BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik diberlakukan di Indonesia, banyak masyarakat khususnya pengusaha mulai memperhatikan pentingnya sistem pengawasan elektronik untuk tujuan keamanan bagi usaha yang dilakukannya. Tercantum dalam undangundang tersebut, data elektronis yang tidak terbatas gambar dan suara dapat dijadikan barang bukti hukum yang sah tertulis pada Pasal 5 Ayat 1 UU no 11, 2008. Penerapan sistem monitoring selalu berdasarkan pada kebutuhan pengawasan secara berkala dan merekam segala aktivitas yang berlangsung di lokasi tersebut dengan harapan ketika terjadi suatu hal yang tidak kita inginkan dapat di tindak lanjuti secara cepat. Sistem monitoring juga dapat diterapkan untuk aspek keamanan. Dengan demikian, penggunaan kamera pada sistem monitoring sangatlah diperlukan [1]. Pengamanan Closed Circuit Television (CCTV) makin banyak diminati masyarakat karena mengurangi kebutuhan satpam atau penjaga keamanan. Penjaga sekarang dapat mengelola wilayah yang lebih luas karena mereka memiliki kamera yang dapat memberikan cuplikan dari sebagian besar properti. CCTV merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Ini berarti bahwa hanya bisa diakses melalui monitor yang terhubung dan membutuhkan pemantauan secara terus menerus selama 24 jam, ataupun dengan media perekaman secara manual selama 24 jam yang akan memboroskan media penyimpanan yang digunakan [2]. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan merancang suatu perangkat lunak yang dapat meningkatkan efisiensi kamera, sehingga kamera hanya akan mendeteksi dan merekam apabila ada gerak atau benda yang bergerak dengan mengunakan sensor Passive Infrared (PIR). PIR I-1
I- 2 merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya Passive, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia, jadi kamera akan otomatis terkontrol ketika ada manusia. Sistem kontrol yang dipakai adalah sistem kontrol tertutup, yang mana proses kerjanya kamera akan diaktifkan berdasarkan sinyal masukan dari sensor PIR yang akan memantau ada tidaknya obyek (manusia) yang bergerak di dalam ruangan yang dipantau [2]. Setelah terdeteksi gerakan manusia dan dilakukan perekaman, dibutuhkan sebuah peringatan terhadap pemilik ruangan bahwa telah terdeteksi gerakan manusia. Pada penelitian sebelumnya untuk mengatasi hal tersebut umumnya dibuat sistem pengamanan ruang yang dapat memantau keberadaan objek secara waktu-nyata dengan menggunakan webcam dan menginformasikan adanya aktivitas suatu objek pada wilayah yang dipantau oleh webcam dengan cara mengirimkan layanan pesan singkat atau Short Message Service (SMS) ke telepon gengam pengguna secara otomatis [3]. Namun hal tersebut kurang efektif dikarenakan kita harus membuka pesan singkat tersebut dan harus membuka lagi link hasil dari penangkapan objek oleh webcam. Pada penelitian ini Email menjadi solusi yang mudah dan cocok sebagai pemberi peringatan pada sistem pemantauan. Saat ini email sudah dapat dicek melalui telepon genggam dan dapat di akses dari mana saja, dan biasanya selalu dibawa kemana saja oleh penggunanya. Peringatan yang diberikan berupa email dengan attachment citra yang diambil saat terdeteksi gerakan manusia, dan teks bahwa telah terdeteksi gerakan manusia. Oleh karena itu untuk membuat sistem pengawasan ruangan yang dapat melakukan pengolahan video sekaligus sebagai alat yang digunakan pemilik untuk memantau keadaan ruangan bisa mengggunakan Single Board Computer (SBC) sebagai server dari sitem pemantau tersebut. Salah satu contoh SBC yang dapat
I- 3 digunakan untuk membangun sistem pemantauan ini adalah Raspberry Pi dan untuk mendeteksi keberadaan manusia menggunakan sensor PIR [4]. Raspberry Pi dipilih karena mampu menjalankan berbagai aplikasi dan software layaknya sebuah personal computer (PC). Dengan dilakukannya penelitian ini, dapat diketahui sejauh mana kemampuan Raspberry Pi sebagai server system monitoring, sehingga dapat diketahui kondisi yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan dengan baik [4]. Hasil dari penelitian ini berupa sistem alat pendeteksi gerak manusia pada suatu ruangan yang secara otomatis akan menangkap gambar jika ada pergerakan manusia dan sistem akan mengirimkan notifikasi beserta gambar yang ditangkap melalui email kepada email pemilik ruangan. Berdasarkan uraian di atas, maka di susun suatu laporan tugas akhir yang berjudul Smart Surveillance Monitoring System Using Raspberry PI and PIR Sensor 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana untuk merancang dan membuat sebuah alat menggunakan Raspberry Pi dan rangkaian elektronika yang dapat difungsikan sebagai alat sistem pengawasan ruangan? 2. Bagaimana membuat sistem pemantauan yang akan merekam secara otomatis saat terdeteksi adanya pergerakan manusia serta memberi notifikasi kepada pemilik melalui email bila terdeteksi adanya pergerakan manusia di tempat yang dipantau? 1.3 BATASAN MASALAH Penelitian untuk merancang dan membuat sebuah alat yang dapat difungsikan sebagai alat sistem pengawasan ruangan ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut menggunakan Hardware : 1. Raspberry Pi 2
I- 4 2. Koneksi dengan internet melalui wifi 3. Bahasa pemograman Python 4. Sensor gerak PIR HC-SR501 5. USB Wi-Fi TP-LINK model TL-WN725N 6. USB Camera Logitech c170 7. Perangkat yang dikendalikan adalah PIR sensor dan USB Camera 8. Alat ini digunakan untuk ruangan yang tidak diperbolehkan dimasuki orang ketika pemilik ruangan sedang tidak ada ditempat. 9. Alat ini digunakan untuk ruangan yang memiliki intensitas cahaya yang tinggi sehingga hasil dapat berjalan dengan lancar. 10. Pengujian dilakukan pada ruangan berukuran 3 meter x 5 meter. 11. Lebih diutamakan membahas bagaimana mengaplikasikan perangkat Raspberry Pi 2, usb kamera, dan PIR sensor sebagai alat pendeteksi gerakan manusia pada suatu ruangan serta memberikan notifikasi kepada pemilik melalui email. 1.4 TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah alat monitoring ruangan menggunakan Raspberry Pi yang dapat secara otomatis menangkap gambar melaui USB camera dan memberi peringatan melalui email jika terdeteksi pergerakan manusia di tempat yang dipantau. 1.5 METODE PENELITIAN Sistematika penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian yang terdiri dari proses perumusan masalah, landasan teori, studi literatur, pengumpulan data untuk mengaplikasikan perangkat raspberry pi, usb camera, pir sensor menjadi sebuah alat monitoring keamanan ruangan dengan beberapa tahapan yaitu analisis, perancangan, implementasi pengujian dan kesimpulan.
I- 5 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini maka dibuat sistematika penulisan yang terdiri dari bab-bab dan sub bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang mendasari penelitan seperti konsep dasar monitoring, raspberry pi, PIR Sensor, OpenCV library dan lain-lain. BAB III METODOLOGI Bab ini berisi mengenai tahapan penyelesaian penelitian meliputi identifikasi masalah, analisis dan perancangan, implementasi, evaluasi, dan hasil. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi analisa kebutuhan dan sistem pengamatan yang terdiri dari kebutuhan hardware dan software serta pengamatan terhadap hardware dan software yang dibutuhkan. BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL Bab ini berisi cara implementasi dan pengujian serta penjelasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan saransaran yang dapat berikan