BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Karya-karya Raden Ngabehi Ranggawarsita banyak dipengaruhi oleh kepustakaan. 1988: 40). Kebenaran bahwa SC dikarang oleh Raden

Oleh: ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

M I S T E R I. Publication : 1436 H_2015 M MISTERI SYEKH SITI JENAR

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH

SEJARAH TASAWUF DENGAN PENDEKATAN ARKEOLOGI

BA B I PENDAHULUAN. menjadi panutan dalam masyarakatnya. Pri-kehidupan tokoh ini dapat di telisik. dengan menelaah kehidupannya dalam suatu bagian.

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

BAB I PENDAHULUAN. islam di Nusantara. Dan proses masuknya agama Islam di Indonesia menjadi

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini peneliti akan memaparkan

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ringkasan Disertasi MORAL ISLAM DALAM LAKON BIMA SUCI. Oleh: T e guh NIM: /83. Pro motor: Prof. Dr. Marsono Prof. Dr. H. lskandar Zulkarnain

PEMIKIRAN SYEKH IBN ARABI DAN SYEKH SITI JENAR TENTANG ESKATOLOGI ( STUDI KOMPARATIF )

LOSOFI PECUT ATAU CEMETI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RI AYATUL HIMMAH KARYA KH. AHMAD RIFA I

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

BAB II RITUAL BERTAPA DALAM ISLAM JAWA

BENDARA KLIWON KACANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizwan, 2013

SYEKH AHMAD SYAMSUDDIN AL-BANJARI DAN KITAB HIKAYAT NUR MUHAMMAD

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SERAT SULUK SIDA NGLAMONG : SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS STRUKTURAL -SEMIOTIK SKRIPSI OLEH: AINI ROSYIDAH

Oleh: Alief Baharrudin G

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan bentuk masyarakat Heterogen, baik dari

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SISTEM KEMASYARAKATAN DAN NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra

LAMPIRAN RINGKASAN CERITA SERAT SITI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. jalan mengamalkan dzikir Asmaul Husna. ingin mengingat-nya dengan berdzikir. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur an

Puisi Sufi: Fana Hulul, Ka bah Qolbu, Makrifat

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. gamblang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang yang telah penulis lakukan mengenai

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS ) FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai

BAB V PENUTUP. Punakawan merupakan tokoh dalam wayang yang merupakan bagian dari dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

Sebuah uraian singkat Konsep Manunggaling Kawula Gusti

BAB IV ANALISA DATA PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA AJARAN AWATARA DALAM AGAMA HINDU DAN TASHAWUF ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Aspek-aspek religiusitas..., Dhanang 1 Pramudito, FIB UI, 2009

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan

BAB IV ANALISIS. A. Perbedaan Ajaran Shalahuddin al-ayubi Dengan Ajaran Bahauddin. Secara mendasar setiap tarekat pasti memiliki perbedaan dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Paham pluralisme agama menjadi salah satu tantangan serius. bagi pemikiran Islam kontemporer. Paham ini pada dasarnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tasawuf Selintas Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah Kutai (Kalimantan Timur). Disini ditemukan prasasti berbentuk yupa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2

ULANGAN TENGAH SEMESTER ( UTS ) SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Kelas : VII ( tujuh ) Hari/Tanggal : Waktu :

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI HADJAR DEWANTARA DENGAN AL- GHAZALI

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

TAUHID AL-WUJUD SYEIKH SITI JENAR DAN UNIO MYSTICA BIMA (Sebuah Studi Komparasi) Oleh: Agus Himmawan Utomo 1. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. materi, dan multikompleksnya masalah manusia. Menanggapi pernyataan

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa pada umumnya masih melestarikan kepercayaan terhadap

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

PPMDI. Pemikiran Politik Islam. Zaman Klasik dan Pertengahan. bektibeza.com

MENDARAS MANUNGGALING KAWULA GUSTI SYEKH SITI JENAR

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama Prajurit TNI dan Masyarakat Cipatat, 23 Agustus 2011 Selasa, 23 Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. tasawuf. Tasawuf berisi ajaran-ajaran rohani untuk memperbaiki akhlak, baik akhlak

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB II IDENTIFIKASI NASKAH

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II BIOGRAFI IMAM AL-BUSHIRY. seorang shaleh yang tenggelam dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya. Namanya adalah: Abu

Transkripsi:

111 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti jawaban dari permasalahan yang telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut : Pertama, Ronggowarsito dilahirkan dari keluarga seorang pujangga, ia mendapatkan pendidikan dalam pesantren Ki Imam Besari, Imam Besari merupakan tokoh agama Islam yang terkemuka pada abad ke-19. Selain itu, ia juga ahli dalam bidang kebatinan. Maka tidak heran dari pesantren seperti ini menghasilkan seorang yang ahli dalam kebatinan dan taat beragama. Di dalam kehidupan pesantren, Ronggowarsito mendapatkan wahyu kepujanggan, diceritakan wahyu kepujangganya didapatkan setelah ia memakan ikan wader. Setelah mendapatkan wahyu tersebut, Ronggowarsito pandai tanpa melakukan belajar selayaknya murid yang lainnya di pesantren. Pada masa Sultan Pakubuwono IV, Ronggowarsito memulai karirnya sebagai pegawai istana, dari sini mulai kelihatan kepandaiannya dalam menyusun ataupun menyadur sebuah karya sastra. Selama karirnya Ronggowarsito mengalami enam kali pergantian raja. Suasana sosial-politik

112 kasunanan Surakarata pada waktu ia menjabat sebagai pegawai istana, banyak mempengaruhi isi karya sastranya. Salah satu karya sastranya yang membahas tentang keadaan sosial-politik yaitu serat khalatidha. Adapun pemikiran Islam Ronggowarsito terdapat pada serat wirid hidayat jati, dalam serat ini Ronggowarsito mengajarkan tentang paham kemanunggalan dengan Tuhan atau manunggaling kawula Gusti. Ajaran ini merupakan inti dalam serat wirid hidayat jati diterangkan bahwa manusia akan mengalami kemanunggalan yang sejatinya ketika sudah sampai kepada ajalnya (kematian). Kedua, pemikiran tasawuf Ronggowarsito tentang paham tasawuf wahdatul wujud atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan manunggaling kawula Gusti. Paham wahdatul wujud ini merupakan suatu paham ajaran tasawuf falsafi yang dipopulerkan oleh sufi yang bernama Ibnu Arabi, dalam menerangkan konsepnya, Arabi menekankan akan kebenaran hati yang menjadi suatu patokan dasar pemikirannya. Di Jawa konsep ini dipopulerkan oleh Syekh Siti Jenar, dimana ia mengatakan bahwa dirinya sudah bisa menyatu dengan Tuhan atau Tuhan sudah manunggal dengan Tuhanya. Sehingga mendapatkan suatu perlawanan dari para Wali dan beliau di hukum mati oleh para Wali. Sedangkan manunggaling kawula Gusti pemikiran Ronggowarsito, bersumber dari ajaran martabat tujuh yang merupakan ajaran tasawuf yang dikenalkan oleh tokoh sufi dari Aceh yaitu Hamzah Fansuri dan juga Ibnu Arabi dalam ajaran wahdatul wujudnya. Dalam martabat tujuh Ronggowarsito dikenalkan tentang tingkatan-

113 tingkatan iman seseorang untuk mencapai kepada martabat terakhir yaitu martabat Insan Kamil. Insan Kamil mempunyai pengertian manusia yang sempurna, sebagaimana sufi sebelumnya yaitu Al-Ghazali mengatakan bahwa untuk bisa manunggal (tajalli) dengan Tuhan atau bertemu dengan Dzat yang Khalik harus menjadi seorang yang sempurna atau al insan kamil. Ajaran Ronggowarsito ini terdapat dalam Serat Wirid Hidayat Jati yang merupakan karya sastra Islam yang berwajah Jawa. Ronggowarsito membagi kedalam dua jenis keimanan manusia yaitu, keimanan orang awam dan orang khawas, dalam serat wirid hidatyat jati dijelaskan, bahwa oarang khawas itu merupakan orang yang sekelas wali contoh: (Sunan Kali Jaga), dalam artian orang ini sudah mencapai tingkatan makrifat dalam hal ibadahnya. Makrifat merupakan tingkatan terakhir dalam ajaran tasawuf. Orang yang sudah mencapai pada tingkatan ini bisa langsung bertemu, berdialog atau istilah populer dalam masyarakat Jawa yaitu manunggal dengan Gusti. Sedangkan orang awam yaitu merupakan orang biasa, tanpa mendalami ajaran agama Islam. Yang perlu diketahui dari ajaran maanunggaling kawula Gusti menurut Ronggowarsito. Ia menjelaskan martabat tujuh merupakan suatu unsur penciptaan manusia, martabat tingkatan terakhir yaitu martabat insan kamil (manusia sempurna). Maksudnya manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan Allah yang lainnya. Sedangkan konsep manunggaling, ia jelaskan dengan membedakan orang awam dan orang khawas. Ia menjelaskan ketika orang khawas atau disebut dengan insan

114 kamil menurut istilah Al-Ghazali, tidak akan mengalami suatu siksaan di alam akhirat, melainkan mereka bisa langsung manunggal dengan Tuhanya. Ketiga, ajaran tasawuf Islam, mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Jawa yang cenderung gemar mendalami ilmu kebatinan. Pada masa perkembangan kepustakaan Jawa, kemunculan tokoh Ronggowarsito dianggap oleh masyarakat Jawa sebagai seorang tokoh kebatinan, dari karya-karya sastranya banyak di jadikan suatu rujukan bagi kebatianan yang ada di Jawa, setelah kewafatanya. Hal ini dikarenakan, agama Islam yang masuk kedalam masyarakat Jawa, melalui suatu pendekatan kompromis atau Islam yang berbaur kedalam kebudayaan setempat yaitu merupakan Islam yang dibawa oleh para sufi atau ajaran tasawuf. Sehingga tasawuf yang cenderung bisa melebur dengan kebudayaan setempat, mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap masyarakat Jawa. Sebagaimana banyak naskah Jawa yang digubah dengan ajaran Islam tasawuf yang berpaham kemanunggalan kawula Gusti. Dengan adanya paham ini, banyak sastra Jawa yang memiliki makna ajaran Islam seperti serat Dewa Ruci dan serat wirid hidayat jati. Keadaan sosial-politik yang ada dalam masyarakat Jawa (Surakarta) yang cenderung tidak kunjung membaik, membuat masyarakat Jawa rindu dengan keadaan yang damai. Kemunculan serat khalatidha karya Ronggowarsito membuat masyarakat banyak mengagumi sosok beliau, karena dalam serat khalatida menceritakan tentang akan datangnya sosok ksatria yang akan memimpin Jawa dengan bijaksana. Banyaknya aliran

115 kebatinan di Jawa pun, merupakan suatu pelarian masyarakat yang cenderung merindukan sosok kepemimpinan yang bijaksana. Masyarakat Jawa melalui aliran kebatinan ini melakukan suatu bentuk protes sosial terhadap pemerintahan yang cenderung sibuk dengan intrik-inrik yang ada di dalam istana dan cenderung mengabaikan nasib rakyanya, bentuk protes sosial dalam kebatinan ini dikarenakan setelah melakukan suatu perlawanan tidak kunjung menemui titik terang, maka timbulah gerakan kebatinan. Masyarakat beranggapan dengan kebatinan akan memunculkan suatu keadilan bagi dirinya yang mengikuti kebatinan dan berharap dengan kedatanganya ratu adil.