BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Medah (2013) dengan penelitiannya yang berjudul Diskriminasi Gender

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. bahasa (Semi, 1985:39). Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa. Aristoteles menyatakan bahwa jiwa merupakan unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual

lain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

ANALISIS PSIKOLOGIS WATAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUHAN JANGAN PISAHKAN KAMI KARYA DAMIEN DEMATRA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai mediumnya (Semi, 1993:8). Novel dan cerita pendek (disingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan

ANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan realitas sosial (semua menyangkut aspek kehidupan manusia) yang

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan keharusan

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Motivasi dapat dikarenakan oleh keinginan atau kebutuhan dari dalam diri sendiri, dapat pula karena tuntutan dari lingkungan, misalnya tuntutan dari pekerjaan yang ditekuninya. Kegiatan yang dilakukan karena dimotivasi oleh keinginan atau kebutuhan diri bertujuan untuk mencapai kepuasan perasaan, sedangkan kegiatan yang dilakukan karena dimotivasi oleh tuntutan pekerjaan memiliki tujuan untuk mendapatkan upah atau imbalan. Seseorang lebih cenderung termotivasi oleh keinginan atau kebutuhan diri untuk mencapai kepuasan perasaan. Motivasi adalah salah satu contoh dari unsur psikologis. Unsur psikologis banyak terdapat dalam karya sastra modern seperti novel, drama, maupun puisi. Motivasi yang ditemukan dalam karya sastra modern ini adalah sebagai perwujudan kejiwaan pengarang dan para tokoh fiksi dalam sebuah cerita. Karya-karya sastra memungkinkan ditelaah melalui pendekatan psikologi karena karya sastra menampilkan watak para tokoh, walaupun imajinatif, dapat menampilkan berbagai problem psikologis (Minderop, 2010:55). Penelitian psikologi sastra memiliki peranan penting untuk memahami suatu karya sastra karena psikologi sastra mengkaji 1

2 lebih mendalam aspek perwatakan, dan dapat memberi pengetahuan kepada peneliti tentang masalah perwatakan yang dikembangkan, serta penelitian semacam ini juga dapat membantu mengkaji karya sastra yang penuh dengan masalah-masalah psikologis. Oleh sebab itu, penelitian ini mendeskripsikan salah satu unsur psikologi, yaitu motivasi yang menimbulkan perilaku tokoh dalam sebuah novel. Novel merupakan contoh karya sastra yang melukiskan perbuatan-perbuatan tokoh-tokohnya menurut watak dan kejiwaan masing-masing yang dapat diteliti dengan tinjauan psikologi. Karya sastra yang berbentuk novel ini di Jepang disebut dengan shosetsu, novel merupakan bentuk karya sastra yang mampu memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat. Sehingga sampai saat ini karya sastra berupa novel masih sangat diminati untuk dibaca ataupun diteliti unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Shusaku Endo merupakan salah satu novelis Jepang yang terkenal, karyakaryanya sering dibandingkan dengan karya-karya Graham Greene memiliki kesamaan yang menitikberatkan pada keprihatinan dalam masalah perilaku, moral dan juga agama Katolik yang merupakan dasar dari karangannya. Bahkan Greene secara pribadi pernah menyebutkan Shusaku Endo sebagai salah satu penulis terbaik di abad ke-20. Penelitian ini menggunakan novel Sukyandaru karya Shusaku Endo sebagai objek kajian dilatarbelakangi oleh pertimbangan sebagai berikut, novel Sukyandaru karya Shusaku Endo ini memberi gambaran watak dan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokohnya yang menonjol serta dipaparkan dengan jelas. Novel ini menggambarkan keinginan seorang wartawan yang bernama Kobari untuk

3 mengungkap kehidupan seorang novelis bernama Suguro yang beragama Katolik serta sangat dihormati dengan karya-karyanya yang dipengaruhi oleh agamanya, tetapi kehidupan pribadi novelis ini penuh dengan skandal yang tidak diketahui oleh penggemarnya. Walaupun bukan merupakan tokoh utama, tokoh Kobari dalam novel ini begitu banyak dimunculkan dengan usaha-usahanya untuk mengungkap skandalskandal yang dilakukan oleh tokoh Suguro. Teori struktur kepribadian dari Sigmund Freud dan teori motivasi sebagai acuan di dalam penelitian ini, adalah untuk memahami gambaran watak kejiwaan serta memahami gambaran keinginan seorang wartawan yang bernama Kobari dalam mengungkapkan kehidupan pribadi seorang novelis bernama Suguro dimana dalam karya-karyanya dipengaruhi oleh agama Katolik sebagai agama yang dianutnya, tetapi kehidupan pribadi novelis ini penuh dengan skandal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, permasalahanpermasalahan yang menyebabkan ketertarikan dalam analisis terhadap novel Sukyandaru ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah struktur kepribadian tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo? 2. Bagaimana motivasi serta tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo?

4 1.3 Tujuan Di dalam mengkaji novel Sukyandaru, tujuan yang ingin dicapai dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra, dalam kajian bidang psikologi sastra yang dapat memberikan informasi kepada pembaca yang ingin memahami aspek psikologi sastra khususnya terhadap novel-novel Jepang. Selain itu, diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu di bidang studi sastra. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kepribadian tokoh Kobari yang terdapat pada novel Sukyandaru, serta mendeskripsikan motivasi dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. 1.4 Manfaat Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkaya wawasan mengenai karya sastra Jepang, serta menambah khazanah penelitian di bidang sastra khususnya

5 Jurusan Sastra Jepang. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi suatu bandingan. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca khususnya penikmat novel dalam memahami isi cerita dalam novel Sukyandaru terutama dalam memahami struktur kepribadian, motivasi, serta tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro. 1.5 Ruang Lingkup Sebuah penelitian memerlukan suatu ruang lingkup penelitian, agar penelitian yang dilakukan memiliki arah sehingga permasalahan akan mudah dipahami. Penelitian ini terfokus pada analisis kepribadian tokoh Kobari dan mendeskripsikan motivasi serta tindakan tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Sukyandaru karya Shusaku Endo yang berbahasa Jepang yang diterbitkan pada tahun 1986 oleh Shinehousha.

6 1.7 Metode Penelitian Metode berarti cara-cara strategis untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2006:34). Metode penelitian yang digunakan meliputi metode dan teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah dengan metode kepustakaan, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti teks, baik lama maupun modern (Ratna, 2006:39), kemudian dilanjutkan dengan teknik catat atau tulis. Dalam hal ini yang dilakukan adalah dengan membaca data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu novel Sukyandaru karya Shusaku Endo, dan mencatat bagianbagian yang dianggap penting serta diperlukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengklasifikasian dan penganalisisan data. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Penganalisisan data dilakukan setelah data terkumpul, diklasifikasi, dan siap untuk dianalisis. Dalam tahap analisis data, metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu analisis teks dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode ini tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna,

7 2006:53). Data yang terkait dengan analisis kepribadian serta motivasi tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru yang telah diklasifikasi sebelumnya, akan dipaparkan secara terperinci dan dijelaskan sesuai dengan teori yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini sehingga mampu menganalisis kepribadian serta motivasi tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru ini. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menyajikan hasil analisis data. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan metode informal. Penyajian hasil analisis secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2006:50).

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Berdasarkan data-data yang berhasil dikumpulkan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Mashuri (2010) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Novel Chinmoku Karya Shusaku Endo. Dalam penelitian ini, menggunakan teori struktural dari A. Teeuw dan dilanjutkan dengan teori psikologi yaitu teori disosiasi, teori transformasi, dan teori defensif. Dari sisi disosiasi para tokoh dihadapkan pada permasalahan yang sulit dan komplek di antaranya penyiksaan hingga kebungkaman Tuhan. Dari sisi transformasi, Sebastian Rodrigues mengalami perubahan setelah meninggalkan agama Kristen yang berdampak pada psikologinya, seperti suka melamun. Dari sisi defensif, Gerrpe yang paling menonjol karena dapat mempertahankan agama Kristen sampai mati sekalipun. Defensif juga dialami oleh Sebastian Rodrigues dan Khijiro yakni dengan masih mempertahankan keyakinan agama Kristen dalam relung hatinya yang terdalam dengan cara masing-masing. Penelitian dari Mashuri menganalisis psikologi tokoh dengan teori disosiasi, teori transformasi, dan teori defensif dalam novel Chinmoku. Walaupun penelitian Mashuri sama-sama mengkaji psikologi, teori yang digunakan dalam penelitian ini berbeda. Penelitian Mashuri ini menggunakan teori struktur kepribadian Sigmund Freud untuk

9 menganalisis kepribadian tokoh Kobari. Selain itu, obyek penelitian Mashuri berbeda dengan penelitian ini, sehingga hasil penilitian akan berbeda. Utari (2011) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh Ayumu Dalam Komik Raifu Karya Keiko Suenobu. Dalam penelitian ini, dibahas tentang bagaimana psikologi tokoh Ayumu dalam komik Raifu dengan menggunakan teori depresif disorder dan teori semiotik untuk menganalisis gambar dari komik Raifu tersebut. Gangguan psikologis tersebut timbul dari perasaan bersalah yang timbul dari masa lalunya dan penyiksaan atau ijime yang dialaminya. Penelitian dari Utari mengkaji gangguan psikologis yang dialami tokoh Ayumu dengan menggunakan teori depresif disoder. Walaupun memiliki persamaan dalam mengkaji psikologi tokoh, penelitian ini lebih terfokus pada psikologi tokoh Kobari serta motivasi dan tindakannya untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro. Selain itu, obyek penelitian yang digunakan berbeda, sehingga hasil yang didapat tentu saja akan berbeda. Putri (2011) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh Suguro Novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. Dalam penelitian ini, menggunakan teori dari Freud (1980) yang terdiri dari id, ego, super ego untuk menganalisis unsur psikologi tokoh Suguro. Selain itu, ditunjang dengan teori abnormalitas yang terdiri dari disosiatif disoser (Halgin dan Whitbourne, 2009), sadomashokis (Halgin dan Whitbourne, 2009), dan anxiety disorder (King, 2007). Hasil analisis psikologi menunjukkan tokoh Suguro dipengaruhi oleh id, namun ego-nya tidak selalu bergantung pada id. Ego Suguro juga berfungsi dengan baik. Selain itu super ego-nya

10 mampu mengarahkan keinginan yang berasal dari id dan yang telah dikerjakan oleh ego agar bisa disesuaikan dengan perintah dan larangan dari orang sekitar. Selain itu Suguro juga mengalami kejiwaan yang tidak normal. Suguro mempunyai kepribadian ganda, mempunyai gangguan pada seksualnya dan juga mengalami kecemasan tingkat tinggi jika mengetahui hal yang buruk tentang dirinya. Penelitian dari Wiwin menggunakan obyek dan teori yang sama dengan penelitian ini, namun tokoh yang dianalisis kepribadiannya berbeda, serta dalam penelitian ini akan mendeskripsikan motivasi dan tindakan dari tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal dari tokoh Suguro. Selain menggunakan penelitian sebelumnya, kajian pustaka penelitian ini juga menggunakan terjemahan novel Sukyandaru yang berbahasa Indonesia dengan judul Skandal yang dialihbahasakan oleh Agus Setiadi dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan tebal 328 halaman. 2.2 Konsep Dalam penelitian ini digunakan beberapa konsep sebagai berikut : 2.2.1 Kepribadian Kepribadian adalah suatu integrasi dari semua aspek kepribadian yang unik dari seseorang menjadi organisasi yang unik, yang menentukan, dan dimodifikasi oleh upaya seseorang beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu berubah (Minderop, 2010:8). Suryabrata (dalam Ghufron dan Risnawati, 2012:132) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan suatu kebulatan dari aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah

11 yang bersifat dinamis dalam hubungannya dengan lingkungan. Kepribadian berkembang dan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu, serta bersifat khas sehingga kepribadian masing-masing individu berbeda. Psikologi kepribadian ialah psikologi yang mempelajari kepribadian manusia dengan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia. 2.2.2 Penokohan Nurgiyantoro (2009:165) mengemukakan bahwa penokohan dan karakteristik menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 2009:165), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sementara itu, Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2009:165) berpendapat bahwa penokohan adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang ditafsirkan di dalam ucapan dan apa yang dilakukan di dalam tindakan. Berdasarkan beberapa pengertian tentang penokohan yang dikemukakan di atas, maka disimpulkan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang ditafsirkan di dalam ucapan dan tindakan.

12 2.2.3 Motivasi Motivasi adalah alasan yang mendasari perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Motivasi juga merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Jadi, perilaku individu ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi (Ghufron dan Risnawita, 2012:83). 2.3 Landasan Teori Teori sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat dan sekaligus sebagai acuan untuk mengarahkan penelitian untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini, menggunakan teori utama yaitu teori struktur kepribadian yang ditunjang dengan teori psikologi sastra dalam mengkaji kepribadian tokoh Kobari. Penelitian ini juga menggunakan teori motivasi untuk menganalisis motivasi dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari dalam menggungkapkan skandal tokoh Suguro. 2.3.1 Teori Struktur Kepribadian (Sigmund Freud) Menurut Freud, kepribadian terdiri atas tiga aspek yaitu id (aspek biologis), ego (aspek psikologis), superego (aspek sosiologis). Ketiga aspek itu masing-masing

13 mempunyai fungsi, sifat, komponen, dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya berhubungan dengan rapat sehingga tidak mungkin untuk dipisahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia (Suryabrata, 2012:124). Id adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam kepribadian. Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-benarnya, oleh karena id merupakan dunia batin manusia. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir, keinginan-keinginan, termasuk insting-insting. Id merupakan reservoir energi psikis yang menggerakkan ego dan superego. Energi psikis di dalam id itu dapat meningkat oleh karena perangsang, baik perangsang dari luar maupun perangsang dari dalam (Suryabrata, 2012:125). Ego merupakan aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Aktivitas dari ego bersifat sadar, prasadar, maupun tak sadar. Sebagian ego bersifat sadar. Ego seluruhnya dikuasai oleh prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial. Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, oleh karena ego mengontrol jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan (Freud dalam Suryabrata, 2012:126). Superego adalah aspek sosiologis kepribadian, yang merupakan wakil dari nilainilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan perintah dan larangan. Superego adalah

14 wewenang moral kepribadian; ia mencerminkan yang ideal bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan (Freud dalam Suryabrata, 2012:127). Selain menggunakan teori di atas, untuk mendeskripsikan motivasi serta tindakan yang dilakukan tokoh Kobari dalam mengungkapkan skandal tokoh Suguro akan digunakan teori motivasi. 2.3.2 Teori Motivasi Motivasi adalah daya penggerak yang berada dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai sebuah tujuan. Motivasi yang ada pada individu akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) berpendapat bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi individu yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat dibagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik merupakan tingkah laku yang digerakkan oleh kekuatan eksternal individu. Individu dikatakan termotivasi secara ekstrinsik jika individu tersebut bekerja untuk mendapatkan hadiah, bekerja tergantung bantuan orang lain, lebih percaya kepada pendapat orang lain, dan menggunakan kriteria eksternal di dalam menentukan kesuksesan dan kegagalan. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) membatasi motivasi intrinsik sebagai suatu kesenangan dalam mengerjakan aktivitas. Motivasi intrinsik merupakan

15 nilai kenikmatan atau kesenangan dalam menjalankan suatu kegiatan untuk suatu tujuan tertentu. Dalam motivasi intrinsik yang berfungsi sebagai imbalan adalah kenikmatan atau kesenangan dalam menjalankan aktivitas tersebut, bukan imbalan luar seperti upah.