Devis Resita Dewi, Aulanni am*, Anna Roosdiana ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

Vivi Shofia, Aulanni am *, Chanif Mahdi. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

Kartika Rahma, Aulanni am, Chanif Mahdi. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB VI PEMBAHASAN. salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN GAMBARAN HISTOLOGI PADA GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PASCA INDUKSI Cylosporine-A ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

Safriani Rahman, Rachmat Kosman, Sudrianto. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makassar

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

Maris Kurniawati. Universitas Kanjuruhan Malang, Jl. S. Supriadi 48, Malang, Jawa Timur 65148, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diinduksi aloksan, dengan perlakuan pemberian ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak biji klabet (Trigonella foenumgraecum

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. intervensi), Kelompok II sebagai kontrol positif (diinduksi STZ+NA),

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus

HASIL DAN PEMBAHASAN. I = 1,2,...t dan j = 1,2,...r. Y ij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j. µ = Pengaruh rataan umum.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

PROFIL SEL β PULAU LANGERHANS JARINGAN PANKREAS TIKUS DIABETES MELLITUS YANG DIBERI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AMILIA DAYATRI URAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu 4 (LPPT 4) Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

Peran Terapi d-alfa tokoferol terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kadar MDA (Malondialdehid) pada Tikus Diabetes Melitus Tipe 1 Hasil Induksi MLD-STZ

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

Lampiran 1. Proses pembuatan sediaan. Organ ginjal, hati, dan pankreas. Fiksasi dengan Bouin (24 jam) Dehidrasi dengan alkohol bertingkat

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

Efek Ekstrak Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap Histologi Pankreas Mencit (Mus musculus L.) Diabetik Aloksan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang potensi beberapa bentuk sediaan Pegagan (Centella

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan Post Test

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI ANTIDIABETES SECARA IN VIVO. Dwi Handayani Ni Luh Sukeningsih

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruhi pemberian bentuk sediaan

ABSTRAK. Fanny Karuna Putri, Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 351-357 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received, 5 September 2013, Accepted, 10 September 2013, Published online, 5 oktober 2013 STUDI PEMBERIAN EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum prismaticum) TERHADAP KADAR MDA DAN HISTOLOGI JARINGAN PANKREAS PADA TIKUS Rattus norvegicus DIABETES MELITUS TIPE 1 HASIL INDUKSI MLD-STZ (MULTIPLE LOW DOSE - STREPTOZOTOCIN) Devis Resita Dewi, Aulanni am*, Anna Roosdiana Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 *Alamat korespondensi, Tel : +62-341-575838, Fax : +62-341-575835 Email: aulani@ub.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut coklat (Sargassum prismaticum) terhadap penurunan kadar MDA dan perbaikan gambaran histologi jaringan pankreas tikus Rattus norvegicus diabetes mellitus (DM) tipe 1. Tikus DM tipe 1 diinduksi Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD- STZ) secara intraperitonial dengan dosis 20 mg/kgbb selama 5 hari berturut-turut. Kadar MDA diukur melalui metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm menggunakan pereaksi TBA (Thiobarbituric acid). Gambaran histologi jaringan pankreas dilakukan mengunakan metode pewarnaan Hematoxylen-Eosin. Pada penelitian ini, tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok tikus kontrol, tikus DM tipe 1 yang terpapar MLD-STZ, dan tikus DM tipe 1 yang terpapar MLD-STZ yang diberikan terapi ekstrak rumput laut coklat secara oral dengan dosis 0,8 g/ekor sebanyak 2 ml per hari selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata kadar MDA masing-masing kelompok perlakuan berturut-turut yaitu sebesar 2,507; 6,770; 5,543; 4,444; 3,734 dan 2,980 µg/ml. Pemberian terapi ekstrak Sargassum prismaticum selama 7 hari mampu menurunkan kadar MDA tikus DM tipe 1 sebesar 55,98% yaitu dari (6,770 ± 0,027) mg/dl menjadi (2,980 ± 0,017) mg/dl serta mampu memperbaiki gambaran histologi jaringan pankreas tikus DM tipe 1. Kata kunci: diabetes mellitus, histologi, MDA, pankreas, Sargassum prismaticum. ABSTRACT The aim of this research was to investigate the effect of brown seaweed (Sargassum prismaticum) extract to decreased MDA levels and improvement of pancreatic tissue histology on rats Rattus norvegicus type 1 diabetes mellitus (DM). Type 1 diabetic rats induced by intraperitonial (i.p) injection of Multiple Low Dose- Streptozotocin (MLD-STZ) with 20 mg/kg (bw) dose for 5 consecutive days. MDA was measured by UV-Vis spectrophotometry method at a wavelength of 540 nm using TBA (Thiobarbituric acid) reagent. Histology of pancreatic tissue performed using Hematoxylen-Eosin staining method. In this research, rats were grouped into 6 treatment groups: the group of control rats, type 1 diabetic rats exposed to MLD-STZ, and type 1 diabetic rats exposed to MLD-STZ than treated by brown seaweed extract orally with 0.8 g/tail dose by 2 ml per day for 1, 3, 5, and 7 days. The results of this research obtained average MDA levels of each group of consecutive treatments were 2.507; 6.770; 5.543; 4.444; 3.734 and 2.980 mg/ml. Therapy with Sargassum prismaticum extract for 7 days can reduce MDA levels of type 1 diabetic rats by 55.98% indicating level of (6.770 ± 0.027) mg/dl to be (2.980 ± 0.017) mg/dl and able to improved pancreatic tissue histology type 1 diabetic rats. Key words: diabetes mellitus, histology, MDA, pancreas, Sargassum prismaticum 351

PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis menahun akibat adanya gangguan produksi insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur glukosa dalam darah. Gangguan produksi insulin ini disertai timbulnya berbagai komplikasi pada organ tubuh terutama pankreas yang diindikasikan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia). Hiperglikemia merupakan indikasi umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah [1]. Hiperglikemia dapat menyebabkan produksi radikal bebas yang berlebihan atau ROS (Reactive Oxygen Species) dan akan memicu terjadinya stress oksidatif karena radikal bebas dalam tubuh lebih banyak daripada antioksidan yang terdapat di dalam tubuh. Adanya radikal bebas dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada sel, terutama sel β pankreas yang diperantarai mekanisme cellular mediated autoimmune yang disertai dengan peningkatan hasil peroksidasi lipid, yaitu malonialdehid (MDA). Sehingga MDA dapat digunakan sebagai indikator penggukuran radikal bebas dalam tubuh [2]. Pencegahan ROS akibat hiperglikemia salah satunya adalah menggunakan terapi ekstrak rumput laut coklat. Rumput laut coklat mengandung komponen bioaktif yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami, yaitu senyawa polifenol golongan flavonoid. Flavonoid berperan sebagai scavenger radikal karena mampu menangkap radikal bebas dalam tubuh dengan adanya ikatan rangkap terkonjugasi dan donor atom H dari gugus hidroksil (- OH) fenolik. Penghambatan radikal bebas menyebabkan terhambatnya proses peroksidasi lipid sehingga kadar MDA yang dihasilkan menurun, serta mampu memperbaiki gambaran histologi kerusakan jaringan ginjal pada tikus DM tipe 1 setelah di induksi Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD-STZ). STZ merupakan salah satu sumber radikal bebas yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan coba [3]. Sehubungan dengan uraian di atas, maka dalam penelitian ini akan dipelajari potensi ekstrak rumput laut coklat Sargassum prismaticum sebagai scavenger radikal bebas dalam menurunkan kadar MDA dan memperbaiki kerusakan jaringan pankreas pada tikus DM tipe 1 sehingga dapat digunakan sebagai alternatif terapi untuk DM tipe 1. 352

METODA PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain wistar dengan umur 2 bulan dengan berat rata-rata 200 gram yang diperoleh dari Laboratorium Biologi Sel dan Molekuler Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang, dan rumput laut coklat (Sargassum prismaticum). Penggunaan hewan coba dalam penelitian ini telah mendapat sertifikat laik etik No:150-KEP-UB dari Komisi Etik Penelitian Universitas Brawijaya. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Streptozotocin (STZ), Paraformaldehid (PFA), NaCl-Fisiologi, kit MDA (BJ=0,997 g/l), Na-Thiobarbiturat, Trichloroacetic (TCA), Aquades, Pereaksi Wagner, NaOH, HCl (37%(w/w), bj=1,19 g/cm 3 ), Parafin Cair, CHCl 3 (bj=1,483 g/cm 3 ), H 2 SO 4 (bj= 1,84 g/cm 3 ), NH 3 (bj=0,683 g/cm 3 ), Plat KLT, Dietil eter (bj=0,713 g/cm 3 ), Etil Asetat (bj=0,987 g/cm 3 ), Asam Asetat (bj=1,05 g/cm 3 ), Phosphate Buffer Saline (PBS) ph 7,4; Xylol, Hematoxylin, Buffer sitrat, Eosin etanol, Entellan, Etanol Absolut, dan Etanol 70%. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang tikus berupa kotak berukuran 20 x 30 x 40 cm, glucotest tools (strip glukometer dan glukometer digital-one touch Lifescan), seperangkat alat gelas dan polysiline, gunting, pinset, spuit 1 ml (Terumo syringe), sonde yang dipasang di ujung spuit, blue dan yellow tip, pipet mikro, pipet tetes, vortex (Guo Huq Touch Mayer), tabung mikro (eppendorf) dan rak tabung, tabung propilen, mortar, waterbath (Memmert), neraca analitik, sentrifus (Hettich EBA III), spektrofotometer UV-Vis (GENESIS thermospectronic), mikrotom, mikroskop cahaya (Olympus BX51), cover glass, gelas objek, stirrer (IKAMAG-RH), pipa kapiler, serta sarung tangan. Prosedur Penyiapan dan Perlakuan Hewan Coba Pada penelitian ini digunakan 24 ekor tikus putih Rattus norvegicus jantan strain wistar. Tikus percobaan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok tikus kontrol, tikus DM tipe 1 yang terpapar MLD-STZ, dan tikus DM tipe 1 yang terpapar MLD-STZ yang diberikan terapi ekstrak rumput laut coklat (Sargassum prismaticum) selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Tikus DM tipe 1 diinduksi Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD-STZ) secara intraperitonial dengan dosis 20 mg/kgbb selama 5 hari berturut-turut, sedangkan tikus DM tipe 1 yang diberikan ekstrak rumput laut coklat diterapi secara oral dengan dosis 0,8 g/ekor sebanyak 2 ml per hari. Tahap percobaan meliputi masa aklimatisasi, injeksi STZ, dan 353

pemberian terapi ektrak rumput laut coklat serta pengukuran kadar glukosa dalam darah. Selanjutnya, tikus dibunuh dengan cara dislokalisasi leher dan dilakukan pembedahan untuk diambil organ pankreas sebagai pemeriksaan histologi. Prosedur Pengukuran Kadar MDA Menggunakan Pereaksi TBA (Thiobarbituric acid) Pengukuran kadar MDA pada pankreas tikus dilakukan menggunakan pereaksi TBA yang akan membentuk produk MDA-TBA berwarna merah muda dan diukur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Organ pankreas dari masing-masing kelompok perlakuan dilakukan pembuatan homogenat, kemudian disentrifugasi pada kecepatan 8000 rpm selama 20 menit, supernatan diambil, dan dipindahkan dalam microtube. Sebanyak 100 µl supernatan pankreas ditambahkan 550 µl aquades steril, 100 µl TCA, 250 µl HCl 1 M, dan 100 µl Na-Thiobarbiturat. Pada setiap penambahan 2 pereaksi, dihomogenkan menggunakan vortex. Dipanaskan dalam waterbath dengan suhu 100ºC selama 20 menit, diangkat, dan dibiarkan dingin pada suhu ruang. Selanjutnya, disentrifugasi dengan kecepatan 500 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil, dan dipindahkan dalam microtube baru. Sampel diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 540 nm dan diplotkan pada kurva standar MDA untuk menghitung konsentrasi sampel. Pengamatan Gambaran Histologi Pankreas Gambaran histologi digunakan untuk mengetahui perbedaan gambaran struktur jaringan pankreas pada masing-masing perlakuan. Gambaran histologi jaringan pankreas menggunakan metode pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Pewarnaan pada preparat diawali dengan tahap deparafinisasi, kemudian rehidrasi, pewarnaan dalam hematoxylin, pewarnaan dalam eosin, dehidrasi, clearing (penjernihan), dan mounting (perekatan). Gambaran histologi sel β pankreas diamati menggunakan mikroskop Olympus BX51 dengan perbesaran 400x. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Induksi MLD-STZ dan Terapi Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum prismaticum) Terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kadar MDA STZ adalah sumber NO eksogen. Induksi MLD-STZ menyebabkan peningkatan radikal bebas sehingga menyebabkan kerusakan sel, terutama sel β pankreas. Radikal bebas dalam penelitian ini diukur berdasarkan kadar MDA (malonialdehid). MDA merupakan salah satu produk akhir dari peroksidasi lipid membran sel oleh radikal bebas yang berlebih atau ROS sehingga MDA digunakan sebagai indeks pengukuran aktivitas radikal bebas dalam tubuh [4]. 354

Hasil pengukuran kadar MDA menunjukkan bahwa kadar MDA pada jaringan pankreas tikus DM tipe 1 meningkat cukup tinggi terhadap tikus kontrol (Tabel 1). Kadar MDA pada tikus DM tipe 1 menunjukkan kadar paling tinggi daripada tikus kelompok kontrol maupun terapi. Hal ini berarti dengan adanya induksi STZ pada tikus DM tipe 1 menyebabkan kapasitas radikal bebas dalam tubuh meningkat akibat pelepasan radikal nitrogen oksida (NO) dari STZ. Pada tikus DM tipe 1 yang mendapat terapi ekstrak rumput laut coklat selama 1, 3, 5, dan 7 hari menunjukkan penurunan kadar MDA secara signifikan. Tabel 1. Kadar MDA pankreas tikus kontrol, tikus DM tipe 1, dan tikus DM tipe 1 yang diterapi ekstrak rumput laut coklat. Kelompok Perlakuan Rata-rata Glukosa Darah (mg/ml) Rata-rata Kadar MDA* (µg/ml) Kontrol 98 ± 3 2,507 ± 0,041 Sakit (Dm Tipe 1) 290 ± 9 6,770 ± 0,027 Terapi 1 Hari 273 ± 3 5,543 ± 0,060 Terapi 3 Hari 260 ± 6 4,444 ± 0,060 Terapi 5 Hari 214 ± 5 3,734 ± 0,022 Terapi 7 Hari 166 ± 7 2,980 ± 0,017 *konsentrasi dalam homogenat pankreas Pemberian terapi ekstrak rumput laut coklat selama 7 hari menunjukkan respon penurunan kadar MDA paling mendekati normal daripada tikus terapi yang lain. Hal ini berarti semakin lama pemberian terapi ekstrak rumput laut coklat terhadap tikus DM tipe 1 maka semakin tinggi aktivitas penghambatan proses oksidasi. Penghambatan proses oksidasi disebabkan oleh adanya antioksidan polifenol (flavonoid) yang terkandung dalam ekstrak rumput laut coklat (Gambar 1). Flavonoid mempunyai struktur yang ideal sebagai antioksidan yaitu sebagai scavanger radikal dengan adanya senyawa fenol lebih dari satu yang tersusun oleh gugus aromatik dan gugus OH serta adanya ikatan rangkap terkonjugasi dimana struktur tersebut dibutuhkan dalam penangkapan radikal bebas [5]. 355

Gambar 1. Reaksi penghambatan radikal bebas oleh flavonoid Gambaran Histologi Jaringan Pankreas dengan Pewarnaan Hematoxylen-Eosin Kerusakan sel β pankreas pada tikus DM tipe 1 dapat diamati melalui preparat pankreas menggunakan metode pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil pengamatan gambaran histologi jaringan pankreas tikus menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada tikus kontrol, tikus DM tipe 1, dan tikus DM tipe 1 yang mendapat terapi ekstrak rumput laut selama 1, 3, 5, dan 7 hari (Gambar 2). Gambar 2. Gambaran histologi jaringan pankreas tikus hasil pewarnaan HE, perbesaran 400x Keterangan : = rongga intraseluler pada pulau langerhans = sel β pada pulau langerhans jaringan pankreas Pada tikus kontrol (A), pulau Langerhans dalam keadaan normal yang terlihat dari susunan sel endokrin, khususnya sel β pankreas, yang teratur menyebar di pulau Langerhans. Pada tikus DM tipe 1 (B), terjadi peradangan yang ditunjukkan dengan banyaknya rongga intraseluler dan ketidak-teraturan sel β pankreas. Hal ini berarti bahwa induksi MLD-STZ mampu merusak sel β pankreas sehingga menghambat kerja sekresi insulin oleh pankreas. 356

Sedangkan pada tikus DM tipe 1 yang mendapat terapi ekstrak rumput laut coklat (Sargassum prismaticum) masing-masing selama 1, 3, 5, dan 7 hari (C, D, E, dan F) menunjukkan adanya perbaikan peradangan jaringan yang terlihat dari berkurangnya rongga-rongga intraseluler pada pulau Langerhans mendekati kondisi jaringan pankreas normal. KESIMPULAN Pemberian terapi ekstrak rumput laut coklat (Sargassum prismaticum) secara oral yaitu selama 1, 3, 5, dan 7 hari berpengaruh terhadap kadar MDA dan gambaran histologi jaringan pankreas tikus DM tipe 1. Terjadi penurunan kadar MDA pada pankreas tikus DM tipe berturut-turut sebesar 18,12%, 34,35%, 44,89%, dan 55,98% serta memperbaiki gambaran histologi jaringan pankreas. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Dr. Sulistiana Prabowo, dr, MS yang telah memberi kesempatan untuk menjadi bagian dalam payung penelitiannya. DAFTAR PUSTAKA 1. Hoogwerf, B.J., 2010, Diabetes Mellitus: Disease Managenet, http://www.cleveland clinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/endocrinology/diabetes-mellitus/, diakses tanggal 30 Agustus 2013. 2. Mosaad, A., A. Seif, dan A.A. Youssef, 2004, Evaluation of Some Biochemical Changes in Diabetic Patiens, Clinica Chimica Acta, Vol. 346, pp. 161-170. 3. Shofia, V., 2013, Studi Pemberian Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum prismaticum) Terhadap Kadar MDA, Ekspresi inos dan Gambaran Histologi Ginjal Pada Tikus (Rattus norvegicus) Diabetes Mellitus Tipe 1, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. 4. Hussain H., E., M., 2002, Reverse of Diabetic Retinopathy in Streptozotocin Induced Diabetic Rats Using Tradisional Indian Anti Diabetic Plan Azadirachta Indika (L), Indian Journal of Clinical Biochemistry, Vol. 17, No. 2, pp. 115-123. 5. Aulanni am, A. Roosdiana, dan N.L. Rahmah, 2012, The Potency of Sargassum duplicatum Bory Extract on Inflammatory Bowel Disease Therapy in Rattus norvegicus, Journal of Life Sciences, Vol. 6, pp. 144-154. 357