LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 9 TAHUN : 1995 SERI : D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 83 TAHUN 2001 SERI D.80 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 1 TAHUN 1998 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN : 2000 SERI : D.9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 4 TAHUN : 1995 SERI : D.3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2001 SERI D.105 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 33 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 4 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 23 TAHUN 1997 SERI B.8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 1995 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 2 TAHUN 2000

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 2001 SERI D.115 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 18 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR: 7 TAHUN : 1994 SERI: D

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 25 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

NOMOR 53 TAHUN 2000 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA LANGSA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 100 TAHUN 2001 SERI D.97 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 8 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 98 TAHUN 2001 SERI D.95 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 11 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa Pembentukan Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 10 Tahun 1997 ; b. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Pembentukan Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, maka Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38) ;

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tentang Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 20) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21) ; 9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses atau Penyempurnaan Kelembagaan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan di Luar Negeri dan di Daerah ; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah. 13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D) ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1988 Seri C) ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II Sumedag dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1998 Seri D.1) ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Pembentukan Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 3 Tahun 1998 Seri D.3). Dengan Persetujan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Dinas adalah Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas pada Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; h. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas pada Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; i. UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; j. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; k. Pasar adalah Pasar-pasar yang ada di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung tugas pemerintahan ; m. Unit Pasar adalah Unsur Pelaksana Teknis Operasional Dinas ; n. Kepala Unit adalah Kepala Unit Pasar pada Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pengelolaan pasar. (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah dibidang Pengelolaan Pasar. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Untuk melaksanakan tuigas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan Teknis Operasional dibidang Pengelolaan Pasar meliputi Bina Usaha Sumber Daya, Pendapatan dan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Pasar berdasarkan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah. b. Penyelenggaraan Pelayanan Teknis Administratif Ketatausahaan, meliputi Urusan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Dinas.

BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Unsur Organisasi/Dinas Pasal 5 Unsur Dinas terdiri atas : a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ; b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha ; c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Kelompok Jabatan Fungsional, Cabang Dinas, UPTD dan Unit Pasar. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1. Urusan Kepegawaian ; 2. Urusan Keuangan ; 3. Urusan Umum. c. Seksi Bina Sumber Daya, membawahkan : 1. Sub Seksi Bina Lingkungan Usaha dan Profesi ; 2. Sub Seksi Bina Sumber Daya Pungutan ; 3. Sub Seksi Peningkatan Pendapatan. d. Seksi Pendapatan, membawahkan : 1. Sub Seksi Perhitungan dan Penetapan ; 2. Sub Seksi Pungutan ; 3. Sub Seksi Pembukuan dan Pelaporan. e. Seksi Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban, membawahkan : 1. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban ; 2. Sub Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan ;

3. Sub Seksi Perijinan. f. Kelompok Jabatan Fungsional ; g. Cabang Dinas ; h. U P T D ; i. Unit Pasar. (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 7 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah di bidang pengelolaan pasar serta pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah. Paragraf 2 Sub Bagian Ketatausahaan Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan umum, kepegawaian dan keuangan Dinas. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan kepegawaian, keuangan dan umum ; b. pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan dan umum ; c. penyusunan rencana dan pengembangan Dinas ; d. evaluasi dan pelaporan kegiatan ketatausahaan Dinas.

(3) Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Urusan Kepegawaian ; b. Urusan Keuangan ; c. Urusan Umum. Pasal 9 (1) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan Diklat Pegawai. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai ; b. pelaksanaan pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai ; c. pembuatan laporan kegiatan pengelolaan administratif kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. Pasal 10 (1) Urusan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan Dinas. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Urusan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administratif keuangan Dinas ; b. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan Dinas ; c. pengelolaan keuangan Dinas ; d. pembuatan laporan pengelolaan keuangan Dinas. Pasal 11 (1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, humas dan keprotokolan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Urusan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, humas dan keprotokolan ; b. pengelolaan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan kearsipan serta perjalanan dinas ; c. pengelolaan urusan perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat dan keprotokolan ; d. penyusunan rencana peningkatan kegiatan Dinas. Paragraf 3 Seksi Bina Sumber Daya Pasal 12 (1) Seksi Bina Sumber Daya mempunyai tugas pokok menyusun bahan pembinaan lingkungan usaha dan profesi, sumber daya pungutan dan peningkatan pendapatan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagai mana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi Bina Sumber Daya mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pembinaan teknis peningkatan profesi dan perbaikan usaha ; b. pembinaan teknis peningkatan usaha dan hubungan antar anggota pasar dalam ruang lingkup kerukunan warga pasar ; c. pembinaan teknis administratif tatalaksana penggunaan sarana dan prasarana retribusi pasar dan pendapatan lainnya ; d. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas Seksi. (3) Seksi Bina Sumber Daya, membawahkan : a. Sub Seksi Bina Lingkungan Usaha dan Profesi ; b. Sub Seksi Bina Sumber Daya Pungutan ; c. Sub Seksi Peningkatan Pendapatan.

Pasal 13 (1) Sub Seksi Bina Lingkungan Usaha dan Profesi mempunyai tugas pokok menciptakan suasana lingkungan usaha yang harmonis antar warga pasar dan menciptakan stabilitas profesi pedagang. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Bina Lingkungan Usaha dan Profesi mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan tata letak dan pengelompokan jenis usaha dan dagangan ; b. penataan dan pengawasan terhadap penggunaan ruang dagang/kios atau los ; c. penyiapan bahan penyuluhan terhadap penggunaan alat ukur, timbangan dan takaran serta dagangan dalam kemasan ; d. penyiapan bahan pembinaan organisasi kerukunan warga pasar serta menumbuh kembangkan usaha berkoperasi. Pasal 14 (1) Sub Seksi Bina Sumber Daya Pungutan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan administratif dan tata laksana pungutan serta pemasyarakatan dasar hukum pungutan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Bina Sumber Daya Pungutan mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan pembinaan teknis administratif dan tatalaksana pungutan yang dikelola Unit Pasar dan penggunaan sarana prasarana, rertbusi pasar dan pendapatan lainnya ; b. pemasyarakatan dasar hukum pungutan terhadap pedagang pasar melalui pembinaan dan penyuluhan. Pasal 15 (1) Sub Seksi Peningkatan Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan dan retribusi pasar.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Peningkatan Pendapatan mempunyai fungsi : a. menyusun rencana intensifikasi pungutan retribusi pasar dan pendapatan lainnya ; b. penggalian dan meningkatkan kualitas sumber pendapatan retribusi pasar dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan lainnya ; c. evaluasi, perumusan dan menyusun Pra Rancangan Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Kepala Daerah tentang Retribusi Pasar dan Pendapatan lainnya. Paragraf 4 Seksi Pendapatan Pasal 16 (1) Seksi Pendapatan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan perhitungan dan penetapan, pungutan serta pembukuan dan pelaporan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana ayat (1) Pasal ini, Seksi Pendapatan mempunyai fungsi : a. mengolah dan menganalisa data potensi pungutan, menghitung dan menetapkan target pendapatan ; b. mengatur dan mengendalikan mekanisme pungutan yang dilaksanakan oleh Unitunit Pelaksana/Unit Pasar ; c. menyelenggarakan pembukuan hasil-hasil pendapatan dan melaporkan secara berkala. (3) Seksi Pendapatan, membawahkan : a. Sub Seksi Perhitungan dan Penetapan ; b. Sub Seksi Pungutan ; c. Sub Seksi Pembukuan dan Pelaporan. Pasal 17 (1) Sub Seksi Perhitungan dan Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan pendataan untuk bahan perhitungan dan penetapan pendapatan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Perhitungan dan Penetapan mempunyai fungsi : a. mengolah dan menganalisa data potensi dan informasi tentang sumber pungutan dan retribusi pasar ; b. menyelenggarakan perhitungan berdasarkan data potensi dan menetapkan pungutan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku ; c. mengolah perhitungan kebutuhan benda-benda berharga sesuai dengan potensi pungutan. Pasal 18 (1) Sub Seksi Pungutan mempunyai tugas pokok mengendalikan mekanisme pungutan yang dilaksanakan oleh unit-unit pelaksana (Unit Pasar). (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pungutan mempunyai fungsi : a. menyelenggarakan perhitungan benda-benda berharga (Karcis Retribusi) dan mendistribusikan kepada unit-unit pelaksana dalam rangka penagihan dan pemungutan retribusi pasar ; b. menyelenggarakan pencatatan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaaan pungutan atau penagihan retribusi pasar dan pendapatan lain serta mencocokkannya dengan benda berharga yang telah dikeluarkan kepada unitunit pelaksana ; c. melayani usulan-usulan atau permohonan keberatan mengenai pungutan retribusi pasar sesuai dengan batas kewenangannya. Pasal 19 (1) Sub Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembukuan serta mendokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pungutan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. mendokumentasikan surat-surat dan benda berharga yang berhubungan dengan retribusi dan penagihan ; b. menyelenggarakan pembukuan hasil-hasil retribusi dan pendapatan lain dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. menyusun pelaporan berkala hasil pelaksanaan kegiatan pungutan. Paragraf 5 Seksi Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Pasal 20 (1) Seksi Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban, pemeliharaan dan kebersihan serta perijinan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana ayat (1) Pasal ini, Seksi Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban mempunyai fungsi : a. sebagai koordinator satuan tugas keamanan pasar ; b. mengatur dan memberikan petunjuk sesuai dengan situasi dan kondisi masingmasing pasar dalam menangani keamanan, ketertiban dan kebersihan ; c. evaluasi keadaan fisik bangunan pasar dan fasilitas pasar lainnya untuk rencana renovasi dan rehabilitasi ; d. mengolah proses perijinan. (3) Seksi Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban, membawahkan : a. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban ; b. Sub Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan ; c. Sub Seksi Perijinan. Pasal 21 (1) Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas pokok memelihara/menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban pasar. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai fungsi :

a. melaksanakan pembinaan, petunjuk dan pengarahan kepada para petugas keamanan dan ketertiban di tiap-tiap pasar ; b. melaksanakan pembinaan, petunjuk dan pengarahan kepada pedagang di pasarpasar atau ditempat penjualan umum dalam hal menangani keamanan ketertiban dan pencegahan kebakaran ; c. melaksanakan kerjasama atau koordinasi dengan unit kerja lain yang mempunyai tugas yang sama dilingkungan tiap-tiap pasar ; d. menyelenggarakan upaya pengadaan sarana dan prasarana keamanan, ketertiban serta alat pencegahan kebakaran baik melalui beban anggaran maupun dari swadaya masyarakat. Pasal 22 (1) Sub Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan mempunyai tugas pokok memelihara bangunan pasar dan fasilitas pasar lainnya serta pengendalian kebersihan pasar. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan mempunyai fungsi : a. melakukan inventarisasi bangunan pasar dan fasilitas lainnya ; b. memantau petugas kebersihan di pasar-pasar ; c. melaksanakan pembinaan, petunjuk dan pengarahan kepada pedagang di pasarpasar dalam hal peran serta masyarakat terhadap pemeliharaan dan kebersihan ; d. menyelenggarakan pengadaan sarana dan prasarana pemeliharaan dan kebersihan serta menyusun rencana renovasi dan rehabilitasi ; e. melaksanakan kerjasama atau koordinasi dengan unit kerja lain yang mempunyai tugas yang sama. Pasal 23 (1) Sub Seksi Perijinan mempunyai tugas pokok pengendalian pemakaian tempat di pasar. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Perijinan mempunyai fungsi :

a. mengolah data dan menyiapkan bahan dalam rangka proses pemberian ijin Bupati Kepala Daerah dalam hal pemakaian tempat di pasar ; b. menyusun, menyimpan dan memelihara register dan kartu-kartu pemegang pemakaian tempat di pasar ; c. melayani usulan-usulan atau pengaduan-pengaduan tempat di pasar dan menyelesaikannya dalam batas kewenangannya. Paragraf 6 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 24 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 25 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 24 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. Paragraf 7 Cabang Dinas Pasal 26 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 8

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 27 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 9 Unit Pasar Pasal 28 Unit Pasar mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas, memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pasar dalam menyelenggarakan operasionalnya di masing-masing pasar. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 28 Peraturan Daerah ini, Unit Pasar mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program sesuai dengan bidang tugasnya ; b. pelaksanaan operasional di bidang : - pungutan retribusi pasar ; - pendaftaran wajib retribusi bulanan pasar. c. pemeliharaan dan pengendalian ketertiban, kebersihan dan keindahan dan keamanan masing-masing pasar ; d. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugasnya ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. BAB IV

TATA KERJA Bagian Pertama U m u m Pasal 30 (1) Hal-hal yang menjadi tugas Dinas merupakan suatu kebulatan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. (2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi menurut pembidangan tugas masing-masing. (3) Kepala Dinas, baik secara teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal. (5) Setiap Pimpinan satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bagian Kedua P e l a p o r a n Pasal 31 (1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada Bupati kepala Daerah, penyusunan laporan Dinas menjadi tanggung jawab Kepala Sub Bagian Tata Usahanya. (2) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga

Hal Mewakili Pasal 32 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Dinas apabila berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaannya. (2) Dalam hal Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan, Kepala Dinas dapat menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 33 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat atas usul Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah di bidang kepegawaian. (3) Pejabat-pejabat lainnya dilingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (4) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 34 Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah berdasarkan Peraturan yang berlaku. BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 36 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Ditetapkan di S U M E D A N G pada tanggal 7 Juli 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TINGKAT II SUMEDANG, S U M E D A N G K e t u a, Cap./Ttd. Cap./Ttd. Drs. H. ATJEP ABDUL LATIEF. Drs. H. MOCH.HUSEIN JACHJASAPUTRA Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor 188.342/SK.13-Huk/98 Tanggal 8 Januari 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang

Nomor 4 Tahun 1998 Tanggal 15 Januari 1998 Seri D.4 SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, Drs. H. DIMYATI SYAFRUDIN. Pembina Tk.I NIP. 010 055 105

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang DINAS PENGELOLAAN PASAR Nomor : 11 Tahun 1997 KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang KEPALA DINAS SUB BAGIAN TATA USAHA URUSAN URUSAN URUSAN KEPAGA- KEUANGAN UMUM WAIAN KELOMPOK SEKSI SEKSI SEKSI JABATAN BINA SUMBER DAYA PENDAPATAN PEMELIHARAAN FUNGSIONAL KAMTIB SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI BINA LINGKUNGAN PERHITUNGAN KEAMANAN DAN USAHA DAN PROFESI DAN PENETAPAN KETERTIBAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI BINA SUMBER DAYA PEMBUKUAN & PEMELIHARAAN PUNGUTAN PELAPORAN & KEBERSIHAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PENINGKATAN PUNGUTAN PERIJINAN PENDAPATAN CABANG DINAS U P T D UNIT PASAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG S U M E D A N G, K e t u a, Cap/Ttd. Drs. H. ATJEP ABDUL LATIEF Cap/Ttd. Drs. H. MOCH. HUSEIN JACHJASAPUTRA.