BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) yang berjudul The Effect Of Transformational Leadership, Empowerment Toward Organizational Commitment. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh antara kepemimpinan tranformasinal ( X ) terhadap pemberdayaan ( Y ). Analisis yang digunakan secara individu, yaitu responden yang digunakan adalah karyawan PT. Carrefour, Tbk yang berlokasi di Cikarang. B. Variabel dan Pengukuran Variabel meruapakan suatu pengelompokan secara logis dari dua atribut atau lebih yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transformasional atau juga disebut juga variabel X dengan menggunakan pernyataan yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) dimana seluruh variabel
diukur dengan menggunakan Skala Likert dan dengan 20 item pernyataan dengan penjelasan sebagai berikut: Skala 1 = Sangat Tidak Setuju Skala 2 = Tidak Setuju. Skala 3 = Netral. Skala 4 = Setuju. Skala 5 =Sangat Setuju. Tabel 1. Item Pernyataan Kepemimpinan Transformasional Variabel Kepemimpinan Transformasional Item Pernyataan 1. Karyawan menilai adanya perbedaan pandangan ketika mengatasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan. 2. Karyawan merasa bangga dengan pimpinan saya. 3. Karyawan sering membahas dan mengetahui nilai yang telah ditetapkan perusahaan. 4. Karyawan menilai bahwa pimpinan sering memberikan pembelajaran pada karyawan. 5. Karyawan menilai pimpinan sering berbicara antusias dengan orang lain mengenai sesuatu yang ingin dicapai. 6. Karyawan saling menghargai satu sama lain. 7. Karyawan menilai pimpinan memahami kepentingan kelompok dengan baik. 8. Karyawan menilai pimpinan mempertimbangkan moral dan etika ketika mengambil keputusan dalam mengatasi masalah.
9. Karyawan menilai pimpinan memberikan saran mengenai cara baru dalam mengatasi masalah yang terjadi. 10. Karyawan menilai pimpinan mempertimbangkan aspirasi karyawan dalam mengambil keputusan. 11. Karyawan menilai pimpinan sering kali mendengarkan masalah dan membantu karyawan. 12. Karyawan menilai pimpinan yakin terhadap tujuan yang ingin dicapai. 13. Karyawan menilai pimpinan juga sering melakukan kesalahan. 14. Karyawan menilai pimpinan sering mendengarkan keluhan yang dimiliki karyawan. 15. Karyawan menilai pimpinan juga dapat bekerja sama dengan karyawan. 16. Karyawan menilai pimpinan memberikan kepada karyawan melebihi apa yang diharapkan karyawan. 17. Karyawan menilai pimpinan dapat meningkatkan motivasi dalam mencapai tujuan perusahaan. 18. Karyawan menilai pimpinan memberikan dorongan kepada karyawan agar berpikir lebih kreatif dan inovatif. 19. Karyawan menilai pimpinan menetapkan standar hasil pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. 20. Karyawan menilai pimpinan mengajak berpikir kembali dalam menciptakan ide-ide yang terbaik bagi perusahaan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemberdayaan atau juga disebut juga variabel Y yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) dimana seluruh variabel diukur dengan menggunakan Skala Likert (Likert-Scales) 5 point, dimana : Skala 1 = Sangat Tidak Setuju; Skala 2 = Tidak Setuju. Skala 3 = Netral. Skala 4 = Setuju. Skala 5 =Sangat Setuju. Pemberdayaan sebagai variabel terikat (Dependent Variable) (Variabel Y) diukur dengan 10 item pernyataan sebagai berikut: Tabel 2. Item Pernyataan pemberdayaan Variabel Pemberdayaan Item Pernyataan pemberdayaan 1. Karyawan merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi pekerjaan. 2. Karyawan menilai pekerjaan yang dilakukan penting bagi perusahaan. 3. Karyawan menilai pengaruh yang timbul dari hasil kerja yang diperoleh besar pengaruhnya bagi departemen perusahaan.
4. Karyawan mampu memutuskan sendiri cara mengatasi masalah pekerjaan. 5. Karyawan menilai aktivitas pekerjaan yang dilakukan sangat berarti. 6. Karyawan sering mengendalikan apa yang terjadi di dalam departemen. 7. Karyawan memiliki wewenang sendiri dalam menentukan cara ketika mengatasi pekerjaan. 8. Karyawan sering merasa peduli terhadap pekerjaan yang dilakukan. 9. Karyawan menilai pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 10. Karyawan memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menentukan cara mengatasi pekerjaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah interval, menurut Hermawan (2006: 122), skala interval merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat dari ukuran interval dan tambahan satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval dari ciri atau sifat yang diukur.
C. Sampel dan Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik penentuan sampel terdiri dari : 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek atau individu yang akan diteliti, memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap.sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi. Sugiono, (2005). Populasi dalam penelitian ini merupakan semua karyawan yang bekerja di Divisi Sumber Daya manusia pada PT. Carrefour, Tbk yang terdiri dari 71 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel berupa teknik purposive sampling. Teknik purposive Sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel dengan metode pengambilan sampel secara terpilih, pengambilan sampel didasarkan atas kriteria tertentu dimana sampel yang diambil dianggap merupakan individu yang memiliki informasi yang tepat yang berhubungan dengan masalah penelitian. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Solvin dengan perhitungan sebagai berikut ( Hermawan, 2006 ): n = N n = 71 1 + N ( e )² 1 + 71 ( 0, 05 )² n = 60 Di mana : N = Jumlah populasi (71 karyawan divisi Sumber Daya Manusia PT. Carrefour, Tbk).
e = Error 5 % (persentase yang dapat ditoleransi terhadap ketidaktepatan penggunaan sampel pengganti populasi). n = Jumlah sampel. responden. Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu: 1. Field Research (Penelitian Lapangan) Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik penelitian lapangan dilakukan untuk pengumpulan data melalui observasi langsung dilapangan guna mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan mengamati fenomena yang berhubungan dengan penelitian yang menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti. a. Kuesioner Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut Sugiono (2005). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Carrefour, Tbk yang yang terdiri dari 30 butir pertanyaan yang dibagikan kepada subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian dengan jumlah sebanyak 60
orang, selanjutnya jawaban responden atas kuisioner yang merupakan instrument penelitian dijadikan data penelitian untuk selanjutnya dianalisis. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh responden.wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan memberikan serangkaian pertanyaan yang dijawab secara tertutup, teknik yang kedua adalah wawancara tidak terstruktur yang dilakukan dengan metode tannya jawab. 2. Riset kepustakaan (Library research) Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel di internet. D. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Hermawan (2006 : 211), validitas adalah suatu proses penentuan apakah suatu wawancara dan survey atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias. Menurut Singarimbun dan Efendi (1989 : 122), pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Apabila valid, maka pertanyaan (instrumen) ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diiukur.
Menurut Sugiono (2005) untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Kaidah keputusan : (a) Jika p-value < α (0,05) maka item pernyataan valid. (b) Jika p-value α (0,05) maka item pernyataan tidak valid. Untuk mempermudah proses penghitungan maka dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS Versi 17 for Windows dengan hasil yang ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Kepemimpinan Transformasional No Variabel dan Pernyataan Koefisien Korelasi 1. Kepemimpinan Transformasional Karyawan menilai adanya perbedaan pandangan ketika mengatasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan. Karyawan merasa bangga dengan pimpinan saya. Karyawan sering membahas dan mengetahui nilai yang telah ditetapkan perusahaan. Karyawan menilai bahwa pimpinan sering memberikan pembelajaran pada karyawan. Karyawan menilai pimpinan sering berbicara antusias dengan orang lain mengenai sesuatu yang ingin dicapai. p-value Keputusan 0,704** 0,000 Valid 0,743** 0,000 Valid 0,669** 0,000 Valid 0,623** 0,000 Valid 0,681** 0,000 Valid
Karyawan saling menghargai satu sama lain. Karyawan menilai pimpinan memahami kepentingan kelompok dengan baik. Karyawan menilai pimpinan mempertimbangkan moral dan etika ketika mengambil keputusan dalam mengatasi masalah. Karyawan menilai pimpinan memberikan saran mengenai cara baru dalam mengatasi masalah yang terjadi. Karyawan menilai pimpinan mempertimbangkan aspirasi karyawan dalam mengambil keputusan. Karyawan menilai pimpinan sering kali mendengarkan masalah dan membantu karyawan. Karyawan menilai pimpinan yakin terhadap tujuan yang ingin dicapai. Karyawan menilai pimpinan juga sering melakukan kesalahan. Karyawan menilai pimpinan sering mendengarkan keluhan yang dimiliki karyawan. Karyawan menilai pimpinan juga dapat bekerja sama dengan karyawan. Karyawan menilai pimpinan memberikan kepada karyawan melebihi apa yang diharapkan karyawan. Karyawan menilai pimpinan dapat meningkatkan motivasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan menilai pimpinan memberikan dorongan kepada karyawan agar berpikir lebih kreatif dan inovatif. 0,696** 0,000 Valid 0,672** 0,000 Valid 0,686** 0,000 Valid 0,585** 0,000 Valid 0,732** 0,000 Valid 0,640** 0,000 Valid 0,643** 0,000 Valid 0,741** 0,000 Valid 0,697** 0,000 Valid 0,691** 0,000 Valid 0,596** 0,000 Valid 0,550** 0,000 Valid 0,586** 0,000 Valid
Karyawan menilai pimpinan menetapkan standar hasil pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Karyawan menilai pimpinan mengajak berpikir kembali dalam menciptakan ide-ide yang terbaik bagi perusahaan. ** Correlation is significant at the 0,05 level Sumber : Hasil Kuesioner dan diolah SPSS 17.0 0,710** 0,000 Valid 0,726** 0,000 Valid Pada Tabel 3 di atas, diketahui bahwa masing-masing pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian untuk mengukur kepemimpinan transformasional memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05 (p-value<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa masingmasing pernyataan tersebut adalah valid. Dengan kata lain pernyataan-pernyataan tersebut dapat mewakili atau membentuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepemimpinan transformasional. Hasil pengujian validitas untuk mengukur variabel pemberdayaan dijelaskan pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas Pemberdayaan No Variabel dan Pernyataan Koefisien p-value Keputusan Korelasi 1. Pemberdayaan Karyawan merasa yakin terhadap 0,762** 0,000 Valid kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi pekerjaan. Karyawan menilai pekerjaan yang dilakukan penting bagi perusahaan. 0,782** 0,000 Valid Karyawan menilai pengaruh yang timbul dari hasil kerja yang diperoleh besar pengaruhnya bagi departemen perusahaan. 0,834** 0,000 Valid
Karyawan mampu memutuskan sendiri cara mengatasi masalah pekerjaan. Karyawan menilai aktivitas pekerjaan yang dilakukan sangat berarti. Karyawan sering mengendalikan apa yang terjadi di dalam departemen. Karyawan memiliki wewenang sendiri dalam menentukan cara ketika mengatasi pekerjaan. Karyawan sering merasa peduli terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karyawan menilai pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Karyawan memiliki kesempatan dan kebebasan dalam menentukan cara mengatasi pekerjaan. ** Correlation is significant at the 0,05 level Sumber : Hasil Kuesioner dan diolah SPSS 17.0 0,829** 0,000 Valid 0,757** 0,000 Valid 0,763** 0,000 Valid 0,666** 0,000 Valid 0,653** 0,000 Valid 0,723** 0,000 Valid 0,704** 0,000 Valid Pada Tabel 4 di atas, diketahui bahwa masing-masing pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian untuk mengukur pemberdayaan memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05 (p-value<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing pernyataan tersebut adalah valid. Dengan kata lain pernyataan-pernyataan tersebut dapat mewakili atau membentuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberdayaan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada alat ukur perlu dilakukan untuk memastikan instrumen dari alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah konsisten dan akurat. Reliabilitas
berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur (Hermawan, 2006). Menurut Sekaran (2006), dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut: a. Jika koefisien Cronbach s Alpha 0,6 maka Cronbach s Alpha acceptable (construct reliable). b. Jika Cronbach s Alpha < 0,6 maka Cronbach s Alpha poor acceptable (construct unreliable). Tabel 5. Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach's No Variabel Items Alpha Keputusan 1 Kepemimpinan Transformasional 20 0,935 Reliable 2 Pemberdayaan 10 0,912 Reliable Sumber : Hasil Kuesioner dan diolah SPSS 17.0 Pada Tabel 5 di atas terlihat nilai Coefficient Cronbach s Alpha untuk masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian sebesar 0,935 dan 0,912 memenuhi kriteria dalam pengujian reliabilitas yang ditetapkan (memiliki Coefficient Cronbach s Alpha minimal 0,60 atau lebih), maka dapat di tarik kesimpulan semua pernyataan yang di jadikan instrument penelitian untuk mengukur variable kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan yang di gunakan dalam penelitian dinyatakan reliable.
E. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini menganalisis sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis gaya Kepemimpinan Transformasional pada divisi Sumber Daya Manusia PT. Carrefour, Tbk yang berlokasi di Cikarang. Digunakan statistik deskriptif yaitu dengan menjelaskan hasil kuesioner ke dalam bentuk rata-rata (Mean). 2. Untuk menganalisis Pemberdayaan pada karyawan divisi Sumber Daya Manusia PT. Carrefour, Tbk yang berlokasi di Cikarang. Digunakan statistik deskriptif yaitu dengan menjelaskan hasil kuesioner ke dalam bentuk rata-rata (Mean). 3. Untuk menganalisis pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional terhadap Pemberdayaan pada karyawan divisi Sumber Daya Manusia PT. Carrefour, Tbk dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan dihitung dengan menggunakan SPSS versi 17.