I. PENDAHULUAN. Keindahan dan keunikan menurut penulis merupakan sesuatu yang

dokumen-dokumen yang mirip
V. PENUTUP. Perwujudan karya elemen interior berbahan janggel jagung melalui. beberapa langkah proses penciptaan, antara lain :

KEINDAHAN JANGGEL JAGUNG DALAM PENCIPTAAN ELEMEN INTERIOR BERORIENTASI ORNAMEN MASJID AMPEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU


ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

UKDW BAB I PENDAHULUAN

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN


pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

APLIKASI MOTIF BATIK BARU KHAS KALIMANTAN TIMUR PADA ELEMEN DEKORASI INTERIOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Hal ini terlihat pada tuntunan dalam menjalankan profesi / pekerjaan,

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

2. Sejarah Desain Interior

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

IV. KONSEP PERANCANGAN

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Kecamatan Medan Marelan ada suatu Usaha Mikro Kecil dan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

TELAAH ORNAMEN GAPURA DAN MASJID AMPEL SEBAGAI KEKHASAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI ESTETIK SOUVENIR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Salah satu dari 6M yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah... a. Mooney b.

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Metode Penelitian Survey

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

Kerajinan Fungsi Hias

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR...

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

BAB III ELABORASI TEMA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keindahan dan keunikan menurut penulis merupakan sesuatu yang seringkali tidak bisa dipisahkan. Sesuatu yang unik dan berbeda itu pasti indah, tetapi sesuatu yang indah belum tentu unik/berbeda. Bentuk alami bahan merupakan keindahan dan keunikan itu sendiri. Keunikan dan keindahan yang dimiliki janggel jagung terletak pada tekstur dan wujud nyatanya dan itu merupakan keindahan yang terbentuk oleh dirinya sendiri secara alamiah. Bentuk tekstur janggel didapat dari jagung yang telah dipipil atau diambil biji dari tempatnya. Jagung yang dipipil biasanya yang telah kering sawah; sedangkan jagung yang diambil bijinya biasanya dari jagung bakar atau jagung untuk dibuat makanan. Wujud permukaan janggel berbintik-bintik teratur walau ada beberapa bagian yang acak, mempunyai warna kuning cerah walau ada beberapa berwarna yang cenderung ke putih kekuningan, dan janggel mempunyai komposisi kekerasan lapisan dari luar ke dalam yaitu lunak (seperti kertas tetapi bertekstur kasar) - keras (seperti kayu) - sangat lunak (seperti spon). Ukuran bentuk, kekerasan struktur dan warna janggel dipengaruhi oleh jenis jagung. Hal tersebut merupakan keindahan dan keunikan yang ada pada janggel dan menarik dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan karya, khususnya produk elemen interior. Keunikan bentuk janggel jagung belum banyak dieksploitasi oleh para UKM atau Seniman dalam mewujudkan karya elemen interior, khususnya elemen interior yang bisa bergerak seperti furnitur atau furnitur penunjang pintu atau 1

jendela. Karya-karya mereka pada umumnya berbentuk asesoris atau partisi interior. Elemen interior yang akan diciptakan oleh penulis bisa berbentuk furnitur, asesoris, partisi atau furnitur penunjang pintu atau jendela; yang akan dipadukan dengan bentuk ornamen masjid Ampel. Karya elemen interior dipilih penulis juga disebabkan oleh pembentukan komposisi janggel jagung yang masih mengandalkan lem kayu, maka karya elemen interior bisa diwujudkan daripada karya elemen eksterior. Elemen interior mempunyai fungsi guna, estetik dan psikologis, tetapi karya janggel jagung akan diwujudkan penulis dengan lebih mengutamakan fungsi estetiknya, karena keindahan bentuk alami dan bentuk komposisi bahan lebih diutamakan dan lebih menarik daripada fungsi lainnya; jika dipadukan dengan bentuk ornamen masjid Ampel. Fungsi estetik dari karya juga mengindahkan fungsi guna dari karya, artinya karya elemen interior yang akan diwujudkan dapat digunakan sesuai dengan guna fisik karya. Misalnya karya berwujud rak buku, maka rak buku itu juga bisa difungsikan sebagai tempat meletakkan beberapa buku, dimana buku-buku yang diletakkan tidak mengaburkan fungsi estetisnya untuk mengenalkan bentuk ornamen masjid Ampel. Bentuk ornamen ada dua yaitu pada gapura dan interior masjid. Bentuk ornamen tersebut banyak menggunakan garis-garis lengkung organik dan berwarna kontras antara latar dengan bentuknya; hal ini menunjukkan kesederhanaan bentuk ornamen tersebut. Bentuk ornamen pada gapura memiliki kemiripan dan keseimbangan simetri, sehingga membuat tampilannya begitu 2

sederhana dan unik. Kesederhanaan bentuk ornamen itu merupakan estetika yang mewadahai perpaduan budaya pada jaman itu; dimana hal tersebut pada saat ini sangat penting diketahui masyarakat, sebagai salah satu artefak kekayaan budaya. Ketenaran masjid Ampel tidak diimbangi dengan ketenaran keindahan bangunan dan ornamennya yang merupakan artefak sarat oleh ajaran agama Hindu Siwa, Hindu Brahma, Budha dan Islam. Tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa ornamen dan bentuk masjidnya merupakan peninggalan sejarah yang memadukan budaya Arab (tempat lahir agama dan kaligrafi Islam) dan Jawa (tempat asal kerajaan Majapahit dengan ajaran agama Hindu Siwa, Hindu Brahma, dan Budha). Ornamen masjid Ampel sangat penting diketahui makna dan dikenalkan melalui visual bentuk kepada masyarakat, karena sejarah yang mendasari pembuatan ornamen masjid Ampel banyak berhubungan dengan penyebaran agama Islam di daerah Ampeldenta yang dibawa oleh Raden Rahmat. Ajaran agama Islam yaitu Moh Limo dan Rukun Islam dijadikan landasan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) untuk memperbaiki perilaku masyarakat Majapahit pada saat itu, tetapi dengan tetap mengindahkan keberadaan agama lain di sana. Raden Rahmat didatangkan dari kerajaan Campa untuk membantu memperbaiki akhlak masyarakat Majapahit yang saat itu menyimpang dari ajaran agama dan normanorma sosial. Beliau memperbaiki akhlak masyarakat saat itu menggunakan ajaran agama Islam. Dasar agama Islam yaitu Rukun Islam ibarat penerang kehidupan yang menerangi masyarakat Majapahit pada saat itu yang banyak melakukan keburukan akhlak. 3

Keindahan janggel jagung akan dimanfaatkan penulis untuk mengenalkan artefak ornamen masjid Ampel yang sarat akan ajaran agama terutama agama Islam melalui bentuk karya elemen interior. Karya ini bisa difungsikan di dalam interior rumah tinggal, tempat usaha, kafe, masjid dan lain-lain. Elemen interior hasil paduan bentuk antara bahan janggel dan ornamen masjid Ampel dipilih penulis dalam menciptakan karya, agar dari keindahan janggel itu bisa menjadi pengalaman estetik bagi pengamat yang selanjutnya pengamat akan mengenal tentang bentuk ornamen dan bahan janggel tersebut. B. Rumusan Ide Penciptaan Rukun Islam seperti cahaya yang menerangi masyarakat Majapahit saat itu yang banyak melakukan perilaku buruk; dimana perilaku buruk itu seperti kegelapan. Ajaran Islam dan Rukun Islam ini terwujud dalam ornamen pada gapura dan interior masjid. Bentuk ornamen dengan konsep penerang dan kegelapan akan ditransformasikan ke dalam karya elemen interior melalui bahan janggel jagung; agar menarik pengamat untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang bahan dan ornamen tersebut. Beberapa pertanyaan muncul dalam mewujudkan ide penciptaan di atas, antara lain : Bagaimanakah menciptakan elemen interior dengan memanfaatkan bahan utama janggel jagung menjadi karya yang menarik dan indah? Elemen interior apa saja yang dapat diciptakan dengan menerapkan ornamen masjid Ampel pada bahan janggel jagung tersebut? Bentuk ornamen masjid apa saja yang diterapkan pada karya? 4

Bagaimanakah mewujudkan konsep penerang dan kegelapan ke dalam karya elemen interior yang berbentuk ornamen masjid Ampel, dengan tetap menunjukkan keindahan janggel jagung? C. Orisinalitas Karya kriya janggel yang sudah ada di masyarakat belum memasukkan ornamen sebagai motif atau bentuk utama pada karya. Penulis akan menerapkan ornamen sebagai pola yang akan menguatkan fungsi estetik dan budaya, sesuai dengan bentuk ornamen pada elemen interior yang akan diciptakan penulis. Beberapa elemen interior akan dibentuk dari hasil trasformasi ornamen masjid Ampel dengan bahan janggel jagung, dimana sebatas pengetahuan penulis belum ada yang membuat. Penggunaan ornamen masjid sebagai motif pada kriya, pada umumnya dihasilkan berupa bagian potongan ornamen berwujud gambar sablon atau gambar bordir; seperti contoh karya souvenir dibawah ini. Penggunaannya sebagai motif atau bentuk pada karya elemen interior dengan bahan janggel jagung, belum pernah ditemukan oleh penulis di masyarakat. Gambar 1. Karya souvenir bermotif ornamen masjid Ampel (Foto : Ningroom Adiani, 2015) 5

Masyarakat/UKM belum menggunakan bahan janggel jagung manis basah, karena sampah janggelnya bersifat basah yang lebih sulit pengolahannya daripada janggel kering sawah. Karya penulis akan menggunakan janggel dari semua jenis jagung, karena setiap jenis janggel memiliki keunggulan masingmasing yang mempengaruhi bentuk karya. Karya kriya janggel jagung yang banyak dihasilkan oleh masyarakat sejauh pengamatan penulis, menggunakan komposisi tekstur janggel dari bentuk potongan-potongan melintang, tidak banyak memanfaatkan bentuk potongan memanjang. Penggunaan bentuk komposisi tekstur dari susunan potonganpotongan janggel arah memanjang, akan banyak digunakan penulis dalam mewujudkan karya furnitur. Berikut diberikan beberapa karya janggel jagung yang telah ada di masyarakat. Gambar 2. Hasil kriya UKM (Usaha Kecil Menengah) di Bogor Jawa barat (Foto : Edie-juandi-pemilik-dipar-natural.html, 2014) 6

Karya-karya kriyawan di atas banyak dihasilkan dari komposisi bentuk potongan melintang janggel jagung. Bentuk silinder hasil potongan-potongan janggel melintang akan dijadikan penulis sebagai salah satu pengisi bidang pada karya sebagai perwujudan karya berkonsep penerang dan kegelapan. Teknik finishing baru yang menunjang konsep tersebut akan dipraktekkan dalam eksekusi karya, seperti memberikan warna gelap terang pada hasil potongan yang terbentuk alami melalui teknik pengamplasan. D. Tujuan dan Manfaat TUJUAN : Gambar 3. Hasil kerajinan kreatif (Foto : Andrymasri.blogspot.com, 2014 ) Menciptakan kriya elemen untuk interior dengan konsep penerang dan kegelapan, yang berfungsi mengenalkan ornamen masjid Ampel Surabaya melalui transformasi bentuk ornamen tersebut. Menunjukkan keindahan tekstur/barik dari hasil komposisi bentuk janggel jagung dengan potongan persegi dan potongan melintang yang lain dari umumnya; sebagai media menumbuhkan pengalaman estetik pengamat/penikmat karya dengan berlandaskan teori keindahan Socrates. 7

Mewujudkan bentuk elemen-elemen interior dari bentuk ornamen masjid Ampel melalui keindahan bahan janggel jagung. MANFAAT : Melalui karya tersebut bisa menumbuhkan ide-ide kreatif, sehingga penulis termotivasi untuk membuat karya selanjutnya, khususnya kriya bermuatan makna dan bentuk ornamen masjid Ampel. Menambah hasil kreasi baru bagi institusi, sehingga menambah koleksi karya dan pengetahuan tentang bahan janggel jagung. Menimbulkan daya cipta kepada penghayat kriya/masyarakat dalam proses penciptaan kriya berbahan janggel jagung dengan konstruksi komposisi tekstur dan berornamen kekayaan lokal. 8