PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6

dokumen-dokumen yang mirip
Zat makanan yang ada dalam susu

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Homogenisasi, Separasi, Susu Steril

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-7

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-9

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-1.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-13

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar

PENGARUH LAMA PENUNDAAN DAN SUHU INKUBASI TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA YOGHURT DARI SUSU SAPI KADALUWARSA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-12

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

Mentega dan Es Krim. Materi 13 TATAP MUKA KE-13 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-8

Chemistry In Our Daily Life

SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK

KEJU. Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-14

UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini diperoleh dari preparasi bahan, pembuatan keju cottage

Susu Fermentasi dan Yogurt

atau ditambahkan bahan bahan lain. Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral, protein

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

Peranan Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus dalam Proses Pembuatan Yogurt : Suatu Review

TEKNOLOGI HASIL TERNAK

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2014, VOL. 1, NO. 9, 46-51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan nilai gizi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manfaat bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung berbagai

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

PENETAPAN KADAR ASAM PADA AIR SUSU SAPI SEGAR SECARA ALKALIMETRI THE LEVEL OF ACID CONTENTS IN FRESH MILK FROM SQUEEZING A COW BY ALKALIMETRIC METHOD

MIKROBIOLOGI INDUSTRI Memanfaatkan mo sbg kompnen untuk industri Produk mo dlm industri: zat kimia, antibiotik, zat tumbuh, enzim, makanan dan minuman

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

TINJAUAN PUSTAKA. Susu kambing Jamnapari b. Susu kambing PE a

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

Pengawetan bahan pangan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

SUSU DAN PRODUK SUSU PRODUK SUSU. Susunan Air Susu. Keadaan air susu. Penilaian Susu menurut Kodex

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Uji Kadar Lemak Keju Cheddar Dengan Variasi Bahan Baku (Sapi, Kambing) Serta Variasi Jenis Starter (Streptococcus lactis, Rhizophus oryzae).

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Transkripsi:

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6 Teknologi Pengawetan dan Produk Susu Cair (Lanjutan). Produk Susu Cair Susu skim Susu skim adalah susu penuh yang telah dihilangkan cream atau lemaknya, dengan cream separator, komposisi susu skim yang diperoleh adalah air 90,42%, protein 3,68%, lemak 0,10%, laktosa 5,00% dan abu 0,80%. Susu skim dapat dikonsumsi oleh manusia, dan mengandung sejumlah nutrien yang dibutuhkan oleh manusia, tetapi sedikit mengandung lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Produk susu skim biasanya difortivikasi dengan vitamin A, D dan mineral. Susu skim sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan keju terutama cottage cheese. Kasein dan laktosa terkandung dalam susu skim dan biasanya digunakan sebagai produk susu kering. Condensed milk sering dibuat dari susu skim dengan mengevaporasikan sehingga volume tinggal 2/3. Susu skim biasanya dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan makan dengan rendah kalori. Standar susu skim dengan kandungan lemak maksimum 0,1 sampai 0,5%, bahan kering tanpa lemak tidak kurang dari 8 sampai 9% Susu segar sebagai bahan dasar, pertama susu diseleksi haras memenuhi dalam standar yang telah ditentukan, kemudiaii dilakukan klarifikasi yaitu memisahkan susu dari kotoran atau dari partikel-partikel lain yang terdapat dalam susu yang tidak dikehendaki. Susu setelah diklarifikasi, kemudian penentnan susu sebagai bahan dasar olahan yaitu: sebagai susu skim. Untuk memperoleh susu skim dilakukan pemisahan susu penuh dengan cream separator, dan akan diperoleh susu skim dan cream. Kemudian dilakukan proses dengan pasteurisasi, UHT ataupun dengan sterilisasi, setelah proses selesai dilakukan pendinginan, dilanjutkan pengepakan dan penyimpanan.

Soft curd milk Soft curd milk terbentuk dari pemanasan susu yang akan menggumpalkan kasein dan gumpalan tersebut lunak dan juga dapat dibentuk dengan asam atau dapat pula dengan renet. Pengukuran kekerasan gumpalan kasein atau curd ditentukan dengan curd tension. Curd tension bervariasi dari susu sapi 50 sampai 90 g, sedang curd tension pada soft curd milk 30 g lebih rendah, bila curd tension lebih dari 60 g termasuk hard curd tension. Perbedaan kimia antara soft curd dan hard curd milk adalah pada kandungan kasein, pada hard curd milk kasein lebih banyak dan tergantung dengan kandungan lainnya. Homogenisasi akan mengurangi curd tension, bila susu dipanasi pada suhu yang tinggi akan menghasilkan curd tension yang rendah, ini suatu alasan mengapa proses evaporasi dilakukan terutama untuk pembuatan soft curd milk. Metode lain dapat digunakan dengan penambahan garam sitrat atau phosphat. Pada umumnya proses pembuatan meliputi homogenisasi, sonization, dan pemanasan. Butter milk Butter milk diperoleh dari proses churning pada pembuatan butter. Bila butter terbuat dari sweet cream atau susu maka tidak akan berbeda materinya dengan susu skim. Bila terbuat dari hasil fermentasi cream akan lebih sedikit mengandung gala susu dibanding dengan dari sweetcream. Komposisi butter milk dari sweet cream dan dari sour cream dapat dilihat pada (Tabel 5.). Butter milk mengandung sedikit vitamin A, mempunyai komposisi dan nutritive yang sama dengan susu dan biasanya ditambah dengan phosphor.

Tabel 5 Komposisi butter milk dari sweet cream dan dari sour cream Dari sweet cream Dari sour cream Air Protein Lemak Laktosa Abu Asain laktat 90,83 3,45 0,55 4,40 0,73 0,04 91,30 3,40 0,65 3,40 0,65 0,60 (Sumber: Lampert, 1975) Whey Whey diperoleh dari susu penuh yang telah dikurangi sebagian besar kasein dan lemak, merupakan hasil samping dari pembuatan keju.whey mengandung laktalbumin, laktosa dan mineral. Whey dari keju merupakan sumber laktosa yang bagus, komposisi produk whey dapat dilihat pada (Tabel 6) Tabel 6. Komposisi produk whey Produk Air Protein Lemak Laktosa As. laktat Abu Whey dari keju (sweet) Whey dari keju cottage Condensed whey Whey kering Whey kering dari keju cottage 93,2 93,6 55,5 4,0 3,5 0,8 0,8 8,0 12,5 12,4 0,6 0,2 1,5 1,0 0,3 4,7 4,3 28,0 72,0 67,0 0,2 0,6 1,5 2,5 7,8 0,5 0,5 5,5 8,0 8,5 (Sumber: Lampert, 1975) Di Switzerland whey dibuat iintuk minuman disebut Rivella. Di Polandia dan Rusia whey sebagai sumber karbon difermentasi untuk membuat minuman fermentasi seperti whey champagne atau whey kvass dan seperti beer bodrost. Sebagian keju dibuat dari whey dan ada yang dibuat untuk keju spreads Whey cair di Eropa diberikan untuk pakan ternak, juga dapat diberikan dalam bentuk condensed atau kering.

Teknologi Fermentasi dan Produk Susu Fermentasi Pada bagian ini dibahas mengenai teknologi fermentasi meliputi: fermentasi susu, rekasi fermentasi dalam susu, bakteri asam laktat, kultur dan starter serta produk susu fermentasi Fermantasi Susu Fermentasi adalah suatu proses pemecahan kerbobidrat secara anaerobik, sedang fermentasi dalam susu adalah proses pemecahan laktosa atau karbohirat dalam susu menjadi glikosa dan galaktosa, dan mempunyai produk akhir asam. Pada proses fermentasi susu menggunakan enzim laktase dari bakteri penghasil asam laktat (BAL), yeast dan jamur. Reaksi fermentasi dalam susu adalah 1) reaksi fermentasi asam laktat, 2) reaksi fermentasi asam propionat, 3) reaksi fermentasi asam sitrat, 4) reaksi fermentasi alkohol, 5) reaksi fermentasi asam butirat dan 6) reaksi fermentasi coliform dan gassy. 1. Reaksi fermentasi asam laktat, adalah perubahan glukosa menjadi asam laktat, dengan bakteri Streptococci, Lactobacilli, suhu aktivitas bakteri pada suhu 10 sampai 50 C, pada ph 4,6 membentuk curd atau gumpalan kasein. glukosa asam laktat 2. Reaksi fermentasi asam propionat, adalah perubahan glukosa menjadi asam laktat kemudian menjadi asam propionat + asam asetat + CO 2 + H 2 O. Reakasi ini dapat sebagai flavor pada sweet curd, ripened cheese. Kultur yang digunakan Propionibacteriun shermanii, suhu inkubasi bada suhu 24 C selama 3 minggu atau lebih. glukosa asam propionat + asam asetat + CO 2 + H 2 O 3. Reaksi fermentasi alkohol, adalah perubahan glukosa menjadi ethyl alkohol, sekitar 1 sampai 3% ethyl alkohol, terdapat pada produk kefir, kumiss, biasanya menggunakan yeast bersama BAL Glukosa ethyl alkohol

4. Reaksi fermentasi asam butirat, adalah perubahan glukosa menjadi asam asetat kemudian menjadi asam butirat + ethyl alkoholm + butyl alkohol + aceton + CO 2 + H 2. Proses ini terdapat pada produk keju swis, kultur yang digunakan Clostrodium group: C. sporogenus. Suhu inkubasi sekitar 38 sampai 55 C. 5. Reaksi fermentasi asam sitrat, adalah perubahan asam sitrat menjadi asam piravat kemudian menjadi acethylmethylcarbinol + 2 COi, acethylmethylcarbinol dengan oksidasi menghasilkan diacethyl dan dengan reduksi menghasilkan 2.3 butylene glycol. diacetyl oksidasi -2H asam sitrat asarn pirufat acethylmethylcarbinol + 2 CO 2 reduksi +2H 2.3 butylene glycol Fermentasi asam sitrat menghasilkan sekitar 0,2% asam sitrat pada susu segar, biasanya sebagai aromatik flavor pada produk butter milk, sour cream, cream cheese, cottage cheese. Kultur yang digunakan Leuconostoc citrovorum, L. Dextranicum, S. Diacetilactis, dengan suhu inkubasi pada 21 C. 6. Reaksi fermentasi coliform dan gassy, adalah perubahan glukosa + H 2 O asam laktat + asam asetat + ethyl alkohol 2 CO 2 + 2 H 2 Kultur yang digunakan Coloform ( E. coli, aerobacteraerogenes), suhu inkubasi pada suhu 35 C, pada suhu rendah tetap tumbuh secara perlahan pada produk repened cheese. Glukosa + H 2 O asam laktat + asam asetat + ethyl alkohol 2 CO 2 + 2 H 2

Bakteri Asam Laktat Bakteri asam laktat dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu 1) bakteri asam laktat bersifet homofermentatif dan 2) bakteri asam laktat bersifat heterofennentatif. Bakteti asam laktat bersifat homofermentatif adalah bakteri dalam fermentasi mengubah glukosa dengan produk akhir tunggal yaitu asam laktat, seperti bakteri Streptococcus dan Lactobacittus. Melalui glikosisis mengubah laktosa menjadi asam piruvat terlebih dahulu kemudian menjadi asam laktat dengan jalur Embden-Meyerhoff-Pathway (EMP).(Gambar 15). Bakteri asam laktat bersifat heterofermentatif, adalah bakteri dalam fermentasi mengubah glukosa dengan produk akhir selain asam laktat juga menghasilkan asam piruvat, asam asetat, ethanol dan CO 2. Sebagai contoh bakteri Leuconostoc, fermentasi melalui jalur phosphocetolase dengan produk akhir acetaldehyde dan ethanol. Gambar 15). Bakteri pembentuk asam laktat bervariasi dalam kemampuannya membentuk asam laktat dan dalam sifat-sifat lainnya. Beberapa galur memproduksi asam dengan cepat, sedang galur lainnya membentuk asam lebih lambat. Mikroba dalam fermentasi susu menggunakan BAL pada produk keju, cultured butter milk, susu asam, yogurt, susu acidophilm. Mikroba dalam fermentasi susu selain BAL juga jenis kapang yang sering digunakan dalam produk blue chesee dengan bakteri Penicittium roqueforti, produk soft ripened chesee dengan bakteri Penicillium cammberti.

Gambar 15. Jalur Embden Meyerhoff Pathway (Sumber : Hui, 1993)