BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Iwan Wibowo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seseorang beraktivitas di dalam ruangan, kondisi ruangan yang nyaman menjadi salah satu faktor yang dicari (Ishak, 2011). Salah satu contoh dari kondisi ruangan yang nyaman adalah pencahayaan yang cukup melalui penggunaan lampu dan suhu yang ideal melalui penggunaan kipas atau air conditioner (AC) (Lubis, 2015). Akan tetapi untuk mencapai kondisi tersebut, orang tersebut harus mengatur kondisi ruangan tersebut secara manual. Dengan kata lain, dia harus mengendalikan perangkat-perangkat elektronik tersebut satu persatu. Pengendalian manual tersebut dapat mengganggu alur kerja pengguna di dalam suatu ruangan (Gupta et al, 2015) Oleh karena itu, diperlukan suatu implementasi sistem untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pengguna perseorangan atau pengguna dalam skala kecil pada pengendalian kondisi ruangan. Smart room menjadi salah satu solusi yang dapat memenuhi kebutuhan implementasi sistem tersebut. Smart room adalah suatu ruang yang mengintegrasikan teknologi perangkat komputasi, sensor, aktuator, teknologi komunikasi (umumnya nirkabel) dan didesain untuk melayani pengguna melalui operasi otomatis dan usaha minimal dari pengguna (Lukkien, 2010). Dengan smart room, pengendalian kondisi ruangan dapat dilakukan secara otomatis. Smart room menggunakan data dari sensor untuk menangkap kondisi yang ada di dalam ruangan dan menggunakannya sebagai input untuk pengendalian kondisi ruangan melalui sistem. Namun, data dari sensor saja masih belum cukup untuk memberikan implementasi yang smart kepada pengguna. Input dari pengguna juga terkadang diperlukan untuk mencapai kondisi ruangan yang ideal. Sehingga sistem juga harus mampu dikendalikan oleh pengguna dari manapun, baik dari dekat maupun jauh. Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan pengendalian jarak jauh tersebut. Gartner, perusahaan 1

2 2 yang bergerak di bidang konsultan dan riset teknologi informasi mendefinisikan IoT sebagai suatu jaringan dari objek atau benda fisik yang terhubung dengan jaringan Internet serta mengandung embedded technology untuk berkomunikasi dan merasakan atau berinteraksi dengan kondisi internal atau lingkungan eksternal mereka. Konsep dari IoT sendiri adalah membuat suatu kolaborasi antara sensor yang mengumpulkan data dari lingkungan sekitarnya dan aktuator yang berinteraksi dengan dunia fisik / lingkungan pengguna. Fitur lain dari IoT adalah, memberikan kemampuan kepada penggunanya untuk bisa mengontrol aktuator tersebut dari jarak jauh melalui antarmuka pengguna yang disiapkan oleh pengembang sistem. Dan pada penelitian ini, sistem smart room dibangun dengan berbasis Internet of Things (IoT). Suatu perangkat diperlukan untuk melakukan kolaborasi antara sensor yang mengumpulkan data dan aktuator menimbulkan aksi. Infrastruktur yang portable namun dapat bekerja layaknya seperti komputer mini. Arduino, Raspberry Pi, Intel Galileo, Intel Edison adalah beberapa contohnya. Namun Intel Edison digunakan dalam penelitian ini dengan alasan spesifikasi dari Intel Edison memiliki kelebihan pada sisi kapasitas pemrosesan yang lebih cepat (Dual Core 500MHz), memiliki memori internal sebesar 1 GB, dan tidak memerlukan perangkat tambahan seperti Wi-Fi shield untuk melakukan komunikasi karena sudah terdapat modul Wi-Fi onboard (Schubert et al., 2015). Berdasarkan paparan yang telah disampaikan sebelumnya, diperlukan suatu rancang bangun sistem smart room berbasis Internet of Things dan Intel Edison. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang dijadikan dasar dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana rancang bangun sistem smart room berbasis Internet of Things dan Intel Edison? 2. Bagaimanakah kinerja yang diberikan dari sistem tersebut ketika diaplikasikan?

3 3 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian ini, ditentukan batasan-batasan masalah agar peneltian tidak meluas, yang meliputi: 1. Jumlah ruangan yang menjadi objek penelitian adalah satu ruangan. 2. Unsur kondisi ruangan yang dikendalikan adalah suhu dengan aktuator kipas dan cahaya dengan aktuator lampu. 3. Sensor yang digunakan adalah 2 sensor Passive Infrared (PIR) dan 1 sensor suhu LM35, dan 1 sensor LDR. 4. Dalam penelitian ini saklar manual untuk lampu dan tombol manual pada kipas ditiadakan. 5. Kinerja yang diukur adalah waktu respons sistem, pemakaian sumber daya CPU oleh sistem pada Intel Edison, dan waktu akses terhadap sistem. 1.4 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun sistem smart room berbasis Internet of Things dan Intel Edison serta mengetahui kinerjanya ketika diaplikasikan. 1.5 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah pengguna mengetahui status dari perangkat elektronik beserta informasi ruangan, dan pengguna dapat mengendalikan perangkat elektronik meskipun sedang tidak berada di dalam ruangan. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Pada tahap ini peneliti melakukan pencarian dan pengumpulan informasi dari buku, jurnal, tesis, dan publikasi ilmiah yang mendukung penelitian ini. 2. Analisis Kebutuhan Sistem

4 4 Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem baik fungsional maupun non-fungsional sehingga sistem dapat diimplementasikan sesuai dengan tujuan penelitian. 3. Pemodelan dan Perancangan Sistem Pada tahap ini peneliti melakukan pemodelan sistem berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya serta melakukan perancangan terhadap implementasi yang dilakukan dalam pengembangan sistem. 4. Implementasi Sistem Pada tahap ini peneliti melakukan implementasi sistem baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak berdasarkan perancangan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. 5. Pengujian Sistem Pada tahap ini, pengujian sistem dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi apakah sistem yang sudah terimplementasi sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan pada tahap dua. Selain itu, pengujian sistem dilakukan untuk melihat kinerja yang diberikan oleh sistem. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi 7 bab dengan rincian sebagai berikut: 1. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat pembahasan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam peneltian ini. 3. BAB III: LANDASAN TEORI Bab ini memuat tentang teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini seperti Internet of Things, Intel Edison, konsep smart room, perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem.

5 5 4. BAB IV: ANALISIS DAN RANCANGAN Bab ini memuat tentang analisis sistem yang akan dikembangkan, alat dan bahan yang akan digunakan, penjelasan tentang perancangan sistem dengan dilengkapi oleh diagram perancangan sistem, serta rencana pengujian sistem. 5. BAB V: IMPLEMENTASI Bab ini memuat tentang implementasi sistem yang dilakukan termasuk spesifikasi sistem, konfigurasi jaringan yang digunakan oleh sistem, konfigurasi dependency sistem, dan implementasi sistem. 6. BAB VI: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat tentang hasil pengujian sistem dari implementasi yang telah dilakukan serta melakukan pembahasan atas hasil pengujian yang diperoleh. 7. BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik