BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World

dokumen-dokumen yang mirip
masyarakat di perkotaan semakin padat. Padatnya aktivitas masyarakat ini, membuat

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam organisasi yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Individu tersebut

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ismayadi, 1999)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang merupakan alah satu unsur penting. perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan gaya hidup menjadi tren di masa sekarang. Gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pertumbuhan bisnis. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Data Produksi Kopi di Indonesia PERTUMBUHAN (%) *) Aceh 50,171 47,739 52,281 54,313 54,

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I LATAR BELAKANG. Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis kafe di Indonesia saat ini khusunya dikota-kota besar semakin

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemberian label, pelengkap, dan garansi 1. pembelian oleh konsumen masih ada. Untuk itu, penelitian ini mengusung

Perencanaan Bisnis Cafe de Kopee di Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 LATAR BELAKANG. Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai langkah dan strategi sendiri untuk mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari aktivitas sehari-hari masyarakat Amerika, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab: qahwah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Luwak adalah jenis kopi olahan dengan bahan dasar berasal dari biji kopi

Obsesi Calon Dokter Menjadi Seorang Barista

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

Judul : Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Brand Preference,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan konsumen atau kebutuhan manusia merupakan dasar bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung tropis atau hangat. Produk-produk minuman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data Indonesian Coffee Festival (IFC), Brazil merupakan negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentunya semua pengusaha selalu

Bab I PENDAHULUAN. perkembangan industri jasa dirasakan cukup dibutuhkan oleh masyarakat luas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Profil Perusahaan. kecamatan Cepu, dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Selama hidup di

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sumber penghasilan rakyat. Kopi menjadi andalan ekspor negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Asri Permata Legina, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluatif, analitis dan selalu mempertimbangkan semua informasi atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat global yang berdampak terhadap gaya hidup seseorang. termasuk dalam memenuhi kebutuhan hiburan. Rutinitas yang cukup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World Factbook yang memaparkan bahwa sampai tanggal 1 Juli 2015 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 255,461,700 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang semakin banyak dan permintaan dari konsumen yang dari tahun ketahun terus meningkat, membuat perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dapat dilihat bahwa kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, yang terlihat dari tumbuhnya perusahaan-perusahaan dengan produk sejenis, sehingga akan mengakibatkan persaingan dalam memperebutkan pasar. Dengan adanya persaingan maka perusahaan dituntut untuk bekerja keras dan melaksanakan kegiatan perusahaan secara efisien demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menggunakan dan mengonsumsi suatu barang, salah satunya adalah budaya. Setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda, termasuk budaya mengonsumsi kopi. Budaya merupakan salah satu peluang perusahaan untuk menarik minat konsumen untuk mengonsumsi kopi. Budaya minum kopi yang awalnya berasal dari barat ini muncul sebagai salah satu kebutuhan yang tidak terlepaskan dalam kehidupan banyak orang khususnya para pencinta kopi. Faktor lain yang pempengaruhi konsumen untuk mengonsumsi barang adalah minat konsumen terhadap produk 1

tersebut. Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Memahami sikap konsumen tidaklah lengkap jika tidak memahami konsep gaya hidup. Hal ini juga berpengaruh terhadap kebiasaan mengonsumsi kopi. Menurut Sumarwan (2011) gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur dibandingkan sikap. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup menggunakan waktu serta uangnya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang.gaya hidup menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. Seiring perkembangan zaman, budaya atau kebiasaan mengkonsumsi kopi setiap harinya berubah menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian orang (Maukar, 2013). Zaman dulu masyarakat biasa mengonsumsi kopi hanya pada pagi dan malam hari, tetapi budaya tersebut bergeser yang mengakibatkan masyarakat biasa minum kopi pada saat kapan saja. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan kepada pelanggan Coffee shop di kota Padang menyatakan bahwa mereka sering menikmati kopi disana disebabkan oleh kenyamanan yang ditawarkan oleh coffee shop tersebut. Beberapa orang juga tertarik mengunjungi coffee shop karena kesenangan untuk berkumpul bersama teman atau rekan bisnis, dan tampilan dari kopi yang disajikan semakin menarik dengan menggunakan latte art. Coffee shop saat ini telah menjadi suatu bisnis yang berkembang dengan pesat. Semakin menjamurnya gerai kopi di Indonesia memperlihatkan bisnis ini 2

cukup menjanjikan. Meningkatnya permintaan kopi memberikan peluang bagi para pebisnis untuk menjadikan budaya minum kopi tersebut sebagai salah satu inovasi dalam hal berwirausaha. Setiap coffee shop akan melakukan inovasi dengan berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda terhadap produk dan jasa serta pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. Nilai tambah inilah yang membuat suatu coffee shop berbeda dari yang lainnya dan menyebabkan konsumen mempunyai alasan untuk memilih coffee shop tersebut dibandingkan dengan yang lainnya. Konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih produk dan jasa serta mempertimbangkan atribut-atribut dari produk tersebut untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi (Ferrinadewi, 2005). Konsumen juga memiliki kebiasaan berbeda dalam mengonsumsi kopi. Hal tersebut berdasarkan selera dan kegemaran masing-masing. Di Indonesia ada dua jenis kopi yang sering dikonsumsi, yaitu kopi Arabika dan robusta. Masyarakat lebih banyak mengonsumsi kopi arabika dari robusta, hal ini dikarenakan kopi arabika mempunyai rasa yang nikmat dan wangi khas kopi yang harum. Sedangkan kopi robusta merupakan kopi kelas dua yang mempunyai kadar kafein yang lebih tinggi dan rasa asam yang cukup kuat. Berdasarkan catatan data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), konsumsi kopi dalam negeri berkisar antara 100 ribu hingga 125 ribu ton per tahun atau 27% dari produksi normal kopi nasional yang 450 ribu ton. Sementara itu, ekspor per tahun mencapai 265 ribu ton. Konsumsi kopi dmasyarakat Indonesia per tahun adalah sekitar 600 gram yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 200 juta jiwa. Dari data tersebut 3

memperlihatkan bahwa dimasa sekarang, minum kopi di coffee shop sudah menjadi gaya hidup yang cukup pesat di berbagai kota di Indonesia. Tabel 1.1 Jumlah konsumsi kopi masyarakat Indonesia tahun 2010-2016 No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Kebutuhan Kopi (kilogram) Konsumsi Kopi (kg/kapita/tahun) 1. 2010 23.000.000 190.000.000 0.80 2. 2011 241.000.000 210.000.000 0.87 3. 2012 245.000.000 230.000.000 0.94 4. 2013** 249.000.000 250.000.000 1.00 5. 2014** 253.000.000 260.000.000 1.03 6. 2015** 257.000.000 280.000.000 1.09 7. 2016** 260.000.000 300.000.000 1.15 Sumber: AEKI Keterangan : ** Estimasi Kota Padang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat yang memiliki jumlah penggemar kopi yang cukup banyak. Hal ini disebabkan oleh lahan kopi yang terbentang luas sepanjang daerah Sumatera Barat ini. Biji kopi yang dihasilkan oleh daerah ini juga mempunyai kualitas yang cukup baik. Kebiasaan minum kopi yang diawali oleh budaya barat kemudian menjadi trend dan banyak digemari oleh masyarakat umum termasuk kalangan muda mudi kota Padang. Perilaku berbelanja dan menikmati suatu produk berdasarkan trend, emosi, perasaan nyaman, sukacita, kegembiraan merupakan salah satu contoh motif hedonic (Kasnaeny et al., 2013). Kota Padang memiliki beberapa coffee shop yang kini sudah berkembang. Berdasarkan data yang telah diambil dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Padang diketahui bahwa sampai tahun 2016 4

terdapat 19 coffee shop yang telah memiliki izin resmi usaha. Selain yang telah terdaftar, masih banyak coffee shop yang belum mendapatkan izin resmi karena beberapa syarat yang belum terpenuhi. Tabel 1.2 Jumlah Coffee shop di Kota Padang tahun 2014-2016 No. Tahun Jumlah Coffee shop (buah) 1. 2014 10 2. 2015 17 3. 2016 19 Sumber: BPMPTSP Kota Padang Berikut ini daftar nama dari Coffee Shop yang telah terdaftar di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Padang: Tabel 1.3 Daftar Nama Coffee Shop di Kota Padang sampai tahun 2016 No. Nama Coffee Shop Alamat 1. Lallito Coffee and Tea Jl. WR. Mangonsidi no. 2A 2. El s Coffee Jl. Hayam Wuruk no. 29 3. Pavillon Coffee Jl. Hayam Wuruk no. 30A 4. Kubik Koffie Jl. Olo Ladang no. 12 5. Coffee Toffee Jl. Jend. Ahmad Yani no. 38 6. Rimbun Coffee & Brew Bar Jl. Kis Mangunsarkoro no. 10 7. Coffee Rest Jl. Kaliberantas no. 17 8. Capitea Jl. Nias III 9. KiosK by Tee Shop Jl. Tepi Pasang, no. 41 Simpang Kinol 10. Sweettooth Cake, Coffee & Bubble Jl. Veteran no. 74 F 11. Premier Coffee Bar Jl. Padang Pasir 7 no. 2 12. Fenejo Café & Coffee Shop Jl. S. Parman no. 252 13. Excelso Jl. Bundo Kanduang 14. Novels Coffee Shop Jl. Aru no. 11 15. Javapuccino JL. Bandar Purus, No. 43 16. Calais Palza Andalas Lantai 2 17. Coffee Theory Jl. Tepi Pasang no 40 18. Warung Kopi Hau Jl. Tepi Pasang no. 32 19. Mandy s Jl. Hayam Wuruk no. 10C 5

Salah satu coffee shop yang telah lama berdiri dan digemari oleh konsumen Kota Padang adalah Lallito Coffee and Tea. Lallito Coffee and Tea telah berdiri dari tahun 2012 dan melayani konsumen penikmat kopi di Kota Padang. Dari banyaknya coffee shop yang baru berdiri merupakan tantangan tersendiri bagi Lallito Coffee and Tea dalam memberikan kepuasan kepada pelanggannya dalam menyajikan kopi yang berkualitas. Lallito Coffee and Tea merupakan salah satu coffee shop yang berkembang dengan memiliki pelanggan yang cukup banyak dari berbagai kalangan, dari anak-anak, anak sekolahan, mahasiswa dan pegawai. Peneliti memilih Lallito Coffee and Tea sebagai objek penelitian karena Lallito Coffee and Tea memiliki rasa, kualitas, merek dan kemasan yang berkualitas tinggi tetapi menawarkan harga yang cukup terjangkau. Dengan adanya persaingan yang kini semakin pesat, berbagai upaya dilakukan Manajer Lallito untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dengan memberikan kepuasan ketika mereka membeli produk. Berdasarkan hasil survei pendahuluan terhadap Manajer Lallito Coffee and Tea, salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan menampilkan atribut produk yang menarik dan motif hedonic yang disukai oleh konsumen. Lallito menawarkan kopi dengan kualitas bagus tetapi harga yang diberikan dapat dijangkau oleh masyarakat di Kota Padang. Berdasarkan survei pendahuluan terhadap konsumen, diketahui bahwa Coffee shop ini menyajikan kopi dengan tampilan yang menarik dan mencerminkan rasa yang nikmat dari secangkir kopi. Pengaturan desain ruangan yang sangat nyaman untuk bersantai membuat konsumen betah berlama-lama di tempat ini. Suasana yang nyaman akan membangkitkan mood konsumen sehingga dapat menenangkan pikiran 6

sambil menikmati secangkir kopi. Coffee shop ini juga menyajikan tampilan dari kopi yang dipesan oleh konsumen dengan semenarik mungkin, serta pelayanan yang ramah dari barista dan pelayannya. Dari penjelasan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang diberi judul Analisis Pengaruh Pengaruh Atribut Produk dan Motif Hedonic Terhadap Keputusan Pembelian( Survei pada Lallito Coffee and Tea di Kota Padang). 1.2 Rumusan Masalah berikut: Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Lallito Coffee and Tea di Kota Padang? 2. Bagaimana pengaruh motif Hedonic terhadap keputusan pembelian konsumen pada Lallito Coffee and Tea di Kota Padang? 1.3 Tujuan Penelitian adalah: Sesuai dengan rumusan masalah dan latar belakang, tujuan penelitian ini 1. Untuk menganalisis pengaruh tribut produk terhadap keputusan pembelian pada Lallito Coffee and Tea di Kota Padang. 2. Untuk menganalisis pengaruh motif hedonic terhadap keputusan pembelian pada Lallito Coffee and Tea di Kota Padang. 7

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Manfaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya di masa yang akan datang khususnya dalam topik keputusan pembelian. b. Manfaat Praktik Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak Lallito Coffee and Tea dan bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih baik yang dimiliki oleh Lallito dan dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan di masa mendatang. 8

1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penulisan BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Definisi Produk 2.2 Definisi Produk Atribut 2.3 Definisi Motif Hedonic 2.4 Definisi Keputusan Pembelian 2.5 Keterkaitan antar variabel 2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu 2.7 Kerangka Konseptual 2.8 Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Variabel Operasional 3.4 Jenis Data yang Digunakan 3.5 Metode Pengumpulan Data BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Coffee shop 4.2 Karakteristik Konsumen 4.3 Uji Data Pengaruh Atribut Produk dan motif Hedonoc terhadap keputusan Konsumen Atribut produk 4.4 Analisis Pengaruh Atribut Produk dan Motif Hedonic Terhadap Keputusan Pembelian BAB 5 PENUTUP 5.1 Pembahasan 5.2 Keterbatasan, Saran dan Implikasi Penelitian Gambar 1.1 Sistematika Penulisan 9