Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA. Tanggal percobaan: Selasa, 15 November Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

LKPD 1. Getaran Harmonik. Sub Materi 1: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Harmonik

FIsika DINAMIKA ROTASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

SASARAN PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

Gambar mengukur menggunakan jengkal

SOAL TRY OUT FISIKA 2

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II ANALISIS BANDUL FISIS

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Antiremed Kelas 11 FISIKA

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Uji Kompetensi Semester 1

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

Soal 2 : Osilasi dari tabung berisi air

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Antiremed Kelas 11 FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Wardaya College. Soal Terpisah. Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Part I. Departemen Fisika - Wardaya College

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

MAKALAH MOMEN INERSIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Olimpiade Sains Nasional F i s i k a

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA

FISIKA XI SMA 3

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GENAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMA NEGERI 14 JAKARTA Jalan SMA Barat, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur Tlp

BAB II PENGUKURAN DASAR

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PESAWAT ATWOOD. Herayanti, Lisna, Arsyam Basri, Rafika Rahmatia PENDIDIKAN FISIKA 2014 Abstrak

PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA

Bab VI Dinamika Rotasi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

Transkripsi:

Tujuan Pengolahan Data Pembahasan Kesimpulan MOMEN INERSIA

MOMEN INERSIA Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan konstanta pegas spiral dan momen inersia diri pada alat momen inersia 2. Menentukan momen inersia benda 3. Menentukan momen inersia piringan untuk setiap pergeseran sumbu putar 4. Menentukan momen inersia sebuah batang 5. Menentukan massa inersia dumbell

Momen inersia (I) adalah suatu besaran yang memperlihatkan tentang usaha suatu sistem benda untuk menentang gerak rotasinya. Besaran ini dimiliki oleh semua sistem benda (khususnya padat) apapun bentuknya (bulat, persegi, segitiga, dll). Oleh karena itu momen inersia didefenisikan sebagai kecenderungan suatu sistem benda untuk berputar terus atau diam sebagai reaksi terhadap gaya torsi dari luar.

MOMEN INERSIA Peralatan yang digunakan pada percobaan ini ialah sebagai berikut: 1. Neraca (1buah) 2. Alat momen inersia ( 1set ) 1. Perangkat beban @50 kg ( 1set ) 2. Jangka sorong (1buah) 3. Bola pejal (1buah) 4. Silinder pejal (1buah) 5. Slinder berongga (1buah) 6. Piringan 213 (1buah) 9. Piringan 174 (1buah) 10. Jangka sorong / penggaris (1buah) 11.Kerucut pejal (1buah) 12.Dumbbell ( 1set ) 13.Piringan aluminium berlubang (1buah) 14.Benang nilon (1meter) 15.Stopwatch (1buah) 16.Batang aluminium 60 cm (1buah)

MOMEN INERSIA Percobaan 1: Menentukan pegas momen inersia diri pada alat momen inersia Penyusunan alat percobaan 1. Memasang alat momen inersia pada dasar statif. 2. Mengikatkan benang nilon pada salah satu baut yang ada ditepi dudukan silinder. 3. Melilitkan benang tersebut beberapa lilitan. 4. Membaringkan alat momen inersia di bagian tepi meja.

Prosedur Percobaan menentukan konstanta pegas 1. Menimbang massa tiap-tiap beban. 2. Memastikan jarum penunjuk simpangan adalah nol. 3. Menggantungkan satu buah beban pada benang, mengamati simpangan yang terjadi. Mencatat sebagai Θ1. Mengulangi langkah ini sebanyak 3 kali. Mencatat hasilnya pada tabel 1.1 4. Menambahkan beban berikutnya dan mencatat hasilnya pada tabel 1.1 sebagai Θ2. 5. Melakukan langkah 4 untuk simpangan Θ3, Θ4 dan seterusnya sampai Θ10.

Menentukan momen inersia diri alat momen inersia 1. Menegakkan kembali alat momen inersia. Membuka benang yang terpasang pada dudukan silinder. 2. Mengatur posisi jarum penunjuk pada alat momen inersia pada skala tertentu. 3. Menyimpangkan dudukan silinder sebesar 270 0 kemudian melepaskan sehingga terjadi gerakan bolak-balik / osilasi. 4. Mengamati pencacah waktu. Disini dapat digunakan stopwatch untuk menghitung waktu untuk 3 getaran, kemudian mencatat hasilnya pada tabel 1.2 sebagai t 1. 5. Mengulangi langkah diatas kemudian mencatat waktunya t 2,t 3,..t 1o. 6. Menghitung waktu 3 getaran, kemudian menghitung periode osilasi tersebut dan mencatat pada tabel 1.2 sebagai T 0.

Percobaan 2: Menentukan momen inersia benda 1) Menimbang semua benda yang akan ditentukan momen inersianya, mencatat hasilnya pada tabel. 2) Mengukur tinggi dan diameter masing-masing benda, mencatat hasil nya pada tabel. 3) Memasang bola pejal pada alat momen inersia. 4) Menyimpangkan bola sebesar 270 0, kemudian melepaskan sehingga bola berosilasi. Mencatat waktu 3 getaran yang ditunjukkan alat pencacah waktu atau stopwatch pada tabel sebagai t 1. 5) Mengulangi langkah 3 dan 4 sebanyak 5 kali percobaan. Mencatat hasilnya pada tabel. 6) Menghitung waktu 5 getaran rata-rata, kemudian menghitung perioda getarannya. Mencatat hasilnya pada tabel. 7) Mengganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada tabel. Melakukan langkah 3 sampai 7 untuk setiap benda. Mencatat hasilnya pada tabel 2.1.

Percobaaan 3: Menentukan momen inersia piringan untuk setiap pergeseran sumbu putar 1. Menimbang piringan. 2. Mengukur jarak setiap lubang dari pusat piringan dan mencatat hasilnya pada tabel 3.1 kolom pertama. 3. Memasang piringan pada alat momen inersia, dengan sumbu osilasi terletak dipusat piringan.mengencangkan posisi piringan dengan baut yang terdapat pada alat momen inersia. 4. Menyimpangkan piringan sebesar 270 0, kemudian melepaskan sehingga piring berosilasi. Mencatat waktu yang ditunjukkan stopwatch pada tabel 3.1 sebagai tc. 5. Melakukan hal yang sama pada nomor 4 dan mengulanginya sebanyak 10 kali. 6. Menghitung waktu 3 getaran rata-rata. Kemudian menghitung perioda getarannya. Mencatat hasilnya pada tabel 3.1. 7. Memindahkan sumbu putar pada lubang pertama sebelah kiri dari pusat piringan. 8. Melakukan langkah pada nomor 4. Mengulangi hal yang sama untuk sumbu putar berikutnya. Massa piringan = 226,5 gram.

Percobaan 4: Menentukan momen inersia sebuah batang 1. Mengukur panjang batang aluminium. 2. Menimbang massa batang aluminium. 3. Memasang batang pada alat momen inersia dengan memasukkan batang tersebut pada lubang yang terdapat pada alat momen inersia. 4. Menyimpangkan batang sebesar 270 0, kemudian melepaskan sehingga bola berosilasi. Mencatat waktu ditunjukkan alat pencacah waktu atau stopwatch. 5. Mengulangi langkah 7 sampai dengan 10. 6. Menghitung waktu getaran rata-ratanya. Kemudian periodanya. 7. Melakukan pula pada sumbu putar diujung batang. 8. Melakukan langkah 7 sampai dengan 10.

Percobaan 5: Menentukan momen inersia dumbbell 1. Menimbang batang dan kedua buah beban. 2. Memasang batang pada alat momen inersia dengan memasukkan batang tersebut pada lubang yang terdapat pada alat momen inersia. 3. Mengatur batang tersebut sehingga pusat massanya berada ditengah-tengah poros alat momen inersia. Mengencangkan dengan baut yang terdapat pada alat. 4. Memasukkan kedua buah beban pada setiap ujung batang, mengatur posisi keduanya sehingga membentuk sebuah dumbell dengan panjang lengan r = 15 cm dari poros. Mengunci kedua beban tersebut dengan baut yang terdapat pada masing-masing beban. Mencatat jarak tersebut pada tabel 5.1 kolom pertama. Catatan: panjang lengan adalah jarak setiap beban dari sumbu putar 5. Menyimpangka batang kira-kira 270 0, kemudian melepaskan sehingga terjadi osilasi. Mencatat waktu yang ditunjukkan untuk 3 osilasi 6. Mengulangi langkah 5 sebanyak 10 kali 7. Menghitung waktu rata-rata nya kemudian hitung pula perioda osilasinya. Mencatat kedua hasil tersebut pada tabel 5.1 8. Melakukan langkah 7 untuk jarak r berikutnya 20 cm dan 25 cm!

Tabel 1.1 Simpangan Alat Momen Inersia Untuk Setiap Penambahan Beban m (g) Simpangan, θ (ᵒ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 θrat 50 32 30 31 30 30 31 30 31 30 31 30,6 100 60 59 61 60 60 59 61 60 61 60 60,1 150 92 94 92 92 94 92 92 92 92 92 92,4

Tabel 1.2 Periode Diri Alat Momen Inersia (T o ) Waktu 3 Getaran (s) t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t rat Periode Diri To (s) 1,29 1,30 1,26 1,30 1,29 1,28 1,27 1,28 1,26 1,29 1,282 0,427

No Nama Benda Tabel 2.1 Dimensi dan Momen Inersia Benda Massa (g) Diameter Luar (cm) Diameter Dalam (cm) Tinggi (cm) 1 Bola Pejal 507,5 10.5 2 Silinder Pejal 504,5 7,7 14 3 Silinder Berongga 499 7 6 6,3 4 Piringan 213 501 18 5 Piringan 714 495 22 6 Kerucut 493,5 14,5 13

Tabel 2.3 Perioda Untuk Setiap Benda No Nama Benda Waktu 3 Getaran t1 t2 t3 t4 t5 T (sekon) 1 Bola Pejal 2,55 2,58 2,56 2,58 2,59 0,857 2 Silinder Pejal 2,25 2,30 2,23 2,35 2,25 0,758 3 Silinder Berongga 2,79 2,75 2,80 2,81 2,79 0,929 4 Piringan 213 4,23 4,35 4,28 4,36 4,42 1,442 5 Piringan 714 5,49 5,30 5,26 5,50 5,25 1,786 6 Kerucut 2,97 2,80 3,01 2,80 3,01 0,972

Tabel 3.1 Perioda Piringan Untuk Setiap Pergeseran Sumbu h h (cm) Waktu 3 Getaran (s) t1 t2 t3 t4 t5 t rat T (s) 0 3,73 4,18 4,20 4,00 4,20 4,062 1,354 2.5 4,14 4,54 4,16 4,20 4,27 4,262 1,42 5 4,95 4,88 4,68 4,95 4,98 4,888 1,62 7.5 5,22 5,06 5,12 5,17 5,20 5,154 1,718 10 5,89 5,98 6,02 5,97 5,88 5,948 1,98

Tabel 4.1 Perioda Batang Untuk Setiap Pergeseran Sumbu h Sumbu Putar Waktu 3 Getaran (s) t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t rat T (s) Melalui pusat 3,64 3,42 3,30 3,60 3,42 3,46 3,40 3,42 3,45 3,48 3,459 1,153 Melalui Ujung 6,16 5,98 5,86 6,07 6,03 6,05 6,10 6,18 6,20 6,10 6,073 2,02

Tabel 5.1 Perioda Dumbell R (cm) Waktu Untuk 3 Getaran t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t rat T (s) 15 7,02 7,42 7,33 7,38 7,10 6,93 7,15 7,45 7,25 6,98 7,201 2,4 20 8,95 9,09 9,19 9,04 9,30 9,13 9,36 8,95 9,15 9,10 9,126 3,042 25 10,3 9 11,0 1 10,4 4 11,0 7 10,8 9 11,1 1 10,8 8 10,8 4 10,7 5 11,1 1 10,84 9 3,616

PENGOLAHAN DATA MOMEN INERSIA

Grafik simpangan terhadap torka Grafik hubungan simpangan dengan torka s i m p a n g a n ( θ ) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 torka Y-Values

Kesalahan Relatif (KSR) % m = 50 g m = 100 g m = 150 g

Tabel 1.3 Momen Inersia Diri Alat Momen Inersia No m (kg) F (N) (F x R) rat ( 0 ) (rad) 1 0.05 0.5 0.0225 2 0.1 1 0.045 3 0.15 1.5 0.0675

Tabel 2.4 Momen Inersia Benda Hasil Percobaan No Nama Benda ( ) T (s) ( ) KSR (%) 1 Bola Pejal 0,896 2 Silinder Pejal 0,76 3 Silinder Berongga 0,864 4 Piringan 213 1,56 5 Piringan 714 1,874 6 Kerucut 1,02 68

r2(m2) 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 100 200 300 400 500 I (x 10-4) kg m2 Y-Values

KESIMPULAN MOMEN INERSIA 1. Konstanta pegas memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan torka.berbanding terbalik dengan theta(θ). 2. Nilai momen inersia diri pada alat momen inersia dapat di peroleh dengan persamaaniο= Tο², Dimana Tο adalah perioda diri alat momen inersia yang diperoleh melalui persamaan T rata-rata dibandingkan dengan frekuensi setiap getaran. 3. Nilai momen inersia suatu benda tergantung kepada nilai massa dan jarak dari sumbu putarnya (r=jarak). 4. Nilai momen inersia piringan untuk setiap pergeseran sumbu putarnya(r=jarak). 5. Nilai momen inersia sebuah batang bergantung kepada panjang letak dari sumbu putar(l) apakah diletakkan di ujung atau di pusat sumbu,jika di ujung maka momen inersia akan semakin besar karena l besar dan sebaliknya pada sumbu putar. 6. Nilai momen inersia dumbell tergantung kepada besarnya kuadrat jarak dari sumbu(r²).