PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

Abortus Spontan pada Pernikahan Usia Dini

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Priyanti 1, Maya Fitria 2, Erna Mutiara 2 ABSTRACT

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

PENGARUH USIA DAN KONSEP DIRI TERHADAP PENCAPAIAN PERAN IBU SAAT BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BOJONGSARI, KECAMATAN BOJONGSARI, KABUPATEN PURBALINGGA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah remaja, dan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB I PENDAHULUAN. (tetapi tidak dengan anak laki-laki) yang masih muda. Usia muda menurut

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

PERUBAHAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK PASCA PENYULUHAN

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SIKAP DAN STATUS EKONOMI DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

Alumni S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KELURAHAN PANGLI KECAMATAN SESEAN KABUPATEN TORAJA UTARA

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN EKSTRAKSI VAKUM DI CAMAR II RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

Endang Prasetyowati, Aris Budiarti Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang

TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENULISAN PARTOGRAF KNOWLEDGE LEVEL WITH ACCURACY PARTOGRAPH WRITING

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis dan merupakan babak baru

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Transkripsi:

PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS Nur Hidayati, Juni Setiawan Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo Email : nurhidayati@akbidibrahimy.ac.id ABSTRAK Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri dimana keduanya masih di bawah umur 21 tahun yaitu 19 tahun untuk laki - laki dan 16 tahun bagi perempuan. Partus lama adalah persalinan yang abnormal yang ditandai oleh kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam ukuran satuan waktu tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pernikahan dini terhadap terjadinya partus lama di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik, dengan rancangan Cross Sectional, dengan sample 68 ibu yang menikah dini di Desa Sumberwaru dan menggunakan tekhnik simple random sampling,.uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan bantuan Komputer program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan (p=0,000) yaitu (0,000<0,05) antara pernikahan dini dengan terjadinya partus la ma. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pernikahan dini terhadap terjadinya partus lama. Untuk itu diharapkan bagi para remaja tidak menikah pada usia kurang dari 21 tahun dan menunda kehamilan pertamanya hingga mencapai usia 20 tahun agar tidak timbul kemungkinan terjadinya persalinan yang lama, perdarahan, dan konflik yang berujung perceraian. Kata Kunci : Pernikahan Dini, Partus Lama. ABSTRACT Early marriage is a marriage performed by married couples where both are still under 21 years of age is 19 years for men - men and 16 years for women. While prolonged labor is labor that is abnormal characterized by slowness or lack of progress of labor in a certain time unit size. The purpose of this study was to investigate the effect of early marriage on the occurrence of prolonged labor in the village Sumberwaru Banyuputih District of Situbondo. This study design using analytical research, with cross sectional design, with a sample of 68 mothers of 84 women who married early in Sumberwaru village. And using simple random sampling technique. Uji statistic used is the Wilcoxon Signed Rink Test with the help of computer program SPSS 16. The results showed that there was significant effect (p = 0.000), namely (0.000 <0.005) between early marriage with the occurrence of prolonged labor. It can be concluded that there was influence of early marriage on the occurrence of prolonged labor. For that is expected for the adolescent not married at usi less than 21 years and delaying the first pregnancy until reaching the age of 20 years in order to avoid the possibility of a long labor, bleeding, and the conflicts that led to divorce. Keywords: Early Marriage, Prolonged Labor. PENDAHULUAN Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Tujuan pernikahan yaitu untuk membentuk suatu keluarga atau rumah tangga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan bahwa pernikahan itu hendaknya berlangsung seumur hidup 106

107 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 106-112 dan tidak boleh berakhir begitu saja. Oleh karena itu dalam sebuah pernikahan sangat penting memperhatikan batasan usia karena di dalam pernikahan juga menghendaki kematangan psikologi dan kesiapan alat reproduksi. Penentuan batas minimal usia dalam pernikahan sangat penting karena secara tidak langsung memengaruhi kualitas dalam kehidupan berumah tangga. Keluarga yang berkualitas akan melahirkan sebuah generasi yang lebih baik. Oleh karena itu dalam peraturan perundangan dijelaskan bahwa ada batas usia untuk melangsungkan pernikahan. Ketentuan batas usia tersebut terdapat dalam pasal 7 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974, pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri dimana keduanya masih di bawah umur 21 tahun yaitu 19 tahun untuk laki - laki dan 16 tahun bagi perempuan. Dari batas usia tersebut dapat ditafsirkan bahwa UU No 1 tahun 1974 tidak menghendaki pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah ketentuan tersebut atau melangsungkan pernikahan di bawah umur. Undang-undang pernikahan tersebut bertolak belakang dengan UU No 23 tahun 2012 tentang Perlindungan Anak Indonesia (PAI) dijelaskan bahwa anak sampai usia 18 tahun masih menjadi tanggung jawab dan di bawah perlindungan orang tua, sehingga mereka baru diperbolehkan melaksanakan pernikahan di atas 18 tahun. Selebihnya pernikahan dilakukan di bawah batas minimal ini disebut pernikahan dini. Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menyatakan bahwa usia pernikahan pertama diijinkan apabila pihak pria mencapai umur 25 tahun dan wanita mencapai umur 20 tahun, dengan alas an karena masih dalam masa reproduksi, usia di bawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda pernikahan dan kehamilan, karena dalam usia ini banyak risiko yang mungkin terjadi, sebab kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal. Umur ibu saat melahirkan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya partus lama, ibu dengan umur di bawah 20 tahun, rahim dan panggul sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada umur tersebut mungkin mengalami persalinan lama atau macet atau gangguan lainnya. Partus lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun

108 anak. Beratnya cedera meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan, resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan pada insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan shock. Sedangkan efek berbahaya pada janin salah satunya adalah terjadinya asfiksia, trauma pada janin seperti terdapat caput succedenum dan pecahnya ketuban sebelum kelahiran sehingga mengakibatkan terinfeksinya cairan ketuban selanjutnya dapat membawa infeksi paru-paru serta infeksi sistemik pada janin (Mochtar, dalam Nugroho, 212:245). Sesuai dengan hasil penelitian di Makassar yang dilakukan oleh Indrayani tahun 2006 dengan menggunakan desain penelitian case control study menemukan ibu yang mengalami partus lama kemungkinan 1,8 lebih besar berumur <20 tahun dibandingkan umur 20-35 tahun. Dalam hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyebutkan bahwa diantara perempuan 10-54 tahun,26 persen menikah pertama kali pada umur kurang dari 15 tahun dan 23,9 persen menikah pada umur 15-19 tahun. Sementara itu data pernikahan dini di Kabupaten Situbondo pada tahun 2014 terdapat 88 remaja yang menikah di bawah usia 20 tahun. Sedangkan data dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banyuputih tahun 2014 menyebutkan bahwa pernikahan dini di Desa Sumberwaru terdapat 84 orang (80%) dari 105 orang yang menikah, dan hanya 21 orang (20%) yang tidak menikah di usia dini. Berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan di atas maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap terjadinya partus lama di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik (Non Eksperimen), dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang menikah dini yang ada di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo sebanyak 84 orang. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 orang. Tekhnik pengambilan sampel yang di gunakan adalah menggunakan tabel Ishach dan Robert dengan taraf kesalahan 5% (Notoatmodjo, 2012: 130).

109 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 106-112 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden tentang Pernikahan Dini berdasarkan Pendidikan ibu di Desa Sumberwaru Situbondo. No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1 SD 2 3 2 SMP 19 27,90 3 SMA 35 51,48 4 PT 12 17,62 No Pekerjaan ortu Frekuensi Total 64 100 Berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden mempunyai pendidikan SMA adalah 35 orang (51,48%) dan sebagian kecil responden mempunyai pendidikan SD adalah 2 orang (3%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden tentang Pernikahan Dini berdasarkan Pekerjaan Orang tua di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Berdasarkan tabel 2 persentase (%) 1 Buruh 13 19,12 2 Nelayan 6 8,8 3 Wiraswasta 38 55,90 4 PNS 11 16,8 Total 64 100 % sebagian besar orang tua responden bekerja sebagai wiraswasta adalah 38 orang (55,90%) dan sebagian kecil orang tua responden bekerja sebagai nelayan adalah 6 orang (8,8%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden tentang Pernikahan Dini Berdasarkan Umur Ibu Di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo No umur (tahun) frekuensi persentase (%) 1 16 4 5,8 2 16-18 25 36,80 3 19-20 39 57,40 Total 68 100 Berdasarkan tabel 3 Sebagian Besar usia responden antara 19-20 tahun adalah 39 orang (57,40%) dan sebagian kecil usia responden 16 tahun adalah 4 orang (5,8%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengaruh Pernikahan Dini terhadap terjadinya Partus lama di Desa Sumberwaru Situbondo No Partus lama frekuensi Persentase (%) 1 Lama 38 55,90 2 Cukup lama 25 36,80 3 Sangat lama 5 7,3 Total 64 100 Berdasarkan tabel 4 sebagian besar responden mengalami riwayat Persalinan Lama adalah 38 orang (55,90%) dan sebagian kecil responden mengalami riwayat Persalinan Cukup Lama adalah 5 orang (7,3%). Tabel 5. Pengaruh Pernikahan Dini terhadap terjadinya Partus Lama di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo Partus lama Pernikahan dini Lama Cukup lama Sangat lama Total F % F % F % F % <16 3 4,4 1 1,4 0 0 4 5,8 16-18 11 17,18 10 15,32 3 4,3 25 36,80 19-20 24 35,30 14 19,20 2 2,9 39 57,40 Total 38 55,90 25 36,80 5 7,3 68 100

110 Berdasarkan tabel 5 hampir seluruhnya responden dengan pernikahan dini berusia 19-20 tahun dengan kejadian partus lama sebanyak 24 orang (35,30%), kemudian pada kejadian persalinan cukup lama sebanyak 14 orang (19,20%) dan pada kejadian sangat lama sebanyak 2 orang (2,9%). Sedangkan sebagian kecil responden berusia <16 tahun dengan kejadian partus lama adalah 3 orang (4,4%), kemudian pada kejadian persalinan cukup lama adalah 1 orang (1,4%) pada kejadian sangat lama adalah 0 orang (0%). Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2009 yang menyatakan bahwa usia pernikahan pertama diijinkan apabila pihak pria mencapai umur 25 tahun dan wanita mencapai umur 20 tahun, dengan alasan karena masih dalam masa reproduksi, usia dibawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda pernikahan dan kehamilan, karena dalam usia ini banyak risiko yang mungkin terjadi, sebab kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal. Umur ibu saat melahirkan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya partus lama, ibu dengan umur di bawah 20 tahun, rahim dan panggul sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada umur tersebut mungkin mengalami persalinan lama atau macet atau gangguan lainnya (Marmi, 2013: 55). Usia terbaik bagi wanita untuk hamil dan melahirkan adalah pada umur 20-30 tahun. Pada usia ini keadaan kesehatan fisik dan mental wanita dalam keadaan optimal. Jika pernikahan dan kehamilan dilakukan pada usia terlalu muda (kurang dari 20 tahun) maka ini akan berisiko melemahkan kesehatan wanita, karena pada masa ini yang sering juga disebut masa remaja, masa remaja adalah masa transisi (peralihan) antara masa anak-anak dan masa dewasa. Di usia ini belum sepenuhnya matang baik secara fisik, kognitif, dan psikososial. Dalam masa ini cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan. Kehamilan yang terjadi pada usia ini tidak hanya bermasalah pada kematangan fisik dan psikis yang belum sempurna tetapi juga karena pendidikan yang rendah, sosialisasi yang kurang, konflik dengan keluarga, kecemasan dan lenyapnya sumber keuangan terutama mereka yang lari dari rumah. Pernikahan dini yang terjadi di Desa Sumberwaru ini rata-rata berkisar antara usia 19-20 tahun, dimana pada masa ini

111 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. IV, NO. 2, AGUSTUS 2017: 106-112 adalah puncak dari masa keremajaan. Dan dari 68 orang yang menikah dini dan sudah melahirkan dilihat dari riwayat persalinannya yaitu mengalami persalinan yang lama. Hal ini dibuktikan dengan teori yaitu persalinan pada kehamilan remaja akan mengalami persalinan yang lama yang disebabkan oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan His, dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah (Manuaba, 2008: 223). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi ibu pada masa persalinan pada penelitian ini ditemukan memiliki rata-rata lama proses persalinan 12-15 jam (>12 jam) hal ini termasuk dalam kategori Lama. Dan semua ibu pada penelitian ini yaitu Primigravida atau baru pertama kali hamil dan melahirkan. Waktu yang diperlukan seorang primigravida dan primipara melahirkan normalnya 12 jam, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan adanya proses persalinan yang lama, melihat fenomena tersebut sebaiknya bagi para remaja tidak menikah pada usia kurang dari 20 tahun dan menunda kehamilan pertamanya hingga mencapai usia 20 tahun agar tidak timbul kemungkinan terjadinya persalinan yang lama. Oleh karena itu menilai bahwa pernikahan di usia muda (pernikahan dini) di Desa Sumberwaru masih sangat tinggi karena penulis masih banyak menemukan pernikahan dini dilakukan atas kemauan sesaat tanpa memikirkan sebab akibat yang ditimbulkan dan pada akhirnya akan berujung pada perceraian. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan penelitian ini yaitu hampir seluruhnya wanita yang menikah dini yaitu berusia 19-20 tahun sebanyak 57 orang (83,80%) di Desa Sumberwaru Situbondo. Sebagian besar wanita yang menikah dini mengalami riwayat persalinan lama yaitu 12-15 jam adalah 38 orang (55,90%) di Desa Sumberwaru Situbondo. Dan terdapat pengaruh pernikahan dini terhadap terjadinya partus lama di Desa Sumberwaru Situbondo. DAFTAR PUSTAKA BKKBN. 2009. Buku Panduan PLKB/PKB Dampak Pernikahan Usia Dini bagi Keluarga. Surabaya: BKKBN.

112 Budianto. 2009. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta:EGC. Cahyaningsih D. 2011. Pertumbuhan perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Truns Info Media. Dahro A. Psikologi kebidanan analisis perilaku wanita untuk kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Filderia. Hubungan antar usia, paritas dengan persalinan kala II lama. 2013. Embrio Jurnal Kebidanan. Hidayat. 2013. Metode penelitian kuantitatif. Surabaya: Health Books. Kusmiran. 2012.Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba medika. Mansur. 2012. Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Manuaba I. 2009. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & keluarga berencana untuk Pendidikan bidan. Jakarta:EGC. Marni. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.