PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN III TANGGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BANGUN RUANG PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENYUSUNAN LKS PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS HANDS-ON TEKNIK GUIDED WORKSHEET ACTIVITY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan CTL (Contextual Teaching and Learning) 141

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

BAYU ADHY TAMA K

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : DWI RATNAWATI NPM:

INFLUENCE LEARNING METHOD OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TO STUDENT S ANALYSIS ABILITY ON MULTICULTURAL SOCIETY CONCEPTION

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNANETRA KELAS V SLB / A - YKAB SURAKARTA TAHUN 2015/2016

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN UMUM DAN SAINS JURNAL. Oleh RATNA HANDAYANI FIKRI ( )

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

OLEH : ROSI RIANA DEWINTA NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEKNIK-TEKNIK DASAR MEMASAK DI SMK NEGERI 2 GODEAN JURNAL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 5,. No 3, , September, 2016

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Journal of Elementary Education

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

Penerapan Metode Discovery Pada Pembelajaran Mendiagnosa PC Kelas X Jurusan TKJ SMKN I KinaliKabupatenPasaman Barat TahunPelajaran 2014/2015

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

GALIH PRIAMBADA NIM K

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN III TANGGUNG Ari Metalin Ika Puspita STKIP PGRI Trenggalek Email: arimetalinikapuspita@yahoo.com Jl. Supriyadi 22 KP. 66319 Trenggalek Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah penggunaan bahan ajar tematik berbasis lingkungan. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa SD kelas II yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Desain dalam penelitian ini menggunakan pretest dan postest. Uji coba yang digunakan yaitu Paired Sample T-Test (uji parametrik). Hasil pengolahan data diambil dari aktivitas dan hasil belajar siswa yang diuji menggunakan uji normalitas. Pada aktivitas siswa karena data merupakan data ordinal (skala likert) maka menggunakan uji coba Non Parametik wilxocon. Hasil uji coba terlihat pada kolom asymp sig (2-tailed) didapat probabilitas 0.003 dibawah 0,05, maka terdapat perbedaan antara pretest dan postest, sehingga Penggunaan bahan ajar tematik berbasis lingkungan berpengaruh pada nilai aktivitas belajar siswa. Uji normalitas terdapat hasil belajar siswa diperoleh bahwa pretest dan postest berdistribusi normal. Hasil pretest 0,948 dan postest 0,742 dimana masing-masing data memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal. Hasil Uji Paired Sample T-Test diperoleh hasil sig. ( 2-tailed ) 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima jadi kesimpulannya ada perbedaan hasil belajar terhadap nilai pretest dan postest. Kesimpulannya bahwa Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan yang dikembangkan berpengaruh baik terhadap aktivitas siswa di dalam pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Kata Kunci: bahan ajar, berbasis lingkungan, aktivitas belajar, hasil belajar Abstract: This research aims to see the effect before and after application of thematic Instructional materials based environment. Samples in this research are students of grade II were selected using purposive sampling technique. This research used pretest and posttest design. The trials used is Paired Sample T-Test (parametric test). Results taken from the data processing activities and student learning score were tested using normality test. Student activity score used Likert Scale because the data is ordinal. Thus, it used non parametric wilcoxon. The trial results seen in asymp column sig (2-tailed) 0.003 probability obtained below 0.05, then there is a difference between pretest and posttest, so the use of instructional materials based thematic environmental effect on the score of learning activities of students. Normality test are obtained student learning score that pretest and posttest normal distribution. Results pretest and posttest 0.948 0.742 where in each of the data have a significance score greater than 0.05, it means the data has normal distribution. Test Results Paired Sample T-Test results obtained sig. (2-tailed) 0.001 <0.05 then H0 and H1 accepted so the conclusion is no difference in learning score against the pretest and posttest score. The conclusion is the Thematic-Based Instructional Materials Environment developed a good effect on the activity of students in the learning and student result. Keywords:Instructional materials, based environment, learning activities, learning result 39

40 DEWANTARA, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2017 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur utama kemajuan suatu bangsa. Perencanaan pendidikan yang bermutu mampu menciptakan sumber daya manusia unggul yang mampu meningkatkan pembangunan disegala bidang. Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang mendorong peserta didik untuk belajar dengan menyenangkan, sehinggan tujuan pembelajaran yang sudah disusun dapat terwujud. Pendidikan menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Tujuan pendidikan akan berhasil karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Djamarah (2002) diantaranya adalah 1) diri guru sebagai pengelola proses pembelajaran; 2) siswa selaku pemeran utama dalam proses pembelajaran; 3) tujuan pembelajaran yang menjadi sasaran dari pencapaian proses pembelajaran; 4) bahan ajar sebagai bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas; 5) cepat dan mudahnya mendapatkan sumber bahan pelajaran; 6) lingkungan sekitar pada saat proses pembelajaran. Pendidikan di sekolah akan berhasil mencapai tujuan yang diharapkan jika seluruh perangkat pembelajaran dapat terpenuhi secara maksimal. Bahan ajar menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan. Menurut Panen (2001) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Prastowo:2011). Sedangkan menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6), pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan definisidefinisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar menjadi komponen yang sangat penting di dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar penunjang bagi siswa dan

Puspita, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar...41 membantu guru di dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang mampu membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar yang sudah jadi atau bahan ajar yang dikembangkan oleh guru sendiri. Bahan ajar harus mampu merangsang siswa untuk membangun pengetahuan yang didapat. Pengetahuan yang lama dan pengetahuan yang baru bersinergi sehingga, penyampaian materi dapat diterima secara utuh dan dapat bertahan lama. Bahan ajar yang dikembangkan oleh guru haruslah disesuaikan dengan lingkungan sekitar siswa. Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan dapat menjadi salah satu pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan tentang substansi bahan ajar sendiri. Sedangkan dalam hal pengembangan bahan ajar, Dick dancarey (1996: 228), mengajukan hal-hal berikut untuk diperhatikan, yaitu: (1) memperhatikan motivasi belajar yang diinginkan, (2) kesesuaian materi yang diberikan, (3) mengikuti suatu urutan yang benar, (4) berisiskan informasi yag dibutukan, dan (5) adanya latihan praktek, (6) dapat memberikan umpan balik, (7) tersedia tes yang sesuai dengan materi yang diberikan, (8) tersedia petunjuk untuk tindak lanjut ataupun kemajuan umum pembelajaran(9) tersedia petunjuk bagi peserta didik untuk tahap-tahap aktivitas yang dilakukan, dan (10) dapat diingat dan ditranfer. Bahan ajar yang digunakan saat ini di sekolah-sekolah seluruh Indonesia memuat materi secara luas, akibatnya siswa menjadi kurang mengenal dengan lingkungan terdekat. Materi yang terlalu luas akan membuat tujuan yang sudah dirancang tidak dapat tercapai, disebabkan karaktersitik siswa yang masih berada tahap perkembangan operational konkret belum siap menerima materi dalam lingkup global. Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan sangat tepat jika digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar ini mengaitkan materi yang dipelajari siswa dengan lingkungan terdekat siswa. Sehingga

42 DEWANTARA, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2017 siswa belajar dari lingkup terdekat kemudian ke lingkup yang jauh. Pendekatan berbasis lingkungan merangsang siswa untuk belajar penuh makna. Siswa didorong untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki dan menyelesaikan permasalahan seputar kehidupan sehari-hari. Teori belajar konstektual menyatakan bahwa belajar itu terjadi hanya ketika peserta didik memproses pengetahuan dan informasi baru sedemikian rupa, sehingga dapat dipertimbangkannya dalam kerangka acuan mereka sendiri (memori mereka sendiri, pengalaman, dan tanggapan), dan fokus belajar kontekstual itu sendiri adalah pada berbagai aspek yang ada di lingkungan belajar (Blanchard: 2001). Karena itu, menurut teori kontekstual, proses belajar dan nilai informasi hendaknya didasarkan pada kebutuhan peserta didik, dan informasi yang disajikan hendaknya berhubungan dengan pengatahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Sedangkan menurut Nurhadi (2002) Pendekatan Kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata di dalam kelas, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, pembelajaran berbasis lingkungan menghadirkan lingkungan alami sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan hidup. Namun, disamping bahan ajar berkualitas serta berbasis lingkungan pengelolaan kelas tentu harus diperhatikan oleh guru. Karena tiga hal tersebut sangat terkait, agar menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Pengelolaan kelas yang tersusun secara baik sebagai penentu keberhasilan pembelajaran yang sudah dirancang. Guru harus dapat merancang skenario pembelajaran, sehingga langkah-langkah pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya dapat berjalan sesuai harapan. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran haruslah diperhatikan secara teliti. Penilaian tidak hanya dilakukan saat akhir pembelajaran, namun penilaian proses dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. Penilaian

Puspita, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar...43 proses merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajar mengajar seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, pengelolaan kelas, dan alat penilaian. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN III Tanggung. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas II yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pretest dan postest. Menurut Sugiyono (2014:111) Struktur desain penelitian ini sebagai berikut: O₁ x O₂ Ket.: O₁ = Nilai Pretest (sebelum penggunaan bahan ajar), O₂ = nilai Postest (sesudah penggunaan bahan ajar), x =perlakuan dengan bahan ajar berbasis kontekstual. Gambar 1 Desain Penelitian Pretest- Postest Data pada penelitian ini diperoleh dari nilai prestest dan postest yang dianalisis secara statistik dengan Uji Paired Sampel T-Test. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang dianalisis dan dijelaskan secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data diambil dari aktivitas dan hasil belajar siswa berupa nilai pretest dan postest yang diuji menggunakan uji normalitas. Pada nilai aktivitas siswa pada umumnya jika ada dua sampel yang saling berhubungan uji coba

44 DEWANTARA, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2017 yang digunakan yaitu Paired Sample T-Test (uji parametrik), tetapi karena data yang digunakan pada nilai aktivitas siswa yaitu skala ordinal (skala bertingkat dalam hal ini menggunakan likert), maka uji coba yang digunakan yaitu uji coba Nonparametrik Wilxocon. Pada aktivitas hasil belajar, dimana guru melihat dari proses belajar siswa dalam menggunakan bahan ajar yang sudah dikembangkan, terlihat bahwa pada kolom asymp sig (2-tailed) didapat probabilitas 0.003 dibawah 0,05, maka Ho ditolak, sehingga Hi diterima dengan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara pretest dan postest atau dengan kata lain treatment Penggunaan bahan ajar tematik berbasis lingkungan dapat berpengaruh terhadap nilai aktivitas belajar siswa. Pada hasil belajar siswa dapat terilhat, dari uji normalitas diperoleh hasil bahwa data pretest dan postest berdistribusi normal. Hasil pretest 0,948 dan postest 0,742 dimana masing-masing data memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal. Hasil Uji Paired Sample T-Test diperoleh hasil sig. ( 2-tailed ) 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima jadi kesimpulannya ada perbedaan antara nilai pretest dan postest. Kesimpulannya bahwa Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan yang dikembangkan memberikan hasil yang positif. ketika dapat melihatperbedaan dari nilai hasil belajar siswa.

Puspita, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar...45 Gambar 2. Nilai Aktivitas siswa menggunakan bahan ajar berbasis linkungan Hasil pretest dan postest Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa di dalam proses Bahan Ajar Tematik Berbasis pembelajaran disajikan dalam Lingkungan mampu meningkatkan gambar berikut ini. Gambar di atas aktivitas siswa dalam pembelajaran. menunjukkan bahwa aktivitas siswa Hasil Belajar siswa dalam mengikuti proses menggunakan Bahan Ajar Tematik pembelajaran menggunakan Bahan Berbasis Lingkungan disajikan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan dalam gambar di bawah ini meningkat, melalui penilaian menggunakan skala likert nilai postest lebih tinggi dari nilai pretest, tidak ada siswa yang nilai postest lebih rendah dari pada nilai pretest. Gambar 3. Nilai Hasil Belajar Siswa

46 DEWANTARA, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2017 Berdasarkan gambar 3 di atas dapat dipaparkan bahwa hasil belajar siswa ketika menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkunga, nilai postest lebih tinggi dari pada nilai pretest. Dari 14 siswa, hanya 1 siswa yang nilainya di bawah 70, 4 siswa mendapat nilai diantara 70-80, dan 9 siswa mendapat nilai di atas 80. Sehingga penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan efektif digunakan di dalam pembelajaran untuk meningkat nilai hasil belajar siswa. Setelah menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa, hal ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan. Hasil Angket Respon siswa ditunjukkan pada gambar berikut. Berbasis Lingkungan. Siswa sangat tertarik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Ada 14 siswa yang mengisi angket setelah menggunakan bahan ajar. Berdasarkan respon siswa, siswa sangat mudah memahami materi yang ada di dalam bahan ajar. Materi yang ada di dalam bahan ajar berbasis lingkungan sekitar siswa, sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam memahami materi yang ada di dalam bahan ajar, karena siswa tidak merasa asing terhadap materi yang dipelajari. Gambar-gambar yang ada di dalam bahan ajar membuat siswa tidak membuat siswa merasa bosan. Pada evaluasi di akhir pembelajaran, siswa tidak merasa kesulitan, karena evaluasi pada akhir pembelajaran disesuaikan dengan materi yang sudah dipelajari siswa, walaupun ada 1 anak yang menyebutkan Gambar 4. Respon Siswa Menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan Dari hasil angket respon siswa dapat dipaparkan bahwa respon siswa setelah menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis lingkungan, bahwa siswa senang menggunakan Bahan Ajar Tematik bahwa materi yang ada di dalam bahan ajar sulit dan evaluasi akhir membuat siswa bingung. Berdasarkan angket respon siswa ini, Peneliti akan menggunakannya sebagai

Puspita, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar...47 bahan revisi terhadap produk yang dikembangkan. Revisi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahan ajar yang dikembangkan.revisi produk ini diharapkan agar produk yang telah dikembangkan dapat dipergunakan secara lebih luas, serta untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran. SIMPULAN Bahan ajar memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar penunjang perlu dikembangkan oleh guru, tujuannya yaitu untuk melengkapi kekurangan dari bahan ajar utama. Namun, Bahan ajar yang dikembangkan harus memenuhi beberapa kriteria yaitu bahan ajar harus disesuaikan dengan masalah yang terjadi di lapangan dan kebutuhan siswa. Bahan Ajar berbasis lingkungan merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dirasa sesuai digunakan dalam membantu proses pembelajaran. Bahan ajar ini dirancang berdasarkan lingkungan siswa, sehingga siswa tidak merasa asing terhadap materi yang diajarkan. Dengan belajar dari lingkungan terdekat siswa, bahan ajar ini akan menjadikan siswa merasa semangat dan keingin tahuan siswa terhadap materi yang ada di dalam bahan ajar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretest dan postest dengan Uji Paired Sampel T-Test.. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan terdapat perbedaan. Aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilakukan dengan pretest dan protest terdapat pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan. Respon siswa setelah menggunakan Bahan Ajar Tematik Berbasis Lingkungan yaitu siswa merasa senang, tertarik, semangat, dan mudah memahami materi yang ada di dalam bahan Ajar tematik berbasis Lingkungan. Peneliti memberikan saran kepada penulis lain, bahwa bahan ajar yang akan dikembangkan harus berdasarkan kebutuhan, lingkungan terdekat, dan karakteristik siswa, agar bahan ajar yang dikembangkan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dikembangkan. Bahan ajar yang dibuat sendiri akan mampu membuat siswa tertarik, materi mudah dipahami, dan tujuan dari pembelajaran dapat terwujud. Guru-guru harus aktif untuk mengembangkan bahan ajar sendiri, sehingga tidak hanya berpacu pada bahan ajar dari Kemendikbud, karena bahan ajar yang dikembangkan sendiri oleh guru akan lebih efektif digunakan di dalam proses pembelajaran.

48 DEWANTARA, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2017 DAFTAR PUSTAKA Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003. Educationonal Research: An Introduction (5 th ed). New York: Longman. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Online). (http//: www.depdiknas.co.id, diakses pada 16 september 2016 Johnson, E. B. Contextual Teaching and Learning. 2009: Penerbit MLC Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta:Diva Press Prastowo,A.2014.Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta Trianto. 2013. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Awal SD/MI.Jakarta: Kencana Prenada Media Group Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group