BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

LAPORAN KEUANGAN POKOK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2015 AUDITED

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevanmengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja, dengan anggaran yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan berstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan (a) Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. (b) Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana untuk kepentingan masyarakat. (c) Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka atas laporan yang telah dibuat. (d) Keseimbangan Antar Generasi Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerima pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang telah dianggarkan dan untuk mengasumsikan bahwa generasi yang akan datang akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. 1

1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial dan politik dengan : (a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerima periode berjalan untuk membiayai semua pengeluaran (b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan. (c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai. (d) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. (e) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan pelaporan apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo terdiri dari : a) Laporan Realisasi Anggaran b) Neraca c) Laporan Arus Kas d) Catatan atas laporan Keuangan Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan unsur-unsur sebagai berikut : a) Pendapatan b) Belanja c) Surplus / Defisit 2

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan aset non lancar serta kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang dalam neraca. Setiap pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan atau akan diterima dalam waktu lebih dari 12 ( dua belas ) bulan. Dalam pelaporan neraca mencantumkan sekurang kurangnya pos-pos sebagai berikut : 1. Kas dan setara kas 2. Piutang pajak dan bukan pajak 3. Investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang 4. Persediaan 5. Aset tetap 6. Kewajiban jangka pendek dan jangka panjang 7. Ekuitas dana Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan.selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. 3

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo di buat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah antara lain : 1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara; 2. Undang - Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang - Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang - Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksa Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang - Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 6. Undang - Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 8. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; dan 11. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 76Tahun 2013 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014. 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sistematika isi catatan atas laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo adalah : 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD 3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan SKPD BAB V PENJELASAN POS POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan Pos Pos Neraca 5.1.1. Aset 5

5.1.2. Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana 5.2. Penjelasan Pos Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1. Pendapatan 5.2.2. Belanja 5.3. Penjelasan Pos Pos Laporan Operasional 5.3.1. Pendapatan 5.3.2. Beban 5.4. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.2 Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.3 Penyelenggaraan Pemerintahan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo 6.4 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo BAB VII PENUTUP 6

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD SKPD 2.1. Pencapaian Target Kinerja APBD Sumber pendapatan Rumah Sakit Umum Tugurejo Semarang pada tahun anggaran 2016 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun anggaran 2016 total target pendapatan adalah sebesar Rp.138.000.000.000,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 143.114.960.284,00 atau menunjukkan bahwa pencapaian kinerja adalah sebesar 103.71% dari target yang telah di tetapkan. Kontribusi PAD pada tahun anggaran 2016 adalah pendapatan dari Pendapatan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 140.514.719.057,00(103.71%), Pendapatan Diklat Rp. 457.707.500,00 (126.29%), Pendapatan Lainnya Rp. 2.142.533.727,00 (99.83%). Gambar 2.1.1 Pendapatan Lainnya, 2.142.533.727 Pendapatan Diklat, Rp. 457.707.500 Pendapatan Pelayanan Kesehatan, Rp. 140.514.719.057 Secara keseluruhan pencapaian kinerja PAD sebagai sumber kemampuan fiscal RSUD Tugurejo Semarang selama tahun Anggaran 2016 dan perbandingannya dengan Tahun Anggaran 2015 ditunjukan dalam gambar : 7

Gambar 2.1.2 Pendapatan BLUD 145,000,000,000 140,000,000,000 135,000,000,000 130,000,000,000 125,000,000,000 120,000,000,000 2015 2016 Pendapatan BLUD 128,824,268,737 143,114,960,284 Dari grafik diatas nampak bahwa untuk tahun anggaran tahun 2016 maupun 2015 sumber utama PAD adalah dari Pendapatan BLUD. Realisasi Pendapatan BLUD tahun anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar 11,09% dibandingkan pada tahun anggaran 2015. Anggaran belanja tahun 2016 adalah sebesar Rp. 263.889.337.000,00 sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 256.315.042.153,00 atau sebesar 97.13%. Proporsi terbesar realisasi anggaran untuk tahun 2016 adalah untuk belanja operasional sebesar 98.15% seperti yang ditunjukkan pada gambar : 8

Gambar 2.1.3 Belanja Operasional Belanja Modal 9

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 2016 Satuan Kerja Perangkat Daerah : RSUD Tugurejo Fungsi : 1.02 Sub Fungsi : 1.02.04 Provinsi : Jawa Tengah No Program/ Kegiatan Jml Anggaran Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) (Rp) (Rp) Fisik (%) Keu (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 5,418,737,000 5,418,504,029 100.00% 100.00% Penyediaan Bahan Logistik Kantor 4,699,151,000 4,698,968,583 100.00% 100.00% Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran 719,586,000 719,535,446 100.00% 99.99% 2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 330,500,000 330,500,000 100.00% 100.00% Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 330,500,000 330,500,000 100.00% 100.00% 10

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) (Rp) (Rp) Fisik (%) Keuangan (%) 1 2 3 4 5 6 7 3 PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN 27,790,166,000 27,624,159,987 100.00% 99.40% Kegiatan Pemenuhan Sarana Pelayanan Kesehatan Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Dengan Penyediaan Fasilitas Peraw atan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Danpak Asap Rokok 536,660,000 536,660,000 100.00% 100.00% 7,253,506,000 7,253,435,643 100.00% 100.00% 20,000,000,000 19,834,064,344 100.00% 99.17% 4 PROGRAM PROMOSI DAN 90,850,000 90,850,000 100.00% 100.00% PEMBERDAYAAN Kegiatan Penyelenggaraan 90,850,000 90,850,000 100.00% 100.00% Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan tk Provinsi 5 PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL 172,550,000 172,550,000 100.00% 100.00% DAN INFORMAL Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan 172,550,000 172,550,000 100.00% 100.00% 6 PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BLUD 162,500,575,000 157,440,052,856 100.00% 96.89% Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan 162,500,575,000 157,440,052,856 100.00% 96.89% 11

3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam PencapaianTarget yang telah ditentukan Dalam melaksanakan kegiatan tidak ada kendala dalam pencapaian target yang telah ditentukan. 12

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Akutansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo melaporkan pertanggungjawabannya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 4.2. Basis dan Prinsip Akutansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejotahun 2016 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan dan belanjadalam Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.3.1. Pendapatan 1. Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah. 2. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas BLUD. 4.3.2. Belanja 1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. 2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut. 3.Untuk Badan Layanan Umum Daerah belanja yang sumber dananya berasal dari APBD pengakuannya sama dengan SKPD sedangkan belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2B Pengesahan. 4.3.3. Kas Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. 4.3.4. Piutang 1. Piutang diakui pada akhir periode ketika akan disusun Neraca sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang. 13

2.Piutang tersebut kemudian di jurnal balik pada awal tahun berikutnya, dan pada saat realisasi penerimaan pendapatan, diakui sebagai pendapatan. 3.Piutang dicatatsebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi. 4.3.5. Persediaan 1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal. 2.Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname).dan seluruh SKPD wajib melampirkan Berita Acara hasil stock opname per 31 Desember 2016 dalam Laporan Keuangan. 3.Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan harga pembelian yang terakhir. 4.Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/ nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar. 4.3.6. Aset Tetap 1.Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal; c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. 2. Biaya perolehan aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. 3. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan suatu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). 4. Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan) biaya perolehan dari masing-masing aset tetap meliputi realisasi belanja modal ditambah prosentase tertentu secara proporsional dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. 14

5. Suatu kegiatan yang dalam pelaksanaannya memerlukan aset tetap (pengadaan aset tetap dalam rangka menunjang pelaksanaan suatu kegiatan) biaya perolehannya sebesar realisasi belanja modal. 6. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. 7. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. 8. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannya tidak menghasilkan asettetap tidak diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. 4.3.7. Tanah Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga perolehan atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan. 4.3.8. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. 4.3.9. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. 4.3.10. Jalan, Jaringan, dan Instalasi Jalan, Jaringan, dan Instalasi diakui sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, jaringan, dan instalasi sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai. 15

4.3.11. Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya diakui sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. 4.3.12. Kewajiban Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan handal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. 4.3.13. Ekuitas Dana Ekuitas dana terdiri dari : - Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancer dengan kewajiban jangka pendek. - Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam aset non lancer selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. 4.3.14. Koreksi Kesalahan 1. Terhadap setiap kesalahan harus dikoreksi segera setelah di ketahui, 2. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan,baik yang mempengaruhi kas atau tidak dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan. 3. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja periode yang bersangkutan 4. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi kas serta memperngaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas yang terkait. 5. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi kas serta tidak mempengaruhi secara material 16

posisi aset lainnya selain kas, apabila laporan keuangan sudah diterbitkan maka dilakukan pembetulan akun pendapatan lain- lain. 6. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan sudah diterbitkan dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas dana lancar. 7. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada peride yang sama. 8. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar, dan ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. 9. Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Dan apabila diterima pada periode berikutnya dicatan dalam lainlain pendapatan asli daerah yang sah. 4.4. Penerapan Kebijakan Akutansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada Dalam SAP pada SKPD Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo mengacu sepenuhnya pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangan menerapkan sepenuhnya Standar Akuntansi Pemerintah. 17

BAB V PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.1.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah pendapatan yang diterima selama TA. 2016 dan sudah disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah. Penerimaan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu tetapi sampai dengan tutup tahun anggaran belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah tidak ikut diperhitungkan dalam penerimaan pendapatan Tahun Anggaran 2016. 5.1.1.1. Pendapatan Daerah Total realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 143.114.960.284,00 atau 103.71% dari target Rp. 138.000.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 128.824.268.737,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Pendapatan Asli Daerah 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 Pendapatan Transfer - - - - Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah - - - - Jumlah 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 5.1.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 143.114.960.284,00 atau 103.71% dari target Rp. 138.000.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 128.824.268.737,00 dengan rincian sebagai berikut : 18

Pendapatan Pajak Daerah Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Pendapatan Retribusi Daerah Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 Jumlah 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 5.1.1.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah (Khusus DPPAD) Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.0,00atau 0,00% dari target Rp.0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Pajak Kendaraan Bermotor - - - - Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor - - - - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor - - - - Pajak Air Permukaan - - - - Jumlah - - - - 5.1.1.1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.0,00 atau 0,00% dari target Rp.0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Jasa Umum - - - - Retribusi Jasa Usaha - - - - Retribusi Perizinan Tertentu - - - - Jumlah - - - - 5.1.1.1.1.2.1. Pendapatan Retribusi Jasa Umum Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.0,00 atau 0,00% dari target Rp.0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pelayanan Kesehatan - - - - Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta - - - - Retribusi Tera/Tera Ulang - - - - Retribusi Pelayanan Pendidikan - - - - Jumlah - - - - 19

5.1.1.1.1.2.2. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.0,00 atau 0,00% dari target Rp.0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - - - - Retribusi Tempat Pelelangan - - - - Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa - - - - Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - - - - Jumlah - - - - 5.1.1.1.1.2.3. Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.0,00 atau 0,00% dari target Rp.0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Ijin Trayek - - - - Retribusi Ijin Usaha Perikanan - - - - Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing ( - - - - Jumlah - - - - 5.1.1.1.1.3. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 143.114.960.284,00 atau 103.71% dari target Rp. 138.000.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 128.824.268.737,00 dengan rincian sebagai berikut : 20

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tuntutan Ganti Rugi Pendapatan Denda Pendapatan Denda Pajak Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Pendapatan dari Pengembalian Penerimaan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Penerimaan dari Penyelenggaraan Pendidikan Penerimaan dari BLUD 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 Penerimaan Lain-lain Jumlah 138,000,000,000 143,114,960,284 103.71 128,824,268,737 5.1.2. Penjelasan Pos-Pos Belanja Belanja yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah realisasi belanja berdasarkan SPJ belanja bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2016. 5.1.2.1. Belanja Operasi Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 225.508.142.056,00atau 98.15% dari anggaran Rp. 229.768.671.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 205.470.828.371,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai 89,481,809,000 85,367,278,948 95.40 85,910,569,673 Belanja Barang & Jasa 140,286,862,000 140,140,863,108 99.90 119,560,258,698 Jumlah 229,768,671,000 225,508,142,056 98.15 205,470,828,371 5.1.2.1.1. Belanja Pegawai Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 85.367.278.948,00 atau 95.40% dari anggaran Rp. 89.481.809.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 85.910.569.673,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai Tidak Langsung 67,585,959,000 65,238,425,281 96.53 69,454,772,798 Belanja Pegawai Langsung 21,895,850,000 20,128,853,667 91.93 16,455,796,875 Jumlah 89,481,809,000 85,367,278,948 95.40 85,910,569,673 21

5.1.2.1.2. Belanja Barang Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 140.140.863.108,00 atau 99.90% dari anggaran Rp. 140.286.862.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 119.560.258.698,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Bahan Pakai Habis 74,950,000 74,950,000 100.00 65,345,017 Belanja Bahan/Material 4,699,151,000 4,698,968,583 100.00 12,617,949,535 Belanja Jasa Kantor 22,686,000 22,659,806 99.88 419,518,871 Belanja Premi Asuransi 14,100,000 14,075,640 99.83 12,448,728 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor - - - - Belanja Cetak dan Penggandaan 9,750,000 9,750,000 100.00 32,030,000 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Par kir - - - 10,600,000 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 12,000,000 12,000,000 100.00 4,500,000 Belanja Sewa Alat Berat - - - - Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 6,900,000 6,900,000 100.00 10,000,000 Belanja Makanan dan Minuman 95,800,000 95,800,000 100.00 183,404,000 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya - - - - Belanja Pakaian Kerja Lapangan 10,000,000 10,000,000 100.00 10,000,000 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu - - - - Belanja Perjalanan Dinas - - - - Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - - - Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS - - - 549,310,100 Belanja Pemeliharaan - - - - Belanja Jasa Konsultasi - - - - Belanja Barang & Jasa - - - - Belanja Hibah Barang & Jasa Berkenaan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat - - - - Uang untuk dihibahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat - - - - Belanja Barang & Jasa BLUD 135,341,525,000 135,195,759,079 99.89 105,645,152,447 Jumlah 140,286,862,000 140,140,863,108 99.90 119,560,258,698 22

5.1.2.1.3. Belanja Modal Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 30.806.900.097,00 atau 90,29% dari anggaran Rp. 34.120.666.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 54.635.192.837,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Tanah 0 Belanja Peralatan dan Mesin 31,115,666,000 30,281,310,447 97.32 36,184,589,713 Belanja Gedung dan Bangunan 2,850,000,000 521,494,650 18.30 13,555,493,249 Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan 150,000,000-0 4,895,109,875 Belanja Aset Tetap Lainnya 5,000,000 4,095,000 81.90 - Jumlah 34,120,666,000 30,806,900,097 90.29 54,635,192,837 5.1.2.1.3.1. Belanja Modal Tanah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 5.1.2.1.3.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 27.954.659.987,00 atau 99,41% dari anggaran Rp. 28.120.666.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 32.953.913.364,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Alat-alat Berat - - 0.00 Belanja Alat-alat Angkut 330,500,000 330,500,000 100 792,662,000 Belanja Alat-alat Bengkel - - 0.00 Belanja Alat-alat Pertanian - - 0.00 Belanja Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 536,660,000 536,660,000 100 580,724,725 Belanja Alat-alat Studio - - 0.00 159,967,650 Belanja Alat-alat Kedokteran 27,253,506,000 27,087,499,987 99.39 31,420,558,989 Belanja Alat-alat Laboratorium - 0.00 Belanja Alat-alat Keamanan - - 0.00 Jumlah 28,120,666,000 27,954,659,987 99.41 32,953,913,364 5.1.2.1.3.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 11.777.574.600,00 dengan rincian sebagai berikut : 23

2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Gedung - - 0.00 11,777,574,600 Belanja Monumen - - 0.00 Jumlah - - 0.00 11,777,574,600 5.1.2.1.3.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 4.895.109.875,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Jalan dan Jembatan - - 0.00 - Belanja Bangunan Air (Irigasi) - - 0.00 - Belanja Instalansi dan Jaringan - - 0.00 4,895,109,875 Jumlah - - 0.00 4,895,109,875 5.1.2.1.3.5. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Buku Perpustakaan - - 0.00 - Belanja Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan - - 0.00 - Belanja Hewan, Ternak dan Tanaman - - 0.00 - Jumlah - - 0.00-5.1.2.1.3.6. Belanja Modal BLUD Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 2.852.240.110,00 atau 47,54% dari anggaran Rp. 6.000.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 5.008.594.998,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Tanah - - 0,00 - Belanja Peralatan dan Mesin 2.995.000.000 2.326.650.460 77,68 3.230.676.349 Belanja Gedung dan Bangunan 2.850.000.000 521.494.650 18,30 1.777.918.649 Belanja Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan 150.000.000-0,00 - Belanja Aset Tetap Lainnya 5.000.000 4.095.000 81,90 - Jumlah 6.000.000.000 2.852.240.110 47,54 5.008.594.998 24

5.1.2.1.3.6.1. Belanja Modal Tanah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 5.1.2.1.3.6.2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 2.326.650.460,00 atau 77,68% dari anggaran Rp. 2.995.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 3.230.676.349,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Alat-alat Berat - - 0,00 Belanja Alat-alat Angkut 25.000.000 24.855.000 99,42 Belanja Alat-alat Bengkel 30.000.000 23.605.000 78,68 34.021.000 Belanja Alat-alat Pertanian - - 0,00 Belanja Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 2.570.000.000 2.102.446.170 81,81 2.332.068.574 Belanja Alat-alat Studio 85.000.000 53.196.340 62,58 54.662.000 Belanja Alat-alat Kedokteran 285.000.000 122.547.950 43,00 809.924.775 Belanja Alat-alat Laboratorium - - 0,00 Belanja Alat-alat Keamanan - - 0,00 Jumlah 2.995.000.000 2.326.650.460 77,68 3.230.676.349 5.1.2.1.3.6.3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 521.494.650,00 atau.% dari anggaran Rp. 2.850.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 1.777.918.649,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Gedung 2.850.000.000 521.494.650 18,30 1.777.918.649 Belanja Monumen - - 0,00 Jumlah 2.850.000.000 521.494.650 18,30 1.777.918.649 5.1.2.1.3.6.4. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dari anggaran Rp. 0,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 Anggaran Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Jalan dan Jembatan - - 0,00 - Belanja Bangunan Air (Irigasi) - - 0,00 - Belanja Instalansi dan Jaringan - - 0,00 - Jumlah - - 0,00-25

5.1.2.1.3.6.5. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 4.095.000,00 atau 81,90% dari anggaran Rp. 5.000.000,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Buku Perpustakaan 5.000.000 4.095.000 81,90 - Belanja Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan - - 0,00 - Belanja Hewan, Ternak dan Tanaman - - 0,00 - Jumlah 5.000.000 4.095.000 81,90-5.1.3. Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran (SiLPA) SiLPA Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 113.200.081.869,00 sedangkan Tahun 2015 sebesar Rp. 131.281.752.471,00 5.2. Penjelasan Pos-Pos Neraca 5.2.1. Aset Total Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 276.920.634.895,17 turun sebesar Rp. 21.931.853.447,83 atau 7,34% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 298.852.488.342,66 5.2.1.1. Aset Lancar Aset Lancar per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 41.877.447.304,20 turun sebesar Rp. 18.843.375.562,93 atau 31,03% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 60.720.822.867,13 5.2.1.1.1. Kas Kas per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 10.340.527.001,00 turun sebesar Rp. 14.274.759.772,00 atau 57,99% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 24.615.286.773,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan 165.045.550 114.712.750 Kas BLUD 10.175.481.451 24.500.574.023 Jumlah 10.340.527.001 24.615.286.773 26

5.2.1.1.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran a. Kas di Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetor Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor merupakan sisa uang persediaan pada bendahara pengeluaran yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 belum disetor ke rekening kas daerah dan merupakan bagian dari SiLPA Tahun 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah b. Kas di Bendahara Pengeluaran-Jasa Giro yang Belum Disetor (Non Silpa) Kas di BendaharaPenerimaan merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah c. Kas di Bendahara Pengeluaran-Kewajiban Pihak Lain Kas di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) merupakan saldo kas pada Bendahara Pengeluaran di SKPD per 31 Desember 2016 yang akan dipergunakan untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Belanja atas kegiatan yang bersangkutan sudah di SPJ kan dan sudah dimasukan dalam LRA Tahun Anggaran 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah 27

5.2.1.1.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan a. Kas di Bendahara Penerimaan-SKPD Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan SKPD (baik yang ada di rekening bank maupun brankas) yang berasal dari pendapatan retribusi, lain-lain PAD yang sah dan jasa giro bendahara yang belum disetor ke rekening kas umum daerah per 31 Desember 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah b. Kas di Bendahara Penerimaan-Jasa Giro yang Belum Disetor (Non SiLPA) Kas di BendaharaPenerimaan merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah NO URAIAN 2016 2015 1 2 Jumlah Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran 1 2 Jumlah c. Kas di Bendahara Penerimaan-BLUD Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan BLUD dari uang titipan pasien dan pendapatan yang belum disetor ke rekening BLUD per 31 Desember 2016. NO URAIAN 2016 2015 1 Kas di Bendahara Penerimaan BLUD 165.045.550 114.712.750 Saldo Kas yang belum disetor dengan rincian : Jumlah 165.045.550 114.712.750 NO URAIAN 2016 2015 1 Pendapatan yang belum disetor 45.115.550 56.868.750 2 Uang muka titipan pasien 119.930.000 57.844.000 3 Sisa jakesmas/jamkesda Jumlah 165.045.550 114.712.750 28

5.2.1.1.1.3. Kas BLUD Kas BLUD adalah saldo kas tunai maupun yang ada di rekening bank yang merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran BLUD tidak termasuk dana yang berasal dari APBD. Dan bagian dari SiLPA yang akan digunakan untuk operasional RSUD/RSJD dan tidak disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. NO URAIAN 2016 2015 1 Tunai - 2 Bank Jateng Cabang Semarang (1-021-00449-5) 10.174.481.451 24.498.571.050 3 Bank Jateng Cabang Semarang (1-021-00822-9) - - 4 Deposito di BRI - - 5 Bank BNI Cabang Karangayu (1000575889) - 1.002.973 6 Bank Mandiri Cabang Semarang Gedung Telkom 1.000.000 1.000.000 Jumlah 10.175.481.451 24.500.574.023 5.2.1.1.2. Setara Kas 5.2.1.1.2.1. Deposito BLUD Deposito BLUD merupakan bagian dari SiLPA. Rekening ini penempatan deposito berjangka waktu satu sampai tiga bulan. Deposito BLUD per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut: Bank Nomor Bilyet Tgl Pembukuan Deposito Bunga Deposito Nilai Jumlah 5.2.1.1.3. Piutang Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 24.205.371.295,00 naik sebesar Rp. 429.322.726,89 atau 1,81% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 23.776.048.568,00 dengan rincian sebagai berikut: 29

Piutang Pajak Penyisihan Piutang Pajak Piutang Pajak Netto 2016 2015 Piutang Retribusi Penyisihan Piutang Retribusi Piutang Retribusi Netto 2016 2015 2016 2015 Piutang Lainnya 25,414,503,704 24,571,891,208 Penyisihan Piutang Lainnya (1,209,132,408) (795,842,640) Piutang Lainnya Netto 24,205,371,295 23,776,048,568 5.2.1.1.3.1. Piutang Pajak (Khusus DPPAD) Piutang pajak adalah pendapatan pajak yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 belum dibayar oleh wajib pajak. Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : Pajak PKB Pajak PBBKB Pajak BBNKB Pajak APT Jumlah Penjelasan Mutasi Piutang Pajak 2016 2015 NO URAIAN Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 1 2 Jumlah 5.2.1.1.3.2. Penyisihan Piutang Pajak Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember 2016. Penyisihan PiutangPajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut 30

- lancar - menunggak 1-2 tahun - menunggak 2-3 tahun - menunggak 3-5 tahun - menunggak lebih dari 5 tahun Jumlah 5.2.1.1.3.3. Piutang Retribusi 2016 2015 Piutang Cadangan Piutang Cadangan Piutang retribusi adalah pendapatan retribusi yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 belum dibayar oleh wajib retribusi. Piutang retribusi antara lain piutang retribusi pelayanan kesehatan piutang askes pada Dinas Kesehatan, piutang pemakaian kekayaan daerah dan piutang tempat pelelangan ikan. PiutangRetribusi per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Piutang Askes) Piutang Retribusi Tempat Pelelangan Ikan Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Piutang DUKS Jumlah Penjelasan Mutasi Piutang Retribusi 2016 2015 NO URAIAN Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 1 2 Jumlah 5.2.1.1.3.4. Penyisihan Piutang Retribusi Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember 2016. Penyisihan PiutangRetribusiper 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut: - lancar - menunggak 1-2 tahun - menunggak 2-3 tahun - menunggak 3-5 tahun - menunggak lebih dari 5 tahun Jumlah 2016 2015 Piutang Cadangan Piutang Cadangan 31

5.2.1.1.3.5. Piutang Lainnya Piutang lainnya meliputi piutang selain piutang pajak, piutang retribusi dan bagian lancar tuntutan ganti rugi. Contoh piutang lainnya piutang pendapatan Pasien dan Askes pada RSUD/RSJD, pemanfaatan GOR Jatidiri, piutang hasil penjualan aset kendaraan, piutang penjualan aset tetap peralatan yang tidak terpakai dan piutang tuntutan ganti rugi. Piutang Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 25.414.503.704,00 naik sebesar Rp. 516.667.567,22 atau 2,10% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 24.571.891.208,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Piutang Pasien pada RSUD Tugurejo 1,549,372,536 1,240,438,152 Piutang Askes pada RSUD Tugurejo 23,865,131,168 23,331,453,056 Piutang Jasa Kepelabuhan Piutang Pemanfaatan GOR Jatidiri Piutang Hasil Penjualan Aset Piutang TGR Piutang Bunga Deposito Piutang Lain-Lain pada RSUD Tugurejo Jumlah 25,414,503,704 24,571,891,208 5.2.1.1.3.6. Penyisihan Piutang Lainnya Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember 2016. Penyisihan Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp.1.209.132.408,44 naik/turun sebesar Rp. 413.289.768,72 atau 51,93% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 795.842.639,49 dengan rincian sebagai berikut: 2016 2015 Piutang Cadangan Piutang Cadangan - lancar 23,503,895,807.00 117,519,479.04 22,976,083,398.00 114,880,416.99 - menunggak 1-2 tahun 364,573,038.00 36,457,303.80 613,515,907.00 61,351,590.70 - menunggak 2-5 tahun 981,758,466.00 490,879,233.00 287,225,424.00 143,612,712.00 - menunggak 3-5 tahun - - 438,137,117.60 219,068,558.80 - menunggak lebih dari 5 tahun 564,276,392.60 564,276,392.60 256,929,361.00 256,929,361.00 Jumlah 25,414,503,703.60 1,209,132,408.44 24,571,891,207.60 795,842,639.49 5.2.1.1.4. Belanja Dibayar Dimuka Belanja dibayar dimuka merupakan belanja yang belum menjadi kewajiban SKPD untuk membayar pada Tahun 2015 namun SKPD telah melakukan pembayaran pada Tahun 2015 sehingga pembayaran tersebut sebagai uang muka. Belanja dibayar dimuka tersebut berupa Asuransi Barang Milik Daerah dan Asuransi Pegawai Non PNS. Beban Dibayar Dimukaper 31 Desember 2016 sebesar Rp. 55.050.828,33 turun sebesar Rp. 32

49.455.109,09 atau 47,32% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 104.505.937,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Asuransi BMD 55,050,828 59,655,937 Asuransi Tenaga Medis - 44,850,000 Asuransi Pegawai Non PNS - Sewa - Jumlah 55,050,828 104,505,937 5.2.1.1.5. Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan diperoleh dari hasil perhitungan fisik per 31 Desember 2016, dikalikan dengan harga pembelian terakhir.persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 7.328.794.957,00 naik/turun sebesar Rp. 4.982.867.880,00 atau 40,47% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 12.311.662.837,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 2015 Persediaan Bahan Pakai Habis 3,840,295,442 4,775,228,631 Persediaan Bahan/Material 3,363,223,181 7,417,519,606 Persediaan Cetak 50,489,796 19,487,400 Persediaan Pakaian Dinas/Kerja Persediaan Makanan dan Minuman 74,786,538 99,427,200 Persediaan Hibah Jumlah 7,328,794,957 12,311,662,837 5.2.1.2. Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 5.2.1.2.1. Investasi Non Permanen-Dana Bergulir Investasi nonpermanen merupakan saldo dana bergulir yang dikelola oleh SKPD Pemerintah Provinsi Jawa TengahInvestasi non permanen-dana Bergulir per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0,00 naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0 00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : 33

No Uraian 2016 Penambahan Pengurangan 2015 Jumlah 5.2.1.2.2. Investasi Non Permanen-Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen-Diragukan Tertagih merupakan saldo piutang yang dimungkinkan tidak tertagih yang dikelola oleh SKPD. Kebijakan diragukan tertagih sesuai dengan kebijakan piutang tidak tertagih. Investasi non permanen-diragukan tertagih per 31 Desember 2016 sebesarrp. 0,00naik/turun sebesar Rp. 0,00 atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut : - menunggak 1-2 tahun - menunggak 2-3 tahun - menunggak 3-5 tahun - menunggak lebih dari 5 tahun Jumlah Invesasi Non Permanen 2016 2015 Diragukan Tertagih Invesasi Non Permanen Diragukan Tertagih 5.2.1.3. Aset Tetap Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 383.961.331.344,00 naik sebesar Rp. 31.225.160.222,00 atau 8,85% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 352.736.171.122,00 dengan rincian sebagai berikut : Rincian mutasi aset tetap terdiri dari :(pengsian menggunakan kertas kerja aset tetap terlampir) 34

Saldo Awal 352,736,171,122.00 Penambahan Belanja Modal 30,806,900,097.00 Belanja Barang/Jasa 34,764,800.00 Hibah 253,997,000.00 Mutasi Masuk - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap 8,322,972,043.00 Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya 167,800,000.00 Koreksi - Penilaian - Jumlah 39,586,433,940.00 Pengurangan Ekstrakontable 38,301,675.00 Reklasifikasi Keluar antar aset tetap 8,322,972,043.00 Reklasifikasi Keluar ke Aset Lainnya - Mutasi Keluar - Koreksi - Jumlah 8,361,273,718.00 Grand Total 383,961,331,344.00 Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap adalah berupa: a. Penambahan dari belanja modal sebesar Rp. 30.806.900.097,00 b. Penambahan dari belanja barang/jasa sebesar Rp. 34.764.800,00 c. Penambahan dari hibah sebesar Rp. 253.997.000,00 Dari Jumlah Alat-alat Angkutan 26,500,000 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 112,797,000 Alat-alat Kedokteran 114,700,000 Jumlah 253,997,000 d. Penambahan dari reklasifikasi masuk antar aset tetap Rp. 8.322.972.043,00 Reklas ke Dari Jumlah Alat-alat Angkutan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangg 19,000,000.00 Alat-alat Kantor dan Rumah TangAlat-alat Kedokteran 631,455,000.00 Alat-alat Laboratorium Alat-alat Kedokteran 7,254,592,043.00 Bangunan Air Irigasi Alat-alat Kantor dan Rumah Tangg 417,925,000.00 Jumlah 8,322,972,043.00 e. Penambahan dari reklasifikasi masuk dari aset lainnya Rp. 167.800.000,00 f. Pengurangan dari ekstrakontable sebesar Rp. 34.764.800,00 Dari Reklas ke Jumlah Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 36,463,175.00 Alat-alat Studio dan Komunikasi 700,000.00 Alat-alat Kedokteran 1,138,500.00 Jumlah 38,301,675.00 g. Pengurangan dari reklasifikasi keluar antar aset tetap Rp. 8.322.972.043,00 35

Dari Reklas ke Jumlah Alat-alat kantor dan rumah tangg Alat-alat angkutan & Bangunan A 436,925,000.00 Alat-alat Kedokteran Alat-alat Kantor dan RT, Alat Lab 7,886,047,043.00 Jumlah 8,322,972,043.00 Mutasi bertambah adalah sebagai berikut : Belanja Modal adalah realisasi hasil pengadaan melalui belanja modal selama Tahun 2016. Belanja Barang/Jasa adalah kapitalisasi realisasi belanja barang/jasa yang dapat menambah nilai Aset Tetap selama Tahun 2016 sesuai Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Hibah adalah aset tetap yang diterima dari Instansi di luar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mutasi Masuk adalah perpindahan aset antar SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2016. Reklasifikasi Masuk Aset Tetap adalah perpindahan sesama akun aset tetap karena penyesuaian jenis rekening aset tetap yang seharusnya. Reklasifikasi Masuk Aset Lainnya adalah perpindahan dari aset lainnya ke aset tetap karena penyesuaian jenis rekening aset tetap yang seharusnya. Koreksi/penilaian adalah salah catat atau penambahan nilai atas aset tetap. Mutasi berkurang adalah sebagai berikut : Ekstrakomtable adalah aset tetap yang dikeluarkan dari Kartu Inventaris Barang atau kategori aset tetap dikarenakan nilai satuan aset tersebut dibawah nilai kapitalisasi aset tetap sesuai Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Reklasifikasi Keluar Aset Tetap adalah perpindahan sesama akun aset tetap karena penyesuaian jenis rekening aset tetap yang seharusnya. Reklasifikasi Kurang Aset Lainnya adalah perpindahan dari aset tetap ke aset lainnya karena dikategorikan sebagai barang rusak berat, aset dikerjasamakan dan Aset Tak Berwujud. Hibah adalah aset yang diberikan kepada Instansi di luar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mutasi keluar adalah perpindahan aset tetap antar SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama Tahun 2016. Koreksi adalah salah catat atau pengurangan nilai atas aset tetap. 36