Jenis pengujian atau. Spesifikasi, metode pengujian, yang diuji. sifat-sifat yang diukur
|
|
- Widyawati Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kimia Portland cement Cara basah : Bagian tak larut (IR) SNI , butir ASTM C section 5 Silikon oksida (SiO 2 ) SNI , butir ASTM C section 6 Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) SNI , butir & ASTM C section 8 Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) SNI , butir ASTM C section 7 Kalsium oksida (CaO) SNI , butir ASTM C section 13 Magnesium oksida (MgO) SNI , butir ASTM C section 14 Sulfur trioksida (SO 3 ) SNI , butir ASTM C section 15 Hilang pijar (LOI) SNI , butir ASTM C section 16 Kalsium oksida bebas (Free - CaO ) ASTM STP 985, dari 9
2 Kimia/fisika Portland cement Cara kering : (lanjutan) Silikon oksida (SiO 2 ) D.3.1/TM/QARD (XRF ); Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) D.3.2/TM/QARD (XRF ) Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) Kalsium oksida (CaO) Magnesium oksida (MgO) Sulfur trioksida (SO 3 ) Natrium oksida (Na 2 O) Kalium oksida (K 2 O) Kehalusan dengan alat blaine SNI , butir ASTM C Kehalusan dengan ayakan 325 mesh ASTM C Normal konsistensi SNI , butir ASTM C Waktu pengikatan SNI , butir ASTM C a Pemuaian dengan autoclave SNI , butir ASTM C Pengujian kuat tekan SNI , butir ASTM C 109/109M - 02 Pengikatan semu SNI , butir ASTM C Panas hidrasi SNI , butir ASTM C dari 9
3 Kimia/fisika Portland cement Pemuaian karena sulfat SNI , butir (lanjutan) ASTM C Kandungan udara SNI , butir ASTM C Portland cement type I Berat jenis ASTM C (2006) Kuat tekan BS EN Waktu pengikatan BS EN Pemuaian Kehalusan DIN EN 196 part 6 Portland cement type II, Berat jenis ASTM C (2006) portland cement type III, portland cement type V Terak semen portland Cara basah : Bagian tak larut (IR) SNI , butir ASTM C section 5 Silikon oksida (SiO 2 ) SNI , butir ASTM C section 6 Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) SNI , butir & ASTM C section 8 Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) SNI , butir ASTM C section 7 Kalsium oksida (CaO) SNI , butir ASTM C section 13 Magnesium oksida (MgO) SNI , butir ASTM C section 14 3 dari 9
4 Kimia/fisika Terak semen portland Sulfur trioksida (SO 3 ) SNI , butir (lanjutan) ASTM C section 15 Hilang pijar (LOI) SNI , butir ASTM C section 16 Kalsium oksida bebas (free - CaO ) ASTM STP 985, 1988 Cara kering : Silikon oksida (SiO 2 ) D.3.1/TM/QARD (XRF ); Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) D.3.2/TM/QARD (XRF ) Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) Kalsium oksida (CaO) Magnesium oksida (MgO) Sulfur trioksida (SO 3 ) Natrium oksida (Na 2 O) Kalium oksida (K 2 O) Semen/terak portland tipe I Hilang pijar (LOI) EN butir 7 Bagian tak larut (IR) EN butir 9 Sulfur trioksida (SO 3 ) EN butir 8 Total alkali sebagai Na 2 O ASTM C butir (2006) SNI hal. 4 tabel 2 No. 4 Tricalcium silicate (C 3 S) ASTM C (2006) Annex A1.3; Dicalcium silicate (C 2 S) SNI hal 2 & 3 Tricalcium aluminat (C 3 A) Tetracalcium aluminoferite (C 4 AF) Lime Saturation Factor (LSF) IK chem-008 (perhitungan) 4 dari 9
5 Kimia/fisika Semen/terak portland tipe II, Total alkali sebagai Na 2 O ASTM C butir (2006) semen/terak portland tipe V, SNI hal. 4 tabel 2 No. 4 semen/terak portland putih Tricalcium silicate (C 3 S) ASTM C (2006) Annex A1.3; Dicalcium silicate (C 2 S) SNI hal 2 & 3 Tricalcium aluminat (C 3 A) Tetracalcium aluminoferite (C 4 AF) Lime Saturation Factor (LSF) IK chem-008 (perhitungan) Semen portland putih Cara basah : Bagian tak larut (IR) SNI , butir ASTM C section 5 Silikon oksida (SiO 2 ) SNI , butir ASTM C section 6 Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) SNI , butir & ASTM C section 8 Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) SNI , butir ASTM C section 7 Kalsium oksida (CaO) SNI , butir ASTM C section 13 Magnesium oksida (MgO) SNI , butir ASTM C section 14 Sulfur trioksida (SO 3 ) SNI , butir ASTM C section 15 Hilang pijar (LOI) SNI , butir ASTM C section 16 5 dari 9
6 Kimia/fisika Semen portland putih Kalsium oksida bebas (Free - CaO ) ASTM STP 985, 1988 (lanjutan) Cara kering : Silikon oksida (SiO 2 ) D.3.1/TM/QARD (XRF ); Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) D.3.2/TM/QARD (XRF ) Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) Kalsium oksida (CaO) Magnesium oksida (MgO) Sulfur trioksida (SO 3 ) Natrium oksida (Na 2 O) Kalium oksida (K 2 O) Kehalusan dengan alat blaine SNI , butir ASTM C Kehalusan dengan ayakan 325 mesh ASTM C Normal konsistensi SNI , butir ASTM C Waktu pengikatan SNI , butir ASTM C a Pemuaian dengan autoclave SNI , butir ASTM C Pengujian kuat tekan SNI , butir ASTM C 109/109M - 02 Pengikatan semu SNI , butir ASTM C Panas hidrasi SNI , butir ASTM C dari 9
7 Kimia/fisika Semen portland putih Pemuaian karena sulfat SNI , butir (lanjutan) ASTM C Kandungan udara SNI , butir ASTM C Berat jenis ASTM C (2006) Whiteness SNI hal. 4 tabel 2 No. 4 Semen portland komposit Cara basah : Bagian tak larut (IR) SNI , butir ASTM C section 5 Silikon oksida (SiO 2 ) SNI , butir ASTM C section 6 Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) SNI , butir & ASTM C section 8 Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) SNI , butir ASTM C section 7 Kalsium oksida (CaO) SNI , butir ASTM C section 13 Magnesium oksida (MgO) SNI , butir ASTM C section 14 Sulfur trioksida (SO 3 ) SNI , butir ASTM C section 15 Hilang pijar (LOI) SNI , butir ASTM C section 16 Kalsium oksida bebas (Free - CaO ) ASTM STP 985, dari 9
8 Kimia/fisika Semen portland komposit Cara kering : (lanjutan) Silikon oksida (SiO 2 ) D.3.1/TM/QARD (XRF ); Besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ) D.3.2/TM/QARD (XRF ) Aluminium oksida (Al 2 O 3 ) Kalsium oksida (CaO) Magnesium oksida (MgO) Sulfur trioksida (SO 3 ) Natrium oksida (Na 2 O) Kalium oksida (K 2 O) Kehalusan dengan alat blaine SNI , butir ASTM C Kehalusan dengan ayakan 325 mesh ASTM C Normal konsistensi SNI , butir ASTM C Waktu pengikatan SNI , butir ASTM C a Pemuaian dengan autoclave SNI , butir ASTM C Pengujian kuat tekan SNI , butir ASTM C 109/109M - 02 Pengikatan semu SNI , butir ASTM C dari 9
9 Kimia/fisika Semen portland komposit Panas hidrasi SNI , butir (lanjutan) ASTM C Pemuaian karena sulfat SNI , butir ASTM C Kandungan udara SNI , butir ASTM C Berat jenis ASTM C (2006) Total alkali sebagai Na 2 O ASTM C butir (2006) SNI hal. 4 tabel 2 No. 4 Disahkan oleh Sekretaris Jenderal Komite Akreditasi Nasional: Tanggal : 9 dari 9
Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-328-IDN Nama Laboratorium : Laboratorium Quality Control Departemen Plant 9/10- PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Kimia Semen Portland Tipe I,(II/V),V
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Raya Indarung, Sumatera Barat Februari 2010 Telp. (0751) Faks. (0751)
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-280-IDN Nama Laboratorium : PT. Semen Padang Kimia Semen Bagian tak larut ASTM C 114-07 part 5 SNI 15-2049-2004 butir 7.1.3.1 EN 196:2005 part 2 section
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-607-IDN Fisika/Kimia/ Tepung terigu Keadaan produk: Bentuk, Bau, Warna SNI 3751-2009, butir A.1 Mikrobiologi Benda asing SNI 3751-2009, butir A.2 Serangga
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Semen portland putih
Standar Nasional Indonesia Semen portland putih ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat secara tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat secara tidak langsung medorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan suatu bangunan, baik sebagai tempat tinggal
Lebih terperinciMaterial Paving Block
Material Paving Blck PORTLAND CEMENT (PC) Semen(PC) yang dipakai = semen prtland type 1 dari PT. Semen Gresik yang banyak beredar di pasaran. PULVERIZED FLY ASH Fly ash yang dipakai pulverized fly ash
Lebih terperinciSemen portland pozolan
Standar Nasional Indonesia Semen portland pozolan ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI Semen. Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur
BAB III DASAR TEORI 3.1. Semen Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur dengan air. Semen dihasilkan dari pembakaran kapur dan bahan campuran lainnya seperti pasir silika dan tanah
Lebih terperinciSemen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses
Semen (Portland) Semen didefinisikan sebagai campuran antara batu kapur/gamping (bahan utama) dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk, tanpa
Lebih terperinciSemen portland komposit
Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
PENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Julian Bagus Hariawan NPM. 10302047 Semakin pesatnya perkembangan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Beton Konvensional Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat (semen). Beton mempunyai karakteristik tegangan hancur tekan yang
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-028-IDN Alamat Bidang Pengujian : Jl. Jend. Ahmad Yani No. 315, Surabaya 60234 Bahan atau produk Gaplek SNI 01-2905-1992 butir 7.1 Pati Serat Pasir/Silika
Lebih terperinciAnalisis Penambahan Additive Batu Gamping Terhadap Kualitas Komposisi Kimia Semen Portland
Analisis Penambahan Limestone Terhadap Kualitas Komposisi Kimia Semen Portland 64 Analisis Penambahan Batu Gamping Terhadap Kualitas Komposisi Kimia Semen Portland Analysis of Addition of Limestone to
Lebih terperinciPRESENTASI SEMINAR SKRIPSI
PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI LATAR BELAKANG STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SLAG DAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN ADITIF DI FINISH MILL PABRIK SEMEN KOMPOSIT Diusulkan oleh : Eka Partana 2305 100 008 Aries Purijatmiko
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen struktural maupun non-struktural.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Geopolimer Beton geopolimer adalah senyawa silikat alumino anorganik, yang disintesiskan dari bahan-bahan produk sampingan seperti abu terbang (fly ash) dan abu sekam padi
Lebih terperinciSemen portland komposit
Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut: 1. Mirriam Webster Dictionary. Mortar adalah bahan bangunan lentur (seperti campuran semen, kapur atau gipsum
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Beton Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari medium campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Beton 1. Definisi Beton Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mortar Mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai perekat untuk membuat struktur bangunan, yang membedakan moratar dengan semen,
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI SEMEN PORTLAND SNI
2.08.2014 of 5 I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai Persyaratan Permohonan yang tercantum dalam dokumen LSPro (Client Application AF -080- Rx dan Conformity Declaration) 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Menerapkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU KULIT KERANG (ANADARA GRANDIS) UNTUK PEMBUATAN EKOSEMEN
PEMANFAATAN ABU KULIT KERANG (ANADARA GRANDIS) UNTUK PEMBUATAN EKOSEMEN Nelvia Adi Syafpoetri 1) Monita Olivia 2) Lita Darmayanti 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciSemen portland SNI Ruang lingkup
Semen portland 1 Ruang lingkup Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, jenis dan penggunaan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan,
Lebih terperinciBAB II BAHAN SEMEN DAN PERSYARATANNYA
BAB II BAHAN SEMEN DAN PERSYARATANNYA 2.1 Bahan Semen Dalam pembahasan bahan beton dan persyaratannya tidak bisa lepas dari standarstandar yang sering digunakan di Indonesia, misalnya Standar Industri
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)
PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC) Bing Santosa 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Janabadra Yogyakarta, Jl. TR.Mataram
Lebih terperinciLAMPIRAN A POLA RETAK BENDA UJI BALOK
LAMPIRAN A POLA RETAK BENDA UJI BALOK Tnmpali Depan Tampak Smping Benda Uji 1 Tamp& Depan Tarnpak S'mping Benda Uji 2 Tampak Belakang Tarnpak Depan T'mpak Samping Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Balok
Lebih terperinciSifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen
Sifat Kimiawi Menurut SK-SNI-T15-1991-03, Beton dibuat dengan mencampur (PC), Air dan Agregat, dengan atau tanpa bahan tambah (admixture) dalam perbandingan tertentu. Bahan tambah (admixture) dapat berupa
Lebih terperinciPENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 15 Sanur - Bali, 25 April 15 PENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG
Lebih terperinciMetode pengambilan contoh dan pengujian abu terbang atau pozolan alam sebagai mineral pencampur dalam beton semen portland
Standar Nasional Indonesia Metode pengambilan contoh dan pengujian abu terbang atau pozolan alam sebagai mineral pencampur dalam beton semen portland ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciPENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa
PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Ferdinand Fassa Outline Pertemuan 2 Pendahuluan Semen Pembuatan Semen Portland Komposisi Kimia Pada Portland Cement Kehalusan penggilingan Panas Hidrasi Jenis-Jenis
Lebih terperinciRESPON LIMBAH INDUSTRI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN KULIT KAYU PADA CAMPURAN BETON
RESPON LIMBAH INDUSTRI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN KULIT KAYU PADA CAMPURAN BETON Muhammad Shalahuddin Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau, Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, 28293
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
7 BAB III LANDASAN TEORI A. Pengetian Beton Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus dan air. Jika diperlukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.
II. TINJAUAN PUSTAKA II. a. Pozolan Pozolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen akan tetapi dalam bentuk yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton menggunakan kapur alam dan menggunakan pasir laut pada campuran beton
Lebih terperinciSemen portland SNI
Standar Nasional Indonesia Semen portland ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata... 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Jenis
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN EKSPERIMEN
III-1 BAB III PELAKSANAAN EKSPERIMEN Kajian eksperimental pada penelitian ini pertama sekali dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran peningkatan kuat tarik dan daktilitas beton mutu tinggi dengan adanya
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON
PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON Maria 1, Chris 2, Handoko 3, dan Paravita 4 ABSTRAK : Beton pozzolanic merupakan beton dengan penambahan material
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil olahan sesuai dengan SNI 03-6820-2002. Riyadi (2013) pada penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan dapat di jadikan literatur untuk penyusunan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ishaq Maulana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Berbagai jenis tanah yang digunakan untuk landasan konstruksi biasanya dapat ditingkatkan kekuatannya dengan bahan tambahan seperti semen, kapur dan bentonite. Tanah seperti
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Gayung Kebonsari Dalam 12 A, Surabaya Oktober 2007 Telp. (031) ; Faks.
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-036-IDN Nama Laboratorium : Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya Fisika/kimia Biji kopi Biji berbau busuk dan atau berbau
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Jl. Gayung Kebonsari Dalam 12 A, Surabaya Juni 2009 Telp. (031) ; Faks.
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-036-IDN Nama Laboratorium : Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya Fisika/kimia Biji kopi Biji berbau busuk dan
Lebih terperinciMetode pengujian kadar semen portland dalam Beton keras yang memakai semen hidrolik
SNI 03-4805-1998 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kadar semen portland dalam Beton keras yang memakai semen hidrolik Badan Standardisasi NasionalBSN DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Beton yang banyak dipakai pada saat ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan kertas sebagai bahan campuran lebih praktis dan efektif,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Pemanfaatan kertas sebagai bahan campuran lebih praktis dan efektif, dimana bubur kertas yang digunakan sebagai agregat dapat memberi kontribusi dalam meringankan beban
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Beton Beton adalah salah satu bahan konstruksi bangunan yang sering dipakai di Indonesia. Selain murah, proses pengerjaannya juga mudah serta awet untuk penggunaan dalam jangka
Lebih terperinciPengaruh Kehalusan Serbuk Pasir Silika Terhadap Kekuatan Tekan Mortar
INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (56-66) Pengaruh Kehalusan Serbuk Pasir Silika Terhadap Kekuatan Tekan Mortar Fauzi Rahman Abstrak Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian beton ringan
Lebih terperinciVol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X KUAT TEKAN BETON DENGAN FLY ASH EX. PLTU SIJANTANG SAWAHLUNTO
Vol.16 No.2. Agustus 2014 KUAT TEKAN BETON DENGAN FLY ASH EX. PLTU SIJANTANG SAWAHLUNTO Oleh : Armeyn *) *) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang Abstract
Lebih terperinciKekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.
19. Concrete (Beton) Beton adalah material teknik yang umum digunakan untuk konstruksi struktur seperti desain dan konstruksi jembatan, bangunan, dam, dinding penahan, dudukan mesin/konstruksi baja dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat. Beton Normal adalah beton yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa
Lebih terperinciSemen portland campur
Standar Nasional Indonesia Semen portland campur ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO KUAT TEKAN BETON DENGAN ADITIF FLY ASH EX. PLTU MPANAU TAVAELI I Wayan Suarnita * Abstract The need of building materials increased with increasing rate of physical development.
Lebih terperinciKinerja Kuat Tekan Beton dengan Accelerator Alami Larutan Tebu 0.3% Lampiran 1 Foto Selama Penelitian
Lampiran 1 Foto Selama Penelitian Gambar L.1 Uji Kuat Tekan Silinder Gambar L.2 Benda Uji Normal 7 hari Gambar L.3 Benda Uji Normal 14 hari Gambar L.4 Benda Uji Normal 28 hari Gambar L.5 Benda Uji Sukrosa
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. beton dengan penggunaan kadar fly ash yang cukup tinggi yakni di atas 50%
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 High Volume Fly Ash Concrete (Thangaraj dan Thenmozhi, 2012), Beton HVFA merupakan salah satu tipe beton dengan penggunaan kadar fly ash yang cukup tinggi yakni di atas 50% sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Umum Upaya peningkatan kualitas beton terus dilakukan dari waktu ke waktu, untuk mencapai kekuatan yang paling maksimal. Upaya ini terbukti dari munculnya berbagai penelitian
Lebih terperinciPengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar
Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar Lilies Widojoko Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung Email : labtekniksipil_lw@yahoo.co.id Abstrak Oksida dominan semen portland terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil pemeriksaan material (bahan-bahan) pembentuk beton dan hasil pengujian beton tersebut. Tujuan dari pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Bata Beton Bata beton adalah suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama semen Portland, air dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Bata
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Ringan Beton ringan adalah suatu campuran antara semen portland atau hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, serta dapat juga diberikan tambahan lainnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland. dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batako 2.1.1 Pengertian Batako Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM Skripsi Oleh Yani Maretisa No. Bp 0810411017 JURUSAN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
A. Beton BAB III LANDASAN TEORI Beton berdasarkan SNI-03-2847-2007 didefinisikan sebagai campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE
PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Geopolimer Geopolimer adalah bentuk anorganik alumina-silika yang disintesa melalui material yang mengandung banyak Silika (Si) dan Alumina (Al) yang berasal dari alam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Semen Semen merupakan bahan yang bersifat hirolis yang bila dicampur air akan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat. Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton banyak digunakan secara luas sebagai bahan kontruksi. Hal ini dikarenakan beton memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan yang lain, diantaranya
Lebih terperinciSERAT DAN FOAMING AGENT PADA CAMPURAN BETON RINGAN BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO DAN ABU SEKAM
1 SERAT DAN FOAMING AGENT PADA CAMPURAN BETON RINGAN BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO DAN ABU SEKAM Aguk Nurrakhman, Triwulan dan Januarti Jaya Ekaputri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Paving Block 1. Definisi Paving Block Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah padat abu terbang batubara ( fly ash ) Abu batubara sebagai limbah tidak seperti gas hasil pembakaran, karena merupakan bahan padat yang tidak mudah larut dan tidak
Lebih terperinciJenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur
AMANDEMEN LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-001-IDN Fisika Kayu lapis (plywood ) Bonding strength Delamination Moisture content Hygroscopic property Bending stiffness Flat plane tensile
Lebih terperinciMaterial Inovatif Ramah Lingkungan: Pemanfaatan Komposit Abu Serabut Kelapa dan Fly Ash pada Pasta Semen
Jurnal APLIKASI Volume 13, Nomor 1, Pebruari 2015 Material Inovatif Ramah Lingkungan: Pemanfaatan Komposit Abu Serabut Kelapa dan Fly Ash pada Pasta Semen Ridho Bayuaji, Riky Wahyu Kurniawan, Abdul Karim
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Paving block Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan
Lebih terperinciABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON (PAVING BLOCK)
ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON (PAVING BLOCK) Fly Ash Upon Which Add To Improve Strength Depress Brick Concrete ( Paving Block) Yanuar Haryanto, Gathot
Lebih terperinciPembuatan dan Pengujian Kualitas Semen Portland
Pembuatan dan Pengujian Kualitas Semen Portland Yang Diperkaya Silikat Abu Ampas Tebu (Fabrication and Quality Test of Cement Portland With Enriched by Silicate Sugarcane Bagasse Ash) Suci Wulandari Indah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Beton Beton merupakan material gabungan yang terdiri dari beberapa bahan penyusun yang dicampur menjadi satu. Bahan penyusun tersebut terdiri atas semen, agregat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, inovasi dalam dunia konstruksi terus meningkat, seperti perkembangan kontruksi pada beton. Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang
Lebih terperinciMANFAAT LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA Alisastromijoyo, ST, MT
MANFAAT LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA Alisastromijoyo, ST, MT Fly Ash dan Bottom Ash Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN SEMEN POZOLAN DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP KEKEKALAN BENTUK DAN KUAT TEKAN SEMEN
Pengaruh Perbandingan Semen Pozolan Dan... Hargono e-mail: hargono_tkundip@yahoo.co.id M. Jaeni F. S. Budi Jurusan Teknik Kimia FT UNDIP Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang 50239 Telp : (024) 7460058
Lebih terperinciPupuk dolomit SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk dolomit ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Pengambilan contoh...
Lebih terperinciSKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )
SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia
Lebih terperinciDeskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA
1 Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi bahan, metode pembuatan dan produk semen cepat (rapid-set high-strength) geopolimer.
Lebih terperinciKUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR KADAR LUMPUR TINGGI DENGAN MENAMBAHKAN FLY ASH
KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR KADAR LUMPUR TINGGI DENGAN MENAMBAHKAN FLY ASH Dewi Pertiwi 1 dan Akhmad Sucoko Jurusan Teknik Sipil, Email 1 : dewi_itats@yahoo.com ABSTRACT Setiawan 2012, in his
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beton Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (Portland Cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah. Nawy (1995), dalam
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SERBUK MARMER PADA BETON SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DENGAN VARIASI PENGGUNAAN SILICA FUME
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 2, SEPTEMBER 2014:179-190 PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK MARMER PADA BETON SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DENGAN VARIASI PENGGUNAAN SILICA FUME Agil Fitri Handayani
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) Beton non pasir (no-fines concrete) ialah bentuk inovasi dari jenis beton normal yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat
Lebih terperinciKULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.
KULIAH III KEMASAN GELAS Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan. SEJARAH PERKEMBANGAN Asal : pelaut Venezia membuat tungku
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIOPOZZOLAN EKS LIMBAH PENGGILINGAN TEBU UNTUK MENINGKATKAN MUTU BETON
PEMANFAATAN BIOPOZZOLAN EKS LIMBAH PENGGILINGAN TEBU UNTUK MENINGKATKAN MUTU BETON Dra. Lien Suharlinah dan Hadi Gunawan Sonjaya, S.Si Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Badan Penelitian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Dengan semakin banyaknya pemakaian bahan alternatif untuk beton, maka penelitian yang bertujuan untuk membuka wawasan tentang hal tersebut sangat dibutuhkan, terutama penggunaan
Lebih terperincia. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis
BAB III LANDASAN TEORI A. Pozzolan Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan alumina, yang tidak mempunyai sifat semen, akan tetapi dalam bentuk halusnya dan dengan adanya air dapat menjadi
Lebih terperinciPengolahan Rafinat Hasil Ekstraksi Spent Catalyst Sebagai Bahan Baku Pembuatan Semen
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 22 Februari 2011 Pengolahan Rafinat Hasil Ekstraksi
Lebih terperinciPEMANFAATAN BAHAN ADDITIVE ABU SEKAM PADI PADA CEMENT PORTLAND PT SEMEN BATURAJA (PERSERO)
PEMANFAATAN BAHAN ADDITIVE ABU SEKAM PADI PADA CEMENT PORTLAND PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Triyulia Ningsih, Rahmi Chairunnisa, Siti Miskah* Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln.
Lebih terperinciSNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Asroni (2010), secara sederhana beton dibentuk oleh pengerasan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Beton Beton merupakan campuran antara semen Portland atau semen hidrolik, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa
Lebih terperinciPENGGUNAAN LIMBAH BATU MARMER DARI GUNUNG BATU NAITAPAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI AGREGAT PADA CAMPURAN BETON
PENGGUNAAN LIMBAH BATU MARMER DARI GUNUNG BATU NAITAPAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI AGREGAT PADA CAMPURAN BETON Sepriulus S. Nauk (bungsunauk@yahoo.co.id) 1) Elia Hunggurami
Lebih terperinciRulli Ranastra Irawan
KAJIAN SIFAT KIMIA, FISIKA, DAN MEKANIK SEMEN PORTLAND DI INDONESIA (ASSESMENT OF CHEMICAL, PHYSICAL, AND MECHANICAL PROPERTIES OF INDONESIAN PORTLAND CEMENTS) Rulli Ranastra Irawan Pusat Litbang Jalan
Lebih terperinci2.2 Klasifikasi Paving Block Berdasarkan klasifikasinya Paving Block dibedakan menjadi beberapa klasifikasi diantaranya sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Bata beton merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland dan air dengan perbandingan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. pada beton. Perkembangan teknologi pada fly ash telah mencapai inovasi baru
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. High Volume Fly Ash Concrete Fly ash adalah produk dari sisa pembakaran batubara yang biasa dikenal sebagai material pozzoland yang dapat digunakan sebagai campuran bahan tambah
Lebih terperinci