Kenalkan Anak dengan Science Fiction Redaksi Sebagai satu-satunya astronot terpilih dari Indonesia, kehidupan Dr Pratiwi Puji Lestari Sudarmono Phd

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada jenjang SMP merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

Dalam setiap kali penayangannya, program dapat terbagi dalam beberapa segmen ataupun hanya mengambil salah satu tema dari ide segmen yang kami

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

ALAM SEMESTA BUKTI NYATA CIPTAAN ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia karakteristik orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

- ephy - Catatan dan Novela. dalamceritasaja.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

Dokumen Kurikulum Program Studi: S3 Astronomi. Lampiran III

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen) yang berbunyi Setiap

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

1. PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai pada Tugas Akhir ini adalah menghasilkan game

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. diberikan Allah SWT semaksimal mungkin. Mempunyai akal pikiran yang cerdas

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

Gambar 3.1 Proses pembagian kuesioner di sekolah Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

PENGARUH PERCOBAAN SAINS SEDERHANA TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 1 PALU

STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini bagi seorang anak merupakan masa terpenting dan masa

2.2 Aktivitas Belajar dengan Menggunakan Media Gambar. Aktivitas belajar menggunakan media gambar merupakan kegiatan, kesibukan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan


I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. Bak ditelan bumi, itulah yang saat ini terjadi pada keilmuan astronomi di

Transkripsi:

Kenalkan Anak dengan Science Fiction Redaksi Sebagai satu-satunya astronot terpilih dari Indonesia, kehidupan Dr Pratiwi Puji Lestari Sudarmono Phd tentunya tidak jauh-jauh dari dunia astronomi. Nyaris sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk mempelajari susunan galaksi dan sistem tata surya yang maha luas. Dan ternyata, dunia itu pula yang diperkenalkannya sejak dini kepada buah hatinya, Pandito Aji Basuki. "Tujuannya untuk merangsang minatnya terhadap pengetahuan dan sains. Juga mengasah nalarnya," ujarnya saat ditemui di kediamannya, kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Untuk mengajarkan soal luar angkasa yang identik dengan pelajaran fisika, matematika dan astronomi-yang seringkali dianggap materi sulit--pratiwi ternyata punya jurus jitu. Menurutnya, yang harus dilakukan pertama kali adalah mengenalkan dengan anak dengan cara yang semenarik mungkin. "Misalnya, sejak kecil ajak anak jalan-jalan ke planetarium. Di sana dia bisa melihat berbagai hal yang menarik, seperti bintang dan lainnya," ujar Pratiwi yang kini menjabat sebagai Direktur Riset Universitas Indonesia. Dengan suatu rekreasi sains seperti itu, katanya, para orang tua bisa dengan mudah menjelaskan soal bintang-bintang dan tata surya kepada anak. "Dan anak pun akan lebih mudah mengingat dan menyerapnya," ujarnya sambil tersenyum. Selain itu, si anak juga sering diperlihatkan dengan berbagai permainan sampai film science fiction yang bertema soal luar angkasa. Ini menurutnya akan mengasah imajinasi sang anak. "Kita pun bisa melihat seberapa cepat daya tangkap anak kita dengan melihat pemahamannya terhadap film itu," katanya lagi. Menariknya lagi, terhadap anaknya, Pratiwi rupanya juga sering memperlihatkan perlengkapan astronotnya kepada sang putera. Dari baju, tabung oksigen dan lain-lain. Dia pun sering mengenalkan soal pesawat, roket dan berbagai perlengkapan di dalamnya. Pengenalan soal ruang angkasa sejak dini kepada anak, kata Pratiwi, sangat bermanfaat untuk merangsang di anak menggemari berbagai mata pelajaran

penting. Seperti matematika, fisika, biologi dan lainnya. Dan juga, anak akan lebih peka dan peduli terhadap kemajuan teknologi. Namun, tambahnya, dalam memberikan semua itu, peran orang tua sangat diperlukan. Karena si anak harus mendapat pengertian dan penjelasan yang benar. Ini pula yang membuat para orang tua dituntut mempunyai pengetahuan yang cukup. Bagaimana kalau sang anak ingin menjadi astronot pula? Ditanya begitu, Pratiwi tersenyum. Menurutnya, menjadi seorang astronot adalah suatu kebanggaan. Karena selain dituntut harus memahami berbagai hal seputar astronomi dan dunia luar angkasa, penyeleksiannya juga super ketat. Selain itu, profesi ini pun sangat langka. "Saya sih terserah saja," katanya lagi.(sep) Kenalkan dengan Science Fiction Dulu SEBAGAI satu-satunya astronot terpilih dari Indonesia, kehidupan Dr Pratiwi Puji Lestari Sudarmono Phd tentunya tidak jauh-jauh dari dunia astronomi. Nyaris sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk mempelajari susunan galaksi dan sistem tata surya yang maha luas. Dan ternyata, dunia itu pula yang diperkenalkan Pratiwi sejak dini kepada buah hatinya, Pandito Aji Basuki. "Tujuannya untuk merangsang minatnya terhadap pengetahuan dan sains. Juga mengasah nalarnya," ujarnya saat ditemui di kediamannya, kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Untuk mengajarkan soal luar angkasa yang identik dengan pelajaran fisika, matematika dan astronomi-yang sering dianggap materi sulit-pratiwi ternyata punya jurus jitu. Menurutnya, yang harus dilakukan kali pertama adalah mengenalkan pada anak dengan cara semenarik mungkin. "Misalnya, sejak kecil ajak anak jalan-jalan ke planetarium. Di sana dia bisa melihat berbagai hal yang menarik, seperti bintang dan lainnya," ujar Pratiwi yang kini menjabat sebagai Direktur Riset Universitas Indonesia. Dengan rekreasi sains seperti itu, menurut ia, para orang tua bisa dengan mudah menjelaskan soal bintangbintang dan tata surya kepada anak. "Si kecil pun akan lebih mudah mengingat dan menyerapnya," ucapnya sambil tersenyum.

Karena peran orang tua sangat diperlukan, maka para orang tua dituntut mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai hal ini. Selain itu, si anak juga sering diperlihatkan dengan berbagai permainan sampai film science fiction yang bertema luar angkasa. Ini menurutnya akan mengasah imajinasi sang anak. "Kita bisa melihat seberapa cepat daya tangkap anak kita dengan melihat pemahamannya terhadap film itu." Kalau anak sudah tertarik, selanjutnya anak akan lebih peka dan peduli terhadap kemajuan teknologi. Menariknya lagi, terhadap Pandito, Pratiwi rupanya juga sering memperlihatkan perlengkapan astronotnya kepada sang putera. Dari baju, tabung oksigen dan lain-lain. (asep) Menggugah Fantasi, Mengapresiasi Sains MENGAJARKAN anak tentang ilmu perbintangan atau astronomi, boleh dibilang gampanggampang susah. Wajah-wajah polos mereka, terkadang diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan kritis yang sulit untuk dijawab. Polos tapi Kritis Secara umum, anak terutama yang berusia di sekolah taman kanak-kanak (TK) atau sekolah dasar (SD) sudah mengetahui sedikit tentang ilmu perbintangan itu. Apalagi, mereka biasa melihat bintang atau bulan di saat malam, atau matahari ketika siang hari. Tetapi akan menjadi sulit, jika muncul pertanyaan, mengapa planet atau bintang itu ada. "Atau muncul pertanyaan, mengapa matahari itu bersinar? Orang awam tentu sulit menjelaskannya," ujar Dr Taufiq Hidayat, ketua Departemen Astronomi Boschaa, Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut pakar ilmu perbintangan ini, anak-anak umumnya sangat tertarik terhadap hal-hal yang menimbulkan imajinasi tersendiri bagi dirinya. Terutama terhadap benda-benda yang dianggap luar biasa atau tidak begitu umum. Misalnya soal benda-benda luar angkasa tadi. Apakah itu bintang, bulan ataupun matahari. Anak-anak yang paling kritis untuk bertanya soal itu, biasanya mulai dari usia

tiga hingga 10 tahun. Rasa ingin tahu, dari anak-anak usia tersebut sangat besar. Bahkan 70 persen dari usia anak-anak itu, memiliki keingintahuan seperti itu. "Dan dunia astronomi cepat menggugah daya apresiasi mereka. Dunia luar angkasa akan memikat daya tarik mereka karena betapa besarnya alam semesta ini. Sebenarnya, tidak hanya anak, orang dewasa pun akan tergugah. Hanya, untuk dunia anak ini bisa menggugah apresiasi mereka terhadap sains dan ini cukup bagus," katanya. Fantasi Positif Alam semesta atau dunia luar angkasa bagi anak, dapat pula menimbulkan fantasi. Dengan penjelasan yang baik, fantasi yang tumbuh pada anak umumnya akan tumbuh secara positif. Hanya saja, cara menjelaskan tentang dunia itu, harus dengan perumpamaan yang sederhana. Selain itu, karena mempelajari dunia luar angkasa sangat berkaitan dengan sains, daya tarik mereka pun bisa menumbuhkan keinginan belajar terhadap ilmu sains menjadi besar. "Bicara tentang bintang tentu akan bicara soal jarak. Anak akan bertanya berapa jauhnya jarak bintang itu. Nah, untuk menjelaskan itu, ilmu matematika juga harus dikuasai. Tetapi, cara sederhana tentu saja dengan perumpamaannya," jelas Taufiq. Mengenalkan bidang Astronomi, akan mengenalkan anak terhadap ilmu sains lain. Seperti Matematika, Kimia, Fisika, Biologi dan ilmu pasti lainnya. Dengan mempelajari ilmu sains lain, maka daya khayal atau fantasi mereka bisa terjawab. Berikan Jawaban Sealamiah Mungkin Yang jelas, "Belajar Astronomi, memang harus berinteraksi langsung dengan alam semesta. Jawaban-jawaban yang dituntut anak-anak juga harus yang bisa dicerna oleh nalar mereka sendiri.perumpamaan sederhana, barangkali bisa menggugah

mereka." Di sinilah, orang tua dituntut rajin membaca atau mencari pengetahuan-pengetahuan populer. Taufiq mencontohkan, dari anak-anak TK atau SD yang berkunjung ke laboratorium luar angka Boschaa Lembang, umumnya mereka tertarik tentang apa itu bintang, gugusan bintang atau juga planet-planet. Pertanyaanpertanyaaan tentang itu, seharusnya bisa dijawab sealamiah mungkin. Biasanya pula, jika rasa ingin tahu anak tentang dunia luar angkasa ini tergali, akan muncul inisiatif anak untuk mencari jawaban. Dari sinilah, tantangan kreatif terjadi. Jika si anak cerdas, maka dia akan melakukan analisis-analisis terhadap jawaban yang dicarinya itu. "Perlu diingat, dunia luar angkasa ini mengundang kemisteriusan. Tentu saja rasa misterius ini menjadi tantangan untuk terus dipelajari oleh sang anak. Misalnya saja, mereka bertanya adakah kehidupan lain di luar bumi ini? Hal-hal misterius ini menjadi tantangan," tutur Taufiq. (wda) Sumber : Republika (29 Februari 2004)» kirim ke teman revisi terakhir : 7 Maret 2004» versi cetak