan hasil representasi matematis tipe simbolik siswa tersebut siswa mampu dalam menentukan tinggi objek yang ditanyakan. Berikut ini adalah kutipan wawancara singkat antara Peneliti dengan Subjek S-01. S-01: S-01: Ini kalian pakai rumus tangen, kalau menggunakan rumus sinus bagaimana? Bisa gak? Tidak bisa karena yang diketahui hanya sudut dan sisi sampingnya. Bagaimana kalau menghitung sudut ini (sudut yang sepihak dengan sudut elevasi kedua). Bisa Bu (sambil menghitung dan menuliskannya di lembar jawaban). 481

S-01: b. Subjek S-02 Kalau menghitung tinggi menara berdasarkan dengan sudut-sudut yang diketahui selain menggunakan rumus tangen bagaimana? Tidak bisa karena dulu hanya di ajarkan seperti ini. Hasil representasi matematis tipe visual siswa yang berkode S-02 ditunjukkan pada Gambar 3 sebagai berikut: Gambar 3. Representasi Matematis Tipe Visual Subjek S-02. Subjek mampu menggambarkan sketsa sekaligus sudut elevasi yang ditanyakan serta objek yang akan dihitung tingginya. Sementara itu hasil representasi matematis tipe simbolik siswa ditunjukkan pada Gambar 4 sebagai berikut: Gambar 4. Representasi Matematis Tipe Simbolik Subjek S-02. Berdasarkan hasil representasi matematis tipe simbolik siswa tersebut siswa mampu dalam menentukan tinggi objek yang ditanyakan. Berikut ini adalah kutipan wawancara singkat antara Peneliti dengan Subjek S-02. S-02: Ini kalian pakai rumus tangen, kalau menggunakan rumus sinus bagaimana? Bisa gak? Tidak bisa karena yang diajarkan waktu kelas X hanya pakai rumus tangen. Bagaimana kalau menghitung sudut ini (sudut yang sepihak dengan sudut elevasi kedua). 482

S-02: S-02: c. Subjek S-03 Bisa Bu (sambil menghitung dan menuliskannya di lembar jawaban). Kalau menghitung tinggi menara selain menggunakan rumus tangen bagaimana? Bisa dengan menggunakan phytagoras Bu. Hasil representasi matematis tipe visual siswa yang berkode S-03 ditunjukkan pada Gambar 5 sebagai berikut: Gambar 5. Representasi Matematis Tipe Visual Subjek S-03. Subjek mampu menggambarkan sketsa sekaligus sudut elevasi yang ditanyakan serta objek yang akan dihitung tingginya. Sementara itu hasil representasi matematis tipe simbolik siswa ditunjukkan pada Gambar 6 sebagai berikut: Gambar 6. Representasi Matematis Tipe Simbolik Subjek S-03. 483

Berdasarkan hasil representasi matematis tipe simbolik siswa tersebut siswa mampu dalam menentukan tinggi objek yang ditanyakan. Berikut ini adalah kutipan wawancara singkat antara Peneliti dengan Subjek S-03. S-03: S-03: Ini kalian pakai rumus tangen, kalau menggunakan rumus sinus bagaimana? Bisa gak? Tidak bisa karena yang diajarkan waktu kelas X juga pakai tangen. Bagaimana kalau menghitung sudut ini (sudut yang sepihak dengan sudut elevasi kedua). Bisa Bu (sambil menghitung dan menuliskannya di lembar jawaban). Kalau menghitung tinggi menara selain menggunakan rumus tangen bagaimana? S-03: Bisa. (dengan menuliskan rumus x 2 + y 2 pada lembar kertas yang disediakan). Berdasarkan hasil analisis data masing-masing subjek di atas telah ditunjukkan bahwa tidak satu pun mereka menggunakan aplikasi geometri dengan memanfaatkan sudut-sudut yang ada dalam menentukan tinggi objek. Sementara itu untuk menentukan tinggi objek berdasarkan Gambar 7 bisa dilakukan dengan cara di bawah ini: Gambar 7. Alternatif solusi dalam menentukan tinggi objek. m CAB = 30 dan m CBD = 60 akibatnya, m CBA = 120, m ACB = 30,sehingga segitiga ABC sama kaki dengan panjang AB = BC = 100 m, dengan menggunakan rumus sinus tinggi objek didapat: 484

sin 60 = CD BC 0,86 = CD 100 CD = 0,86. 100 = 86 Jadi, tinggi objek adalah 86 meter. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) pada kemampuan representasi matematis tipe visual sudah mampu dalam membuat sketsa dengan menggunakan dua kali pengukuran sudut elevasi terhadap objek yang tidak diketahui jaraknya; (2) pada kemampuan representasi matematis tipe simbolik sudah mampu dalam menghitung tinggi objek. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang menggunakan geometri dalam menghitung tinggi objek dengan memanfaatkan besar sudut dari sketsa yang dibuat. Penulis juga memberikan saran pentingnya koneksi kemampuan representasi matematis untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa serta kemampuan representasi untuk merangsang munculnya ide-ide kritis dalam pembelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA Hutagaol, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama.Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung,2(1), 85-99. Huinker, D. (2015). Representational Competence: A Renewed Focus for Classroom Practice in Mathematics. Wisconsin Teacher of Mathematics, 4-8. Mahardiyanti, T. (2014). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas V SDN Bader 01 Tahun Pelajaran 2014/2015. NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendididkan, 2 (2), 142-149. Mandur, K., Sadra, I. W., & Suparta, I.N. (2013). Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten Manggarai. E-Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2, 1-10. Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya. Moreno, R. & Duran, R. (2004). Do Multiple Representations Need Explanations? The Role of Verbal Guidance and Individual Differences in Multimedia Mathematics Learning. Journal of Educational Psychology, 96 (3), 492-503. 485

Ozdemir, S & Reis, Z.A. (2013). The Effect of Dynamic and Interactive Mathematics Learning Environments (DIMLE), Supporting Multiple Representations, on Perceptions of Elementary Mathematics Pre-Service Teachers in Problem Solving Process. Mevlana International Journal of Education (MIJE), 3 (3), 85-94. Ozmantar, M.F., Akkoc, H., Bingolbali, E., B, Demir, S. & Ergene, B. (2010). Pre- Service Mathematics Teachers Use of Multiple Representations in Technology- Rich Environments. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 6 (1), 19-36. Sabirin, M. (2014). Representasi dalam Pembelajaran Matematika. JPM IAIN Antasari, 01 (2),33-44. Sankey, M.D., Birch, D. & Gardiner, M.W. (2011). The Impact of Multiple Representations of Content Using Multimedia on Learning Outcomes Across Learning Style and Modal Preferences. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology (IEDICT), 7 (3), 18-35. Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Wassahua, S. (2014). Aplikasi Teori Dienes dalam Meningkatkan Kemampuan Representasi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Fikratuna,6 (2), 244-256. Wong, W. K., Yin, S. K., Yang, H. H., & Cheng, Y. H. (2011). Using Computer- Assisted Multiple Representations in Learning Geometry Proofs. Educational Technology & Society,14.(3), 43-54. 486