PENGULANGAN SKEMA PEMROSESAN SEKUENSIAL. Tim Pengajar KU1071 Sem

dokumen-dokumen yang mirip
PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

List Linier (Bag. I) IF2121/Algoritma dan Struktur Data Sem. I 2016/ /25/2017 IF2121/Sem I 2017/2018 1

PENGULANGAN. Ada lima macam notasi pengulangan: 1. Berdasarkan jumlah pengulangan. repeat n times

IKG2A3/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Mesin Abstrak

Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1

LIST LINIER 1. DEFINISI

List Linier. IF2030/Algoritma dan Struktur Data. 11/6/2009 FNA+WDS/IF2030/Sem

LATIHAN UTS Tim Pengajar KU1071 Sem

PERULANGAN P E N G A N TA R P R O G R A M S T U D I. Institut Teknologi Sumatera

BAB II DASAR-DASAR ALGORITMA

DASAR PEMROGRAMAN. Institut Teknologi Sumatera

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE II

1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB

Algoritma Perulangan. Kuliah algoritma dan pemrograman

SEQUENTIAL FILE. Tujuan Perkuliahan

Algoritma dan Pemrograman. Oleh: Eddy Prasetyo N

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Pendahuluan. Kuadran I (X>0, Y>0) Kuadran II (X<0, Y>0) Kuadran IV (X>0, Y<0) Kuadran III (X<0, Y<0)

Rekursif/ Iterasi/ Pengulangan

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Decission : if & if else

Konstruksi Dasar Algoritma

Mesin Karakter dan Mesin Kata

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE II

STRUKTUR DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Algoritma Pemrograman

LOOPING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Array (Tabel) bagian 2

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-2 Dasar-dasar Algoritma

Identitas dosen POKOK BAHASAN. Struktur Pengulangan. proses perhitungan dan mengulang. perhitungan PENGULANGAN PENGULANGAN. Suherman,, ST Address

Pembahasan Kuis. KU1071/Pengantar Teknologi Informasi A Sem /2011

1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N

Algoritma & Pemrograman

Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Algoritma Pemrograman

Pencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

BAB 1 PENGANTAR KE STRUKTUR DATA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Algoritma Pemrograman

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE II. Pengulangan (For) Tim Pengajar KU Institut Teknologi Sumatera

DIKTAT KULIAH STRUKTUR DATA. Disusun oleh: Sri Primaini A.

PEMILIHAN. Runtunan. Dian Palupi Rini, M.Kom

BAB V STRUKTUR PENGULANGAN

Dasar-dasar Algoritma Dan Representasi Algoritma. Pengampu : Muhammad Zidny Naf an, M.Kom

Mesin Abstrak. Tim Pengajar KU1071 Sem

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan)

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM

PENGULANGAN. pencacah harus bertipe integer atau karakter pernyataan adalah satu atau lebih instruksi yang. Pernyataan

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET BAHASA PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 9-11 STATEMENT

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

Algoritma Pemrograman

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

ALGORITMA PERULANGAN

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Proses, Instruksi, dan Aksi

Pemrograman Prosedural FUNGSI (Subprogram) Tim Pengajar KU1071 Sem

LatihanSoal 1 (dalambahasac++)

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Algoritma dan Pemrograman Lanjut

Algoritma Pemrograman I

Pengulangan/Looping (dalambahasac++)

Prosedur. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

Pertemuan 9: BRANCHING/PERCABANGAN dalam C LOOPING/PERULANGAN/ITERASI dalam C

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

Bagian I. Studi Kasus [82] Tanda tangan:

Yudha Dwi P. N. Pertemuan 2 Pengantar Algoritma

BAB VII PENCARIAN DATA (SEARCHING)

FUNGSI. {deretan instruksi algoritmik : pemberian harga, input, output, analisa kasus, pengulangan)

Pertemuan Ke- 6 dan 7 Pengulangan atau Looping. Rahmady Liyantanto. liyantanto.wordpress.com. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Teknik Percabangan. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS

2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA

Struktur Pengulangan

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.

Algoritma Pemrograman

KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM)

PERULANGAN Pengampu : Agus Priyanto, M.Kom

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

PERSAMAAN NON LINIER

Pertemuan6 Percabangan & Perulangan pada Ruby

Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

BAB V PERULANGAN. for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )

Sistem Komputer. Software / Perangkat Lunak. Hardware / Perangkat keras. Brainware / Pemakai

Menghapus Pointer Statement yang digunakan untuk menghapus pointer adalah Dispose, yang mempunyai bentuk umum : Dispose(peubah) ;

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN

Kisi-Kisi dan Materi Uji Olimpiade Sains BIDANG INFORMATIKA/KOMPUTER

Garis-Garis Besar Program Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Chapter 2 : Dasar-dasar Algoritma

Representasi Logic List Linier

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata Inggris - Indonesia Pengantar ke Algoritma... 1

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Sieve of Eratosthenes, Algoritma Bilangan Prima

Algoritma dan Pemrograman File Sekuensial. Oleh: Eddy Prasetyo N 05/05/2014 1

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI

Transkripsi:

PENGULANGAN SKEMA PEMROSESAN SEKUENSIAL Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 1

Overview Notasi Pengulangan 1. Berdasarkan jumlah pengulangan repeat n times aksi 2. Berdasarkan kondisi berhenti repeat aksi until <kondisi-berhenti> 2

Overview Notasi Pengulangan (2) 3. Berdasarkan kondisi pengulangan while <kondisi-ulang> do aksi 4. Berdasarkan dua aksi iterate aksi-1 stop : <kondisi-stop> aksi-2 5. Berdasarkan pencacah i traversal [<awal>..<akhir>] aksi 3

Skema Pemrosesan Sekuensial Pemrosesan sekuensial adalah pemrosesan secara satu persatu, dari sekumpulan informasi sejenis yang setiap elemennya dapat diakses dengan keterurutan tertentu (ada suksesor). Jadi seakanakan kumpulan elemen merupakan deret elemen. Type elemen yang akan diproses: type dasar & type bentukan. Kumpulan informasi disimpan sedemikian rupa, sehingga selalu dikenali: Elemen pertama (First_Elmt) Elemen yang siap diproses (Current_Elmt) Elemen yang diakses setelah Current_Elmt (Next_Elmt) Tanda akhir proses (EOP) Bagaimana EOP bernilai true? Model dengan MARK: elemen terakhir adalah elemen fiktif, sebetulnya bukan anggota elemen yang diproses Model tanpa MARK: elemen terakhir mengandung info yang memberitahukan bahwa elemen tsb adalah elemen terakhir 4

Skema Pemrosesan Sekuensial Dengan MARK (1) SKEMA PEMROSESAN DENGAN MARK {Tanpa penanganan kasus kosong secara khusus} Skema : Inisialisasi First_Elmt while not EOP do Proses_Current_Elmt Next_Elmt {EOP} Terminasi 5

Skema Pemrosesan Sekuensial Dengan MARK (2) SKEMA PEMROSESAN DENGAN MARK {Dengan penanganan kasus kosong} Skema : First_Elmt if (EOP) then Proses_Kasus_Kosong else Inisialisasi repeat Proses_Current_Elmt Next_Elmt until (EOP) Terminasi 6

Skema Pemrosesan Sekuensial Tanpa MARK (1) SKEMA PEMROSESAN TANPA MARK { Karena tanpa mark, tak ada kasus kosong. Akses elemen pertama tidak berbeda dengan akses Next_Elmt } Skema : Inisialisasi repeat Next_Elmt Proses_Current_Elmt until (EOP) Terminasi 7

Skema Pemrosesan Sekuensial Tanpa MARK (2) SKEMA PEMROSESAN TANPA MARK { Karena tanpa mark, tak ada kasus kosong. Pemrosesan khusus terhadap element pertama. Pemrosesan elemen kedua dst mungkin kosong } Skema : Inisialisasi First_Elmt Proses_First_Elmt while (not EOP) do Next_Elmt Proses_Current_Elmt { EOP } Terminasi 8

Studi Kasus Skema Pengulangan Jumlah 1 s.d. N Versi 2 (hal 97) Versi 3 (hal 97) Versi 4 (hal 98) Jumlahkan dan cacah bilangan Versi 1 (hal 103) Versi 2 (hal 104) Versi 3 (hal 104) Versi 4 (hal 105) 9

Latihan 1 Buatlah algoritma yang membaca sebuah bilangan bulat positif N, mengecek apakah N adalah bilangan genap dan >=0, jika ya, menuliskan 0,2,4, N, menjumlahkan 0+2+4+ +N serta menuliskan hasil penjumlahan. Jika tidak maka berikan pesan kesalahan Buatlah algoritma untuk menghitung faktorial dengan menggunakan notasi pengulangan berdasar kondisi berhenti (repeat-until). Gunakan pengecekan masukan 10

Latihan 2 Buatlah program untuk membaca nilai UTS dan nilai UAS mahasiswa untuk setiap pelajaran yang diikutinya (0..100) dan diakhiri jika nilai masukan UTS di luar range nilai yang diizinkan, kemudian menghitung dan mencetak rata-rata nilai akhir dari seluruh pelajaran. Gunakan validasi data untuk memastikan nilai UAS pada range 0..100 (jika data tidak memenuhi syarat, input data UAS diulang). Nilai akhir untuk suatu pelajaran dihitung dari rumus (40% * nilai UTS) + (60% * nilai UAS). 11

Latihan (lanjutan) Contoh: Input: Nilai UTS = 50 Nilai UAS = 200 Ulangi input nilai (0..100)! Nilai UAS = 100 Nilai UTS = 100 Nilai UAS = 50 Nilai UTS = 9999 Output: Nilai rata-rata = 75 Input: Nilai UTS = 101 Output: Data kosong, tidak ada nilai rata-rata! 12

PR Untuk menghitung luas daerah dari suatu kurva yang dibentuk dengan rumus dapat dilakukan dengan menggunakan integral melalui menggunakan pendekatan numerik. Pendekatan numerik akan memotong-motong daerah dengan interval tertentu, kemudian dihitung luas masing-masing potongan daerah tersebut dengan menggunakan rumus trapesium secara berulang-ulang. 13

80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 Ditulis di selembar kertas dengan nama & NIM di bagian kanan atas. Contoh: Untuk menghitung luas daerah yang dibangun dari rumus f(x) = x^3 + x + 1 dari x = 1 sampai x = 4 kita bisa memecah dengan suatu interval (misal 0.25) makin kecil interval, makin detil hasil yang diperoleh. Luas daerah didapat dari menghitung luas semua trapesium hasil potongan berdasar interval. Buatlah algoritma yang menghitung luas daerah yang dibangun dari rumus f(x) = x^3 + x + 1 dari x=a sampai x=b dengan interval delta, dengan a,b,delta merupakan masukan pengguna. Gunakan skema pengulangan 14

Penutup Dari berbagai macam pengulangan, sebenarnya satu bentuk pengulangan dapat diterjemahkan menjadi bentuk yang lain dengan notasi algoritmik yang tersedia. Contohnya pada persoalan penulisan nilai 1..N di atas. Instruksi pengulangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus disertai dengan instruksi-instruksi lain sebelum dan sesudah pengulangan. Persoalannya adalah memilih bentuk pengulangan yang benar dan tepat untuk kelas persoalan tertentu. Pada kuliah KU1071 ini, pemilihan bentuk pengulangan yang tepat merupakan salah satu objektif dari pelajaran dan merupakan inti dari desain algoritmik. 15