PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

Volume 1 (1) Desember 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-7

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar atau tidak sadar mengunakan bahasa yang hidup dalam. masyarakat merupakan dua hal yang berkaitan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

OLEH: SURAHMAT NPM:

PEMERTAHANAN BAHASA JAWA PADA INTERAKSI SISWA DAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DI MTS AL-HIKMAH PASIR DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Senada dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REGISTER PERDAGANGAN DI PASAR SUKODONO, SRAGEN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial pasti melakukan proses komunikasi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Naskah Publikasi Ilmiah

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bentuk guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu fungsi

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif. Data yang dianalisis dan hasil analisisnya berupa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

REGISTER PIALANG KENDARAAN BERMOTORR DI DAERAH PASAR NGLANGON, KARANG TENGAH, SRAGEN

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

III. METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

PENGARUH CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MAHASISWA IKIP SILIWANGI BANDUNG

Transkripsi:

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA Himawatul Azmi Nur dan Prembayun Miji Lestari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, FBS, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Tujuan penelitian ini mendeskripsi wujud dan karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena dimaksudkan untuk memahami fenomena yang di alami oleh subjek. Hasil analisis data mendapatkan deskripsi wujud dan karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah Kabupaten Jepara. Kata kunci: wujud, karakteristik, santri, pesantren Hadziqiyyah ABSTRACT The purpose of this research was to describe form and characteristics Java language-usage by students at traditional Muslim school Hadziqiyyah in regency Jepara. The approach which was used in this study was descriptive qualitative that was for understanding phenomena which was suffered by subject of the study. The results of data analysis to get a description of the form and characteristics Java language-usage by students at traditional Muslim school Hadziqiyyah in regency Jepara. Keywords: form, characteristic, students, a traditional Muslim school Hadziqiyyah PENDAHULUAN Bahasa dan masyarakat merupakan dua hal yang saling berkaitan, keduanya mempunyai hubungan yang saling menggantungkan dan menguntungkan. Hubungannya tampak jelas bahwa suatu bahasa (ujaran dan bunyi) tidak akan dikatakan sebagai bahasa jika tidak berada dan digunakan dalam dan oleh masyarakat. Sebaliknya, masyarakat tidak dapat berjalan tanpa adanya bahasa yang berfungsi sebagai sarana interaksi antar individu satu dengan yang lain (Sunahrowi 2007). Masyarakat Indonesia mempunyai banyak ragam bahasa, antara bahasa satu dengan yang lain mempunyai ciri yang berbeda. Jika dalam suatu kelompok masyarakat terdiri atas daerah-daerah dan penguasaan bahasa yang berbeda-beda maka akan

memunculkan bahasa yang unik, apalagi jika suatu kelompok tersebut merupakan pengguna lebih dari satu bahasa (multi lingual) maka akan timbul percampuran bahasa atau sering disebut alih kode dan campur kode. Peristiwa alih kode dan campur kode dapat terjadi disebabkan karena para individu yang heterogen, termasuk juga para pengguna lebih dari satu bahasa (multi lingual) serta kegiatan interaksi yang mereka lakukan sangat beragam, seperti halnya yang terjadi di Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Para santri yang berasal dari berbagai daerah dengan penguasaan bahasa yang berbeda-beda tentunya akan menimbulkan peristiwa kebahasaan yang disebut alih kode dan campur kode. Pada pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah juga muncul karakteristik-karakteristik yang menjadikannya khas dan berbeda dengan kelompok-kelompok lain. Karakteristik-karakteristik tersebut muncul sebagai hasil kreativitas santri dalam menciptakan bahasa-bahasa atau istilah-istilah unik yang tidak ditemukan di kelompok lain. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu bagaimana wujud pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah dan bagaimana karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu mendeskripsi wujud pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah dan mendeskripsi karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiolinguistik. Pendekatan sosiolinguistik merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan teori-teori tentang bahasa dalam penggunaannya di masyarakat. Sosiolinguistik adalah pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan (Nababan dalam Chaer dan Agustina 2004:3). Bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa, melainkan dilihat atau didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat. 2

Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif dan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata 2006:72). Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, sehingga dalam penelitian ini tidak menggunakan perhitungan secara statistik. Pendekatan ini mengarahkan pada latar dan individu secara utuh. Data penelitian ini berupa tuturan dan penggalan tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode dari peristiwa tutur pada interaksi santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Sumber data penelitian ini adalah santri putri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak. Metode simak merupakan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan penyimakan terhadap pemakaian bahasa yang digunakan oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Metode ini memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik sadap dilakukan dengan menyadap pemakaian bahasa dari informan. Teknik-teknik lanjutan dalam metode simak, yaitu teknik simak libat cakap (SLC); teknik simak bebas libat cakap (SBLC); teknik rekam; dan teknik catat (Mahsun 2011:242-243). Teknik simak libat cakap (SLC) dilakukan dengan berpartisipasi sambil menyimak, jadi peneliti terlibat langsung dalam dialog. Teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dilakukan dengan tidak berpartisipasi ketika menyimak, karena peneliti hanya sebagai pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada di luar dirinya. Pada saat teknik SBLC berlangsung, peneliti sekaligus melakukan teknik rekam dengan tujuan untuk merekam dialog yang terjadi antar informannya dan memperoleh data dengan alat bantu rekam. Setelah itu, dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat dilakukan dengan cara mentranskrip data ke dalam kartu data setelah perekaman dilakukan. 3

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui dua prosedur yaitu analisis selama proses pengumpulan data dan analisis setelah proses pengumpulan data (Sudaryanto 1993:6). Kedua prosedur tersebut dilakukan dengan memperhatikan pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah yang berwujud alih kode dan campur kode. Prosedur pertama yang dilakukan adalah (1) reduksi data yaitu identifikasi keberagaman pemakaian bahasa Jawa, wujud pemakaian bahasa, dan fungsi pemakaian bahasa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah, (2) sajian data, dan (3) simpulan. Prosedur kedua dilakukan dengan langkah-langkah (1) transkripsi data rekaman, (2) pengelompokan data rekaman dan catatan pengamatan, (3) penafsiran wujud dan fungsi pemakaian bahasa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah, (4) penyimpulan tentang pemakaian bahasa dalam tuturan bahasa Jawa santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah deskripsi wujud dan karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah. Hasil yang ditemukan yaitu (1) wujud pemakaian tunggal bahasa Jawa, (2) wujud alih kode, (3) wujud campur kode, (4) karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah. Wujud Pemakaian Tunggal Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Peristiwa tutur atau interaksi yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah mewujudkan pemakaian tunggal bahasa yang berupa bahasa Jawa. Penelitian ini memfokuskan pada pemakaian bahasa Jawa yang digunakan dalam percakapan santri sehari-hari di luar kegiatan belajar mengajar. Para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah dalam kesehariannya lebih banyak menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko lugu. Selain pemakaian bahasa Jawa ragam ngoko lugu, para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah juga menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko alus dalam interaksi sehari-hari. Wujud Alih Kode Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah juga menggunakan wujud alih kode bahasa. Alih kode merupakan gejala peralihan pemakaian dua bahasa 4

atau lebih atau satu bahasa memiliki ragam yang berbeda. Wujud alih kode yang ditemukan pada peristiwa-peristiwa tutur santri pondok pesantren Hadziqiyyah, yaitu (1) alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko lugu, (2) alih kode bahasa Jawa ragam ngoko alus ke bahasa Arab, serta (3) alih kode bahasa Inggris ke bahasa Jawa ragam ngoko alus. Wujud Campur Kode Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Selain pemakaian bahasa Jawa yang berwujud tunggal bahasa dan alih kode, ditemukan pula wujud campur kode oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih yang terjadi dalam satu peristiwa tutur. Wujud campur kode yang ditemukan dalam Pondok Pesantren Hadziqiyyah, yaitu (1) campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, (2) campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, serta (3) campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Karakteristik Pemakaian Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Karakteristik-karakteristik yang ditemukan pada pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah antara lain 1) pengaruh bahasa Arab, 2) penggunaan register, 3) pemberian nama sebutan, nama julukan atau nama lain seseorang, dan 4) penggunaan singkatan. PEMBAHASAN Wujud Pemakaian Tunggal Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Peristiwa tutur atau interaksi yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah mewujudkan pemakaian tunggal bahasa yang berupa bahasa Jawa. Penelitian ini memfokuskan pada pemakaian bahasa Jawa yang digunakan dalam percakapan santri sehari-hari di luar kegiatan belajar mengajar. Para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah dalam kesehariannya lebih banyak menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko lugu. Bahasa Jawa ragam ngoko lugu digunakan oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah untuk menciptakan suasana yang santai dan akrab. 5

Selain pemakaian bahasa Jawa ragam ngoko lugu, para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah juga menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko alus dalam interaksi sehari-hari. Pemakaian bahasa Jawa ragam ngoko alus biasanya digunakan untuk menghormati mitra tutur yang dituakan, dalam lingkungan pesantren Hadziqiyyah yaitu para pengurus pesantren yang tergabung dalam kepengurusan pesantren beserta anggota-anggotanya. Wujud Alih Kode Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah juga menggunakan wujud alih kode bahasa. Alih kode merupakan gejala peralihan pemakaian dua bahasa atau lebih atau satu bahasa memiliki ragam yang berbeda. Wujud alih kode yang ditemukan pada peristiwa-peristiwa tutur santri pondok pesantren Hadziqiyyah, yaitu (1) alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko lugu, (2) alih kode bahasa Jawa ragam ngoko alus ke bahasa Arab, serta (3) alih kode bahasa Inggris ke bahasa Jawa ragam ngoko alus. Alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko lugu digunakan untuk menyesuaikan bahasa mitra tuturnya agar suasana terlihat lebih akrab dan santai. Alih kode bahasa Jawa ragam ngoko alus ke bahasa Arab digunakan untuk menghormati mitra tuturnya. Alih kode bahasa Inggris ke bahasa Jawa ragam ngoko alus digunakan untuk menyatakan sesuatu di luar kehendak penutur. Wujud Campur Kode Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Selain pemakaian bahasa Jawa yang berwujud tunggal bahasa dan alih kode, ditemukan pula wujud campur kode oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih yang terjadi dalam satu peristiwa tutur. Wujud campur kode yang ditemukan dalam Pondok Pesantren Hadziqiyyah, yaitu (1) campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, (2) campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, serta (3) campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah sering menggunakan bahasa Arab dalam menyebutkan kata-kata benda yang bersifat atau 6

berhubungan dengan keagamaan. Pemakaian campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah berfungsi untuk mengungkap identitas kelompok. Peristiwa campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu merupakan peristiwa kebahasaan yang paling sering terjadi dalam interaksi komunikasi antara para santri dalam pondok pesantren. Hal tersebut disebabkan oleh aktivitas dan kegiatan para santri yang memang dalam kesehariannya selalu berhubungan dengan halhal yang bersifat keagamaan. Selain wujud campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, wujud campur kode selanjutnya yaitu campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu. Wujud campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu berfungsi untuk menciptakan suasana menjadi lebih santai dan lebih akrab sehingga tidak terkesan kaku. Wujud campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk menyebutkan atau mempermudah dalam mencari kata-kata yang sulit diucapkan dan sebagai penjelas makna kata (menerangkan sesuatu hal kepada mitra tutur). Wujud campur kode yang sering terjadi pada peristiwa-peristiwa tutur para santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah terjadi secara spontan, tidak di sengaja, dan tidak disadari oleh penuturnya. Para santri tidak sengaja dan dengan tidak menyadari menyisipkan kata-kata bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun bahasa Arab dalam tuturan bahasa Jawa. Karakteristik Pemakaian Bahasa Jawa oleh Santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah Karakteristik-karakteristik yang ditemukan pada pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah antara lain 1) pengaruh bahasa Arab, 2) penggunaan register, 3) pemberian nama sebutan, nama julukan atau nama lain seseorang, dan 4) penggunaan singkatan. Karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah yang pertama yaitu pengaruh bahasa Arab. Pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari oleh santri pondok pesantren Hadziqiyyah dikarenakan oleh kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan. 7

Penggunaan register merupakan karakteristik yang kedua yang ditemukan pada pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Register adalah variasi kebahasaan berdasarkan faktor pemakaiannya. Perbedaan jenis kegiatan di dalam kehidupan masyarakat menimbulkan variasi bahasa yang tidak lepas dari aspek sosial. Namun, pada ruang lingkup yang sempit, variasi pemakaian bahasa juga dapat muncul karena faktor lingkungan pekerjaan. Tiap jenis pekerjaan tentulah memiliki istilah yang berbeda yang digunakan dalam pekerjaan lain. Hal inilah yang memaksa orang-orang untuk menggunakan istilah khusus yang berhubungan dengan pekerjaannya. Karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah yang ketiga yaitu pemberian nama sebutan, nama julukan atau nama lain seseorang. Hal itu terjadi karena para santri yang setiap harinya selalu bertemu dan berkumpul bersama itu ingin menciptakan suasana yang lebih akrab dengan sesama santri. Karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah yang keempat yaitu penggunaan singkatan. Singkatan adalah hasil proses pemendekan, yang antara lain berupa (1) pengekalan huruf awal dari sebuah leksem, atau huruf-huruf awal dari gabungan leksem; (2) pengekalan beberapa huruf dari sebuah leksem; (3) pengekalan huruf pertama di kombinasi dengan penggunaan angka untuk pengganti huruf yang sama; (4) pengekalan dua, tiga, atau empat huruf pertama dari sebuah leksem; dan (5) pengekalan huruf pertama dan huruf terakhir dari sebuah leksem. Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya (Chaer 2007:191). PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada peristiwa-peristiwa tutur santri pondok pesantren Hadziqiyyah terdapat wujud pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah yang meliputi pemakaian tunggal bahasa Jawa, wujud alih kode, dan wujud campur kode; serta ditemukan pula karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. a) Pemakaian tunggal bahasa meliputi bahasa Jawa ragam ngoko lugu dan ngoko alus. 8

b) Wujud alih kode meliputi alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Jawa ragam ngoko lugu, alih kode bahasa Jawa ragam ngoko alus ke bahasa Arab, serta alih kode bahasa Inggris ke bahasa Jawa ragam ngoko alus. c) Wujud campur kode meliputi campur kode bahasa Arab dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ragam ngoko lugu, serta campur kode bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. d) Karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah antara lain (1) pengaruh bahasa Arab, (2) penggunaan register, (3) pemberian nama sebutan, nama julukan atau nama lain seseorang, serta (4) penggunaan singkatan. Saran-saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini hanya mengkaji wujud dan karakteristik pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lanjutan mengenai faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa Jawa maupun fungsi pemakaian bahasa Jawa oleh santri Pondok Pesantren Hadziqiyyah. 2. Pemerhati kebahasaan juga dapat meneliti pemakaian bahasa Jawa pada objek kajian lain dari berbagai segi maupun sudut pandang sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih bervariasi. DAFTAR RUJUKAN Chaer, A., dan Leonie A. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sunahrowi. 2007. Variasi dan Register Bahasa dalam Pengajaran Sosiolinguistik. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan INSANIA. Vol. 12 No. 1. 9

10