BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 127 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 18 Tahun : 2005 Serie : E Nomor : 8

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR INDUSTRI DAN IZIN USAHA INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IJIN USAHA INDUSTRI, TANDA DAFTAR INDUSTRI DAN IJIN PERLUASAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) BARU / DAFTAR ULANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN USAHA BIDANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG USAHA PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOABARU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI

WALIKOTA TANJUNGPINANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 14TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. IZIN USAHA. Industri. Ketentuan. Pencabutan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 1 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM RETRIBUSI IZIN USAHA PERINDUSTRIAN

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG IJIN USAHA INDUSTRI ( IUI ) WALIKOTA DENPASAR,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 39 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 08 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI USAHA DI BIDANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) KECIL, MENENGAH, BESAR

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DALAM BIDANG INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL DENGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DAN PENDAFTARAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

FORMULIR PERMOHONAN BARU IZIN USAHA INDUSTRI TANPA MELALUI PERSETUJUAN PRINSIP

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG TATA CARA PELAYANAN DI BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG

TAHUN 2002 NOMOR 07 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 04 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERMOHONAN TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN USAHA DAN RETRIBUSI BIDANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 2 Tahun 2002 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

Perihal : Daftar Isian Permintaan Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal. *) (Baru, hilang, rusak) di- Denpasar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUSI RAWAS, 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Lampiran Perihal Daftar Isian Permintaan Walikota Pekalongan

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. 590/MPP/Kep/10/1999 T E N T A N G

RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG IZIN INDUSTRI, PERDAGANGAN, PERGUDANGAN, DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

FORMULIR PERMOHONAN BARU IZIN PERLUASAN INDUSTRI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA INDUSTRI

BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI ACEH UTARA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR OLEH BADAN UNTUK UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

Perihal : Daftar Isian Permintaan Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal. *) (Baru, hilang, rusak) di- Denpasar

LEMBARAN DAERAH TANDA DAFTAR GUDANG (TDG) PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2003

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 27 TAHUN 2003 T E N T A N G PENGELOLAAN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Pdf. I-IK. Diisi oleh Pemohon. I. KETERANGAN 1. Nama : 2. Alamat dan Nomor Telepon :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN TANDA DAFTAR INDUSTRI, IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota telah mamberikan pedoman bagi Pemerintah Daerah,dalam pemberian Izin Usaha Dibidang Industri sehingga perlu mengatur kembali ketentuan dan tata cara Pemberian Tanda Daftar Industri, izin Usaha Indutri dan Izin Perluasan; b.. bahwa berdasarkan pertambangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Tanda Daftar Industri,Izin Usaha Industri dan Izin Perluasan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214); 4. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 5. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3821);

6. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 7. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 243, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4045); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3596) 12.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838) 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Propinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten / Kota;(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup Dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persayaratan Dibidang Penanaman Modal atau Perubahannya; 15.Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 9 Tahun 2000 tentang Perubahan Nama Kabupaten Daerah Tingkat II Buol Tolitoli menjadi Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 8 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli seri D Nomor 8).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOLITOLI dan BUPATI TOLITOLI MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN TANDA DAFTAR INDUSTRI, IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tolitoli; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Kepala Daerah adalah Bupati yang selanjutnya disebut Bupati Tolitoli; 4. Dinas adalah Dinas Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disingkat DISPESDAM; 5. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan mendatangkan nilai tambah, termasuk rancang bangun dan perekayasaan industri; 6. Perusahan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang besifat tetap atau terus menerus dan yang didirikan bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Kabupaten Tolitoli untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba; 7. Badan adalah sekumpulan orang dan / atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, BUMN dan BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Perkumpulan, Yayasan, Ormas, Lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap; 8. Tanda Daftar Industri yang selanjutnya disingkat TDI adalah bukti legalitas yang dimiliki oleh seorang pengusaha industri; 9. Izin Usaha Industri yang selanjutnya disingkat IUI adalah bukti legalitas yang dimiliki oleh seorang pengusaha industri; 10. Izin Perluasan adalah Izin yang diberikan kepada Pengusaha Industri untuk melakukan perluasan industrinya; 11. Industri Kecil Menengah yang selanjutnya disingkat IKM adalah Industri yang mempunyai investasi dibawah Rp.200.000.000 diluar tanah dan bangunan; 12. Amdal adalah Analisi Mengenai Dampak Lingkungan;

13. UKL adalah Upaya Pengelolaan Lingkungan; 14. UPL adalah Upaya Pemantauan Lingkungan; 15. SPPL adalah Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan. BAB II KETENTUAN IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI Pasal 2 (1) Setiap Pendirian Perusahaan Industri Wajib memiliki Izin Usaha Industri (IUI), kecuali bagi Industri Kecil (2) Industri Kecil sebagaiman dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki Tanda Daftar Industri (TDI), yang diberlakukan sama dengan IUI (3) IUI/TDI sebagai mana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan sepanjang jenis Industri dinyatakan terbuka atau terbuka dengan persyaratan untuk penanaman modal. Pasal 3 Perusahaan yang telah memiliki IUI dan TDI dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan IUI atau TDI wajib mendaftarkan dalam daftar perusahaan pada Dinas yang menangani urusan Tanda Daftar Perusahaan. Pasal 4 Perusahaan Industri yang melakukan perluasan melebihi 30 % (tigapuluh persen) dari kapasitas produksi yang telah diizinkan, wajib memiliki izin perluasan. Pasal 5 (1) Industri kecil yang wajib memiliki TDI sebagai mana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2), meliputi Jenis industri dengan nilai investasi Perusahaan seluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000 (duaratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya (2) Industri kecil dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya sebagai berikut: a. Sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya tidak wajib memiliki TDI, kecuali perusahaan yang bersangkutan menghendaki TDI. b. Di atas Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya, wajib memiliki TDI. (3) Jenis Industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya diatas Rp. 200.000.000 (Duaratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya, wajib memiliki IUI.

Pasal 6 IUI, TDI dan Izin perluasan berlaku selama perusahaan Industri yang bersangkutan beroperasi sesuai dengan jenis Industri dan ketentuan yang tercantum dalam TDI, IUI atau Izin Perluasan yang dimilikinya. Pasal 7 IUI/TDI dan Izin Perluasan diberikan untuk masing masing jenis industri sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5 (Lima) digit. Pasal 8 SIUI, TDI dan Izin perluasan berlaku sebagai izin gudang/izin tempat penyimpanan bagi gudang tempat penyimpanan yang berada dalam kompleks usaha Industri yang bersangkutan, yang digunakan untuk meyimpan peralatan, perlengkapan, bahan baku, bahan penolong dan barang / bahan jadi untuk keperluan kegiatan jenis usaha Industri yang bersangkutan. Pasal 9 Kelengkapan permohonan Penerbitan TDI adalah sebagai berikut : a. Asli Surat Permohonan yang ditujukan kepada Bupati melalui Dinas yang membidangi sector industri (Lampiran I) b. Asli Daftar Peralatan yang digunakan (Lampiran III) c. Asli Daftar Bahan Baku, Bahan Baku penolong, dan gaji karyawan (Lampiran IV) d. Asli Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) bermaterai Rp. 6.000 (Lampiran V) e. Copy izin Undang Undang Gangguan / HO f. Copy KTP yang masih berlaku g. Copy tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Pasal 10 Kelengkapan permohonan Penerbitan IUI dan Izin Perluasan adalah sebagai berikut : a. Asli Surat Permohonan yang ditujukan kepada Bupati melalui Kantor Pelayanan Perizinan (Lampiran II) b. Asli Daftar Peralatan yang digunakan (Lampiran III) c. Asli Daftar Bahan Baku, Bahan Baku penolong, dan gaji karyawan (Lampiran IV) d. Asli Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) bermaterai Rp. 6.000 (Lampiran V) e. Copy izin Undang Undang Gangguan / HO f. Copy KTP yang masih berlaku g. Copy tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan h. Asli dan Copy AMDAL atau UKL/UPL bagi Perusahaan yang wajib AMDAL atau UKL / UPL i. Berita Acara peninjauan lapangan oleh Petugas Tim Teknis j. Copy akta pendirian Perusahaan

Pasal 11 Perusahaan Industri dapat ditinjau oleh tim teknis dengan biaya dari pemohon IUI atau TDI Pasal 12 Pengusaha industri dapat mengajukan permohonan perubahan nama pemilik atau pimpinan perusahaan dengan persayaratan mengajukan kepada Bupati dan melampirkan Copy akta perubahan yang disahkan pejabat yang berwenang. BAB III PELAYANAN PENERBITAN TDI, IUI, DAN PERLUASAN Pasal 13 (1) Pemberian TDI ditanda tangani atas nama Bupati oleh Kepala Dinas Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral. (2) Pemberian IUI dan Izin Perluasan ditanda tangani atas nama Bupati oleh Kepala Kantor Pelayanan Perizinan. Klasifikasi Industri : Pasal 14 a. Industri dengan Investasi sampai dengan Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) diluar tanah dan bangunan disebut industri nonformal; b. Industri dengan Investasi diatas Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (duaratus juta rupiah) diluar tanah dan bangunan disebut industri kecil; c. Industri dengan Investasi diatas 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah ) diluar tanah dan bangunan disebut industri menengah; d. Industri dengan Investasi diatas 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah ) diluar tanah dan bangunan dsebut industri besar. BAB IV BIAYA ADMINISTRASI Pasal 15 (1) Pelaksanaan Pemberian TDI, IUI dan izin perluasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) dapat dikenakan biaya administrasi 1 (satu) kali pada waktu penerbitan (2) Besarnya Biaya administrasi diklasifikasikan sebgai berikut: a. Penerbitan TDI untuk investasi sampai dengan Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah dikenakan biaya administrasi Rp 50.000 (Lima puluh ribu Rupiah);

b. Penerbitan TDI untuk investasi sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah) dikenakan biaya administasi sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah); c. Penerbitan TDI untuk investasi sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah); d. Penerbitan TDI untuk investasi diatas Rp 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 200.000 (dua Ratus ribu Rupiah); e. Penerbitan SIUI untuk investasi sampai dengan Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu Rupiah); f. Penerbitan SIUI untuk investasi diatas Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu Rupiah); g. Penerbitan izin perluasan untuk investasi sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah dikenakan biaya administrasi sebesar RP 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah); h. Penerbitan izin perluasan untuk investasi sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah); i. Penerbitan izin perluasan untuk investasi diatas Rp 200.000.000. (dua ratus juta Rupiah) dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 300.000 (tiga ratus ribu Rupiah) (3) Hasil Biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan khusus penerima. BAB. V KEWAJIBAN PERUSAHAAN Pasal 16 Perusahaan industri yang telah memiliki TDI, IUI dan Izin Perluasan wajib : a. Melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan dengan melaksanakan AMDAL / UKL dan UPL atau membuat SPPL. b. Melakukan upaya upaya yang menyangkut keamanan dan keselamatan alat, bahan baku dan bahan penolong, proses, hasil produksi dan pengangkutan serta keselamatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 17 (1) Usaha industri wajib membuat laporan realisasi produksi (laporan produksi) setiap 6 (enam) bulan sekali dan disampaikan kepada dinas yang membidangi sektor industri.

(2). Usaha Industri dinyatakan dibekukan apabila tidak melaporkan perkembangan usahanya selama 2 (dua) tahun dan diberikan surat peringatan oleh Dinas sebanyak 3 ( tiga) kali berturut turut dengan masa tenggang 1 (satu) bulan. Pasal 18 Usaha Industri dinyatakan ditutup apabila tidak mengindahkan atau dengan sengaja melalaikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 19 (1) Perusahan Industri yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 16, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan dan implikasinya pada kejahatan dapat diproses dan diancam dengan pidana atau denda sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 19 Tahun 2002 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Industri dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan pelaksanaan atas Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Ditetapkan di Tolitoli pada tanggal, 21 November 2011 BUPATI TOLITOLI MOH. SALEH BANTILAN Diundangkan di Tolitoli Pada tanggal, 21 November 2011 SEKERTARIS DAERAH NURDIN HK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2011 NOMOR 22

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG KETANTUAN DAN TATA CARA PEMBERIAN TANDA DAFTAR INDUSTRI, IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN I. UMUM Perkembangan pembangunan di Kabupaten Tolitoli mengalami kemajuan dan tidak sedikit biaya yang harus disediakan setiap tahunnya oleh Pemerintah Darah Kabupaten Tolitoli untuk membiayai Pembangunan tersebut. Dalam kegiatan itu Daerah dituntut kemampuannya untuk menggali dan mengelola pendapatan Daerah sehingga Pembangunan di Wilayah Kabupaten Tolitoli terus menerus, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menekankan Otonomi Daerah. Dalam rangka pelaksanaan pemberian otonomi yang luas nyata, dan bertanggung jawab, Pemerintah Daerah diberi wewenang untuk mengurus, mengawasi, membina dan mengembangkan Usaha Industri. Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian IUI, dan Izin Perluasan dan IDI pada pasal 44 menyatakan bahwa pelaksanaan pemberian IUI, Izin Perluasan dan TDI dapat dikenakan biaya administrasi 1 (Satu) kali pada waktu penerbitannya, hal inilah yang merupakan dasar Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli membentuk Peraturan Daerah untuk mengklasifikasikan Golongan Industri dan biaya adminstrasi penerbitan TDI, IUI dan izin perluasan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Yang dimaksud Perluasan Industri adalah Penambahan Kapasitas Produksi melebihi kapasitas produksi yang telah diizinkan Pasal 5 Pasal 6 Yang dimaksud dengan Beroperasi adalah melakukan kegiatan Produksi Komersial secara nyata sesuai dengan TDI,IUI dan izin perluasan yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan Pasal 7 Cukup Jelas

Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Cukup Jelas Pasal 12 Pasal 13 Cukup Jelas Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Cukup Jelas Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Cukup Jelas. Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 91

LAMPIRAN I Nomor : Kepada Yth, Lampiran : Daftar Isian Permintaan Kepala Dinas Perindustrian,Energi Permohonan Tanda Daftar dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Perihal : Industri Tolitoli di - TOLITOLI I. KETERANGAN PEMOHON 1. N a m a : 2. Alamat dan Nomor Telepon : II.KETERANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI I.a. Nama Perusahaan : b. Alamat dan Nomor Telepon : 2.Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 3.a.Nama Pemilik : b. Alamat : 4.Lokasi Pabrik a. Desa / Kelurahan : b. Kecamatan : c. Kabupaten : Tolitoli d. Propinsi Sulawesi Tengah 5.Bangunan Pabrik a.pemilikan (Milik Sendiri / Sewa) b.luas : Bangunan : Tanah : 6.Mesin dan Peralatan Produksi a.mesin / Peralatan Utama : b.mesin Peralatan pembantu : c.tenaga Penggerak : 7.a.Jenis Industri : b. Komoditi : c Kapasitas Terpasang Pertahun : d.kebutuhan Bahan Baku Penolong : (Dalam Daftar Tersendiri) 8.Jumlah Tenaga kerja : a.indonesia : Orang Wanita : Orang b.asing : Orang Wanita : Orang 9.Nilai Investasi (Tidak termasuk Bangunan) : Rp. 10.Merk ( milik Sendiri ) : 11.Keterangan Lain-lain : a. Rusak : Dilampirkan dengan Tanda Daftar Industri yang telah rusak Demikian Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya termasuk bahwa kami tidak melakukan pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual antara lain seperti Hak Cipta, Paten, Merk atau Desain Produk dan apabila ternyata tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lampiran II Nomor : Kepada Yth, Lampiran : Daftar Isian Permintaan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Perihal : Permohonan Izin Usaha Industri Kabupaten Tolitoli di - TOLITOLI I. KETERANGAN PEMOHON 1. N a m a : 2. Alamat dan Nomor Telepon : II.KETERANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI I.a. Nama Perusahaan : b. Alamat dan Nomor Telepon : 2.Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 3.a.Nama Pemilik : b. Alamat : 4.Lokasi Pabrik a. Desa / Kelurahan : b. Kecamatan : c. Kabupaten : Tolitoli d. Propinsi Sulawesi Tengah 5.Bangunan Pabrik a.pemilikan (Milik Sendiri / Sewa) b.luas : Bangunan : Tanah : 6.Mesin dan Peralatan Produksi a.mesin / Peralatan Utama : b.mesin Peralatan pembantu : c.tenaga Penggerak : 7.a.Jenis Industri : b. Komoditi : c Kapasitas Terpasang Pertahun : d.kebutuhan Bahan Baku Penolong : (Dalam Daftar Tersendiri) 8.Jumlah Tenaga kerja : a.indonesia : Orang Wanita : Orang b.asing : Orang Wanita : Orang 9.Nilai Investasi (Tidak termasuk Bangunan) : Rp. 10.Merk ( milik Sendiri ) : 11.Keterangan Lainlain : a. Rusak : Dilampirkan dengan Tanda Daftar Industri yang telah rusak b. Hilang : Dilampirkan dengan Foto Copy Tanda Daftar Industri Demikian Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya termasuk bahwa kami tidak melakukan pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual antara lain seperti Hak Cipta, Paten, Merk atau Desain Produk dan apabila ternyata tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lampiran III Lampiran : Permohonan Izin/ Pendaftaran I.K Nama Pemohon : Penanggung Jawab : Tanggal Permohonan : A. Modal Tetap Nama No Mesin / Peralatan Jumlah Satuan Type/ No. mesin PK / Watt Buatan DN / LN Harga Keterangan

Lampiran IV Lampiran :Surat Permohonan TDI Nama Pemohon : Penanggung Jawab : Tanggal Permohonan : N o Nama Bahan Baku/Penolong Dan Gaji Karyawan (3 Bulan) Jumlah Satuan Nilai (Rp) Keterangan 1 Bahan Baku / Penolong 2 Gaji Karyawan

Lampiran V SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN Kami Yang Bertanda Tangan di bawah ini N a m a : J a b a t a n : A l a m a t : Selaku Penanggung Jawab atas pengelolaan lingkungan dari Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Alamat Pabrik : Jenis Produksi : Kapasitas Produksi : Perizinan Yang dimiliki : Dengan ini menyatakan bahwa : 1 Kami berjanji untuk menghindari dan menanggulangi terjadinya pencemaran dan ganguan terhadap lingkungan hidup yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan Industri kami. 2 Apabila kami lalai untuk melaksanakan pernyataan kami pada butir 1 diatas kami bertanggung jawab sesuai dengan peraturan Perundang - Undangan yang berlaku.