menangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite)

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR. No. Judul Gambar Halaman. 2.1 Simbol Dokumen Simbol Kegiatan Manual...

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan arus kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat di

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang ada pada dunia pendidikan khususnya perkuliahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 5

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang,

BAB I PENDAHULUAN. Bagian penmaru dan Rektor mengalami kesulitan dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan Koran dan dari banyaknya iklan yang dimuat. Sebagai perusahaan media

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk memudahkan kinerja petugas dalam. pengolahan data pada klinik. Umumnya klinik di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang termasuk salah satunya bidang pendidikan. Pemanfaatan. untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Surabaya. Berkembang dari APIKES PENA HUSADA SURABAYA, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Banyak perusahaan perusahaan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. terutama perkembangan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh banyak pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan pesat pada saat ini. Kemajuan TI ini membuat para

BAB I PENDAHULUAN. dokter gigi, apotek, laboratorium, dan layanan beauty care. Berdiri sejak tahun

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setiap tindakan yang diberikan dokter IGD, selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. menyebabkan lambatnya kinerja petugas perpustakaan.

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia

USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban merupakan rumah sakit milik TNI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi yang berkembang pesat dibanding beberapa tahun lalu.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

DAFTAR ISI Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan baik adalah dengan cara meningkatkan. penjualan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah 3

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Dalam hal ini komputer sangat berperan aktif dalam penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk biro desain grafis, yang merupakan bagian dari strategi untuk menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian dan penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. hal nya dengan perkembangan sistem informasi. Sistem Informasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi pada

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini mengharuskan semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses pengambilan keputusan selanjutnya. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan Badan Usaha

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kafe, franchise dan sewa ruang untuk keperluan meeting. Dari beberapa

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah merambah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi pada masa kini, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software,

BAB I PENDAHULUAN. pengolaan informasi. Sebagian besar kegiatan manusia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Irhamna Progres Mandiri adalah perusahaan dagang (supplier) oli import, penjualan oli di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan SMA Barunawati Surabaya merupakan bagian yang. menunjang perkembangan pengetahuan dari civitas yang ada di instansi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan dalam melayani tamu. Kuatnya persaingan di dunia jasa mendorong

SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM VINA ESTETICA MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem akuntansi pada perusahaan merupakan sistem akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. PT Golden Hexindo Indonesiaadalah perusahaan yang bergerak di

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, usaha kecil selalu. sector ini mampu menunjang upaya pemerataan sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mojosari, masalah yang di hadapi oleh SMK NASIONAL saat ini adalah para

BAB I PENDAHULUAN. kepada pelanggan. Pada PT PLN terdapat Tenaga kerja outsourcing yang ikut serta

BAB I PENDAHULUAN. 32 Puskesmas induk yang berada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini pertumbuhannya pesat dan kebutuhan akan teknologi diperlukan, Meninjau perkembangan teknologi yang ada di UPT Rumah Sakit Paru Surabaya yang bergerak dibidang jasa pelayanan masyarakat pada proses bisnis kesehariannya saat ini belum ditunjang secara menyeluruh, salah satunya di unit rawat inap untuk proses pengelolaan layanan obat pasien rawat inap. Proses pengelolaan layanan obat pasien rawat inap memiliki tingkat perawatan pasien yang intensif dibandingkan tingkat perawatan pasien di unit rawat jalan akibat penyakit tertentu, sehingga perlu adanya perlakuan khusus terhadap pasien rawat inap terkait dengan proses pengelolaan layanan obat. Proses pengelolaan layanan obat di unit rawat inap untuk pasien rawat inap saat ini dilakukan secara mandiri oleh keluarga pasien guna memberikan kepercayaan kepada keluarga pasien untuk mendapatkan haknya menerima obat secara langsung dari unit instalasi farmasi, kemudian obat yang diterima pasien diberikan kembali kepada perawat untuk dikelola lebih lanjut. Alur proses pengelolaan layanan obat dimulai saat dokter yang menangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite) terhadap pasien rawat inap dalam rangka proses perawatan. Setelah melakukan visite, dokter menuliskan resep obat diform resep obat yang terlampir 3 tindasan, masing-masing tindasan diberikan kepada perawat 1

2 sebanyak 1 lampiran tindasan yang dipergunakan sebagai bukti untuk memvalidasi obat yang diterima dari keluarga pasien setelah keluarga pasien menebus obat di unit instalasi farmasi, apabila sesuai perawat melakukan tindakan sentralisasi obat. Menurut Nursalam (2002), Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolahan sepenuhnya oleh perawat. Sisanya diberikan kepada keluarga pasien sebanyak 2 lampiran tindasan, tindasan yang pertama diberikan ke unit instalasi farmasi untuk ditukar dengan nota resep yang tercantum informasi rincian harga obat yang dicetak oleh petugas unit instalasi farmasi, apabila keluarga pasien keberatan biaya, keluarga pasien dapat menyampaikan obat-obat tertentu saja yang ingin ditebus kepada petugas unit instalasi farmasi untuk dicetakkan nota yang baru dengan menukar nota resep yang lama, bilamana keluarga pasien tidak mampu menebus obat, keluarga pasien dapat menyampaikan keluhannya kepada perawat di unit rawat inap untuk segera ditindaklanjuti proses selanjutnya sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit, namun apabila keluarga pasien tidak keberatan biaya nota resep dapat diserahkan langsung ke loket beserta uang pembayarannya untuk ditukar dengan nota bayar sebagai syarat dan bukti untuk pengambilan obat di unit instalasi farmasi. Permasalahannya muncul saat keluarga pasien dari pasien rawat inap hendak akan memberikan lampiran tindasan form resep obat untuk diberikan kepada petugas di unit instalasi farmasi yang terkendala oleh faktor antrian dan faktor biaya. Faktor antrian mengharuskan keluarga pasien dari pasien rawat inap yang hendak akan melakukan penebusan obat berbaur dengan

3 pasien/keluarga pasien dari unit rawat jalan untuk berbagi antrian bersama dan meninggalkan pendampingan pasien sementara. Hal tersebut merugikan pasien rawat inap karena dapat menghambat proses penyembuhannya dan memberikan kecemasan tersendiri kepada keluarga pasien dari pasien yang ditinggalkan. Selain itu proses pengelolaan layanan obat juga harus segera terdistribusikan obatnya kepada pasien rawat inap selain bersifat urgent, pemberian obat kepada pasien rawat inap harus tepat waktu sesuai dengan jadwal pemberian obat secara intensif. Faktor biaya untuk penebusan obat juga menjadi faktor penting yang mengharuskan keluarga pasien rawat inap memiliki biaya diwaktu yang sama untuk menebus obat, jika keluarga pasien saat itu belum memiliki biaya untuk menebus obat, maka keluarga pasien tidak bisa mendapatkan obat yang harus diberikan kepada pasien. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuat aplikasi pengelolaan pelayanan obat terkait dengan proses pengelolaan layanan obat sebagai salah satu tindakan layanan keperawatan yang digunakan di unit rawat inap untuk menunjang kebutuhan pasien rawat inap yaitu kebutuhan sistem terintegrasi terhadap proses pengelolaan layanan obat pasien rawat inap oleh unit rawat inap dan unit instalasi farmasi dengan membuat aplikasi pengelolaan pelayanan obat berbasis web. Sehingga dengan adanya aplikasi pengelolaan pelayanan obat berbasis web ini diharapkan dapat mempercepat layanan obat kepada pasien rawat inap dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia UPT Rumah Sakit Paru Surabaya pada unit rawat inap.

4 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana membuat aplikasi pengelolaan layanan obat yang berisi fungsi permintaan obat, simpan terima obat dan fungsi distribusi obat yang mampu menghasilkan output yang berisi laporan permintaan obat, simpan terima obat dan laporan distribusi obat? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk membuat aplikasi pengelolaan pelayanan obat yang memiliki fungsi permintaan obat, simpan terima obat, dan distribusi obat yang bertujuan untuk dapat melakukan permintaan obat, simpan terima obat dan distribusi obat secara online. Setelah melakukan permintaan obat dan simpan terima obat, sistem mampu menghasilkan output berupa laporan permintaan obat dan simpan terima obat yang berisi spesifikasi obat, harga obat, jumlah obat, dan status permintaan obat dan simpan terima obat. Kemudian memiliki fungsi distribusi obat yang bertujuan untuk melakukan input-an terkait dengan aktivitas pemberian obat kepada pasien rawat inap sesuai dengan jadwal pemberian obat. Setelah melakukan input tindakan distribusi obat, sistem mampu menghasilkan output yang berupa laporan distribusi obat yang berisi spesifikasi obat yang didistribusikan, berapa kali diberikan, dan jumlahnya berapa.

5 1.4 Batasan Masalah Pada pembuatan aplikasi pengelolaan layanan obat permasalahan yang dibatasi yaitu : 1. Hanya menangangi proses pengelolaan layanan obat pasien rawat inap. 2. Tidak membahas mengenai biaya operasional dan tagihan obat. 3. Tidak membahas mengenai perencanaa karena tidak ada perencanaan khusus akan kebutuhan obat yang dilaksanakan oleh dokter. 4. Tidak membahas mengenai pengendalian obat karena tidak ada tenaga farmasi yang diperlukan untuk mengendalikan obat dirawat inap. 1.5 Manfaat Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktik di UPT Rumah Sakit Paru Surabaya antara lain : 1. Aplikasi pengelolaan pelayanan obat dapat memperbaiki proses pengelolaan layanan obat pasien rawat inap yang dilakukan oleh unit rawat inap. 2. Memperbaiki unit rawat inap dalam upaya meningkatkan layanan keperawatan. 3. Memperbaiki UPT Rumah Sakit Paru Surabaya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien terkait pelayanan obat.

6 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan pembuatan aplikasi pengelolaan pelayanan obat pada UPT Rumah Sakit Paru Surabaya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai, batasan masalah, manfaat aplikasi bagi perusahaan, serta sistematika penulisan laporan ini. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini membahas tentang gambaran umum UPT Rumah Sakit Paru Surabaya, mulai dari sejarah rumah sakit, visi dan misi rumah sakit dan struktur organisasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini membahas teori singkat yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktik. Teori-teori ini dijadikan bahan acuan bagi penulis untuk menyelesaikan masalah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada bab ini membahas mengenai uraian tugas-tugas yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktik, mulai dari gambaran analisis sistem, perancangan desain sistem baru meliputi System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, Database Management System, Design

7 Input/Output sampai dengan implementasi sistem berupa capture dari setiap form aplikasi. BAB V PENUTUP Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan aplikasi pengelolaan pelayanan obat pada UPT Rumah Sakit Paru Surabaya terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.