BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta. orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa dapat dilakukan perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas (Armasari et al, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

PROSES TERJADINYA MASALAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan penarikan diri dari lingkungan (Semiun, 2006). Skizofrenia merupakan

dicintai, putusnya hubungan sosial, pengangguran, masalah dalam pernikahan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan. National Comorbidity Study (NSC) mengungkapkan 1 dari 4 orang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

1. Bab II Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WIJI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap tekanan baik internal maupun eksternal. Istilah kecemasan dalam psikiatri muncul dengan merujuk suatu respons mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang (Ramaiah, 2003). Teori psikoanalitis klasik menyatakan bahwa pada saat individu menghadapi situasi yang dianggapnya mengancam, maka secara umum akan memiliki reaksi yang biasanya berupa rasa takut. Kebingungan menghadapi stimulus yang berlebihan dan tidak berhasil diselesaikan oleh ego akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan merupakan syarat bagi ego untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat. Dari aspek klinik kecemasan dapat dijumpai pada orang yang menderita stres normal, pada orang yang menderita sakit fisik berat, lama dan kronik, pada orang dengan gangguan psikiatri berat (skizofrenia, gangguan bipolar dan depresi), dan pada segolongan penyakit yang berdiri sendiri yang dinamakan gangguan kecemasan. ( Stuart& sundeen, 1998). Gangguan kecemasan tidak saja memperlihatkan gejala gejala perilaku kecemasan, tetapi dapat juga memperlihatkan gejala perilaku fobia dan 0bsesif, (Tomb, 2004). Gangguan kecemasan juga merupakan pemicu terhadap gangguan depresi mayor dan merupakan risiko yang lebih besar bagi upaya percobaan bunuh diri pada lebih kurang 40% kasus depresi mayor. Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar. Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan (Gail, 2002). Dari hasil survei di Amerika dilaporkan bahwa gangguan kecemasan diperkirakan diidap oleh 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of Mental Health (2005), di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Gangguan kecemasan merupakan gangguan kejiwaan yang 1

menempati peringkat ke empat dari semua masalah gangguan kejiwaan di Amerika. Indonesia merupakan negara yang setiap tahun prevalensi kecemasannya mengalami peningkatan. Prevalensi kecemasan (anxietas) Indonesia berkisar antara 2-5% dari populasi umum atau 7-16% dari semua penderita gangguan jiwa. Mahasiswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi dapat menunjukkan perilaku yang berorientasi ke prestasi. Ini terlihat pada saat menghadapi ujian, mereka dapat mengendalikan ketegangan dan tetap tenang. Akan tetapi jika mahasiswa memiliki perasan takut akan kegagalan atau merasa panik dalam menghadapi ujian, walaupun memiliki motivasi untuk berprestasi, tetap saja mereka akan mengalami kesulitan untuk dapat meraih prestasi yang maksimal. Kecemasan yang dihadapi oleh mahasiswa menjelang ujian akhir program dapat mempengaruhi perilaku adaptif. Dengan promosi kesehatan melalui self hypnosis, kecemasan dan stres dapat berkurang sehingga mahasiswa dapat melakukan kegiatan secara optimal. Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo adalah pendidikan tinggi dibidang keperawatan, yang menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa keperawatan. Pada akhir semester mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian akhir program (UAP) yang bisa menjadi beban bagi mahasiswa dibandingkan dengan tugas-tugas yang lain. Kondisi-kondisi tersebut di atas berpotensi menjadi stresor bagi mahasiswa, yang memicu kecemasan dari ringan hingga berat, bahkan panik. Maramis (1998), menyampaikan bahwa situasi baru, tuntutan dan harapan dari lingkungan berpotensi menjadi stresor. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan dengan melakukan diskusi dengan mahasiswa mengenai kondisi yang dialami mahasiswa Akper Kabupaten Purworejo tentang kecemasan dalam menghadapi ujian dengan subjek 59 mahasiswa yang dilakukan pada tanggal 3-6 Februari 2012, 12 mahasiswa mengatakan bahwa setiap akan menghadapi ujian mengalami kecemasan dengan mengeluh adanya gangguan fisik antara lain, pusing, telapak tangan dan kaki basah, gangguan emosional juga terjadi seperti gelisah, sulit untuk berkonsentrasi, 2

khawatir, mudah lelah, sulit tidur, tidak nafsu makan. sebanyak 20 mahasiswa lainnya melaporkan adanya kecemasan ringan yaitu mahasiswa melaporkan perasaan tegang, susah berkonsentrasi saat mengerjakan ujian Kebijakan terkait promosi kesehatan di Indonesia menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan, Depkes RI, 1995. Notoatmodjo (2003) b, Menyatakan bahwa perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses pembentukan dan perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) berupa kecerdasan, persepsi, motivasi, minat dan emosi untuk memproses pengaruh dari luar. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) meliputi objek, orang kelompok, dan hasil-hasil kebudayaaan yang dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk perilakunya. Teori S-O-R atau stimulus organism response theory menyebutkan bahwa objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah media menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Organism Response Theory atau S-O-R Theory ini menegaskan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Pola komunikasi dapat berlangsung secara positif atau negatif, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Pada prinsipnya, hypnosis adalah suatu metode komunikasi persuasif yang digunakan untuk melakukan perubahan kognitif, sikap dan perilaku dengan 3

memasuki wilayah sub consious dalam pikiran manusia. menurut (Gunawan, 2005). Kondisi relaksasi yang terjadi akibat perlakuan dengan hypnosis dapat memicu perubahan gelombang otak dimana pada kondisi hypnosis, otak akan memasuki gelombang alpha sampai tetha, pada keadaan ini pikiran menjadi sangat rilek, frekuensi gelombangnya menjadi lebih ritmis dan teratur sehingga efek yang timbul pada otak adalah diproduksinya neurotransmitter seperti endorfin, GABA, enkefalin dan beberapa neurotransmitter lain yang berfungsi untuk menurunkan kondisi cemas sekaligus menimbulkan efek relaksasi. Hypnosis selain dikenal sebagai agent anti kecemasan yang kuat, juga mampu menimbulkan efek relaksasi yang tinggi (Clark & Sunnen, 2004). Respon relaksasi ini mempunyai efek mengurangi ketegangan dan stres dari pikiran seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muafiro, (2004). Menemukan bahwa efektivitas penggunaan hypnosis lima jari bermanfaat menurunkan skala kecemasan pada pasien kanker leher rahim. Pada prinsipnya hypnosis adalah self hypnosis artinya, bahwa semua kegiatan hypnosis adalah kegiatan yang dilakukan oleh klien terhadap dirinya (Nurindra, 2007). Hal ini terjadi karena hypnosis bersifat kontraktual, tidak akan terjadi hypnosis bila tanpa persetujuan dari klien, hypnotist/hypnoterapist adalah fasilitas atau pengarah bagi subjek hypnosis, sehingga esensi dari setiap kegiatan hypnosis adalah diterimanya pesan sugestif yang diberikan baik oleh diri klien sendiri maupun oleh hypnotist/ hypnoterapist, (Blair. 2004). dengan demikian pada akhirnya bisa dipahami bahwa self hypnosis bisa dilakukan dengan menjadikan diri klien sekaligus sebagai operator dari perlakuan hipnosis. B. Perumusan Masalah Apakah metode promosi kesehatan dengan pemanfaatan self hypnosis efektif menurunkan kecemasan dengan studi kasus pada mahasiswa di Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo? 4

C. Tujuan Penelitian Setelah melihat latar belakang dan perumusan tujuan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode promosi kesehatan dengan pemanfaatan self hypnosis dalam menurunkan kecemasan mahasiswa di Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan referensi bagi penelitian dalam bidang yang sama atau bidang lain yang terkait dengan permasalahan kecemasan dan prestasi belajar siswa. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada a. Institusi yang bergerak dalam bidang kesehatan dan pendidikan sebagai bahan masukan kebijakan dalam pengembangan metode komunikasi untuk meningkatkan kesehatan dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi penelitian lain sebagai bahan kajian untuk pendalaman terhadap tema yang sama atau yang terkait E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai kecemasan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya antara lain oleh: 1. Muafiro, Emilia, Paramastri, (2003). Meneliti tentang pengaruh hypnosis 5 jari terhadap penurunan kecemasan pasien kanker leher rahim. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design. Pemilihan sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Analisis untuk menguji kecemasan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan pair sample test dan independent sample test untuk menguji pengaruh hypnosis 5 jari dalam menurunkan kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan pasien 5

kanker leher rahim yang telah mendapat perlakuan hypnosis 5 jari lebih rendah dari pasien kanker leher rahim yang tidak mendapat perlakuan Persamaan dengan penelitian ini adalah pendekatan metode hypnosis untuk mempengaruhi perubahan perilaku, perubahan perilaku yang akan diintervensi adalah kecemasan, sedangkan perbedaanya adalah metode self hypnosis yang akan dilakukan memiliki pemahaman berbeda dengan hypnosis 5 jari, variabel mahasiswa yang akan diberi perlakuan berbeda dengan klien kanker leher rahim. 2. Penelitian Laazulva, (2002) tentang relaksasi sebagai upaya menurunkan kecemasan dan keluhan fisik pada remaja yang mengalami kehamilan tidak dikehendaki (KTD) di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan dan keluhan fisik. Perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah intervensi relaksasi pada penelitian ini digunakan untuk mengatasi kecemasan remaja dengan kehamilan yang tidak diinginkan sedangkan penelitian ini menggunakan self hypnosis untuk menangani kecemasan pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian akhir program dan meningkatkan konsentrasi belajar, sedangkan pada penelitian Laazulva relaksasi untuk menurunkan keluhan fisik dan kecemasan pada remaja. Persamaannya sama-sama untuk menurunkan kecemasan.pada remaja 3. Penelitian Vande Vusse, et al, (2010) Tentang dampak self hypnosis pada parameter fisiologis dan psikologis wanita penelitian ini bertujuan untuk menguji efek fisiologik dan psikologik dari hypnosis pada wanita, menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen Pemilihan sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Analisis menggunakan pair sample test untuk menguji dampak self hypnosis pada parameter fisiologik dan psikologik pada wanita. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan signifikan terhadap denyut jantung, frekuensi pernafasan dan kecemasan sebelum dan setelah terapi sehingga self hypnosis, dapat berkontribusi untuk promosi kesehatan dan mengurangi stres. 6

4. Penelitian Paulus et al, (2008). Berjudul terapi hypnosis terhadap penurunan sensasi nyeri pasca bedah ortopedi. Jenis penelitian tersebut menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test with control group design. Pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis untuk menguji nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menggunakan paired sampel t-test dan independent t-test untuk menguji terapi hypnosis dalam menurunkan tingkat nyeri pascabedah ortopedi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan signifikan rerata selisih tingkat sensari nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok intervensi memiliki rerata nyeri selisih lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode pendekatan hypnosis yang digunakan, perbedaan penelitian adalah subjek penelitian yang berbeda antara klien di rumah sakit dengan mahasiswa rancangan penelitian adalah quasi eksperimen. 5. Penelitian Hendriyanto, et al. (2011). Tentang pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat stres mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran Bandung. Penelitian tersebut menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre test dan post test with one group design. Teknik pengambilan sampling dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, analisa data dengan menggunakan wilcoxon match pairs test, pengumpulan data dengan menggunakan student stress inventory (SSI). Berdasar penelitian didapatkan hasil terjadinya penurunan tingkat stres mahasiswa setelah dilakukan hpnoterapi. Penelitian tersebut memiliki kesamaan berdasar masalah yang ditangani, yaitu pada kelompok mahasiswa keperawatan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah masalah yang diteliti oleh penulis adalah kecemasan pada mahasiswa yang sedang menjalani ujian, metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol, analisis data yang penulis lakukan dengan menggunakan t- test dan pair test. 6. Penelitian Imayanti dan Wasito, (2009) Tentang penerapan strategi relaksasi untuk mengurangi kecemasan siswa menjelang ujian. Penelitian tersebut 7

menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pre test and post test one group design. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket, analisis data dilakukan dengan wilcoxon s signed rank test. Hasil penelitian yang dilaporkan menyatakan bahwa strategi relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan siswa menjelang ujian pada siswa SMP Negeri Bejeng 1 kediri. Persamaan penelitian ini adalah masalah kecemasan yang diteliti pada siswa menjelang ujian, perbedaanya adalah pada penelitian yang penulis lakukan pada kelompok mahasiswa, desain yang penulis lakukan dengan menggunakan kelompok kontrol, analisis data penulis lakukan dengan menggunakan t test dan pair test, masalah yang penulis teliti adalah pemanfatan self hypnosis terhadap mahasiswa yang sedang menghadapi ujian. 8