PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

dokumen-dokumen yang mirip
ANTAGONIS KOLINERGIK. Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT. JULAEHA, M.P.H., Apt

ATROPIN OLEH: KELOMPOK V

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pengantar Farmakologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Premedikasi adalah penggunaan obat-obatan sebelum pemberian agen

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

ANALGETIKA. dr. Agung Biworo, M.Kes

ANALGETIKA. Non-Steroidal Antiinflamatory Drugs (OAINS/Obat Antiinflamasi Non-Steroid) Analgetika opioid. Analgetika opioid

ANESTESI UMUM INTRAVENA

OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK dan ANTIINFLAMASI

sekresi Progesteron ACTH Estrogen KORTISOL menghambat peningkatan sintesis progesteron produksi prostaglandin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

juga mendapat terapi salisilat. Pasien harus diberi pengertian bahwa selama terapi bismuth subsalisilat ini dapat mengakibatkan tinja berwarna hitam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

Penggunaan Obat pada Anak FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Penggunaan Obat pada Anak. Alfi Yasmina. Dosis: berdasarkan usia, BB, LPT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Alfi Yasmina

BAB I PENDAHULUAN. memberikan respon stress bagi pasien, dan setiap pasien yang akan menjalani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Atropin dtemukan terutama pada Atropa belladonna dan Datura stramonium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Premedikasi Premedikasi adalah penggunaan obat-obatan sebelum induksi anestesi.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh proses kelahiran, dimana 80-90% tindakan seksio sesaria ini dilakukan dengan anestesi

BAB I 1PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Universitas Sumatera Utara

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propofol adalah obat anestesi intravena yang sangat populer saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

B. Tujuan Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Toksikologi di Sekolah Tinggi Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

OBAT-OBAT PARASIMPATIS (PARASIMPATOMIMETIK) Dra.Suhatri.MS.Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Mekanisme Kerja Obat

PENGANTAR FARMAKOLOGI

FARMAKOLOGI ANESTESI LOKAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar belakang. hilangnya kesadaran. Pada dasarnya anestesi digunakan pada tindakan-tindakan

5/7/2012. HM Bakhriansyah, MD., M.Sc., M.Med.Ed Bagian Farmakologi PSPD FK UNLAM

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH DAN LAJU NADI ANTARA PEMBERIAN PETIDIN DAN FENTANIL SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI SKRIPSI

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. manajemen neoplasma primer dan metastasis neoplasma pada otak. 1 Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

PATOGENESIS PENYAKIT ASMA

BAB I PENDAHULUAN. anestesiologi. 3. Universitas Sumatera Utara

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Farmakologi

Rute Pemberian Obat. Indah Solihah

Pengantar Farmakologi Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi pengeluaran CRH (Corticotropin Realising Hormone) yang

Nasib Obat dalam Tubuh (Farmakokinetika)

lalumerangsang penglepasan cgmp yang memperantarai defosforilasi miosin sehinggaterjadilah relaksasi otot polos. Yang

FARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM

Hal-hal yang Perlu Diwaspadai untuk Menghindari Keracunan Kafein dalam Minuman

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

mengontrol biosintesis mediator inflamasi (prostaglandin,leukotriene) dengan meng inhibisi asam arakidonat.

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut :

[FARMAKOLOGI] February 21, Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( OAINS ) Pada th/ sistomatis, tidak u/ th/ kausal. Ibuprofen, asam mefenamat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua jenis yaitu nyeri fisiologis dan nyeri patologis, pada nyeri sensor normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh umum Pengaruh faktor genetik Reaksi idiosinkrasi Interaksi obat. Faktor yang mempengaruhi khasiat obat - 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1mm/KgBB + tramadol. Dalam hal ini, masing-masing data akan

anak didapatkan persebaran data hasil penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI/TERAPI KEDOKTERAN I ABSORBSI DAN EKSKRESI

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan belum bisa dilakukan tanpa anestesi (Hall dan Clarke, 1983).

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan obat-obat anestesi intra vena tanpa menggunakan obat-obat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MATA KULIAH PROFESI INTERAKSI OBAT PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, baik anjing ras maupun anjing lokal. Selain lucu, anjing juga

BAB I PENDAHULUAN. protozoa, dan alergi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PERUBAHAN HEMODINAMIK ANTARA FENTANIL- DIAZEPAM DAN FENTANIL-MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI UMUM DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

PROFIL FARMAKOKINETIK TEOFILIN YANG DIBERIKAN SECARA BERSAMAAN DENGAN JUS JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.) PADA KELINCI JANTAN SKRIPSI

ANALISIS GEJALA EFEK SAMPING AMINOFILLIN PADA PASIEN ASMA BRONKIAL RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

Preoperasi dan Premedikasi Anestesi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil perhitungan frekuensi atau jumlah diare rata-rata terhadap. a. Kelompok I (kontrol normal) : 0 ± 0

TUGAS SOLIDA PRAFORMULASI SEDIAAN TABLET ROPINIROLE. Dosen Pengampu: Eka Deddy Irawan, S.Si., M.Sc., Apt. Oleh : : Nur Fatjria Susilowati

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Transkripsi:

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM Annisa Sekar 1210221051 PEMBIMBING : dr.daris H.SP, An

PETIDIN Merupakan obat agonis opioid sintetik yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor, tertama pada reseptor mu, dan kappa.

INDIKASI analgesia obstetrik obat preanestetik

FARMAKODINAMIK Bekerja sebagai agonis reseptor m (mu). Seperti halnya morfin, meperidin (petidin) menimbulkan efek analgesia, sedasi, euforia, depresi nafas. Efektivitasnya lebih rendah dibanding morfin, tetapi lebih tinggi dari kodein. Durasi analgesinya pada penggunaan klinis 3-5 jam.

FARMAKOKINETIK Absorbsi baik keseluruh tubuh. Kadar puncak dalam plasma 45 menit. Metabolisme terutama dalam hati. Meperidin dalam bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. Sebanyak 1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk derivat N-demitilasi. Waktu paruh petidin adalah 5 jam.

DOSIS DAN SEDIAAN 1 mg/kgbb IM atau 0,5 mg/kgbb IV Sediaan :injeksi 10 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml. ;

EFEK SAMPING pusing, berkeringat, euforia, mulut kering, mual-muntah, gangguan penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop sedasi

PROPOFOL Propofol adalah substitusi isopropylphenol yang digunakan secara intravena. Berupa cairan berwarna putih seperti susu, tidak larut dalam air dan bersifat asam.

MEKANISME KERJA Propofol relative selektif dalam mengatur reseptor GABA dan Propofol dianggap memiliki efek sedative hipnotik melalui interaksinya denghan reseptor GABA. GABA adalah salah satu neurotransmitter penghambat di SSP. Ikatan GABA meningkatkan durasi pembukaan GABA yang teraktifasi melalui chloride channel sehingga terjadi hiperpolarisasi dari membrane sel.

FARMAKOKINETIK Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein plasma, Eliminasi terjadi di hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif, waktu paruh propofol diperkirakan berkisar antara 2 24 jam.

FARMAKODINAMIK Pada sistem saraf pusat Dosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana dalam dosis yang kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa disetai efek analgetik, pada pemberian dosis induksi (2mg /kgbb) pemulihan kesadaran berlangsung cepat. Pada sistem kardiovaskular Dapat menyebakan depresi pada jantung dan pembuluh darah. Sistem pernafasan Dapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal.

DOSIS DAN PENGGUNAAN Induksi : 2,0 sampai 2.5 mg/kg IV. Dosis pemeliharaan pada anastesi umum : 100 150 µg/kg/min IV (titrate to effect) Sediaan : 20ml/amp yang mengandung 10mg/ml

EFEK SAMPING Nyeri selama pemberian. mual dan muntah

MIDAZOLAM Benzodiazepine yang larut air dengan struktur cincin yang stabil dalam larutan dan metabolism yang cepat.

FARMAKOKINETIK Midazolam diserap cepat dari saluran cerna dan dengan cepat melalui sawar darah otak. Hanya 50% dari obat yang diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik karena metabolism porta hepatik yang tinggi. Waktu paruh midazolam adalah antara 1-4 jam

DOSIS 0,07-0,1 mg/kgbb IV Injeksi ampul 5 mg/5ml, 15mg/3 ml, 15 mg/ml

KONTRA INDIKASI Hipersensitif terhadap midazolam kehamilan

EFEK SAMPING Pernafasan: penurunan volume tidal dan /atau penurunan frekuensi pernafasan, apnea Kardiovaskuler: Hipotensi SSP: mengantuk, sedasi berlebihan dan sakit kepala, Saluran cerna: Mual, muntah Lokal: Nyeri dan reaksi lokal pada tempat injeksi Mata: Nistagmus

ATROPIN SULFAS Atropin alkaloid belladonna, memiliki afinitas kuat terhadap reseptor muskarinik

FARMAKODINAMIK 1. Susunan Saraf Pusat Atropin merangsang medula oblongata dan pusat lain di otak. atropin merangsang N.Vagus dan frekuensi jantung berkurang. 2. Mata Alkaloid belladonna menghambat M.constrictor pupilae dan M.Ciliaris lensa mata, sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi).

3. Saluran Nafas Alkaloid belladonna mengurangi sekret hidung, mulut, faring dan bronkus menyebabkan mukosa jalan nafas kekeringan, relaksasi otot polos bronkus dan bronkhioli 4. Sistem kardiovaskular Menghambat aktivitas vagus pada jantung sehingga denyut jantung meningkat tetapi tidak berpengaruh langsung pada tekanan darah.

5. Saluran Cerna. Atropin menyebabkan berkurangnya sekresi liur, sebagian juga sekresi lambung dan mengurangi tonus otot polos sehingga motilitas usus menurun

FARMAKOKINETIK Alkaloid belladonna mudah diserap dari semua tempat, kecuali kulit. Sebagian diekskresi melalui ginjal dalam bentuk asal. Dimetabolisme di dalam hepar dan dibuang dari tubuh terutama melalui urin. Masa paruhnya sekitar 4 jam.

EFEK SAMPING Muka merah mulut kering, penglihatan mengabur, konstipasi. takikardi bingung, halusinasi, delinium

DOSIS 0,005 mg/kgbb IV ATAU 0,01 mg/kgbb IM Sediaan : 0,25 mg/cc amp

TERIMA KASIH