Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi V). Jakarta: Rineka Cipta.

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU

Tali Pusat Pada Janin

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

Penulis. Eprila1, Hasbiah Muhayan2, Dian Lestari3. Data Penulis

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Jurnal

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta DEVY ISTIQOMAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016.

PENGARUH PENERAPAN METODE KANGURU TERHADAP PENINGKATAN SUHU BAYI BARU LAHIR (Di BPS. Kasih Ibu Ny. Soenarlin Jatirogo Tuban)

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN KASA TOPIKAL ASI DAN KASA STERIL DI WILAYAH KERJA BPM ISTIQOMAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

LEMBAR KUESIONER PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI KELURAHAN ASUHAN PEMATANGSIANTAR

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

*Armi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN IBU MERAWAT BAYI BARU LAHIR

BAB II LANDASAN TEORI. perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008). Bayi baru lahir

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Volume 2, Nomor 2 Desember 2014, 13-23

The Knowledge of Primipara s Mothers about Navel s Treatment in Birth s Room in Immanuel Hospital - Bandung. Saur Mian Sinaga Stikes Immanuel Bandung

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Erlin Juliandini 1, Rina Suparyanti 2, Sugianto 3

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Kata kunci: kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan. Cairan tersebut bervariasi dalam PENDAHULUAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Transkripsi:

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 34 PERBEDAAN LAMA PUPUS TALI PUSAT DALAM HAL PERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERIL DENGAN KASA ALKOHOL 70% DI BPS HJ. MARIA OLFAH TAHUN 2012. Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin 1. 1. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK Tetanus neonatorum dan infeksi tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan dan kematian secara terus menerus di berbagai Negara. Setiap tahunnya sekitar 500.000 bayi meninggal karena tetanus neonatorum dan 460.000 meninggal akibat infeksi bakteri (WHO,1998). Objek penelitianya adalah bayi yang lahir hidup sehat atau tidak BBLR di BPS Hj Maria Olfah Banjarmasin. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui perbedaan lama pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan kasa steril dengan penggunaan kasa alkohol 70 %. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian kohort study. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling,yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, populasi dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir yang normal yang memilki berat badan lahir 2500-4000 gram di BPS Hj. Maria Olfah Banjarmasin. Hasil analisis menggunakan Independent Sampel T test dengan data ditribusi normal menunjukkan tingkat signifikan 0,000 yang berarti nilai p< 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan lama pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan kasa steril dengan penggunaan kasa alkohol 70 %. Saran dari hasil penelitian ini bagi semua petugas kesehatan yang menangani masalah perawatan tali pusat harus betul-betul memperhatikan agar tidak terjadinya infeksi pada tali pusat bayi dan agar mencegah kematian bayi yang diakibatkan infeksi pada tali pusat sekaligus dalam hal waktu pupusnya lebih cepat. Kata Kunci : lama pupus tali pusat, penggunaan kasa steril, penggunaan kasa alkohol 70%.

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 35 PENDAHULUAN Penyebab tingginya angka kematin bayi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor,di antaranya adalah faktor penyakit infeksi. Beberapa penyakit yang saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar dari bayi, di antaranya penyakit diare, tetanus, gangguan perinatal, dan radang saluran nafas bagian bawah. Penyebab kematian bayi yang lainnya adalah berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi, seperti tetanus, campak, dan difteri. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberi imunisasi pada anak Berdasarkan hasil studi dan pengalaman yang ada sekaligus pengalaman dinas ditempat wilayah kerja BPS Hj. Maria Olfah di Kelayan A, klinik bidan tersebut yang menangani masalah kesehatan masyarakat sekitar. Bayi yang lahir di bidan ini biasanya dirawat satu hari setelah itu dibawa pulang dari 30 bayi 15 yang menggunakan kasa steril dan 15 yang menggunakan kasa alkohol untuk menentukan perbedaan lama pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan kasa steril dengan penggunaan kasa alkohol 70% di wilayah kerja BPS Hj. Maria Olfah di Kalayan A. sehingga mengakibatkan kondisi tiga terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan BAHAN DAN METODE Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah BPS Hj. pertolongan yang adekuat). Maria Olfah Banjarmasin dengan

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 36 waktu penelitian 3 bulan,yaitu pada bulan April,Mei dan Juni 2012. Sasaran penelitian ini adalah bayi baru lahir yang normal dan bayi yang memilki berat badan lahir 2500-4000 gram. Jenis penelitian ini adalah survai analitik yaitu survai atau penelitian yang menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Rancangan pada penelitian ini adalah kohort study, yaitu penelitian yang mengkaji antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian terlebih dahulu kasa steril. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lama pupus tali pusat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua yang lahir bayi hidup di wilayah kerjabps Hj. Maria Olfah Kelayan Arata-rata kelahiran 16 bayi/bulan. Penelitian akan dilakukan dua bulan dengan populasinya berjumlah 32 bayi. Sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan porposive sampling yaitu didasarkan pada suatu mengobservasi variabel pertimbangan tertentu yang dibuat oleh independen,kemudian subjek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya pengaruh pada variabel dependen. (Nursalam, 2008). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa alkohol 70% dan peneliti sendiri,berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Untuk mendapatkan data sesuai dengan fokus penelitian ini, maka peneliti menentukan responden dengan kriteria sebagai berikut :

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 37 1) Bayi baru lahir sehat dan normal. 2) Orang tua bayi baru lahir di yang bersedia menjadi responden. 3) Bayi baru lahir di yang memiliki berat badan lahir 2500-4000 gram. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi yang masuk dalam kriteria inklusi dengan jumlah rata-rata kelahiran perbulan di BPS Hj. Maria Olfah di Kelayan A, Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. varian sama ialah Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Jadi nilai probabiltas 0,000 < nilai α, artinya ada perbedaan yang bermakna terhadap lama pupus tali pusat dalam hal perawatan tali pusat antara penggunaan kasa steril dengan penggunaan kasa alkohol 70%. Dapat dilhat bahwa nilai probabilitas dilihat dari p < α yaitu 0,000 < α, maka Ho ditolak,artinya ada perbedaan bermakna antara waktu lama pelepasan tali pusat pada BBL yang dirawat menggunakan kasa steril HASIL DAN PEMBAHSAN Terdapat hasil rata-rata kedua variabel yaitu untuk perawatan kasa steril ratarata lama pupusnya 5,53 hari sedangkan rata-rata untuk perawatan kasa alkohol 70% adalah 6,93 hari. Kedua varian adalah sama karena nilai signifikasi (0,680) > α. Jadi yang dibanding kasa alkohol 70%. Memperlihatkan bahwa rata-rata terjadinya pelepasan dari masingmasing perlakuan menunjukan perbedaan yang bermakna, perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril rata-rata lama pelepasannya 5,53 hari sedangkan perawatan dengan kasa dilihat adalah nilai probabilitas yang

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 38 alkohol 70% menunjukkan hasil ratarata lama lepas tali pusatnya 6,93 hari. Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Sidqi Anwar,dengan melakukan perbandingan perawatan tali pusat dengan menggunakan alcohol 70%, povidon-iodine10%, kasa steril dan tidak didapatkan tanda-tanda infeksi pada tali pusat sedangkan untuk lama pupus tali pusat, perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril lah yang paling cepat pupusnya antara ketiga perlakuan tersebut yaitu (Alkohol 70%= 7,33 hari, povidoniodine 10%=7,25 hari sedangkan kasa steril=6,42 hari. Perawatan tali pusat dilakukan secara bersih tidak menganjurkan untuk mengoleskan bahan atau ramuan apapun pada puntung tali pusat pusat yang dilakukan secara rutin manggunakan air dan dikeringkan menggunakn air bersih ini, tidak menyebabkan peningkatan infeksi serta merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk perawatan tali pusat (Depkes RI, 2000). Perawatan tali pusat pada bayi masih beragam dalam penggunaan bahan. Ada yang menggunakan kasa alkohol dan ada yang menggunakan kasa steril. Penggunaan kasa yang dibasahi dengan alkohol dan melilitkannya pada tali pusat dianggap metode yang paling efektif untuk membunuh kuman disekitar tali pusat sehingga mempercepat pelepasan tali pusat. Sedangkan penelitian lain mengatakan bahwa perawatan tali pusat menggunakan kasa alkohol yang digunakan untuk melilitkan pada tali (Depkes RI, 2000). Perawatan tali pusat akan merusak flora normal

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 39 disekitar tali pusat karena yang tertinggal pada saat alkohol dililitkan pada tali pusat hanya air sehingga keadaan tali pusat yang sudah lembab bila dililitkan kasa yang dibasahi steril dan diganti setiap hari (Prawirohardjo, 2002). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Kartika mengenai perbedaan lama lepas tali alkohol menjadi lebih lembab yang pusat antara perawatan kasa steril, dapat memperlambat pelepasan tali pusat. Rekomendasi terbaru dari WHO adalah cukup membersihkan pangkal tali pusat dengan menggunakan air dan sabun, lalu dikering anginkan hingga benar-benar kering lalu dililitkan dengan menggunakan kasa steril. Penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang menggunakan kasa steril cenderung lebih cepat pupus (lepas) daripada perawatan tali pusat menggunakan kasa alkohol 70% atau tali pusat cukup ditutupi dengan kasa kasa alkohol 70% dengan perawatan tali pusat terbuka, Penelitian ini menunjukkan bahwa lama pelepasan tali pusat pada bayi dengan perawatan tali pusat terbuka lebih cepat dibandingkan dengan bayi dengan perawatan kasa steril. Meski demikian, praktek membersihkan tali pusat dengan alkohol juga tidak sepenuhnya dilarang karena bahkan di beberapa negara maju pun masih diterapkan. Pertimbangannya, tali pusat yang dirawat tanpa menggunakan alkohol terkadang mengeluarkan aroma (tidak

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 40 menyengat). Hal inilah yang membuat orangtua merasa khawatir. Selain itu lama pupus tali pusat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu timbulnya infeksi pada tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/gunting yang tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak daundaunan, kopi dan sebagainya, cara perawatan tali pusat, Kelembaban tali pusat, kondisi sanitasi lingkungan sekitar neonatus, Spora C. tetani yang masuk melalui luka tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan. Tetanus neonatorum atau infeksi tali pusat yang diakibatkan dalam hal perawatan tali pusat yang tidak benar sebagai salah satu penyebab kematian, sebenarnya dapat dengan mudah dihindari dengan perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang merawat tali pusat. Oleh karena itu sebenarnya perawatan tali pusat itu sangat sederhana, yang penting tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering dan selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat lalu dibalutkan dengan kasa steril. Selama ini standar perawatan tali pusat yang diajarkan oleh tenaga medis kepada orang tua baru ialah membersihkan atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol. Dari hasil penelitian yang didukung oleh beberapa teori diatas, maka dapat dinyatakan bahwa salah

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 41 satu indikator lamanya pupus tali pusat dipengaruhi oleh perawatan tali pusat itu sendiri, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya perbedaan lamanya pupus tali pusat terhadap perawatan tali pusat, maka perlunya perhatian seorang ibu dalam hal perawatan tali pusat sekaligus pemilhan yang benar dalam perawatan tal pusat agar tali pusat cepat pupus sekaligus agar terhindar dari infeksi DAFTAR PUSTAKA Ayurai. 2009. Tali pusat (http://ayurai.wordpress.com /2009/05/21/talipusatumbillicus/.Diakses 18 November 2011) Dwi P. 2011. Buku Saku SPSS. Yogyakarta: Media Kom. Dian. 2009. Perbedaan lama pelepasan tali pusat antara perawatan tertutup dengan yang tali pusat yang diakibatkan oleh dibiarkan terbuka (http://digilib.fk.umy.ac.id diakses tanggal 28 Juni 2012) Hidayat A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Huliana M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : bakteri. Hasil analisis data didapatkan p=0,000 jadi p < 0,05 maka Ho ditolak artinya ada perbedaan waktu lama pelepasan tali pusat pada BBL yang dirawat menggunakan kasa steril dibanding kasa alkohol 70% Hasil rata-rata lama pupus tali pusat untuk kasa steril ialah 5,53 hari Hasil ratarata lama pupus tali pusat untuk kasa Puspa Swara. Kriebs & alkohol 70% yaitu 6,93 hari. Carolyn. (2009). Buku Saku

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 42 Asuhan Kebidanan Varney (Edisi 2). Jakarta: EGC. JNPK-KR. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk om/penanganan-bayi-barulahir/. Diakses 18 November 2011) Notoadmodjo S. 2002. Metode Fasilitas Pelayanan Penelitian Kesehatan, Edisi Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Sarwono Prawirohardjo. Linda T, Boosemeyer D, & Intosh N. 2004. Panduan Pencegahan Penerapan Penelitian Keperawatan. Metodologi Ilmu Jakarta: Infeksi Untuk Fasilitas Salemba Medika. Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas (Saifuddin, A.B., Sumapraja, S., Djajadilaga & santoso, B.I., Ratri W, Lely L, Widyawati. 2007. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat pada Berat Bayi Penerjemah). Jakarta: Lahir Rendah yang Dirawat Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Novyana. 2010. Penanganan bayi baru lahir (http://novyana.wordpress.c Dengan Menggunakan Air Steril dibandingkan alkohol 70%. Jurnal. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM.

Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 43 Saifuddin AB, Adrianz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. 2008. Buku Acuan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Nasional Pelayanan Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Kesehatan Maternal Dan Tali Pusat. Jakarta: EGC.