PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 19 PERIJI ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : EVA FIRNASARI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMALINI NIM. F

PENINGKATANHASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN EKSPERIMEN DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Keywords: media map, learning outcomes, social science

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

EMILIANA NIM.F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL PENELITIAN

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS II

Keywords: guided inquiry, science

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR DI SEKOLAH DASAR Novyana Noor,Siti Halidjah, K.Y.Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak Email : pringsspawan @yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan metode kerja kelompok berbantuan media gambar disekolah DasarNegeri16 Matan Hilir Utara. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yakni penelitian tidakan kelas (PTK). Subyeknya guru dan 20 orang siswa kelas V siswa putra 13 orang dan siswa putri 7 orang. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam 2 siklus tindakan dengan tahapan setiap siklusnya terdiri dari: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran dan peningkatan dari siklus1 dan siklus 2 sebesar rata-rata 3,55 menjadi 3,81. Pelaksanaan pembelajaran dari siklus 1 dan siklus 2 meningkat rata-rata 3,81 menjadi 3,93. Kata Kunci : Peningkatan, Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar Abstract: This study aims to improve learning Outcomes Natural Science using image media-assisted group work in State Elementary School 16 North Matan Hilir. The research method used is descriptive method with the research form the classact of research (PTK). The subject teachers and 20 students of class V students on 13 and daughter 7 students. Class Action Research (PTK) is done in 2 cycles of action with each cycle consisting of the stages: planning, implementation, observation stage and phase of reflection. Results of this research generally indicates that there is an increase in the learning plan of cycle 1 and cycle 2 by an average of 3.55 into 3.81. Learning implementation of cycle 1 and cycle 2 increased by an averageof 3.81to 3.93. Keyword: Imprvemen, methtod of teamwork, study results M Asalah umum penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi peristiwa alam di Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa di kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Ketapang?. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan penggunaan media gambar pada materi peristiwa alam di Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelasv SDN 16 Matan Hilir Utara Ketapang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode deskriptif. Sifatnya kolaboratif dengan bentuk penelitian tindakan kelas.penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini 1

terlihat dari nilai rata-rata siswa sebesar63 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 78 pada siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Ketapang. Penguasaan materi bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam setiap pembelajaran IPA di kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang tentang Peristiwa Alam Beserta Dampaknya, sebagian besar siswa masih sulit memahami pembelajaran sehingga selalu melakukan kesalahan dalam menjawab soal. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian siswa dengan nilai rata-rata 58 dan masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68. Rendahnya hasil belajar siswa di dalam pembelajaran disebabkan guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, ditambah lagi dalam penyampaian materi guru sebagai peneliti jarang menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan adanya masalah kesulitan belajar yang dialami siswa sekolah dasar khususnya siswa kelas V, pemberian tindakan berupa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA pada materi Peristiwa Alam Beserta Dampaknya merupakan hal yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran siswa akan memperoleh pengalaman yang sudah dimiliki untuk diterapkan.harapan peneliti dengan menggunakan media gambardapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan uraian permasalahan diatas peneliti akan melakukan tindakan penelitian dengan judul peningkatan hasilbelajar IPAmenggunakan metode kerja kelompok berbantuan media gambar disekolah Dasar. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk (1) untuk mendiskripsikan kemampuan gurumerancang pembelajaran IPA pada materiperistiwa alam dan dampaknyadengan menggunakan media gambar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, (2) untuk mendiskripsikan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran IPA pada materi peristiwa alam dan dampaknya dengan menggunakan media gambar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan (3) untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi peristiwa alam dan dampaknya dengan menggunakan metode kerja kelompok dengan menggunakan media gambar. IPA atau Sains dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajarai tentang gejala-gejala alam. IPA juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terdiri dari fakta-fakta,konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan produk dari proses ilmiah.dengan demikian, IPA bukan hanya sebagai produk, melainkan juga sebagai proses yang menghubungkan sistem, metode atau proses pengamatan, pemahaman dan penjelasan tentang alam. Berdasarkan pendapat di atas, dapatlah disimpulkan bahwa IPA atau Sains adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam melalui proses, produk dan sikap.pengajaran IPA menurut DEPDIKBUD (1993/1994:98-99) adalah agar siswa: a.memahami konsep-konsep IPA dan 2

kaitannya dengan kehidupan sehari-sehari.b.memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, dan ide tentang alam di sekitarnya.c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta peristiwa di lingkungan sekitar.d.bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri.e. Mampu menerapkan berbagai macam konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecah masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Anton M. Mulyono (2001: 26), Hasil artinya kegiatan / keaktifan. Segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu Hasil. Menurut Poerwadarminta (2003:23), Hasil adalah kegiatan. Jadi hasil belajar adalah kegiatan-kegiatan siswayang menunjang keberhasilan belajar.dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau (dalam Sardiman 2004:96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis.tanpa ada hasil, proses belajar tidak mungkin terjadi.hasil belajar yang dimaksud adalah seluruh hasil siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Sardiman (Erwin Ridha, 2007:37) menegaskan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada hasil.itulah mengapa hasil merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Hasil belajar yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya hasilsiswa terciptalah situasi belajar proses pembelajaran aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya (2005:31), belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan di Amerika membatasi media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Media juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. (Sardiman, Arif 1984:6). Proses pembelajaran dapat dikatakan proses komunikasi antara guru dengan siswa yang keduanya saling terlibat dalam komunikasi tersebut. Gambar dapat diartikan sebagai tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,dsb) yang dibuat dengan tinta, cat coret, potret, dsb Purwodarminto (dalam Utami:2000). Gambar juga diartikan sebagai media visual yang dapat diamati oleh setiap orang yang memandangnya sebagai wujud perpindahan dari keadaan yang sebenarnya, baik mengenai pemandangan, benda, barang-barang atau suasana kehidupan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang tidak diproyeksikan dan dapat dinikmati oleh semua 3

orang sebagai pindahan dari keadaan yang sebenarnya mengenai orang, suasana, tempat, barang, pemandangan, dan benda-benda yang lain. Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas lima, karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: 1) bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristiwa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu. 3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena dapat menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera. 4) dapat memperjelas suatu masalah 5) murah dan mudah didapat. Sardiman (1984:14) Hal ini juga dikemukakan oleh Hamalik (dalam Subhan: 2003) dalam media pendidikan yang menyatakan bahwa media gambarjuga dapat digunakan baik oleh perseorangan maupun kelompok.maka dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan media gambar antara lain bersifat konkrit, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan masalah, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, murah dan mudah didapat serta dapat digunakan untuk perseorangan atau kelompok. Hal senada juga diungkapkan oleh Nana Sudjana (dalam Utami:2000) yang mengemukakan kriteria pemilihan media, yaitu: ketepatan dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media gambar ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, diantarnya: 1) tujuan dan isi. 2) karakteristik siswa. 3) strategi belajar mengajar.4) alokasi waktu dan sumber. 5) prosedur penelitian. 6) organisasi kelompok belajar. 7) keterampilan guru dalam memanfaatkannya. 8) media yang diperlukan mudah diperoleh. METODE Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode deskriptif. Suharsimi Arikunto (2002) mengartikan metode deskriptif sebagai metode penyelesaian masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek atau objek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki usaha pembelajaran dikelas. Usaha perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan pembelajaran dikelas. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui proses kerja kolaborasi guru (peneliti) dengan teman sejawat.tempat pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tempat didalam kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Ketapang.Guru sebagai peneliti dan siswa kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Ketapang. tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20orang terdiri dari 13 putra dan 7 putri. 4

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang, langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : Perencanaan tindakan muncul dari hasil pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan guru. Sebelum tindakan dilakukan peneliti mensosialisasikan pembelajaran IPA materi Peristiwa alam beserta dampaknya dengan menggunakan media gambar Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat dengan materi Peristiwa alam beserta dampaknya. Penelitian tindakan semua siklus dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan diobservasi oleh teman sejawat dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disepakati antara peneliti dan kolaborator. Setelah dilakukan tindakan dalam proses penelitian setiap siklus, hasil pemantauan berupa lembar observasi terhadap siswa, hasil pengukuran tes, lembar siswa pengamatan guru, di diskusikan dalam bentuk dialog antara guru dan kolaborator. Dengan dialog diharapkan diperoleh suatu kesepakatan tentang perbaikan langkah mengajar sesuai dengan isi hipotesis tindakan yang dilakukan. Dari hasil kesepakatan itu dijadikan dasar pelaksanaan penelitian tindakan siklus berikutnya. Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002 ) untuk memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah dalam penelitian dapat dibedakan menjadi enam teknik sebagi cara yang dapat ditempuh untuk mengumpulkan data, yaitu:(1) Teknik observasi langsung,(2)teknik observasi tidak langsung,(3)teknik Komunikasi langsung,(4)teknik Komunikasi tidak langsung,(5)teknik pengukuran,(6) Teknik dokumenter.berdasarkan keenam teknik yang dikemukakan tersebut diatas, digunakan satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu teknik observasi langsung, Sesuai dengan teknik pengumpulan data diatas, maka alat pengumpulan data untuk penelitian ini adalah : a. Lembar Observasi b. Dokumen hasil belajar, merupakan alat pengumpul untuk mengukur hasil belajar siswa baik teori maupun praktik. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan rumus perhitungan analisis persentase sebagai berikut : 1. Penilaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran Rata-rata = Jumlah Skor Aspek 2. Penilaian Hasil Belajar = Skor perolehan x 100 Skor Maksimal HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Guru menyiapkan RPP, lembar observasi hasil belajarsiswa, lembar penilaian RPP dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran. Bersama kolaborator mendiskusikan RPP, lembar observasi hasil belajar siswa, lembar 5

penilaian RPP dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran serta penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran IPA pada materi peristiwa alam di Indonesia. Pada penelitian siklus 1, observasi/penilaian dilakukan oleh kolaborator terhadap peneliti yang melaksanakan pembelajaran IPA materi tentang peristiwa alam di Indonesia dengan menggunakan media gambar. Pembahasan Dari rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan penilaian kolaborator mengalami peningkatan dari siklus 1 sebesar 2,75 dan pada siklus ke 2 meningkat menjadi 3,83. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 1,08. Penilaian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 3,81,dan pada siklus ke 2 meningkat menjadi 3,93. Terjadi peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 0,12. Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari data pengukuran dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada tes yang dilakukan setiap akhir siklus dan data hasil observasi/penilaian yang dilakukan kolaborator. Data yang diperoleh dari pengukuran berupa nilai tes, dianalisis dengan menggunakan perhitungan berupa persentase dan nilai rata-rata kelas. Sedangkan data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan cara mendeskripsikan setiap penilaian yang dilakukan terhadap indikator pengamatan. Tabel 1 Kemampuab Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus 1 No Aspek yang Diamati Skor Rata rata skor E = 3,67 Skor Total A + B + C + D + E = 17,75 Skor Rata-Rata IPKG 1 3,55 Tabel 2 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus 1 No ASPEK YANG DIAMATI Skor Rata rata skor IV = 4 Skor Total ( I + II + III +IV) 15,25 Rata rata skor IPKG 2 = 3,81 6

Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 Sepruwanto 68 70 Tuntas 2 Fatrisia Leni 68 50 Tidak Tuntas 3 Jupri 68 70 Tuntas 4 Aan 68 80 Tuntas 5 Gregorius Prendi 68 50 Tidak Tuntas 6 Jahriansyah 68 80 Tuntas 7 Yohana 68 70 Tuntas 8 Yola 68 80 Tuntas 9 Igo 68 60 Tidak Tuntas 10 Sulai 68 60 Tidak Tuntas 11 Kadir 68 50 Tidak Tuntas 12 Alianto 68 60 Tidak Tuntas 13 Muhammad Tegar 68 70 Tuntas 14 Herkulanus Haikal 68 80 Tuntas 15 Mikael alpiandus 68 60 Tidak Tuntas 16 Jeni Fransiska 68 50 Tidak Tuntas 17 Yolita Sari 68 50 Tidak Tuntas 18 Weni Safitri 68 60 Tidak Tuntas 19 Indra 68 50 Tidak Tuntas 20 Elisabet Eva 68 60 Tidak Tuntas Jumlah - - 1260 - Rata-rata - 63 - Hasil penilaian akhir siklus 1 terhadap hasil belajar siswa seperti disajikan dalam tabel 4.3, ada 12 orang siswa tidak mencapai nilai ketuntasan atau 60% dan yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 8 orang atau 40 % dengan nilai rata-rata 63. Perencanaan siklus ke 2 dirancang dengan menyempurnakan RPP siklus 1 dengan langkah-langkah kegiatan inti yang berbeda dengan RPP siklus 1.Pada pelaksanaan siklus ke 2 kolaborator mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung, observasi terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran, penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan lembar observasi penilaian guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Tabel 4 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus 2 No Aspek yang Diamati Skor Rata rata skor E = 3,67 Skor Total A + B + C + D + E = 19,17 Skor Rata-Rata IPKG 1 3,83 7

Tabel 5 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus 2 No ASPEK YANG DIAMATI Skor Rata rata skor IV = 4 Skor Total ( I + II + III ) 15,75 Rata rata skor IPKG 2 = 3,93 Tabel 5, menunjukkan (a) penguasaan materi dengan skor rata-rata sebesar 3,75.(b) pendekatan/strategi pembelajarandengan nilai rata-rata sebesar 3,7. (c) pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar dengan skor rata-rata sebesar 3,75. (d) Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa dengan skor rata-rata sebesar 3,83. (e) Kemampuan khusus pembelajaran di SD yaitu IPA dengan nilai skor rata-rata 4, (f) Penilaian proses dan hasil belajar dengan nilai rata-rata 4 dan (g) Penggunaan bahasa dengan skor rata-rata sebesar 3,16. Penilaian aspek yang ke (4) adalah penutup dengan nilai rata-rata 4. Jumlah keseluruhan aspek penilaian pelaksanaan pembelajaran 15,75 dengan nilai ratarata sebesar 3,93. Adapun hasil belajar siswa pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 76. Hal ini berarti hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus kedua sudah melebihi dari KKM yang telah ditentukan yaitu 68. Tabel6 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 Sepruwanto 68 100 Tuntas 2 Fatrisia Leni 68 60 Tidak Tuntas 3 Jupri 68 70 Tuntas 4 Aan 68 60 Tidak Tuntas 5 Gregorius Prendi 68 70 Tuntas 6 Jahriansyah 68 90 Tuntas 7 Yohana 68 70 Tuntas 8 Yola 68 80 Tuntas 9 Igo 68 60 Tidak Tuntas 10 Sulai 68 100 Tuntas 11 Kadir 68 80 Tuntas 12 Alianto 68 80 Tuntas 13 Muhammad Tegar 68 90 Tuntas 14 Herkulanus Haikal 68 100 Tuntas 15 Mikael alpiandus 68 80 Tuntas 16 Jeni Fransiska 68 70 Tuntas 17 Yolita Sari 68 80 Tuntas 18 Weni Safitri 68 70 Tuntas 19 Indra 68 70 Tuntas 8

20 Elisabet Eva 68 80 Tuntas Jumlah 1360 1560 - Rata-rata 63 78 - No Tabel 7 Rekapitulasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Aspek yang Diamati Skor Siklus 1 Siklus 2 Rata rata skor E = 3,67 3,67 Skor Total A + B + C + D + E = 17,75 19,17 Skor Rata-Rata IPKG 1 3,55 3,83 Tabel 8 Rekapitulasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran No Skor ASPEK YANG DIAMATI Siklus 1 Siklus 2 Rata rata skor IV = 4 4 Skor Total ( I + II + III + IV ) 15,25 15,75 Rata rata skor IPKG 2 = 3,81 3,93 Pada tabel 8 adalah rekapitulasi penilaian pelaksanaan pembelajaran, yang merupakan perbandingan nilai siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 nilai ratarata pelaksanaan pembelajaran adalah sebesar 3,81 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 3,93. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua sebesar 12. Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa No Nama Siswa KKM Nilai Nilai Siklus 1 Siklus 2 1 Sepruwanto 68 70 100 2 Fatrisia Leni 68 50 60 3 Jupri 68 70 70 4 Aan 68 80 60 5 Gregorius Prendi 68 50 70 6 Jahriansyah 68 80 90 7 Yohana 68 70 70 8 Yola 68 80 80 9 Igo 68 60 60 10 Sulai 68 60 100 11 Kadir 68 50 80 12 Alianto 68 60 80 9

13 Muhammad Tegar 68 70 90 14 Herkulanus Haikal 68 80 100 15 Mikael alpiandus 68 60 80 16 Jeni Fransiska 68 50 70 17 Yolita Sari 68 50 80 18 Weni Safitri 68 60 70 19 Indra 68 50 70 20 Elisabet Eva 68 60 80 Jumlah - 1260 1560 Rata-rata - 63 78 Berdasarkan kriteria batas ketuntasan mata pelajaran IPA yaitu 68. Pada siklus 1 siswa yang mencapai ketuntasanhanya 8 siswa dari 20 orang siswa atau 40%, dan 12 orang siswa belum tuntas atau 60%, dengan nilai rata-rata 63. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus 2, siswa yang dinyatakan belum mencapai batas nilai ketuntasan berkurang menjadi 3 dari 20 orang siswa atau 15% dan siswa yang mencapai batas nilai ketuntasan sebanyak 17 orang atau 85%, dengan nilai rata-rata 78. Berarti ada kenaikan ketuntasan sebesar 30% dan kenaikan nilai rata-rata sebesar 15. Dari data hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan, maka permasalahan dan submasalah yang telah dirumuskan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang pembelajaran. Dengan demikian dari penelitian tindakan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA materi Peristiwa alam di Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan; (1) Perencanaan pembelajaran dirumuskan dengan langkah-langkah yang terdiri dari pembelajaran kegiatan awal, dan kegiatan inti dan kegiatan akhir dapat disusun oleh peneliti dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rancangan pembelajaran dengan nilai rata-rata pada siklus 1 sebesar 3,55. Pada siklus ke 2 meningkat menjadi 3,83. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan penilaian rancangan pembelajaran sebesar 0,28. (2) Pelaksanaan pembelajaran di lakukan dengan mengikuti tahapan yang ada dengan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dari skor penilaian rata-rata pada siklus 1 sebesar 3,81 dan pada siklus ke 2 meningkat menjadi 3,93. Terjadi peningkatan nilai pelaksanaan pembelajaran pada siklus ke 2 sebesar 12. (3) Hasil belajar siswa kelas V SDN 16 Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang dalam pembelajaran IPA pada Peristiwa Alam di Indonesia dengan menggunakan media gambar semakin meningkat. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 63 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 78pada siklus 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi peristiwa alam di Indonesia sebesar 15. 10

Saran Berdasarkan pada hasil pengamatan selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas berupa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA pada materi peristiwa alam di Indonesia, ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itudisarankan kepada rekan-rekan guru agar dalam menyampaikan materi pembelajaran alangkah baiknya menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran, dalam hal ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA Anton, M, Mulyono. (2001).Aktivitas Belajar. Bandung: Yrama. Arikunto Suharsimi.(2002:74). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. BNSP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2006 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional. Carin & Sund.(1993). Metode Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.Jakarta:Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Nana Sudjana.(2000). Dasar-Dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algosindo. Poerwodarminto, W.J.S.(2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. RochmanNata Wijaya.(2005). Cara belajar Siswa Aktif dan Penerapannya DalamMetode Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Dikdasmen Sadiman.(1984). Media Pendidilkan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Raja Wali. Soli Abimanyu, dkk.(2008). Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Sumaji,dkk. (1998) Pendidikan Sains yang Humanisti. Yogyakarta: Kanius. Sugiyono ( 2002) Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta 11

12