Journal of Mechanical Engineering Learning

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

Indonesian Journal of History Education

Economic Education Analysis Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

Automotive Science and Education Journal

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Journal of Mechanical Engineering Learning

Indonesian Journal of History Education

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Journal of Mechanical Engineering Learning

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Unnes Physics Education Journal

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

Fashion and Fashion Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Automotive Science and Education Journal

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

Edu Elektrika Journal

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Indonesian Journal of History Education

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Automotive Science and Education Journal

PENGARARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN LAS LISTRIK KOMPETENSI KEAHLIAN PEKERJAAN LAS DASAR

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Gunung Pati, Semarang. Diterima: 3 Maret Disetujui: 4 April Dipublikasikan: 30 Juli 2016 ABSTRACT

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG DIBERI METODE DRILL DENGAN RESITASI

Journal of Arabic Learning and Teaching

Unnes Science Education Journal PENERAPAN MINDSCAPING BERVISI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI LARUTAN PENYANGGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Oleh: Rohman wahyu hidayat dan Sutopo, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

Journal of Mechanical Engineering Learning

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH CAD KOMPETENSI MENGGAMBAR 3 DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Fashion and Fashion Education Journal

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Fashion and Fashion Education Journal

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

Pengaruh Penerapan Metode Predict-Observe-Explain dengan Pendekatan Creative Problem Solving

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Automotive Science and Education Journal

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Automotive Science and Education Journal

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

Transkripsi:

ze JMEL 3 (2) (2014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR Mohammad Efendi Yusuf, Agus Suharmanto, Murdani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2013 Disetujui Mei 2013 Dipublikasikan Juli 2014 Keywords: drill learning method, measure with measuring tools. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan yang menggunakan metode pembelajaran drill. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pre test-post test Control Group Design, menggunakan Tes pilihan ganda sebagai alat pengumpul data penelitian. Populasi penelitian adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Kota Semarang terdiri dari 108 siswa dan diambil 72 siswa sebagai sampel. Hasil analisis data diperoleh rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 81,70 dan rata-rata kelas kontrol adalah 72,70. Kedua kelas berdistribusi normal dan mempunyai dua varians yang sama. Pada uji perbedaan dua rata-rata diperoleh thitung= 4,66. Untuk α = 5% dan dk = (36+36-2) = 70 diperoleh t(0,95)(70) = 1,99, karena thitung t (0,95)(70) maka H0 ditolak, hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar secara signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau dengan kata lain hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Abstract This research aims to find out the results of an standart competence measure with measuring tools learning courses that use demonstrasi learning method and use the drill learning method. This study is an experimental research design with pre-test post test control group design, use the multiple chois test as a tool for collecting research data. The population of the research was a student at mechanical engineering SMK N 1 Semarang city consists of 108 students and taken 72 students as a sample. The research results obtained average post-test test class is 81,70 and the average of the control class is 72,70. In the hypothesis test is obtained tarithmetic = 4,66 (α = 5%) and dk = (36+36-2) = 70 obtained t(0,95)(70) = 1,99. Because tarithmetic t (0,95)(70) then H0 rejected. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung E9 Lantai 2 FT Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: efendy.yusuf21@gmail.com ISSN 2252-651X 101

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian tersendiri dalam pembangunan nasional yaitu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan pendidikan akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dijadikan modal utama pelaksanaan pembangunan. Pada kenyataannya kualitas SDM di Indonesia masih rendah, khususnya dibidang pendidikan. Upaya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar yang berpuncak pada mutu pendidikan terdapat beberapa unsur yang saling berkaitan yang meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, isi pendidikan, dan cara/metode. Proses belajar pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif baik mental, fisik maupun sosial. Oleh karena itu, guru dikatakan sebagai penggerak perjalanan belajar dan fasilitator belajar peserta didik yang diharapkan mampu membantu memecahkan tingkat kesukaran yang dialami peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah sudah memperhatikan ketercapaian Kompetensi peserta didik tetapi hasilnya belum sepenuhnya maksimal. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru dan cara mengajar guru di kelas masih tetap menggunakan metode demonstrasi. Guru masih dominan dan peserta didik resisten, guru masih menjadi pemain dan peserta didik penonton, guru aktif dan peserta didik pasif. Sehingga peserta didik takut bertanya kepada guru terhadap materi yang belum paham. Berdasarkan observasi di SMK Negeri 1 Kota Semarang, didapat bahwa nilai standart ukur peserta didik kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Kota Semarang tahun ajaran 2012/2013 masih rendah. Jumlah peserta didik yang sudah memenuhi KKM atau mendapatkan nilai 7,30 hanya 65%. Dengan demikian masih ada 35% peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik. Hasil observasi juga didapat informasi bahwa pembelajaran masih menggunakan motode demonstrasi. media yang digunakan masih berupa papan tulis. Kegiatan pembelajaran masih berupa transfer ilmu dari guru ke peserta didik, dimana peserta didik lebih banyak mendengar dan mencatat materi yang disampaikan guru. Pembelajaran seperti ini dirasa kurang efektif dan menjenuhkan bagi peserta didik. Kelebihan dari metode drill menurut Roestiyah ( 2008: 125) adalah peserta didik memiliki pemahaman yang lebih tinggi dengan latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur dalam melaksanakannya. Sedangkan kekurangan dari metode drill adalah dalam latihan sering terjadi cara yang tidak bisa berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif peserta didik. Berdasarkan rumusan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Mengetahui mana yang lebih baik antara hasil belajar dari penerapan metode pembelajaran drill dibanding dengan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada standar ukur pada peserta didik kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Kota Semarang tahun ajaran 2013/2014. 2). Mengetahui deskriptif hasil belajar dari penerapan metode pembelajaran drill dibanding dengan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada standar ukur pada peserta didik kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 1 Kota Semarang tahun ajaran 2013/2014. 102

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimen sebenarnya (truei eksperimental design). Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pretestposttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2010: 113). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari pola control group pre-test-post-test yang dikemukakan oleh Arikunto (2010). Populasi yang akan dijadikan bahan penelitian pada penelitian kali ini adalah peserta didik kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan pada SMK N 1 Kota Semarang tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah 108 siswa. Pada penelitian ini penentuan sampel acak (random) atau cara diundi, dimana sebagai kelompok eksperimen adalah peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan metode drill, sedangkan kelompok kontrol adalah peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dari hasil pengundian diperoleh ketentuan bahwa kelas X TP 3 terpilih sebagai kelompok kontrol dan kelas X TP 1 terpilih sebagai kelompok eksperimen. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda (multiple chois test). Analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah yang dilakukan adalah dengan membandingkan rata-rata hasil belajar dari kedua kelompok tersebut. Rata-rata hasil belajar pre-test dengan post-test dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1.Rangkuman hasil penelitian Rata-rata Kelas Pre-test Rata-rata Post-test Peningkatan Presentase Peningkatan Kontrol 31,08 73,14 42,06 135,33% Eksperimen 31,57 83,63 52,06 164,90% Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: Tabel 4. Hasil uji t hasil belajar post-test kedua kelompok Kelas Rata-rata Varians(S 2 ) SD(s) t hitung t tabel Eksperimen 81,67 46,06 6,79 Kontrol 72,67 88,23 9,39 4,66 1,99 Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil t hitung = 4,66 lebih besar daripada t (1-α)(n1+n2-2)(tabel) = 1,99 dengan dk = 70 dan taraf signifikan 5%, yang berarti Ho ditolak atau dengan kata lain hasil belajar menggunakan metode drill lebih baik daripada menggunakan metode pembelajaran demonstrasi (metode pembelajaran disekolah). Salah satu permasalahan yang selama ini dihadapi dalam pembelajaran standar ukur adalah rendahnya hasil belajar siswa. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Proses pembelajaran yang diterapkan pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat masih menggunakan 103

motode demonstrasi ( metode yang digunakan di sekolah) dengan memberikan materi tentang alat ukur kepada pesarta didik untuk memenuhi beberapa indikator pembelajaran yang sudah ditentukan. Metode demonstrasi menuntut siswa untuk memahami materi yang disampaiakan dan tidak menuntut siswa untuk latihan terhadap materi yang disampaiakan.latihan ini sangat diperlukan pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur, oleh karena itu diperlukan suatu motode pembelajaran drill (latihan) agar peserta didik dapat melakukan latihan-latihan terhadap materi yang telah disampaiakan sehingga dapat memahami materi yang telah di pelajari. Metode pembelajara drill (latihan) diterapkan pada peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan pada semester gasal. Yang dijadikan kelompok eksperimen yaitu kelas X TP 1 pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur dengan jumlah peserta didik 36 orang. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill (Latihan). Pada pertemuan pertama dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai pre-test pada kelompok eksperimen sebesar 39,1. Pada pertemuan kedua dilakukan perlakuan menggunakan metode drill. Setiap siswa diberikan materi tentang standar kompetensi mengukur dengan menggunkan alat ukur dengan materi mistar ukur, jangka sorong, mikrometer, dan busur baja. Peserta didik kemudian diarahkan untuk latihan-latihan soal berupa macam-macam alat ukur, bagian-bagian alat ukur, fungsi bagian-bagian alat ukur, mengetahui ketelitian alat ukur, mengetahui penggunaan jenis-jenis alat ukur membaca skala hasil pengukuran alat ukur, dan perawatan alat ukur sesuai dengan SOP. Supaya siswa lebih memahami tentang materi yang telah disampaikan dan peserta didik lebih siap dalam mengerjakan soal ulangan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill. Pada penelitian ini terdapat 3 langkah yaitu: (1) Siswa diberikan materi tentang mengukur dengan menggunakan alat ukur pada alat ukur mistar ukur, jangka sorong, mikrometer, dan busurbaja. (2) Siswa diminta untuk menghafalkan jenis-jenis alat ukur mekanik, menghafal bagian-bagian alat ukur mekanik, dan cara membaca hasil pengukuran alat ukur mekanik. (3) Siswa diminta untuk menjawab latihan soal yang ditampilkan pada media power point berupa jenis alat ukur, bagian alat ukur, dan hasil pengukuran alat ukur secara berulangkali untuk memperkuat pemahaman tentang materi mengukur dengan menggunakan alat ukur. Metode pembelajaran seperti ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman materi dan nilai hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur. Pertemuan ketiga diadakan post-test untuk mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran drill. Hasil penelitian menunjukkan nilai ratarata pos-test sebesar 81,70 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah mencapai 68 dan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau mendapatkan nilai 7,30 dengan presentase mencapai 86,11%. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada standar ukur adalah sebesar 42,6 atau sekitar 108,95% Metode pembelajaran demonstrasi diterapkan pada peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan pada semester gasal. Yang dijadikan kelompok kontrol yaitu kelas X TP 3 pada Standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur dengan jumlah peserta didik 36 orang. Metode pembelajaran demonstrasi yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dimana peserta didik diarahkan langsung pada pembelajaran materi standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur dengan titik berat materi mistar ukur, jangka sorong, mikrometer, dan busurbaja. Pada pertemuan pertama dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata pre-test sebesar 38,67. Pada pertemuan kedua melakukan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi yaitu mempelajari materi standar kompetensi mengukur dengan 104

menggunakan alat ukur dengan titik berat materi mistar ukur, jangka sorong, mikrometer, dan busur baja. Pada pertemuan ketiga dilakukan post-test untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran demonstrasi. Hasil penelitian menunjukan hasil rata-rata nilai post-test sebesar 72,67dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah mencapai 52 dan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau mendapatkan nilai 7,30 dengan presentase mencapai 61,11%. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada standar ukur adalah sebesar 34,03 atau sekitar 88%. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan pada uji F menunjukkan kedua kelas memiliki varians yang sama. Hasil analisis data pre-test menunjukan kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol sehingga kedua kelompok dapat dilakukan perlakuan. Kelompok eksperimen diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran drill dan kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Proses perlakuan berlangsung satu kali untuk masing-masing kelompok, kemudian dilakukan post-test pada kedua kelompok yang hasilnya dianalisis untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dah uji homogenitas post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diketahui bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan hasil uji homogenitas menunjukan bahwa mempunyai varians yang tidak berbeda. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Setyawan, dkk. (2012:39) tentang Penerapan Teknik Cacil Laser sebagai Pendekatan Metode Drill Pada Materi Redoks penerapan teknik cacil laser sebagai pendekatan metode drill berpengaruh terhadap hasil belajar materi pokok redoks kelas siswa X semester 2 SMA 1 Mejobo sebesar 36,05%. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Susanti, dkk. (2012:33) tentang model pembelajaran selecting organizing melalui pendekatan metode drill integrating penerapan model selecting organizing integrating melalui pendekatan metode drill berpengaruh sebesar 33,86% terhadap hasil belajar materi pokok larutan penyangga dan hidrolisis garam siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pati. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ratnaningsih ( 2012 : 16 ) dalam penelitiannya menyatakan bahwa metode drill dan resitesi sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan ketrampilan siswa terhadap hukum bacaan Qolqolah dan Ro. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran drill lebik baik daripada metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini disebabkan karena perbedaan perlakuan pada proses pembelajarann. Hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh t hitung = 4,66> t tabel = 1,99, maka (Ho) ditolak yang berarti hasil belajar standar ukur menggunakan metode pembelajaran drill lebih baik daripada metode pembelajaran demonstrasi pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur. Meningkatnya hasil belajar pada standar ukur menggunakan metode pembelajaran drill (latihan) disebabkan karena kelompok yang menggunakan metode pembelajaran drill menerapkan proses belajar dengan cara latihan secara terus menerus sehingga peserta didik lebih aktif dengan latihan yang diberikan pengajar, sedangkan pada kelompok kontrol dengan metode pembelajaran demonstrasi peserta didik diarahkan langsung pada materi yang diajarkan sehingga pembelajaran kurang aktif dan peserta didik lebih memperhatikan materi yang diajarkan oleh pengajar. 105

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur pada kelompok kontrol atau kelompok yang diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi yaitu nilai rata-rata praktik semula 38,67 menjadi 72,7 dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 88,00% Hasil belajar pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur pada kelompok eksperimen atau kelompok yang diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran drill (latihan) yaitu nilai rata-rata praktik semula 39,1 menjadi 81,7 dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 108,95% Hasil belajar menggunakan metode pembelajaran drill (latihan) lebih baik daripada metode pembelajaran demonstrasi pada standar ukur SARAN Saran yang direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini adalah: Penerapan metode pembelajaran drill (latihan) mampu meningkatkan nilai hasil belajar pada standar kompetensi mengukur dengan menggunakan alat ukur, oleh sebab itu, model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai cara dalam penyampaian materi pada standarkompetensi tersebut. Peneliti yang lain dapat melakukan penelitian serupa mengenai penerapan model pembelajaran dalam materi ini atau pada materi pelajaran yang lain sehingga dapat diketahui apakah penerapan model pembelajarandapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Ratnaningsih, Enok. 2012. Efektivitas Metode Drill dan Resitasi Dalam Meningkatkan Pemahaman dan Ketrampilan Siswa Terhadap Hukum Bacaan Qolqolah dan Ro Di SMP Negeri 1 Subang. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta lim Vol. 10 No. 1.: 79-94 http://jurnal.upi.edu/file/6_efektivitas_ Metode_Drill.pdf. Diakses pada tanggal 27 november 2013 09:59 Setyawan, Fredy, Santosa, dan Supardi. 2012. Penerapan Teknik Cacil Laser Sebagai Pendekatan Metode Drill Pada Materi Redoks. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php /chemined/article/view/718/778. Diakses pada tanggal 27 Nopember 2013 pukul 10:21 WIB. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanti, Armydha Dwi, Subroto, dan Siadi. 2012. Metode Pembelajaran Selecting Organizing Integrating Melalui Pendekatan Metode Drill. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php /chemined/article/view/716/776. Diakses Diakses pada tanggal 27 Nopember 2013 pukul 10:30 WIB 106