BAB I PENDAHULUAN. itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan produktif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan perubahan

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan menggunakan akal pikiran dan emosi yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. (2012:5) guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan terampil untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi tersebut diharapkan tidak hanya terjadi komunikasi satu arah dari guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia untuk mencapai suatu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PERUBAHAN BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GI DI KELAS VI A SDN NO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Guru mengajar hendaknya memiliki kemampuan yang cukup, ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian penting di Indonesia saat ini.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan potensi yang ada pada dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem

I. PENDAHULUAN. sekolah menengah atas adalah mata pelajaran Matematika. Mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rischa Novitasari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risna Dewi Aryanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restalina Nainggolan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aspek yang paling penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa: Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu Negara agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan tersebut. Salah satu bentuk kreativitas seorang pendidik dapat. peserta didik dengan peserta didik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak terlepas dari perkembangan dan kualitas sebuah pendidikan. Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan produktif diperlukan adanya sistem pendidikan yang berkualitas. Proses belajar mengajar di dalam kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan paling utama dalam pendidikan disekolah. Dalam proses ini akan terciptanya tujuan pendidikan secara umum maupun tujuan khusus seperti perubahan tingkah laku siswa menuju kearah yang lebih baik. Sehingga memiliki kemampuan dan dapat menghadapi perubahan dan tuntutan zaman, dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok. Dalam sistem pendidikan, pembelajaran merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan hasil belajar. Proses pembelajaran melibatkan empat sub komponen yaitu : siswa, guru, materi ajar dan sumber belajar. Keempat komponen ini diikat oleh suatu aktivitas yang disebut dengan pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran ini peran serta model, strategi dan metode mengajar-belajar digunakan. 1

2 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada waktu dilapangan terhadap guru dan beberapa siswa yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas X Teknik Audio Video (TAV) B dengan jumlah siswa 33 orang, diperoleh beberapa temuan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Elektronika Dasar, yaitu: proses pembelajaran dengan model penyampaian materi didominasi dengan model konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga guru menjadi sumber utama, sumber belajar yang diterima oleh siswa adalah catatan yang diberikan oleh guru mata pelajaran, penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran sulit diketahui guru, kurangnya keaktifan siswa dalam menyampaikan gagasan, ide serta tanggapan dalam proses pembelajaran, penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa serta memberikan cotoh-contoh penerapan materi yang diajarkan dalam dunia nyata, hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM), yaitu 70 Tabel 1.1 Hasil Belajar Elektronika Dasar Kelas X TAV B Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 KKM 70 Nilai Jumlah Siswa Persentase Predikat <69 70 89 90 100 22 orang 11 orang 0 orang 66,67 % 33,33 % 0,00 % Tidak Lulus Lulus Lulus Baik Sumber : Daftar Nilai Siswa Mata Pelajaran Elektronika Dasar SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

3 Berdasarkan Hasil nilai hasil belajar Mata pelajaran Elektronika Dasar yang diperoleh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil di kelas X Program Keahlian TAV (TAV) B dapat dilihat pada tabel 1.1. Terlihat persentase nilai siswa sebanyak 66,67 % belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah. Fakta lain dari observasi awal yang penulis lakukan, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata diklat masih menganut paham lama dimana guru terlihat mendominasi kegiatan pembelajaran dengan sebagian besar berceramah menyampaikan materi pembelajaran. Berikut ini adalah kelemahan Model Ceramah menurut Syaiful Bahri (2000) : (1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). (2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. (3) Bila terlalu lama membosankan. (4) Susah mengontrol sejauh mana perolehan belajar anak didik. (5) Menyebabkan anak didik pasif. Jhon Dewey dalam Miftahul Huda (2011: 3), Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat siswa, memperluas dan mengembangkan horizon keilmuan mereka, dan membantu mereka agar mampu menjawab tantangan dan gagasan baru di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan khususnya sekolah harus memiliki sistem pembelajaran yang menekankan proses dinamis yang didasarkan pada upaya

4 meningkatkan keingintahuan siswa. Proses pembelajaran didesain dengan model yang interaktif guna agara meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar melalui interaksi yang baik antar sesama siswa, guru serta lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian di atas, juga analisis penulis terhadap permasalahan di kelas X TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, Sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut, penulis merencanakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Invesitigasi Kelompok (Group Investigation) dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dikarenakan dengan menggunakan penelitian Class Action Research memberikan keleluasaan kepada Guru sebagai pelaku dan pihak yang paham akan kondisi pembelajaran kelas tersebut. Ada bermacam-macam model pembelajaran kooperatif beberapa diantaranya adalah : Team Assisted Instruction (TAI), Round Table, Jigsaw, Reverse Jigsaw, Numbered Heads Together (NHT), Team Game Tournament (TGT) dan Student Teams achievement Divisions (STAD). Karena penulis akan melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok maka penulis akan menjelaskan tentang model kooperatif tipe investigasi kelompok saja. Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menurut Robert Slavin (2005:215) Group investigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran didalam kelas.

5 Komunikasi dan interaktif kooperatif di antara teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil, dimana pertukaran diantara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan. Aspek rasa sosial dari kelompok, pertukaran intelektualnya, dan maksud dari subjek yang berkaitan dengannya dapat bertindak sebagai sumber-sumber penting maksud tersebut bagi usaha para siswa untuk belajar. Kelebihan model kooperatif tipe investigasi kelompok antara lain : (1) Siswa saling bekomunikasi dan berinteraksi dengan baik bersama teman sekelasnya (Slavin, 2005:215) (2) Melatih siswa dalam mengevaluasi dan mensintesis informasi sebagai bagian dari investigasi (Slavin, 2005 : 216) (3) Peran guru sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam proses pembelajaran (Ridwan, 2013:105) (4) Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru (Rusman, 2011:204) (5) Menggalakkan interaksi secara aktif dan pasif dalam kerjasama anggota kelompok menjadi lebih baik (Slavin, 2009 :216) B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi masalahmasalah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu : (1) Proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan model penyampaian materi didominasi

6 dengan model konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga guru menjadi sumber utama, sumber belajar yang diterima oleh siswa adalah catatan yang diberikan oleh guru mata pelajaran. (2) Penggunaan model pembelajaran yang digunakan dikelas kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kurang bervariasi, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran sulit diketahui guru. (3) Kurangnya keaktifan siswa dalam menyampaikan gagasan, ide serta tanggapan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Elektronika Dasar kelas X Program Teknik keahlian Audio Video B di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. (4) Model pembelajaran yang diterapkan pada siswa k kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kurang mengarah pada upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa (5) Hasil belajar Elektronika Dasar siswa di kelas X Program keahlian TAV B di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan sekolah. (6) Kurangnya media pembelajaran yang diberikan guru pada siswa di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk pakam di dalam proses pembelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar.

7 C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tercapai sesuai dengan tujuan penelitian, serta kondisi keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, rancangan penelitian ini dibatasi pada lingkup penelitian: (1) Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran Elektronika Dasar pada kompetensi menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika (2) Penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (3) Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2015/2016 D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Elektronika Dasar pada Kompetensi Dasar menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika? E. Tujuan Penelitian Secara umum pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Secara khusus, penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui peningkatan

8 hasil belajar siswa pada mata pelajaran Elektronika Dasar di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) Manfaat Teoritis a. Menambah Khasanah pengetahuan khususnya tentang teori teori yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok serta pengaruhnya terhadap hasil belajar mendeskripsikan rangkaian digital dasar. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel variabel yang relevan. c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan evisien. (2) Manfaat Praktis a. Untuk Kepala Sekolah 1 Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar - mengajar di sekolah sehingga menciptakan lulusan - lulusan yang berkualitas.

9 2 Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya di tingkat kejuruan. b. Untuk guru 1) Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok dalam memahami menerapkan macammacam gerbang dasar rangkaian logika (3) Sebagai bahan masukan bagi guru SMK untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran mendeskripsikan rangkaian digital dasar (4) Untuk siswa a. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar mendeskripsikan rangkaian digital dasar dan membuat suasana menjadi menyenangkan, interaktif, proses belajar lebih efektif. b. Mengungkapkan secara empirik adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap hasil belajar mendeskripsikan rangkaian digital dasar