BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dapat dilihat dari banyak bermunculan tempat-tempat makan, baik yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis eceran (retailer business) yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian. Pengecer yang kini melihat ke masa depan harus

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan dan keinginan manusia sebagai. maupun.konsumen.akhir...

BAB I PENDAHULUAN. mudah, fasilitas, dan pelayanan yang memadai. menjadi ancaman bagi peritel lokal yang sebelumnya sudah menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dibukanya berbagai macam gerai-gerai baru yang dilakukan oleh investor asing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB I PENDAHULUAN. para penikmat kopi dimanapun ia berada. Saat ini sebagian masyarakat memiliki minat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang relatif mudah untuk dimasuki sehingga tidak heran belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era modern sekarang perkembangan perusahaan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya berfokus pada penentuan harga semata namun juga aspek

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap perusahaan bersaing untuk menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensinya di pasar. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan meningkatanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Semakin bertambahnya jumlah ritel modern di Indonesia seperti minimarket, supermarket, departement store, dan masih banyak bentuk ritel lainnya, masyarakat memilki banyak pilihan untuk berbelanja. Hal ini memberikan keuntungan bagi para konsumen untuk dapat memilih toko yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Banyak hal yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di sebuah toko ritel. Faktor yang perlu diperhatikan tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan ekonomi saja, karena dengan semakin ketatnya persaingan diantara toko ritel dan juga perubahan gaya hidup masyarakat, kebutuhan emosional seperti gengsi serta pengalaman berbelanja yang menyenangkan perlu diperhatikan oleh retailer dalam memberikan pelayanan dan nilai tambah bagi konsumennya. Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang juga terkenal sebagai icon fashion dan pariwisata sudah sejak lama menjadi tujuan berbelanja bagi para wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik. Banyaknya pendatang yang datang ke kota ini serta berkembangnya kota Bandung menjadi kota modern turut mendorong tumbuh dan 1

2 berkembangnya toko ritel dan pusat perbelanjaan modern. Melihat peluang tersebut pusat perlengkapan outdoor banyak bermunculan di kota Bandung khususnya. Eiger sebagai salah satu perlengkapan outdoor yang cukup besar di Bandung yang memiliki banyak pilihan produk menjadi daya tarik bagi wisatawan dan juga masyarakat setempat. Berlokasi dikawasan pusat kota yang dapat dikatakan tidak pernah tidur dan tidak pernah sepi pengunjung dengan beragam aktifitas masyarakatnya. Eiger berhasil memposisikan dirinya tidak hanya sebagai toko perlengkapan outdoor, akan tetapi juga sebagai tujuan wisata olahraga outdoor seperti climbing outdoor. Eiger selain menyuguhkan konsep berbelanja juga menyuguhkan konsep outdoor untuk lebih mendukung produknya yang di jual. Eiger juga menata konsep toko menyerupai susana outdoor. Karyawan toko Eiger juga berpakaian layaknya seperti pendaki atau anak gunung. Musik yang disajikan Eiger bertema enerjik sehingga menambah semangat dan enjoy ketika pengunjug berada disana. Semakin berkembangnya usaha yang dilakukan oleh Eiger, toko yang pada mulanya fokus pada penjualan produk tas, sekarang eiger lebih mengembangkan produknya untuk perlengkapan outdoor lengkap, seperti baju, sepatu, sendal, jam tangan dan aksesoris perlengkapan gunung lainnya. Keputusan konsumen untuk membeli atau pun tidak terhadap suatu produk merupakan suatu tantangan dan masalah yang dihadapi oleh Eiger. Hal tersebut menyangkut keberlangsungan usaha yang dijalankan, sehingga mendorong pengelola untuk dapat meningkatkan strategi pemasaran dan mengamati perilaku konsumennya agar nantinya konsumen mendapatkan pelayanan yang baik dan

3 muncul kepercayaan dalam diri konsumen terhadap Eiger. Memahami perilaku konsumen memang bukanlah perkara mudah, terlebih lagi setiap konsumen memiliki berbagai macam selera, harapan mengenai produk yang akan dibeli, suasana yang diperoleh, serta alasan untuk memilih suatu toko ritel sebagai tempat berbelanja hingga pada akhirnya melakukan suatu keputusan pembelian. Perusahaan atau ritel modern harus berani tampil beda dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain. Menarik konsumen agar melakukan pembelian dapat dilakukan dengan cara memberikan atmosphere yang menyenangkan bagi konsumen saat di dalam toko, karena konsumen yang senang diharapkan akan melakukan pembelian di dalam toko. Dalam perencanaan dan proses perancangannya harus memperhatikan elemen seperti eksterior, general interior, store layout, dan interior display. Perencanaan yang tepat dapat menciptakan nuansa, suasana dan estetika yang menarik bagi konsumen. Berdasarkan penelitian oleh AC Nielsen dalam Astrid Kusumo (2012), 93% konsumen Indonesia menganggap pusat perbelanjaan sebagai sarana rekreasi. Konsumen tipe ini menghendaki lebih dari sekedar kegiatan berbelanja, pengalaman berbelanja diciptakan oleh pengecer dengan memainkan beberapa rangsangan pada manusia (seperti gambaran visual, pendengaran, penciuman dan tekstur). Pengembangan produk agar terciptanya keragaman produk juga menjadi tantangan bagi setiap perusahaan. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada. Selain itu dapat dilakukan penelitian untuk menciptakan produk baru dengan model yang sesuai. Perusahaan

4 yang tidak mampu menciptakan atau pun menawarkan produk baru akan menghadapi risiko seperti penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi. Selain store atmosphere dan harga juga merupakan salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan konsumen. Harga produk tertentu di Eiger kadang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk serupa di tempat lain, sehingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Konsumen akan mempertimbangkan tempat berbelanja yang mampu memenuhi harapan mereka. Setiap harga yang ditetapkan oleh perusahaan juga akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk yang berbeda. Ramainya gerai Eiger dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang tidak pernah sepi memadati area toko tiap harinya, terutama di saat musim liburan tiba. Namun perlu dicermati lagi apakah seluruh pengunjung yang datang sudah pasti melakukan pembelian disana atau pengunjung hanya sekedar window shopping saja, mengingat saat ini Eiger selain sebagai tempat berbelanja juga sebagai tempat berolahraga. Banyaknya competitor atau pesaing peralatan outdoor di bandung yang menjual produk sejenis membuat Eiger harus mampu bersaing dengan para pelaku bisnis peralatan outdoor di sekitar kota bandung. Berikut ini adalah sebagian toko peralatan outdoor yang ada di sekitar kota bandung.

5 Tabel 1.1 Daftar Pesaing Eiger No Nama Pesaing Alamat 1 Kalibre Jl. Cihampelas Bandung 2 Rei Adventure Jl. Cihampelas Bandung 3 Kawani Jl. Otten Bandung Sumber: Diolah Oleh peneliti, 2016 Dari tabel 1.1 berikut adalah daftar pesaingtersebut, hal ini akan menjadikan ancaman tersendiri dari produk Eiger karena pesaing eiger tersebut menawarkan harga yang cenderung lebih murah di bawah produk Eiger dengan kwalitas yang sama. Dari beberapa produk pesaing peneliti melakukan survei tentang harga dengan produk sejenis, misalnya tas, sendal,topi dll untuk melakukan perbandingan harga antara produk Eiger dengan merek produk peralatan eiger yang lain. Berikut adalah hasil survei di beberapa toko outdoor yang ada saat ini pada tahun 2016. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel Perbandingan Harga Perlengkapan Outdoor Berbagai Merek di Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Perbandingan Harga Perlengkapan Outdoor No Brand Sendal Tas Gunung Kaos Topi Jaket 1. Eiger Rp. 125.000,- Rp. 1.560.000,- Rp. 130.000,- Rp. 75.000,- Rp. 525.000,- 2. Rei Rp. 99.000,- Rp. 745.000,- Rp. 100.000,- Rp. 70.000,- Rp. 300.000,- 3. Consina Rp. 100.000,- Rp. 600.000,- Rp. 95.000,- Rp. 65.000,- Rp. 275.000,- 4. Avtech Rp. 85.000,- Rp. 585.000,- Rp. 85.000,- Rp. 65.000,- Rp. 250.000,- Sumber: Hasil survei di beberapa toko outdoor, 2016

6 Berdasarkam tabel 1.2 di atas, dapat di lihat perbedaannya antara merek dan harga yang di tawarkan, produk eiger memiliki harga yang cenderung lebih mahal di bandingkan dengan merek produk lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui penyebab terjainya fenomena yang terkait dengan keputusan pembelian produk eiger, maka peneliti melakukan sebuah penelitian pendahuluan dengan membuat kuisioner yang dibagikan kepada 20 responden, peneliti beranggapan bahwa seorang mahasiswa itu bisa melakukan keputusannya sendiri tanpa adanya campur tangan keluarga keseluruhan dalam hal pembelian produk Eiger. Untuk itu peneliti mengambil sampel untuk penelitian pendahuluannya kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. Penelitian pendahulun ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian. Berikut adalah hasil jawapan dari responden tersebut: Tabel 1.3 Hasil kuesioner penelitian pendahuluan terkait dengan keputusan pembelian terhadap produk Eiger No. Marketing Mix Pernyataan Jawaban SS S KS TS STS Total Responden 1. Produk Produk di Eiger memiliki kualitas yang baik Produk di Eiger memiliki banyak model 6 7 5 2 20 5 8 5 2 20 2. Harga Harga produk di Eiger terjangkau 4 5 6 5 20

7 Harga produk yang di tawarkan Eiger sesuai 3 6 10 1 20 dengan kualitas 3. Promosi Papan reklame Eiger terlihat dengan jelas Eiger pernah melakukan promosi di media sosial 4 10 4 2 20 6 9 5 20 Lokasi eiger store terletak di tempat yang strategis 2 5 8 5 20 4. Tempat Penataan produk di Eiger sesuai dengan pengelompokkan barang 6 2 7 5 20 Tempat parkir Eiger sangat nyaman dan luas 4 4 8 3 1 20 Karyawan Eiger 5. SDM/Kary awan memberikan pelayanan yang ramah 7 6 4 2 1 20 Karyawan Eiger cepat dan tanggap melayani konsumen 7 8 5 20 Eiger memberikan kemudahan dalam proses 5 7 5 3 20 6. Proses pemesanan Eiger memberikan kemudahan dalam proses 7 6 5 2 20 pembayaran

8 Kebersihan tempat di Eiger sangat terjaga 4 4 7 5 20 7. Bukti Fisik Para konsumen merasa nyaman berada di dalam 5 4 7 4 20 Eiger store Sumber: Pengolahan data, 2016 Dilihat dari tabel 1.3, terlihat bahwa hasil prasurvei menunjukkan gambaran bahwa yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Eiger adalah Store Atmosphere dan Harga, sebanyak 1 dari jumlah responden menyatakan TS (Tidak Setuju), sebanyak 10 dari jumlah responden menyatakan KS (Kurang Setuju), sebanyak 6 dari jumlah responden menyatakan S (Setuju) dan sebanyak 3 dari jumlah responden menyatakan SS (Sangat Setuju). Selain harganya, responden menyatakan TS (Tidak Setuju) berkaitan dengan tempat yang disediakan yaitu sebanyak 5 dari jumlah responden, 7 dari jumlah responden menyatakan KS (Kurang Setuju), sebanyak 2 dari jumlah responden menyatakan S (Setuju), dan 6 dari jumlah responden menyatakan SS (Sangat Setuju). Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk jangka panjang. Perusahaan dalam menentukan layout toko harus memperhatikan pengelompokkan barang yang dijual agar dapat mempermudah konsumen dalam memilih jenis produk. Selain layout, yang harus diperhatikan pihak perusahaan perlengkapan alat outdoor adalah penentuan harga. Konsumen pada dasarnya yang akan melakukan pembelian produk sandal adalah dalam hal store

9 atmosphere atau kenyamanan tata ruang yang terdapat dalam toko tersebut dan harga yang harus dibayarkan oleh mereka setidaknya haruslah sebanding. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan apalagi yang berkecimpung pada alat outdoor yaitu produk harus memperhatikan pada layout atau tata ruang yang dimiliki toko tersebut, masyarakat pada umumnya memilih produk berdasarkan atas kenyamanan tempat berbelanja. Dari penelitian Restu (2015) menyatakan bahwa store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Selanjutnya hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam bersaing adalah kebijakan penetapan harga. Harga menjadi faktor yang berpengaruh secara nyata dan kuat pada keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Kebijakan penetapan harga selalu dikaitkan dengan kesesuaian dari apa yang diterima oleh konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Hal ini diperkuat dengan turunnya data omset penjualan Eiger pada rentan waktu 2010 2015: Tabel 1.4 Data Penjualan Eiger Cabang Cihampelas Bandung 2010-2015 Tahun Omzet Pengunjung 2010 410.385.000 30.457 2011 430.295.000 29.563 2012 420.134.000 31.788

10 2013 390.670.000 33.981 2014 385.543.000 34.076 2015 365.235.000 35.734 Sumber: Eiger Store Bandung Dari tabel 1.4 di atas dapat di omset penjualan Eiger dari tahun ke tahun mengalami penurunan akan tetapi berbanding terbalik dengan jumlah pengunjung yang datang di Eiger yang meningkat. Pengunjung yang meningkat di duga hanya sekedar window shoping atau hanya sekedar melihat-lihat. Penurunan omset di duga di pengaruhi oleh store atmosphere di toko tersebut dan harga dari produk eiger. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti berminat melakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, dalam penyusunan Skripsi ini peneliti memilih judul: Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Eiger (Survei pada Pengunjung Eiger Store Cihampelas Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian Pada sub bab ini penulis akan menyampaikan faktor-faktor yang diduga menjadi masalah dalam penelitian, yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen di Eiger yaitu store atmosphere dan harga. 1.3 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka dalam melakukan penelitian ini, penulis mengidentikasi masalah sebagai berikut:

11 1. Brand Eiger masih mengalami fluktuasi dari tahun 2013 sampai dengan sekarang tahun 2015. 2. Semakin banyaknya bermunculan jenis produk outdoor yang menawarkan kualitas bahan yang nyaman bagi pengguna. 3. Bermunculan jenis produk outdoor yang berani menawarkan harga yang lebih murah. 4. Hasil penelitian pendahuluan harga yang ditawarkan oleh produk Eiger masih tinggi dibandingkan dengan pesaing lainnya yang memiliki kualitas sama atau lebih bagus. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai store atmosphere pada jenis produk Eiger. 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai harga produk yang ditawarkan oleh Eiger. 3. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian produk Eiger. 4. Bagaimanakah pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian produk Eiger 5. Bagaimanakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Eiger

12 6. Bagaimanakah pengaruh store atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian produk Eiger 1.5 Tujuan Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh besaran pengaruh yang lebih nyata mengenai store atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelain produk Eiger. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: 1. Tanggapan konsumen mengenai store atmosphere pada produk Eiger. 2. Tanggapan konsumen mengenai harga produk yang ditawarkan oleh Eiger. 3. Tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian produk Eiger. 4. Seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian produk Eiger. 5. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Eiger. 6. Seberapa besar pengaruh store atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian produk Eiger. 1.6 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang dapat di peroleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.6.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan Penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai

13 pentingnya menjaga Store Atmosphere, harga yang kompetitif agar keputusan pembelian dapat di tingkatkan. 2. Bagi Peneliti a. Penelitian ini dapat mengetahui fluktuasi penjualan produk outdoor di Eiger Store Cihampelas Bandung. b. Penelitian ini dapat mengetahui Store Atmosphere dan harga yang di tawarkan oleh Eiger Store Cihampelas Bandung. c. Mengetahui bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap produk Eiger di Eiger Store Cihampelas Bandung. d. Sebagai bekal bagi peneliti untuk menjadi wirausahawan yang handal. 1.6.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Penelitian ini di harapkan dapat memberi refrensi bagi manajemen pemasaran secara umum dan khususnya tentang Store Atmosphere dan Harga terhadap Keputusan pembelian 2. Bagi Penelitian Lain Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang khususnya ingin meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Keputusan pembelian selain Store Atmosphere dan Harga