BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

III. METODE PENELITIAN

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

*ANALISIS KORELASI* { }

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

REGRESI. Imam Gunawan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Data dan Metode Pengolahan Data

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Pembelajaran Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction)

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

Transkripsi:

30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena yang ada, yang belangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada vaiabel-vaiabel bebas, tetapi menggambakan sesuatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 008). Penggunaan metode deskiptif dalam penelitian ini didasakan pada pemasalahan dan tujuan yang hendak dicapai. Data yang tekumpul dalam penelitian ini telebih dahulu dideskipsikan dan dianalisis dengan menggunakan umus-umus statistik yang elevan. Oleh kaena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskipsikan dan menganalisis data secaa statistik, maka batasan metode deskiptif yang digunakan adalah metode deskiptif analitik. B. Posedu Penelitian Secaa inci tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuaikan sebagai beikut :. Tahap Pesiapan Kegiatan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah mengkaji liteatu yang tekait dengan penelitian yang dilakukan seta mempesiapkan instumen penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah : a. Melakukan kajian liteatu/studi kepustakaan untuk melengkapi landasan teoitis.

3 b. Pembuatan istumen penelitian, meliputi tes kompetensi pedagodik (menggunakan soal tes pedagodik dai Depdiknas) dan pofesional guu Fisika SMP (menggunakan bebagai tes standa sepeti FCI (foce concept inventoy) dan CSEM (The Conceptual Suvey of Electicity and Magnetism), lemba penilaian kineja guu, angket, pedoman wawancaa, potofolio dan tes pemahaman konsep Fisika siswa SMP kelas VIII (konsep Gaya) c. Validasi instumen penelitian dan pebaikannya.. Tahap Pengumpulan Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah, pelaksanaan tes kompetensi guu Fisika SMP (pedagogik dan pofesional), penilaian kineja guu, wawancaa, pengumpulan potofolio guu dan pengambilan data hasil belaja siswa dengan melaksanakan tes pemahaman konsep seta penyebaan angket. 3. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Lapoan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis data yang telah didapatkan pada tahap kedua, pembahasan hasil penelitian yang dilakukan dengan menafsikan hasil analisis data seta menaik kesimpulan.

3 Secaa bagan, posedu penelitian ini dapat dilihat pada Gamba 3.. Studi Pendahuluan Peumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Kajian teoitis tentang Kompetensi Pedagogik dan Pofesional Guu Fisika Pembuatan instumen penelitian : Tes, pedoman wawancaa dan angket Validasi instumen Pebaikan instumen Pengumpulan Data Penyebaan Angket Pelaksanaan Tes Wawancaa Data Pofil kompetensi Guu Fisika SMP dan Hasil Belaja Siswa Analisis Data Kesimpulan Gamba 3. Alu kegiatan penelitan

33 C. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Jayapua, Popinsi Papua. Subjek dalam penelitian ini adalah guu-guu yang mengaja mata pelajaan Fisika dan siswa kelas VIII di SMP tahun ajaan 008/009 se kota Jayapua. Jumlah sampel penelitian adalah 0 (sepuluh) guu dai 0 (sepuluh) sekolah yang bebeda beseta siswanya. Sampel ini diambil secaa puposive sampling (pengambilan sampel bedasakan kebutuhan) dai total populasi yakni 0 (dua puluh) guu mata pelajaan fisika SMP di Kota Jayapua. Distibusi sampel selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.. Tabel 3. Distibusi Sampel No Sampel Jumlah siswa. G 37. G 43 3. G 3 33 4. G 4 37 5. G 5 38 6. G 6 39 7. G 7 3 8. G 8 3 9. G 9 34 0. G 0 6 Jumlah 0 303 Kategoi sekolah Negei Negei Negei Negei Negei Negei Swasta Swasta Swasta Swasta

34 D. Instumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan enam jenis instumen pengumpul data yaitu, tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu, instumen penilaian kineja guu, angket, potofolio, pedoman wawancaa dan tes pemahaman konsep siswa.. Tes kompetensi pedagogik guu diambil dai soal tes kompetensi pedagodik dai Depdiknas yang digunakan untuk menguku tingkat kompetensi pedagogik sedangkan tes kompetensi pofesional diambil dai bebagai tes standa sepeti FCI (foce concept inventoy), CSEM (The Conceptual Suvey of Electicity and Magnetism) dan soal uji kompetensi pofesional dai Depdiknas yang digunakan untuk menguku tingkat kompetensi pofesional.. Instumen penilaian kineja guu beupa lemba pengamatan yang digunakan untuk mengamati guu dalam peencanaan dan pelaksanaan pembelajaan pada satu sub pokok bahasan Fisika di kelas VIII SMP. 3. Angket dipegunakan untuk mengetahui pesepsi siswa tehadap pembelajaan Fisika yang telah meeka ikuti. Angket ini menggunakan skala liket, setiap siswa diminta untuk menjawab petanyaan-petanyaan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk petanyaan positif maka dikaitkan dengan nilai SS = 4, S = 3, TS = dan STS = dan sebaliknya untuk petanyaan negatif maka dikaitkan dengan nilai SS =, S =, TS = 3 dan STS = 4 4. Pedoman wawancaa dipegunakan untuk menjaing kendala-kendala yang dihadapi guu dalam memenuhi kompetensinya.

35 5. Potofolio digunakan untuk mendapatkan infomasi yang jelas mengenai lata belakang seta pengalaman dai guu. 6. Tes pemahaman konsep siswa pada matei Gaya, beupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda yang digunakan untuk menguku tingkat pemahaman konsep fisika siswa. E. Analisis Instumen Sebelum instumen-instumen (Tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu dan tes pemahaman konsep siswa) dipegunakan untuk mengumpulkan data, maka dilakukan pengujian tehadap instumen-instumen tesebut telebih dahulu. Uji coba instumen penelitian dilakukan untuk mengetahui : a. Validitas buti soal Validitas buti soal yang digunakan untuk mengetahui dukungan suatu buti soal tehadap sko total. Untuk menguji validitas setiap buti soal, sko-sko yang ada pada buti soal yang dimaksud dikoelasikan dengan sko total. Sebuah soal akan memiliki validitas tinggi jika sko soal tesebut memiliki dukungan yang besa tehadap sko total. Dukungan setiap buti soal dinyatakan dalam bentuk koelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu buti soal digunakan umus koelasi. Adapun umus yang digunakan adalah umus koelasi poduct momen Peason (Aikunto, 00): xy = NΣXY ( ΣX )( ΣY ) { ΣX ( ΣX ) }{ NΣY ( ΣY ) }

36 Keteangan: xy : Koefisien koelasi antaa vaiabel X dan vaiabel Y, dua vaiabel yang dikoelasikan. X Y N : Sko item : Sko total : Jumlah subjek Intepetasi untuk besanya koefisien koelasi adalah sebagai beikut: Tabel 3. Kategoi Validitas Buti Soal Batasan Kategoi 0,80 < xy,00 Sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < xy 0,80 Tinggi (baik) 0,40 < xy 0,60 Cukup (sedang) 0,0 < xy 0,40 Rendah (kuang) 0,00 < xy 0,0 Sangat endah (sangat kuang) Kemudian untuk mengetahui signifikansi koelasi dilakukan uji-t dengan umus sebagai beikut (Sudjana, 00): t = xy N xy Keteangan: t xy N : Daya pembeda dai uji t : Koefisien koelasi : Jumlah subyek

37 Kemudian haga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan haga t tabel, jika haga t hitung lebih besa dai t tabel maka koelasi tesebut adalah signifikan. Hasil pehitungan validitas tes kompetensi pedagogik guu yang bejumlah 60 buti soal dipeoleh 43 buti soal yang valid dan kemudian dipakai, sedangkan 7 buti soal lainnya tidak valid yaitu nomo 3, 5, 8,, 5, 8, 9, 0,, 7, 8, 3, 39, 4, 50, 5, dan 58, di buang. Untuk tes kompetensi pofesional guu yang tedii 60 buti soal dipeoleh 48 buti soal yang valid yang kemudian dipakai sebanyak 45 soal. Sedangkan untuk tes pemahaman konsep siswa tedii dai 0 soal dipeoleh 5 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid yaitu nomo 8, 9, 4, 6 dan 9. Pehitungan validitas soal secaa lengkap dapat dilihat pada Lampian B. b. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah tingkat kestabilan sko yang dipeoleh ketika dilakukan ujian ulang dengan menggunakan tes yang sama pada situasi yang bebeda atau dai satu pengukuan ke pengukuan lainnya. (Aikunto, 00). Suatu tes dapat dikatakan memiliki taaf eliabilitas yang tinggi jika tes tesebut dapat membeikan hasil yang tetap setiap kali digunakan. Tinggi endahnya eliabilitas suatu tes dapat dinyatakan oleh koefisien eliabilitas. Pehitungan koefisien eliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan umus sebagai beikut: (Aikunto, 005) = +

38 Keteangan: = koefesien eliabilitas yang telah disesuaikan = koefesien koelasi antaa soal ganjil dan genap Haga dai dapat ditentukan dengan caa mengkoelasikan sko soal nomo ganjil dan sko nomo genap, menggunakan umus koelasi poduct moment Peason dengan vaibel x adalah sko soal nomo ganjil dan vaiabel y adalah sko soal nomo genap. Intepetasi deajat eliabilitas suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kategoi Reliabilitas Buti soal Batasan Kategoi 0,80<,00 0,60< 0,80 0,40< 0,60 0,0< 0,40 0,0 sangat tinggi (sangat baik) tinggi (baik) cukup(sedang) endah (kuang) sangat endah (sangat kuang) Hasil pehitungan eliabilitas tes kompetensi pedagogik adalah 0,9 dan tes kompetensi pofesional sebesa 0,95 sedangkan tes pemahaman konsep siswa sebesa 0,78. Dengan demikian tes kompetensi pedagogik dan tes kompetensi pofesional memiliki eliabilitas sangat tinggi sedangkan tes pemahaman konsep siswa memiliki eliabilitas yang tinggi. Pehitungan eliabilitas instumen secaa lengkap dapat dilihat pada Lampian B

39 c. Tingkat Kemudahan Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan suka atau mudahnya suatu soal. Besanya indeks kemudahan bekisa antaa 0,00 sampai,00. Soal dengan indeks kesukaan 0,0 menunjukkan bahwa soal tesebut sangat suka, sebaliknya indeks,00 menunjukkan bahwa soal tesebut telalu mudah. Untuk melihat tingkat kemudahan buti soal dengan menggunakan pesamaan (Aikunto, 003): P = B J s Keteangan: P = Indeks kemudahan B = Banyak siswa yang menjawab soal itu bena Js = Jumlah seluuh siswa Tabel 3.4 Kiteia Indeks Kemudahan Batasan P = 0,00 Kategoi Soal sangat suka 0,00 < P 0,30 Soal suka 0,30 < P 0,70 Soal sedang 0,70 < P,00 Soal mudah Hasil pehitungan tingkat kesukaan tes kompetensi pofesional yang bejumlah 60 buah dipeoleh 38 buah soal temasuk kategoi sedang, 8 buah soal temasuk kategoi suka dan 4 soal kategoi sangat suka. Untuk tes pemahaman konsep siswa yang bejumlah 0 buah dipeoleh 4 buah soal temasuk kategoi mudah, buah soal temasuk kategoi sedang, dan 5 buah soal temasuk kategoi

40 suka. Hasil pehitungan tingkat kesukaan yang lengkap dapat dilihat pada Lampian B. d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antaa siswa yang bekemampuan endah dengan siswa yang bekemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besanya daya pembeda disebut indeks diskiminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskiminasi adalah (Aikunto, 00): D = B J A A B J B B = P P A B Dengan: J A : Banyaknya peseta kelompok atas J B : Banyaknya peseta kelompok bawah B A : Banyaknya kelompok atas yang menjawab bena B B : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab bena P A : Poposi kelompok atas yang menjawab bena P B : Poposi kelompok bawah yang menjawab bena Tabel 3.5 Kategoi Daya Pembeda Batasan Kategoi 0,00 D 0,0 Jelek 0,0 < D 0,40 Cukup 0,40 < D 0,70 Baik 0,70 < D,00 Baik sekali

4 Hasil pehitungan daya pembeda untuk soal tes kompetensi pedagogik yang bejumlah 60 buah dipeoleh 7 buah soal memiliki daya pembeda kategoi baik sekali, 6 buah soal temasuk kategoi baik, 0 buah soal temasuk kategoi cukup dan 7 soal kategoi jelek. Dan untuk soal tes kompetensi pofesional yang bejumlah 60 buah dipeoleh 5 buah soal memiliki daya pembeda kategoi baik sekali, buah soal temasuk kategoi baik, buah soal temasuk kategoi cukup dan soal kategoi jelek. Dan soal tes pemahaman konsep siswa yang bejumlah 0 buah dipeoleh 4 buah soal temasuk kategoi baik, 3 buah soal temasuk kategoi cukup, 3 buah soal temasuk kategoi jelek. Hasil pehitungan tingkat kesukaan yang lengkap dapat dilihat pada Lampian B. Jadi jumlah soal tes kompetensi pedagogik yang digunakan adalah 43 buah dai 60 buah soal yang diuji cobakan, soal tes kompetensi pofesional adalah 45 buah dai 60 buah soal yang diuji cobakan, dan soal tes pemahaman konsep siswa adalah 5 dai 0 buah soal yang diujicobakan. F. Teknik Analisis Data Menuut Sugiyono (008), jika hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskiptif yaitu dugaan tehadap nilai satu vaiabel secaa mandii antaa data sampel dan data populasi, seta biasanya tidak diumuskan, maka analisis data diaahkan untuk menjawab umusan masalah/petanyaan penelitian, sehingga tidak menguji hipotesis. Analisa dilakukan dengan caa melakukan pehitungan sehingga setiap umusan masalah dapat ditemukan jawabanya secaa kuantitatif.

4 Data analisis deskiptif dapat di sajikan dalam bentuk tabulasi, tabel fekuensi dan gafik. Bedasakan penyataan diatas maka dalam penelitian ini langkah-langkah analisa datanya adalah :. Bedasakan sko hasil tes kompetensi pedagogik dan pofesional guu dan tes pemahaman konsep siswa seta instumen penilaian kineja guu, maka ditentukan sko ideal/kiteium telebih dahulu. Adapun kiteia tingkat kompetensi guu menuut Depdiknas (Tn. 004) dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kiteia Tingkat Kompetensi Nilai Gade Keteangan Kelayakan Nilai 8 6 Nilai< 8 4 Nilai< 6 Nilai < 4 A B C D Behak mengikuti diklat tingkat tinggi Behak mengikuti diklat tingkat menengah Behak mengikuti diklat tingkat lanjutan Behak mengikuti diklat tingkat dasa Layak = Nilai 6 Tidak Layak = Nilai < 6. Untuk menjawab pemasalahan, dilakukan dengan caa membagi jumlah sko hasil penelitian dengan sko ideal. 3. Untuk data yang dihasilkan melalui angket dan pedoman wawancaa di analisis dengan teknik posentasi capaian untuk setiap item yang tedapat dalam angket dan pedoman wanwancaa 4. Untuk menentukan hubungan Tingkat Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Pofesional Guu Fisika SMP di Jayapua dengan Hasil Belaja Fisika siswa

43 maka digunakan Uji koelasi ganda dengan umus sebagai beikut (Sugiyono, 008) : R yx x = yx + yx x x yx yx x x Dengan R yx x = Koelasi antaa vaiabel X dan X secaa besama-sama dengan vaiabel Y yx = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan Y = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan Y yx x x = Koelasi Poduct Moment antaa X dengan X Rumus tesebut digunakan bedasakan hubungan antaa vaiabel dalam penelitian sepeti beikut : X yx x x R yx x Y X yx Gamba 3. Vaiabel Penelitian Dimana : X X Y : Tingkat Kompetensi Pedagogik Guu Fisika SMP : Tingkat Kompetensi Pofesional Guu Fisika SMP : Hasil Belaja Fisika siswa

44 Namun sebelum data diolah secaa statistik dengan menggunakan umus diatas, data telah telebih dahulu diuji nomalitasnya. Pengujian nomalitas untuk masing-masing vaiabel dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaan data dai tiap-tiap vaiabel tidak menyimpang dai data-data yang bedistibusi nomal. Pengujian nomalitas data menggunakan pogam SPSS vesi 4 ( Uji Kolmogoov-Sminov), dengan kiteia sebagai beikut : Jika nilai sig (signifikan) > 0,05 atinya data tesebut tedistibusi nomal selanjutnya akan digunakan umus Koelasi Ganda namun apabila nilai sig (signifikan) < 0,05; beati data tesebut tidak nomal, maka untuk mengetahui hubungan anta vaiabel penelitian digunakan uji nonpaametis dengan menggunakan uji koelasi Speaman-Rank dengan umus sebagai beikut (Sugiyono, 008): 6 b i ρ = n( n ) Dimana : ρ = Koefisien Speaman-Rank Intepetasi untuk besanya koefisien koelasi ini ditunjukkan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Intepetasi tehadap koefisien koelasi Inteval Koefisien koelasi 0,00-0,9 0,0-0,39 0,40 0,59 0,60 0,79 0,80,00 Tingkat Hubungan/koelasi Sangat endah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

45 Kemudian dilakukan pengujian signifikansi tehadap koefisien koelasi ganda (R) dengan menggunakan umus uji F (Sugiyono, 008) : F h = ( R R k ) ( n k ) Dimana : R k n = Koefisien Koelasi Ganda = Jumlah vaiabel independen = Jumlah anggota sampel Sedangkan pengujian signifikansi tehadap koefisien Speaman-Rank (ρ) dengan menggunakan umus z (Sugiyono, 008) : Z h ρ = n Dimana : ρ n = Koefisien Speaman Rank = Jumlah anggota sampel Hasil pengujian dengan menggunakan uji F dan umus Z ini kemudian di bandingkan dengan nilai F tabel dan Z tabel, jika nilai F hitung > F tabel atau Z hitung > Z tabel maka hasil pehitungan koelasi ganda atau koelasi Speaman Rank tesebut dapat digenealisasikan pada populasi dimana sampel diambil, namun jika nilai F hitung < F tabel atau Z hitung < Z tabel maka hasil pehitungan koelasi ganda atau koelasi Speaman Rank tesebut tidak dapat digenealisasikan pada populasi dimana sampel diambil.