DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

dokumen-dokumen yang mirip
II. METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Batu Didih - Sebagai pengaduk larutan. 2. Botol Sampel - Untuk wadah sampel air

METODE PENELITIAN. Sokaraja dengan kondisi lingkungan dominan pemukiman penduduk

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian Bahan

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat

III. METODE PENELITIAN. B. Materi Penelitian Alat dan bahan yang digunakan terlampir (Lampiran 1 dan 2). bio.unsoed.ac.id

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. untuk mengambil sampel air dan plankton; ember, plankton-net No.

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB 2 BAHAN DAN METODA

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Spesifikasi Alat dan Bahan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Lampiran A. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) 1 ml MnSO 4 1 ml KOH KI dikocok didiamkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sistematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

BAB III BAHAN DAN METODE

Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Diambil daging. Ditambah 25 ml aquades. Ditambah 10 ml HNO 3

BAB 2 BAHAN DAN METODA

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari bulan Juni Juli 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

IV. METODE PENELITIAN. lokasi PT Ricry Kelurahan Meranti Pandak Pekanbaru. Air sumur, tahi ayam dan Moina sp.

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

BAB 2 BAHAN DAN METODE

Oleh : Putri Paramita ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan pada pengamatan dan pengambilan contoh. Alat dan bahan

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

3. METODE PENELITIAN. Keterangan : Peta Lokasi Danau Lido. Danau Lido. Inset. 0 km 40 km 6 40' 42" ' 47" Gambar 2. Peta lokasi Danau Lido, Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel Ca-Bentonit, Ca-Bentonit Merah muda, dan Na-Bentonit

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

Lampiran 1. Perhitungan komposisi pencampuran air

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. menentukan kualitas air berdasarkan faktor fisika kimia.

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

BAB 3 METODE PERCOBAAN

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - November 2007 bertempat

Transkripsi:

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Dan Peralatan SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1 Ember plastik Tipe 316 2 Jerigen Tipe KS 1L 3 Coolbox Marina 4 Termometer Celcius 5 Termohygro - 6 Depth sounder - 7 Keping sechi (sechi disk) 8 Stopwatch - 9 Bola plastik - - - mengambil sampel air dan plankton wadah sampel air sungai wadah sampel air mengukur suhu air mengukur suhu udara mengukur kedalaman mengukur penetrasi cahaya mengukur kecepatan arus mengukur kecepatan arus 10 Tali raffia - mengukur Biologi Biologi Biologi Biologi Biologi Akuatik Biologi Biologi Biologi 30

11 Vacum filter dan penampungnya Vacuubrand 12 Vacum pump Vacuubrand 13 Mangkok porselin - 14 Oven Heraeu 15 Desikator Kabinet Boekel 16 Gelas ukur Pyrex 17 Timbangan analitik Ohause 18 Botol winkler gelap dan terang, Merck, 250 ml kecepatan arus membantu penyaringan agar lebih cepat terhisap membantu penyaringan agar lebih cepat terhisap tempat atau wadah air sampel TDS mengeringkan kertas whatman dan mangkok porselin mendinginkan bahan atau wadah sebelum penimbangan menimbang berat kering dan basah kertas whatman dan mangkok porselin wadah pada saat pengukuran parameter kimia Biologi 31

19 Labu erlenmeyer 20 Gelas ukur Merck, 250 ml / Pyrex Merck, 100 ml / Pyrex wadah pada saat pengukuran parameter kimia wadah pada saat pengukuran parameter kimia 21 Buret dan statif Pyrex titrasi 22 Corong buret - 23 Pipet seukuran Merck, 1ml/ Pyrex 24 Pipet tetes - wadah pada saat pengukuran parameter kimia pengambilan larutan saat pengukuran parameter kimia pengambilan larutan saat pengukuran parameter kimia 25 Spektrofotometer Shimadzu ammonia 32

26 Erlenmeyer Merck, 50 ml /Pyrex 27 Batu didih - 28 Hot plate Cimarex 29 Mikropipet Gilson 30 Tip ukuran 1 ml - 31 Pembakar listrik 32 Plankton-net, Water sample 33 Botol sampel plankton Merck, no.25 - Sebagai pengaduk larutan COD memanaskan pada saat pengukuran COD pengambilan sampel yang berukuran kecil (ml) pengambilan sampel yang berukuran kecil (ml) Saringan plankton wadah sampel air plankton Biologi Biologi 34 Mikroskop cahaya Olympus CH 2 O 33

35 Objek glass Clear Glass Ground Edges/ Merck 25,4x76,2mm/1mm- 1,2mm thick 36 Cover glass Merck, 18x18 37 Altimeter - pengamatan plankton pengamatan plankton pengamatan plankton mengukur ketinggian sungai Biologi Biologi Biologi Ruang Dosen Ekologi No Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan Menyaring TDS Whatman no.41 1 Kertas saring dan TSS Milipore 0,45 µm 2 Akuades - Pengencer 3 Kertas stik ph universal 0-14 Indikator ph 4 Kertas label - Keterangan sampel 5 MnSO 4 p.a Pengukuran DO 6 KOH-KI p.a Pengukuran DO 7 Na 2 S 2 O 3 0,025N Titrasi DO 8 H 2 SO 4 pekat 98 % (p.a) Pengukuran DO 9 Indikator amilum p.a Indikator DO 10 Na 2 CO 3 0,01N Titrasi CO 2 Bebas 11 Indikator Phenolpthalein (pp) p.a 14 ZnSO 4 p.a Indikator CO 2 Bebas Pengukuran Amonia 34

Pengukuran 15 NaOH 1 N ammonia agar terjadi endapan 16 EDTA p.a Pengukuran Ca 17 Reagen nessler p.a Pengukuran amonia 18 Reagen campuran p.a Pengukuran BOD 19 K 2 Cr 2 O 7 0,025N Pengukuran COD 20 Ag 2 SO 4 p.a Pengukuran COD 21 H 2 SO 4 p.a Pengukuran COD 22 FAS (Ferro Amonium Sulfat) 0,1N Titrasi COD 23 Indikator feroin p.a Indikator COD 26 Larutan formalin 40% (p.a) Pengawetan sampel 27 Larutan lugol p.a Pengawetan sampel 35

Lampiran 2. Peta Pengambilan Sempel Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas St. 1 St. 2 St. 3 St. 4 St. 5 Sumber : Google Keterangan: Stasiun 1 : Telaga Sunyi Stasiun 2 : Desa Pandak Stasiun 3 : Desa Ledug Stasiun 4 : Sokaraja Stasiun 5 : Desa Pajerukan 36

Lampiran 3. Peta Pengambilan Sempel Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas Sumber : Balai PSDA Keterangan: Stasiun 1 : Telaga Sunyi Stasiun 2 : Desa Pandak Stasiun 3 : Desa Ledug Stasiun 4 : Sokaraja Stasiun 5 : Desa Pajerukan 37

Lampiran 4. Spesies Zooplankton yang diperoleh di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas No FILUM/SPESIES Stasiun I II III IV V Crustacea 1 Cyclops sp. - + - - - 2 Chydorus sp. + + + + + 3 Bosmina sp. - - + - + 4 Daphnia Sp - + - - - Protozoa 5 Euglena sp. - - - + - 6 Astasia sp. + - - - - 7 Lionotus sp. - - + - - 8 Achanthamoeba + - - - - 9 Arcella sp. + - - - - 10 Euglypha sp. - - - + - Rotifera 11 Conochilus sp. + - - - - Keterangan : + = Ditemukan zooplankton spesies tersebut - = Tidak ditemukan zooplankton spesies tersebut 38

Lampiran 5. Jumlah Spesies Zooplankton yang diperoleh di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas Spesies Stasiun I II III IV V JUMLAH Cyclops sp. 0 1 0 0 0 1 Chydorus sp. 3 3 2 1 3 12 Bosmina sp. 0 0 3 0 1 4 Daphnia sp. 0 1 0 0 0 1 Euglena sp 0 0 0 2 0 2 Astasia sp. 1 0 0 0 0 1 Lionotus sp. 0 0 1 0 0 1 Achantamoeba 1 0 0 0 0 1 Arcella sp. 1 0 0 0 0 1 Euglypha sp. 0 0 0 1 0 1 Conochilus sp. 1 0 0 0 0 1 Total 26 39

Lampiran 6. Kelimpahan dan Kelimpahan Rata-rata Zooplankton (Ind/l) di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas No FILUM/ Stasiun Ratarata Jumlah SPESIES I II III IV V Arthrophoda 1 Cyclops sp. 0 579 0 0 0 579 116 2 Chydorus sp. 1737 1737 1158 579 1737 6948 1390 3 Bosmina sp. 0 0 1737 0 579 2316 463 4 Daphnia Sp 0 579 0 0 0 579 116 1737 2895 2895 579 2316 11580 2084 Protozoa 5 Euglena sp. 0 0 0 1158 0 1158 232 6 Astasia sp. 579 0 0 0 0 579 116 7 Lionotus sp. 0 0 579 0 0 579 116 8 Achanthamoeba 579 0 0 0 0 579 116 9 Arcella sp. 579 0 0 0 0 579 116 10 Euglypha sp. 0 0 0 579 0 579 116 1737 0 579 1737 0 4053 811 Rotatoria 11 Conochilus sp. 579 0 0 0 0 579 116 579 0 0 0 0 579 116 Total 4053 2895 3474 2316 2316 16212 3011 40

Lampiran 7. Indeks Keanekaragaman Zooplankton di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas Stasiun No SPESIES Pi ln Pi ln I Pi II Pi ln Pi III Pi 1 Cyclops sp. 0 0 579.1 0.277987 0 0 2 Chydorus sp. 1737.4 0.3631 1737 0.363128 1158.249884 0.3662 3 Bosmina sp. 0 0 0 0 1737.374827 0.3466 4 Daphnia Sp 0 0 579.1 0.277987 0 0 5 Euglena sp. 0 0 0 0 0 0 6 Astasia sp. 579.12 0.278 0 0 0 0 7 Lionotus sp. 0 0 0 0 579.1249422 0.2986 8 Achanthamoeba 579.12 0.278 0 0 0 0 9 Arcella sp. 579.12 0.278 0 0 0 0 10 Euglypha sp. 0 0 0 0 0 0 11 Conochilus sp. 579.12 0.278 0 0 0 0 JumlahTotal 4053.9 4054 3474.749653 Spesies 5 3 3 Indeks keanekaragaman (H') 1.4751 0,9502 1.0114 Keterangan : Spesies yang terdapat per-stasiun pi = ni/n pi ln pi = ni/n ln ni/n Indeks Keanekaragaman (H ) ni = Jumlah individu jenis ke i N = Jumlah total individu 41

Stasiun Ratarata Junlah IV Pi ln Pi V Pi ln Pi 0 0 0 0 579.1249 579.1249 579.12 0.35 1737 0.22 6949.499 6949.499 0 0 579 0 2316.5 2316.5 0 0 0 0 1158.25 1158.25 1158.2 0.35 0 0 1158.25 1158.25 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0 0 0 0 579.1249 579.1249 579.12 0.35 0 0 579.1249 579.1249 0 0 0 0 579.1249 579.1249 2316.5 2316 16215.5 1351.292 3 2 1.04 0.22 keterangan : Spesies yang terdapat per-stasiun pi = ni/n pi ln pi = ni/n ln ni/n Indeks Keanekaragaman (H ) ni = Jumlah individu jenis ke -i N = Jumlah total individu 42

Lampiran 8. Indeks Dominansi Zooplankton di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas No FILUM Stasiun I Pi Pi^2 II Pi Pi^2 III Pi Pi^2 1 Cyclops sp. 0 0 0 579.1 0.143 0.0204 0 0 0 2 Chydorus sp. 1737.4 0.4286 0.1837 1737 0.429 0.1837 1158 0.33 0.111 3 Bosmina sp. 0 0 0 0 0 0 1737 0.5 0.25 4 Daphnia Sp 0 0 0 579.1 0.143 0.0204 0 0 0 5 Euglena sp. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Astasia sp. 579.12 0.1429 0.0204 0 0 0 0 0 0 7 Lionotus sp. 0 0 0 0 0 0 579.1 0.17 0.028 8 Achanthamoeba 579.12 0.1429 0.0204 0 0 0 0 0 0 9 Arcella sp. 579.12 0.1429 0.0204 0 0 0 0 0 0 10 Euglypha sp. 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Conochilus sp. 579.12 0.1429 0.0204 0 0 0 0 0 0 Jumlah Total 4053.9 4054 3475 Spesies 5 3 3 Indeks Dominansi per - stasiun 0.2449 0.44 0.389 Keterangan : Spesies yang terdapat per-stasiun Pi = ni/n Pi^2 = D Indeks Dominansi per-stasiun D = dominansi ni = Jumlah individu jenis ke i N = Jumlah total individu 43

Stasiun Jumlah Ratarata Dominansi per-spesies IV Pi Pi^2 V Pi Pi^2 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 579.12 0.25 0.06 1737 0.75 0.56 6949.499 6949.499 1.103458 0 0 0 579 0.25 0.06 2316.5 2316.5 0.3125 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 1158.2 0.5 0.25 0 0 0 1158.25 1158.25 0.25 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.027778 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 579.12 0.25 0.06 0 0 0 579.1249 579.1249 0.0625 0 0 0 0 0 0 579.1249 579.1249 0.020408 2316.5 2316 16215.5 1351.292 3 2 0.38 0.63 Keterangan : Spesies yang terdapat per-stasiun pi = ni/n pi^2 = D Indeks Dominansi per-stasiun D = dominansi Spesies yang paling mendominasi ni = Jumlah individu jenis ke i N = Jumlah total individu 44

Lampiran 9. Indeks Dominansi Zooplankton di perairan Sungai Pelus, Kabupaten Banyumas per- Filum Filum Stasiun I II III IV V Arthrophoda 0.0001 1 0.83 0.25 1 Protozoa 0.4286 0 0.17 0.75 0 Rotatoria 0.1429 0 0 0 0 Keterangan : Filum yang paling mendominasi 45

Lampiran 10. Hasil Analisis Parameter Fisik-Kimia No Parameter Fisika Kimia Satuan Stasiun I Stasiun II Stasiun III U 1 U 2 U 3 U 1 U 2 U 3 U 1 U 2 U 3 1 Suhu Air O C 19 20 20,1 25 25.7 25.8 30 28.7 28.7 2 ph - 6 7 7 7 7 7 6 8 8 3 TSS mg/l 1,59 1 2 2,35 1,33 2 6,6 2,07 1,2 7 4 TDS mg/l 50 70 106, 67 100 66,6 7 100 14 0 103, 33 103, 33 5 DO mg/l 5,8 9,9 9,7 5,6 9,6 9,5 5,6 8,6 8,4 6 CO 2 bebas Mg/L 3,53 3,3 3,41 4,07 3,19 3,41 3,6 3,85 2,86 3 7 BOD mg/l 5,04 0,78 0,94 5,94 1,54 0,34 4,2 1,42 1,3 8 COD mg/l 168 8 40 144 192 16 12 56 48 0 9 Amonia mg/l 1,67 94 1,12 40 1,08 95 1,29 67 0,79 09 0,59 06 1,5 13 1 0,61 53 0,43 80 Keterangan : U 1 = Ulangan 1 U 2 = Ulangan 2 U 3 = Ulangan 3 46

No Parameter Satuan Stasiun IV Stasiun V Fisika Kimia U 1 U 2 U 3 U 1 U 2 U 3 1 Suhu Air O C 28 28.7 28.5 30 29.1 29.2 2 ph - 7 8 8 7 8 8 3 TSS mg/l 1,8 1 1,4 2,5 4,5 1 4 TDS mg/l 100 183, 33 116, 67 226, 67 156, 67 146, 67 5 DO mg/l 5 8,6 8,5 4,4 6,6 6,8 6 CO 2 bebas Mg/L 5,17 3,63 3,74 5,06 4,4 3,85 7 BOD mg/l 5,28 3,3 1,14 5,2 2,94 1,42 8 COD mg/l 8 32 56 8 16 48 9 Amonia mg/l 1,87 00 0,61 6 0,26 25 1,05 13 0,42 62 0,37 00 Keterangan : U 1 = Ulangan 1 U 2 = Ulangan 2 U 3 = Ulangan 3 47