Material Refraktori Pertemuan 2. Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS JENIS REFRAKTORI JENIS REFRAKTORI

BAB I PENDAHULUAN. Slag (terak) merupakan limbah industri yang sering ditemukan pada proses

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DASAR-DASAR TEORI REFRAKTORI

REFRAKTORI ( BATU TAHAN API )

Keramik. KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen.

MATERIAL REFRACTORY UNTUK APLIKASI PADA FURNACE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU HEAT TREATMENT

PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau

Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA

Semen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

SIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. A. Karakteristik Tanah Lempung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Keramik. Teori Keramik

Kriteria Agregat Berdasarkan PUBI Construction s Materials Technology

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

PENGARUH GRANULATED BLAST FURNACE SLAG

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III BAHAN KERAMIK. Bahan keramik merupakan senyawa inorganik dan merupakan logam (non metallic material). Keramik tersusun dari unsur logam

BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

KULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Universitas Indonesia

1. Fabrikasi Struktur Baja

PANDANGAN UMUM LOGAM CORAN DAN PADUANNYA

BAB 7 KERAMIK Part 2

KARAKTERISASI PASIR SILIKA CIBADAK SUKABUMI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN RAMMING MIX SILICA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

TEKNIK INFILTRASI : METODE PENINGKATAN KUALITAS REFRAKTORI ALUMINA SILIKAT UNTUK PELEBURAN KUNINGAN. Widya Fath Mamerda

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

Analisis Sifat Fisika Bahan Baku Keramik: Penyusutan Total dan Pengisapan Air Pada Tanah Lempung (Clay)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penggunaan Kaca Dalam Bidang Konstruksi. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

MANFAAT LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA Alisastromijoyo, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

Pembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SNI Standar Nasional Indonesia

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

KERUSAKAN REFRAKTORI

Jenis pengujian atau. Spesifikasi, metode pengujian, yang diuji. sifat-sifat yang diukur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini merupakan hasil limbah olahan besi-besi bekas produksi dari PT. Inti General Yaja

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

TUGAS AKHIR ANALISIS MUTU MATERIAL TAHAN TEMPERATUR TINGGI (REFRAKTORI) PADA INDUSTRI INDUSTRI DI INDONESIA TERHADAP KINERJA BIAYA DAN WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Pertumbuhan penduduk, dan kemajuan IPTEK memberikan tantangan

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

BAB III PROSEDUR DAN HASIL PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Materi #11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

TEKNOLOGI BAHAN I 1 Wed, March 13th 2011

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Material Refraktori Pertemuan 2 Page 1

Refractory Bahan / Material yang dapat mempertahankan bentuk dan kekuatan pada temperatur dan tekanan yang tinggi. Dibawah kondisi tegangan mekanik yang besar dan Adanya serangan kimia dari gas panas maupun dari terak Page 2

Aplikasi Pelapis tanur pengolahan logam Atap dari tanur Ladle Cruicible Keberhasilan operasi tanur ditentukan oleh kualitas refractory yang digunakan Page 3

Page 4

Pemilihan Refractory Kondisi yang mempengaruhi pemilihan refractory adalah : Jenis bahan apa yang akan dikerjakan Berapakah temperatur operasi Apakah kondisi atmosfir tanur Jenis media pemanas yang dipakai Tegangan mekanis apa saja yang bekerja pada waktu operasi Page 5

Page 6

Kualitas Kualitas refractory ditentukan oleh : 1. Bahan baku yang digunakan 2. Cara pembuatannya Bahan Baku Jenis dan Karakterisasi Refractory Umumnya bahan baku refraktory adalah oksida oksida logam kurang mulia Page 7

Kualitas Umumnya bahan baku refraktory adalah oksida oksida logam kurang mulia Contoh : silika, magnesia, alumina lime, Beberapa refraktory terbuat dari bahan non oksida seperti : Karbon, silikon carbida, Senyawa logam tanah jarang Page 8

Klasifikasi 1. Berdasarkan persenyawaan / komposisi kimia 2. Berdasarkan sifat keasamaan refractory Page 9

Berdasarkan Persenyawaan 1. Refractory Oksida a) Silika b) Lempung Tahan Api (fire Clay) c) Alumina Kadar tinggi d) Chromite dan Magnesia Chromite e) Megnesia bakar f) Forsterite g) Oksida Khusus Page 10

Berdasarkan Persenyawaan 2. Refractory Non Oksida a) Karbon dan Grafit b) Silikon Carbida c) Senyawa logam tanah Jarang (TiC, BN) d) Logam (W, Mo, Fe) Page 11

Berdasarkan sifat Keasaman Refractory Asam Silika Fire Clay Refractory Basa Magnesite Dolomite Forsterite Refractory Netral Alumina Chromite Karbon dan Grafit Page 12

Refractory Silika Mengandung SiO 2 sekitar 93% Tahan abrasi dan mempu menahan beban pada temperatur tinggi Mampu menahan bentuknya di dekat temperatur lelehnya Macam macam refractory silika : 1. Silika konvensional (0.5 1 % Al 2 O 3 ) 2. Silika Superduty (0,2 0,5 % Al 2 O 3 ) 3. Silika light weight (konduktifitas panas rendah) Page 13

Fire Clay Komposisi : SiO 2 <78% dan Al 2 O 3 <44% Terbuat dari campuran : Mineral lempung Kaolin dan Grog Fire clay terbagi 3 jenis tergantung harga PCE (pyrometric cone equivalent) Pouring pit (PCE<15) Medium duty (PCE = 29) High duty (PCE =31,5) Superduty (PCE = 35) Page 14

Bersifat serba guna, lebih murah dibanding refractory lainnya Banyak digunakan pada industri besi baja, nonferrous, industri gelas dan keramik, industri semen Page 15

Alumina Kadar Tinggi Refraktory alumina kadar tinggi mengadung Al 2 O 3 dalam jumlah besar. Al 2 O 3 menentukan harga PCE. Tidak larut dalam air, uap panas, asam anorganik serta alkali. Mampu beroperasi pada tanur dengan atmosfir oksidizing maupun reducing sampai dengan temperatur 1850 celsius Page 16

Alumina Kadar Tinggi Berdasarkan ASTM refraktory ini dibagi menjadi : a) Refractory mullite Terdiri atas 72% Alumina & 28% silika Digunakan pada atap tanur, BF, Hot stove a) Refractory Corundum 99 % refractory alumina disebut corondum Single phase, polycrystalline Page 17

Alumina Kadar Tinggi Bata refractory alumina umum digunakan pada : Kiln pada industri keramik, batu kapur, dan semen Cruicible peleburan logam Blast furnace pada daerah Hearth dan shaft Tanur peleburan dross timah Page 18

Dolomit Termasuk refraktory netral CaCO 3 -MgCO 3 CaO MgO Mengandung 97% CaO + MgO Compatibel dengan indusri semen dan clinker ketahanan terhadap thermal shok & serangan alkali Page 19

Chromite Refractories Chromite Magnesite refractories Magnesite Chromite refractories Perbedaan : CM Refractories : 15-35 % Cr & 42 50 % MgO Tahan terhadap serangan slag dan Gas MC Refractories : 60 % MgO dan 8 18%Cr 2 O 3 Ketahanan terhadap spalling yang lebih baik dibanding CM Digunakan pada steel melting dengan slag basa Page 20

Jenis dan Bentuk Refractory Page 21

Berdasarkan Metode Pembuatan Dry Press Process Fused Cast Hand Molded Formed (Normal, Fired/ikatan kimia) Unformed (Monolitic) Page 22

Berdasarkan Bentuk Fisik A. Shaped Refractories/Brick/Bata Mempunyai bentuk saat dijual (bata) Refraktori konvensional, umum digunakan pada tanur pembakaran Dibentuk dgn mechine pressed Keunggulan: o Lebih padat (dense) o Low porosity o Kekuatan lebih optimal o Tidak memerlukan curing awal Page 23

Berdasarkan Bentuk Fisik A. Shaped Refractories/Brick/Bata Kekurangan: o Biaya instalasi yang lebih mahal o Waktu instalasi lebih lama o Memiliki sambungan o Sedikit ketersedian dan minim variasi o Memiliki standar ukuran tertentu o Contoh : Standard square = 230 X 114 x 65 mm Header Key = 230 X 114/108 X 65 mm Page 24

Berdasarkan Bentuk Fisik A. Shaped Refractories/Brick/Bata Mempunyai bentuk saat dijual (bata) Dibentuk dgn mechine pressed Bentuk bata/brick dibagi 2 : Type Standar Type Special Umumnya dibuat hand molded Page 25

Page 26

Page 27

Berdasarkan Bentuk Fisik B. Unshaped Refractories/Monolitic Tidak mempunyai bentuk Dibentuk saat akan di install. Memberikan lapisan/lining tanpa sambungan dan umum disebut monolitik Di katagorikan menjadi : Plastic Refraktories, Ramming Mixes, Castables, Gunning mixes, fettling mixes dan mortar Page 28

Berdasarkan Bentuk Fisik B. Unshaped Refractories/Monolitic Instalasi castabel umumnya dicampur dengan air Keuntungan : Instalasi & pekerja lebih murah dibanding instalasi bata Waktu instalasi lebih cepat Ketersedianya banyak dan dapat mengikuti kebutuhan tanur Tanpa sambungan Diperkuat dengan tambahan jangkar (anchor) Page 29

Berdasarkan Bentuk Fisik B. Unshaped Refractories/Monolitic Kelemahan : Kebutuhan air yang cukup tinggi Ketahanan panas yang cenderung lebih rendah Perlu adanya pemanasan awal Klasifikasi Refraktori Monolitik Refraktori Castable Refraktori Plastis Page 30

Berdasarkan Bentuk Fisik B. Unshaped Refractories/Monolitic Klasifikasi Refraktori Monolitik Refraktori Castable/ sebagai binder Alumina cement sebagai Refraktori Plastis Clay sebagai Binder Dua tipe : Wet type / Basah Agregat halus, air dan bindar tercampur + aditive Dry type / Kering Agregat halus dan binder tanpa air + Aditive Page 31

Berdasarkan Bentuk Fisik B. Unshaped Refractories/Monolitic Jenis Refraktori Monolitik Refraktori concrete/castable Refraktori monolitik Heat-setting Refraktori Ramming mixes Refraktori Gunning mixes Refraktori Plastics Refraktori Fiber (ceramic blanket) Page 32

Refraktori concrete/castable kategori un-shape menggunakan pengikat (binder) cement memungkinkan untuk setting (mengeras) pada temperatur kamar. Refraktori monolitik heat setting Penggunaan pada furnace yang tidak menginginkan adanya kandungan air pada lining refraktorinya. Proses setting pada refraktori ini biasa dikenal dengan sinter. Page 33

Refraktori Ramming mixes Refraktori monolitik yang pada aplikasinya tidak memungkinkan untuk dilakukan pengecoran. Pemasangannya dilakukan dengan cara ditumbukkan. Page 34

Refraktori Gunning mixes Refraktori jenis ini diperuntukan pada tempat-tempat yang sulit dilakukan pengecoran maupun ramming, untuk itu dilakukan dengan cara gunning. Page 35

Page 36

Page 37