PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

dokumen-dokumen yang mirip
Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XII IPS 3 DI SMA NEGERI 12 MEDAN

PENINGKATAN PENGENDALIAN MARAH SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII-K SMP NEGERI 23 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

Kasus penyalahgunaan narkoba

MAKALAH NARKOBA. : Bpk.Kalis Purwanto : Hadi Syah Putra NIM :

PENYALAHGUNAAN OBAT OBATAN DI KALANGAN REMAJA

RAHMADIATI Guru SMP Negeri 23 Medan ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. Pertama kalinya konferensi tentang psikotropika dilaksanakan oleh The United

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. tindak pidana narkoba ini, diperlukan tindakan tegas penyidik dan lembaga

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA. OLEH Nurhafni, SKM., M.Kes

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah adalah mahluk sosial yang dianugrahkan suatu kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

BAB I PENDAHULUAN. peradilan negara yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk mengadili

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah di semua kalangan. Merokok sudah menjadi kebiasaan di

BAB I PENDAHULUAN. hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan politik dalam dunia internasional, Indonesia telah ikut berpatisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Narkoba sebagai zat yang sangat diperlukan untuk pengobatan dalam

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

PENDIDIKAN MELALUI EDUTAINMENT FILM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia telah lahir beberapa peraturan perundang-undangan yang

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

I. PENDAHULUAN. mengisi kemerdekaan dengan berpedoman pada tujuan bangsa yakni menciptakan

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

Dody Feliks Pandimun Ambarita, Erlinda Simanungkalit, Masta Ginting, Herawaty Bukit, Halimatussakdiah. Surel:

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). Budiningsih (2005) juga

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan

Kata kunci: Hukum, Narkoba, Seks Bebas, Bandungan. PENDAHULUAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

I. PENDAHULUAN. kita mengetahui yang banyak menggunakan narkoba adalah kalangan generasi muda

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Nur Asyah Harahap 1) dan Ria Jumaina 2) Dosen FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah. Abstrak

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasar menimbang Undang-undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang

PUSAT TERAPI DAN REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PROVINSI JAWA TENGAH DI UNGARAN

PERSEPSI SISWA TENTANG PENYALAGUNAAN NARKOBA DI SMK BATANGHARI KOTA JAMBI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pemakaian obat yang bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

Pengaruh Pelatihan Asertif Untuk Meningkatkan Asertivitas Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan narkotika pada akhir-akhir tahun ini dirasakan

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang akan membahayakan mereka dan bangsa di masa

Transkripsi:

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rumidah Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : s.rumidah@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pencegahan bahaya narkoba siswa melalui layanan bimbingan kelompok bagi siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil observasi, siswa yang belum mengalami peningkatan pada pertemuan pertama siklus I dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I sebesar 40% masuk pada kategori sedang. Kemudian peningkatan terjadi lagi pada pertemuan ketiga siklus II sebesar 60% masuk kategori cukup baik dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II sebesar 80% masuk kategori baik. Sedangkan target yang ingin dicapai 75%, sehingga hipotesis yang berbunyi Peranan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015 dapat diterima. Kata Kunci : Pencegahan, Narkoba, Layanan Bimbingan Kelompok PENDAHULUAN Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, sehingga merugikan masa depan bangsa, karena merosotnya kualitas sumber daya manusia terutama generasi mudanya. Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar/bandar dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang atau kini umumnya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan mereka masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku di sekolah dasar. Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD atau SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya. Didorong pula oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba, mereka mnerima bujukan tersebut. Selanjutnya akan dengan mudahnya untuk dipengaruhi menggunakan lagi, yang pada akhirnya menyandu obat-obatan terlarang dan 32

ketergantungan pada obat-obatan terlarang. Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak terlibat di dalamnya. Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa. Permasalahan narkoba saat ini telah membahayakan remaja. Pemberitaan di media massa tentang penangkapan produser narkoba yang telah memproduksi ribuan narkoba membuat kita prihatin. Indonesia tidak hanya menjadi daerah pemasaran gelap narkoba tetapi juga sebagai daerah produser narkoba. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Bandar narkoba aktif mencari mangsa yang tidak hanya orang dewasa melainkan telah menyebar di daerah sekolah, sehingga banyak pelajar yang terjerumus narkoba. Jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang dilaporkan terus meningkat, pada tahun 1999 berjumlah 1.833 kasus, tahun 2000 berjumlah 3.478 kasus dan pada tahun 2001 berjumlah 3.617 kasus (sumber data Badan Narkotika Nasional). Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, serta pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela. Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi permasalahan yang relevan terhadap pembelajaran BK di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam diantaranya: (1) Bahaya penyalahgunaan narkoba pada siswa, (2) Upaya mencegah bahaya narkoba melalui layanan bimbingan kelompok, (3) Peran serta orangtua, guru dan pemerintah dalam mencegah bahaya narkoba pada siswa. Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah adalah (1) Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Dapat Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai adalah (1) Untuk mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba pada siswa melalui pemberian layanan 33

bimbingan kelompok siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan SMP Negeri 1 Lubuk Pakam yang beralamat di Jalan Kartini Lubuk Pakam. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 selama 5 (bulan) bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan Juli 2015. Pengambilan data dilaksanakan selama 4 (empat) KBM yang dibagi dalam 2 (dua) Siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam yang berjumlah 35 siswa dan didapat 10 oirang siswa yang akan di berikan layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Awal Kondisi awal siswa VIII-E yang menyangkut pencegahan bahaya narkoba pada melalui bimbingan konseling. Hasil Penelitian Siklus I Pre-test diberikan untuk menjaring responden yang memiliki pengendalian diri yang paling rendah. Berdasarkan data dari hasil pre-test diambil 10 responden yang memiliki skor terendah. 10 responden tersebut dimasukkan dalam pemberian layanan bimbingan kelompok. Dari 10 responden didapat skor tertinggi 45 dan skor terendah 31, dengan rata-rata (M) = 37,4. Hasil perhitungan data pretest yang diperoleh dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel Hasil Pre-test Siklus I 2 Rata-rata 37,4 3 Maksimum 45 4 Minimum 31 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 10 orang terdapat skor tertinggi 61 dan skor terendah 49, dengan rata-rata (M) = 53,9. Hasil perhitungan data post-test yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Hasil Post-test Siklus I 2 Rata-rata 53,9 3 Maksimum 61 4 Minimum 49 Dalam tahap refleksi Siklus I dan perencanaan Siklus II peneliti melakukan pertemuan diskusi kembali untuk mengidentifikasi kelemahan Siklus I dan aktivitas belajar yang perlu diperbaiki serta merancang tindakan perbaikan pada perencanaan Siklus II. Pada siklus I terdapat kelemahan siswa belum 34

mampu jujur atau bertindak seperti keadaan yang sebenarnya. Beberapa penyebab yang teridentifikasi adalah : 1. Dalam kegiatan bimbingan kelompok, siswa masih merasa canggung dengan kegiatan layanan konseling yang dilakukan. 2. Pada refleksi siswa belum mengetahui tujuan dan manfaat yang akan di peroleh dari layanan bimbingan kelompok yang dilakukan. 3. Beberapa siswa belum memiliki kesadaran tentang pentingnya konseling bagi mereka. Hasil Penelitian Siklus II Peneliti kembali menyebarkan angket untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa mengenai bahaya narkoba. Dari 10 responden didapat skor tertinggi 72 dan skor terendah 37, dengan rata-rata (M) = 59,5. Hasil perhitungan data pretest yang diperoleh dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel Hasil Pre-test Siklus II 1 Rata-rata 59,5 3 Maksimum 72 4 Minimum 37 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah responden 10 orang terdapat skor tertinggi 75 dan skor terendah 44, dengan rata-rata (M) = 66,5. Hasil perhitungan data posttest yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Hasil Post-test Siklus II 2 Rata-rata 66,5 3 Maksimum 75 4 Minimum 44 Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4. rata-rata data Pre-test lebih rendah dari pada rata-rata data Post-test. Jadi, ada pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba pada diri siswa saat mereka di hadap pada posisi yang merugikan mereka. Pembahasan Jika dilihat dari hasil perhitungan rata-rata telah diketahui bahwa pada test Siklus I pencegahan penyalahgunaan bahaya narkoba pada siswa berada pada rata-rata 38,4. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok Siklus II diperoleh rata-rata 101,6.Tampak bahwa rata-rata pencegahan penyalahgunaan narkoba siswa lebih tinggi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Dengan demikian dinyatakan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan pencegahan penyalahgunaan narkoba pada siswa kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam T.P 2014/2015. SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan pencegahan penyalahgunaan narkoba pada siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam T.P 2014/2015. 35

DAFTAR RUJUKAN Agustian, A. G. 2007. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Arikunto, Suharsini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: Rafika Aditama. Damayanti, nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan konseling. Yogyakarta: Araska. Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: ARGA Publishing. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FIP UNIMED. Prayitno & Erman Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Nggermanto, A. 2002. Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum): Cara Cepat Melejitkan IQ, EQ dan SQ Secara Harmonis. Bandung: Penerbit Nuansa. Rumidah. (2015). Peranan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa VIII-E SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.(PTK). Karangan Sendiri. 36

32