BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja rias berukuran sedang, namun meja rias desainer itu tidak memiliki laci yang dapat dibuka menjadi rak. Biasanya laci rak ini dipakai dalam make up box atau meja rias portable dengan bahan yang terbuat dari plastik. Jadi pada saat konsumen membuka penutup laci yang terdapat pada mejanya langsung terlihat rak berisi kosmetik yang dapat ditarik menjadi 1 tingkat. Lalu, rak yang terdapat disisi kanan kiri kaca dapat dilipat kedepan yang berfungsi agar setelah konsumen menggunakan meja tersebut ruangan tidak terlihat penuh dan tetap rapih. Konsep meja yang penulis desain adalah pop art, dengan paduan warna-warna cerah dan gambargambar kartun vintage berkarakter perempuan yang menyukai make up. 2. Kelompok Pengguna Produk Kelompok pengguna produk yang dituju penulis adalah wanita penggemar kosmetik dari remaja usia 16 hingga dewasa usia 35 khususnya yang menyukai style pop art, modern, dan full colour yang memiliki status ekonomi menengah ke atas. Masyarakat pada kelompok ini mempunyai daya beli tinggi yang lebih mempedulikan kualitas dibandingkan harga, dan mempunyai kebutuhan atas meja rias. Kelompok wilayahnya yaitu di kota-kota besar yang sudah mengenal trend make up seperti jabodetabek, bandung, surabaya, yogyakarta, bali. 3. Tujuan dan Manfaat A. Tujuan Tujuan penulis adalah untuk merancang POP! Vanity Table. meja rias berukuran pas untuk konsumen dengan ruang terbatas, memiliki ruang yang cukup banyak untuk menyimpan peralatan kosmetik, memberikan kenyamanan untuk proses make over, mempunyai cermin dan lampu untuk memberi penerangan yang detail saat pengaplikasian kosmetik, dan menghadirkan meja rias dengan desain unik yang berbeda dari meja rias lainnya. 3
B. Manfaat i. Untuk Pribadi 1) Mengetahui lebih banyak mengenai furniture. 2) Mengetahui lebih luas mengenai kebutuhan konsumen atas furniture. 3) Mengetahui lebih banyak mengenai kosmetik. ii. Untuk Masyarakat 1) Mempermudah para pengguna kosmetik yang mempunyai ruangan terbatas untuk menyimpan dan menyusun peralatannya. 2) Mempernyaman proses pengaplikasian kosmetik dengan adanya fasilitasfasilitas yang dibutuhkan. 3) Memberi inspirasi agar masyarakat dapat membuat furniture dengan bentuk dan fungsi yang lebih baik. 4. Relevansi dan Konsekuensi Studi A. Logika dan Perancangan Kini teknologi sudah semakin modern, masyarakat sudah semakin mudah untuk melakukan segala sesuatu karena sudah banyak alat bantu untuk mempermudah pekerjaan mereka. Dari teknologi, begitu juga dengan trend. Trend selalu berganti gaya setiap beberapa waktu ke waktu. Begitu juga dengan furniture, banyak masyarakat yang menyukai gaya antik atau klasik, banyak juga yang menyukai gaya yang lebih modern seperti minimalis. Bentuk furniture modern kini disebut minimalis, yang kebanyakan berbentuk kotak sederhana dengan warna-warna polos atau corak kayu. Berbeda dengan gaya antik atau klasik yang menggunakan banyak ukiran kayu. 4
B. Teknologi Yang Dibutuhkan a. Mesin Gergaji Potong Gambar 1: Mesin Gergaji Potong (Sumber: https://www.google.co.id) Mesin gergaji potong ini digunakan untuk memotong kayu, multiplek dan lainnya. Mesin gergaji ini memiliki mata pisau bergerigi yang berporos bulat. Mesin gergaji ini bekerja memutar dalam porosnya yang dapat dioperasikan menggunakan tenaga listrik. b. Mesin Bor Gambar 2: Mesin Bor (Sumber: Pricilla Anggraini Azari, 2016) Mesin bor ini berguna untuk melubangi kayu. Kegunaan lain mesin bor ini selain untuk melubangi kayu adalah untuk memasang skrup/baut dan melepas skrup/baut yang di operasikan menggunakan tenaga listrik. 5
c. Mesin Amplas Kayu Gambar 3: Mesin amplas kayu (Sumber: Pricilla Anggraini Azari, 2016) Mesin amplas kayu berguna untuk menghaluskan pinggiran pinggiran atau ujung ujung multiplek maupun kayu yang masih kasar. Mesin ini juga bisa menghaluskan pinggiran pinggiran HPL yang belum menempel rapih pada multiplek. d. Alat Spray Cat Gambar 4: Alat spray cat (Sumber: https://www.google.co.id) Alat spray cat berguna untuk menyemprot cat secara merata ke seluruh bagian produk. Proses pengecatan dilakukan ditempat terbuka atau di sebuah ruangan yang sudah di khususkan agar tidak ada barang-barang lain yang ternodai cat yang sedang di semprotkan ke produk. 6
C. Material yang Dipergunakan e. Multipleks Gambar 5: Multipleks (Sumber: https://www.google.co.id) Multipleks merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan di press. Kayunya bertekstur lebih rapat, sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik dan daya tahan terhadap air lebih kuat. Dengan perawatan yang baik, multiplek bisa bertahan hingga sepuluh tahun. Plywood adalah Kayu lapis yang biasa disebut tripleks atau multipleks, sesuai dengan namanya kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu, jenis kayunya pun bervariasi tergantung dari harga dan mutu yang kita inginkan baik kayu sengon, kayu meranti dan lain-lain. Lembaran-lembaran lapis kayu tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar lapis kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu disebut multipleks. Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 6mm, 9mm, 15mm dan 18mm dengan ukuran penampang standard yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk furniture-furniture seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja. Plywood juga memiliki banyak pilihan motif, biasanya kerap digunakan sebagai pelapis lemari ataupun kitchen set, antara lain motif jati, sungkai, nyatoh, dan lain-lain. Masing-masing motif mempunyai ciri khas dan warna tersendiri, umumnya plywood dilapisi oleh lapisan bermotif ini di finishing dengan cara plitur dan melamik. Multiplek berdasarkan kayunya terbagi dalam 2 jenis yaitu: 7
1) Softwood Gambar 6: Softwood (Sumber: https://www.google.co.id) Kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak, biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah disebut dengan kayu Angsana. Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain. 2) Hardwood Gambar 7: Hardwood (Sumber: https://www.google.co.id) Kayu lapis yang berbahan dasar kayu keras, biasanya terbuat dari kayu meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari pohon buah buahan. Karena bobotnya yang berat plywood jenis ini banyak juga dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, bekesting atau papan penahan pengecoran. 8
Selain ada juga multiplek yang disebut dengan Triplek Fancy, yang dikenal juga sebagai triplek dekorasi (decorative plywood), adalah kayu lapis yang memiliki permukaan berasal dari kayu yang memiliki tampilan indah. Permukaan nya bisa berasal dari kayu lokal semisal Jati, Mahoni, Sungkai dan lain lain, atau dari kayu import semisal Red Oak, White Oak, Mapple dan lain sebagai nya. Harganya lebih mahal dari pada triplek biasa. f. Cat Duco Finishing Duco atau cat Duco merupakan salah satu cara untuk memperindah dan membuat finishing pada furniture. Teknik ini adalah mengecat furniture mentah dengan menggunakan cat yang disemprot. Selain pada furniture, teknik ini juga sering diterapkan pada pintu dan jendela, dinding, serta bagian bangunan lainnya yang berbahan kayu. Daya tahan cat duco tergantung dengan ketebalan coating dan jenis cat yang dipakai. Cat duco mempunyai dua macam jenis finishing coat yaitu glossy yang mengkilap dan doff. Kelebihan dari cat duco ialah cat duco cocok pada banyak bahan mebel alias lebih fleksible, pilihan warna tidak terbatas karena warna dapat dicampur hingga mendapatkan warna yang di inginkan, memiliki hasil akhir yang bagus dan terlihat mewah. Proses pengeringannya juga tidak membutuhkan oven. Kelemahannya dari cat duco adalah harga yang lumayan mahal, waktu pengerjaan relatif lama karena banyak langkah prosesnya dan catnya mudah tergores jika tidak dirawat dengan baik 9
D. Biaya Perancangan dan Produksi Untuk biaya perancangan dan produksi, biaya yang dikeluarkan penulis untuk memproduksi POP! Vanity Table adalah: Nama Barang Harga Banyaknya Jumlah Multipleks 15mm Rp. 184.000 4 Rp. 740.000,- Cat duco Rp. 450.000,- Rp. 450.000,- Engsel Rp. 15.000 4 Rp. 60.000 Lampu LED Rp. 60.000 6 Rp. 360.000,- Jasa tukang kayu Rp. 600.000,- Rp. 600.000,- Cetak sticker Rp. 245.000,- TOTAL Rp. 2.405.000,- Tabel 1: Biaya Produksi (Sumber: Pricilla Anggraini Azari, 2016) Besar kecilnya biaya produksi bisa berbeda-beda, tergantung dari tempat pembelian material, tempat pembuatan produk dan berapa banyak tukang yang mengerjakan pembuatan meja rias tersebut di hitung dari berapa lama deadline yang ditentukan. 10
E. Skema Proses Kerja Bagan 1: Bagan Proses Kerja 11
12