BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS INOVASI NILAI STUDI KASUS PADA COKELAT NDALEM. Theresia Harista Kurniastuti E.Kusumadmo, MM., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. toko yang menjual bakpia di jalan KS.Tubun, Ngampilan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

I. PENDAHULUAN. melimpah, menjadikan negara ini sebagai penghasil produk-produk dari alam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki sumber daya yang terkuatlah yang akan bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi sebesar 2 persen terhadap produk domestik bruto (Grafik

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 286 unit, Jawa Timur sebanyak 231 unit, serta Bali sebanyak 225 unit.

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) yang tidak berhasil adalah pada pendekatan strateginya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman pada saat ini berkembang sangat pesat. Bisnis. Perubahan pola konsumsi makanan merupakan gaya hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Restoran di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB III METODE PENELITIAN. kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (International Coffee Organization) kopi Indonesia mengekspor karung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

BAB 1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I LATAR BELAKANG. Kopi adalah komoditas perkebunan Indonesia yang juga sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah. Dalam Undang-Undang No 10 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Meningkatnya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

I. PENDAHULUAN. beberapa pihak yang berkompeten menyatakan bahwa sukses usaha di bidang

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. sasaran utama yaitu keseimbangan antara sektor pertanian dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. atau melihat pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang. dalam memenuhi kebutuhannya mereka semakin jeli untuk melihat mana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Serang Menurut Lapangan Usaha (Serang: BPS Kabupaten Serang, 2015), 3.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi. manusia. Kebutuhan ini wajib dipenuhi setiap manusia agar terjaga

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BEBERAPA VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI SEPATU DAN SANDAL DI WEDORO SIDOARJO SKRIPSI. Oleh : META AROZA WIDJAYANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. industri mendorong perusahaan untuk dapat menghasilkan kinerja terbaik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan rencana..., Rabiah Amalia, FE UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan terhadap kebutuhan dasar tersebut menjadi hal yang mutlak jika manusia ingin tetap menjaga keberlangsungan hidupnya. Hal tersebut membuat industri makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang paling mudah untuk berkembang dari waktu ke waktu. Bagi sebagian orang, hal ini dapat dilihat sebagai peluang usaha. Subsektor kuliner menyumbangkan pendapatan terbesar bagi industri kreatif di Indonesia atau sekitar 32,2% dari total kontribusi industri kreatif terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62 triliun. (Investor Daily Indonesia, 2016). Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa persaingan dalam industri makanan dan minuman semakin meningkat dan kompetitif. Hal ini juga disebabkan adanya pergeseran nilai bahwa pangan bukan lagi sekedar konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis saja, namun berubah menjadi sebuah industri kuliner yang bukan hanya memberikan cita rasa tapi juga kebutuhan lain manusia seperti bersosialisasi ataupun sebagai sarana menyampaikan informasi. Sebab, industri kuliner yang berkembang saat ini juga menyediakan ruang untuk dapat berkumpul dan bercengkrama dengan berbagai komunitas ataupun kelompok dari konsumen itu sendiri melalui berbagai macam layanan fasilitas yang ditawarkan. 1

2 Peter Drucker (1985) menyatakan bahwa perusahaan cenderung saling berlomba dengan melihat apa yang dilakukan oleh para pesaing. Disini perusahaan berusaha mengalahkan lawan mereka demi mendapatkan pangsa permintaan yang lebih besar. Ketika ruang pasar semakin sesak, prospek akan laba dan pertumbuhan pun berkurang. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, manajemen dituntut untuk dapat mengambil langkah-langkah strategis sehingga perusahaan tetap dapat mempertahankan eksistensinya dan semakin memperluas pangsa pasarnya (Kotler, 2005). Atas dasar latar belakang tersebut maka peneliti ingin membahas bagaimana suatu perusahaan dapat mengambil langkah strategis untuk keluar dari persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompetitif dengan menciptakan ruang pasar baru dengan menerapkan inovasi nilai yang merupakan dasar dari strategi samudra biru. Dalam penelitian kali ini, peneliti menganalisis Cokelat ndalem sebagai subyek penelitian. Hal ini karena peneliti melihat bahwa salah satu industri food and beverage yakni industri cokelat saat ini mengalami perkembangan yang semakin pesat. Seperti yang telah diketahui bahwa Indonesia merupakan negara penghasil coklat terbesar ketiga di dunia setelah Evory Coast (Pantai Gading) dan Ghana. Pantai Gading, dengan luas area 1,6 Ha dan produksinya sebesar 1,3 juta ton per tahun dan Ghana sebesar 900 ribu ton per tahun, sedangkan untuk Indonesia sendiri memiliki luas areal tanaman kakao tercatat 1,4 juta hektar dengan produksi kurang lebih 500 ribu ton pertahun (Ragimun, 2011).

3 Hal ini membuat Indonesia tidak pernah kekurangan bahan baku dalam memproduksi produk cokelat. Situasi tersebut juga membuka peluang bagi perkembangan industri cokelat, khususnya di daerah Yogyakarta yang akan menjadi lokasi topik penelitian kali ini. Didukung pula dengan bisnis pariwisata di Yogyakarta yang kian ramai, seperti yang dapat dilihat dari data kunjungan wisatawan yang tercatat di Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah ini: Tabel 1.1 Grafik Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun 2010-2014 Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah 2010 1.304.137 152.843 1.456.980 2011 1.438.129 169.565 1.607.694 2012 2.162.422 197.751 2.360.173 2013 2.602.074 235.893 2.837.967 2014 3.091.967 254.213 3.346.180 Sumber : (Dinas Pariwisata DIY) Situasi tersebut mendukung bertambahnya peluang bagi pemain baru yang ingin bergelut pada bisnis produk cokelat lokal. Di Yogyakarta telah terdapat setidaknya 15 brand cokelat yang bersaing untuk mengambil peluang pasar tersebut, dan Cokelat ndalem adalah salah satunya. Peneliti tertarik untuk memilih Cokelat ndalem sebagai objek penelitian karena Cokelat ndalem hadir dengan konsep produk coklat dengan cita rasa lokal dan bentuk kemasan unik yang menonjolkan unsur-unsur budaya lokal yang berisikan informasiinformasi mengenai keindahan ragam budaya Indonesia. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana Cokelat ndalem dapat meraih laba yang menguntungkan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat dalam industri

4 ini. Oleh karena itu peneliti mengambil topik Analisis Inovasi Nilai Studi Kasus Pada Cokelat ndalem. 1.2 Perumusan Masalah Pemimpin bisnis harus melihat kedepan, mengantisipasi perubahan, dan mengembangkan strategi secara proaktif dan mengarahkan dengan baik melewati perputaran yang dibuat oleh perubahan (Lawlor, 2006). Lingkungan bisnis di mana kebanyakan strategi dan pendekatan pengelolaan di abad kedua puluh berkembang semakin menghilang. Ini berarti bahwa manajer dari masing-masing organisasi harus menemukan strategi baru dalam lingkungan ini untuk bertahan hidup (Pitta, 2009). Strategi samudra biru menyediakan cara berpikir baru dan tantangan baru untuk datang dengan prosedur yang sistematis dan metodologi menggabungkan beberapa konsep dan pendekatan tergantung pada hubungan antara alat analisis samudra biru, studi rantai pasokan, pemasaran dan perencanaan strategi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk menilai apakah pernyataan "Dalam industri apa pun, tidak peduli seberapa kompetitif itu, perusahaan dapat menciptakan samudra biru dari ruang pasar yang belum ada" (Kim dan Mauborgne, 2004) dapat berlaku untuk industri kuliner. Dengan memperhatikan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan penelitian sebagai berikut, yaitu : 1. Bagaimana menciptakan nilai inovatif dengan strategi kanvas, rekonstruksi pasar dan visualisasi strategi pada Cokelat Ndalem?

5 1.3 Tujuan Penelitian Dapat disimpulkan dari rumusan masalah yang ada bahwa tujuan penulis dalam penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana menciptakan nilai inovatif dengan strategi kanvas, rekonstruksi pasar dan visualisasi strategi pada Cokelat Ndalem 1.4 Manfaat Penelitian Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk: 1. Memberikan kontribusi bagi studi strategi pemasaran dalam bentuk studi kasus, dalam pengimplementasian dasar dari logika strategis strategi samudra biru, yakni inovasi nilai. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat membantu pimpinan perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi yang efektif dalam menjalankan bisnis di masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

6 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori yang relevan dengan topik penelitian serta bukti-bukti empiris dari penelitian sebelumnya. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode atau cara melakukan penelitian yang meliputi: desain penelitian, uji validitas, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Berdasakan teori yang dipilih, selanjutnya disusun definisi operasional untuk menjelaskan indikator dan parameter penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat laporan hasil penelitian lapangan serta pembahasan penelitian yang didapat baik dari data primer, data sekunder, ataupun dari hasil wawancara dengan responden. Hasil pengolahan data tersebut didata dan dianalisis sesuai dengan teori. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran-saran untuk penelitian berikutnya.