17 BAB 1 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut, dunia usaha pun semakin menyadari bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk fokus pada pengembangan hubungan sosialnya kepada stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya, yaitu : Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada berbagai pihak, diantaranya pihak investor dan kreditor. Investor dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) memunculkan kesadaran baru dimana hal

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. (CSR) telah menjadi konsep yang kerap terdengar. Konsep yang digagas Howard

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasyarakat meningkat, hal ini dapat dilihat pada banyaknya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, yaitu perusahaan dapat menyerap lapangan pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penerapan good corporate governance terhadap pengungkapan sustainability


BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR, leverage, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, serta perbankan. Perkembangan perusahaan yang. membentuk ikatan-ikatan ekonomi dunia untuk mendorong perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

Transkripsi:

17 BAB 1 PENDAHULUAN

18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab sosial disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Dalam konteks global, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) mulai digunakan sejak tahun 1970-an. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi (profit), tetapi juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet),dan kesejahteraan masyarakat (people). Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR juga merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.

19 Dewasa ini program CSR sedang menjadi trend di Indonesia, karena melalui inilah perusahaan dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan dan pemegang sahamnya, posisi merk perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Alasan tersebut mendorong perusahaan untuk berlomba-lomba meluncurkan berbagai program-program CSR yang beraneka ragam. Menurut Gray et al. (dalam Sembiring, 2005), tumbuhnya peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik dan kekhawatiran karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja, sehingga sebagian besar perusahaaan yang listing di Bursa Efek Indonesia banyak yang sudah menerapkan CSR, karena mereka dituntut untuk bertanggung jawab, yaitu tidak hanya memaksimalkan laba perusahaan tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan sosial tempat mereka berdiri. Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu: 1. Keterlibatan langsung Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Saat menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

20 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau kelompoknya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. 3. Bermitra dengan pihak lain Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat hibah pembangunan. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama. Selama ini aktivitas yang berhubungan dengan program CSR tidak memiliki standar atau praktik-praktik tertentu yang dianggap paling baik hingga pada bulan November 2010 Badan Standardisasi Internasional mengesahkan ISO 26000 yang merupakan panduan tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Isi dari ISO

21 26000:2010 pada dasarnya berupa definisi, prinsip, subjek, inti, dan petunjuk mengenai CSR serta bagaimana CSR tersebut ditegakkan di dalam suatu organisasi namun pengungkapan CSR dalam laporan keuangan perusahaan telah diatur di dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Pada pasal 66 ayat (2) bagian C disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.pada pasal 74 ayat (1) disebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Kurniati, 2011:18). Selanjutnya, proses pengungkapan pelaksanaan CSR tersebut tertuang pada laporan keuangan perusahaan, yakni pada CSD (Corporate Social Disclosure) yang didalamnya dapat digambarkan informasi keuangan dan non keuangan yang meliputi manfaat sosial (social benefit) dan biaya sosial (social cost) yang berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Laporan tersebut merupakan sarana pertanggungjawaban pelaksanaan CSR kepada shareholder dan investor. Sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai pengungkapan CSR. Namun dari berbagai penelitian tersebut banyak ditemui hasil penelitian yang berbeda satu sama lain. Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia memunculkan hasil yang beragam dan menarik untuk dikaji lebih dalam.

22 Misalnya pada penelitian yang membahas tentang pengaruh profitabilitas, hasil penelitian menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh pada pengungkapan CSR (Sembiring, 2005;Hackston dan Milne, 1996). Penelitian ini sama dengan hasil penelitian Dewi (2008) yang belum berhasil membuktikan adanya pengaruh positif pada profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial. Namun, hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian Roberts (1992), Gray et al. (dalam Sembiring, 2005), dan Kouhy (dalam Nurkhin, 2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas sangat berpengaruh terhadap pengungkapan pelaksanaan CSR. Penelitian yang membahas tentang ukuran perusahaan, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan perusahaan. Menurut Siregar dan Utama (dalam Nofandrilla, 2008), semakin besar ukuran perusahaan, informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi saham semakin banyak. Sembiring (2005) dan Nofandrilla (2008) menemukan pengaruh yang positif pada ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan Roberts (1992) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Leverage merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mempunyai tingkat risiko hutang tak tertagihnya pada kreditur yang nantinya akan digunakan dalam membiayai aset perusahaan. Hasil penelitian

23 mengenai hal ini juga sama yakni menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Jensen dan Meckling (1976) dan Apriwenni (2009) menunjukkan hasil bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Namun berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui dan Karpik (1989) dan Febriana (2010). Salah satu faktor yang mendorong pengungkapan CSR oleh perusahaan yakni kepemilikan saham publik. Adanya kepemilikan saham oleh publik ini akan mendorong pengungkapan laporan tanggung jawab sosial oleh perusahaan. Menurut Effendi (2009:25) dewan komisaris akan membentuk sekelompok komite audit yang di dalamnya komite ini akan bekerja secara profesional dan independen yang tugasnya membantu dan memperkuat dewan komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan (oversight) atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari corporate governance di perusahan-perusahaan. Adanya komite audit ini diharap bisa membantu kinerja dewan komisaris dalam mengungkap laporan pertanggungjawaban sosial oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi (2008). Hasil penelitian yang berbeda-beda tersebut merupakan fenomena yang sangat menarik penulis untuk melakukan pengujian ulang.berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang pengaruhprofitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan kepemilikan public terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan perusahaan

24 manufaktur sebagai sampel karena perusahaan manufaktur memiliki market capitalize yang berarti harga saham perusahaan tersebut cukup tinggi. Pencapaian tersebut disebabkan banyak calon investor, kreditur, dan pemasok tertarik menjalin kerjasama dengan perusahaan manufaktur. 1.2 Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah Adanya fenomena perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan pengujian ulang yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR). b. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

25 4. Apakah kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji: 1. Pengaruh positif profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengaruh positif leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Pengaruh positif kepemilikan publik terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharap dapat memberi kontribusi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, seperti:

26 a. Kontribusi Praktis 1. Hasil penelitian ini diharap dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor maupun pelaku bisnis lainnya tentang pengungkapan CSR pada setiap perusahaan. 2. Hasil penelitian ini diharap memberi kontribusi pada pihak perusahaan berkaitan dengan pengungkapan CSR. 3. Hasil penelitian ini diharap memberi informasi bagi masyarakat umum atas pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan yang berdiri di sekitar lingkungan mereka. b. Kontribusi Teoretis 1. Hasil penelitian ini diharap dapat memberi informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility. 2. Hasil penelitian ini diharap dapat menjadi bahan kajian untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar tercapai hasil yang efisien dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan dalam ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Peneliti membahas tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan kepemilikan publik terhadap pengungkapan CSR. 2. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013

27 secara berturut-turut dan menerbitkan laporan keuangan yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia. 3. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda.