PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

Dedi Asmajaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

Dedi Asmajaya

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan servis atas bola voli

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MINI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA KARET

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAIANAN BOLA VOLI MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA DASAR

UPAYA PENINGKATAN BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

ARTIKEL SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) padajurusanpendidikanjasmanikesehatandanrekreasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam diri siswa, dan menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMA DARMAWANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

ZANUAR BUDIANTO K

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI Indra Kasih Irvan Darmawan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia Correspondence: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Medan, Medan, Indonesia. E-mail: Indra_ksh@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli melalui penerapan model PKTB dan PKDLB. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah kelas XI IPA 11 sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 11 putra dan 19 putri. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Medan pada tanggal 23 Juli s/d 30 Juli 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan portofolio penilaian tes. Hasil penelitian siklus I setelah dilakukan post test siklus I dari 30 siswa terdapat 18 siswa (60%) tuntas dan 12 orang (40%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 71,08 (tidak tuntas). Hasil penelitian siklus II setelah dilakukan post test siklus II dari 30 siswa terdapat 26 siswa (86,66%) tuntas dan 4 siswa (13,33%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 78,53 (tuntas). Kenaikan nilai rata-rata antara siklus I dan siklus II adalah sebesar 7,47. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model PKTB dan PKDLB dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI IPA 11 SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar Passing Bawah Dengan Menggunakan Model PKTB dan PKDLB. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan suatu bentuk pendidikan yang tidak terlepas dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran penghayatan nilainilai (Sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri 2 Medan Jl. Karang Sari, no 435, Kecamatan Polonia, Medan, Sumatera Utara dengan melakukan wawancara kepada salah satu guru mata pelajaran pendidikan jasmani, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 75. Gaya mengajar yang digunakan guru pendidikan jasmani disekolah tersebut adalah dengan memberikan demonstrasi atau contoh gerak passing bawah, kemudian siswa berlatih melakukan gerakan seperti yang didemonstrasikan guru. Diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam pelajaran bola voli dengan materi passing bawah bola voli, masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah 65,23. Dari 30 siswa kelas XI IPA 11 ternyata 18 siswa (60%) memiliki nilai dibawah KKM dan 12 siswa (40%) memiliki nilai diatas KKM. Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang harus dicari solusinya. realitanya guru 1

bidang studi pendidikan jasmani di sekolah tersebut masih kurang kreatif merangsang keaktifan siswa dalam praktek penjas karena berbagai macam keterbatasan sarana dan prasarana bola voli. Dimana, lapangan bola voli ada 1 dan jumlah bola voli yang tersedia hanya ada 2 buah, sehingga kurang mendukung proses pembelajaran. Guru penjas dalam melaksanakan pembelajaran passing bawah masih kurang menggunakan model pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan metode ataupun model pembelajaran yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan kemampuan siswa melakukan passing bawah dengan baik dan akurat. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Model Passing Kursi Tanpa Bola (PKTB) dan Passing Kursi Dengan Lemparan Bola (PKDLB). Model PKTB Dan PKDLB merupakan salah satu model hal yang baru bagi siswa, diharapkan dengan model PKTB dan PKDLB siswa tidak sulit untuk melakukan gerakan passing bawah bola voli. KAJIAN TEORITIS 1. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan suatu proses pendidikan melalui aktifitas yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Menurut Sharman dalam Nadisah (1992 : 15) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Menurut Dini Rosdiani (dalam Kasih 2016 : 1) menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian integral dari proses pendidikan secara total, yang bertujuan utuk mengembangkan warga negara menjadi segar fisik, mental, emosional, dan sosial melalui aktifitas fisik. jasmani yang terpilih dengan maksud untuk merealisasi hasil-hasil pendidikan tersebut (1992: 16). 2. Hakikat Olahraga Hakikat Pendidikan Olahraga Kalaupun olahraga bukan merupakan perpanjangan pendidikan jasmani, namun demikian kemampuan gerak dasar yang menyeluruh (general motor ability) akan menjadi landasan kuat bagi anak dalam penguasaan keterampilan olahraganya. Pendidikan jasmani akan mengarahkan proses belajar itu pada pengembangan keterampilan gerak insani sebagai bekal keterampilan hidup (life skill) sedangkan pendidikan olahraga akan mengarah kepada penguasaan suatu keterampilan cabang olahraga. Kalaupun substansi proses dari pendidikan jasmani itu berlainan namun demikian keduanya sama-sama bertendensi perilaku gerak, (Anin Rukmana, 2008) 3. Hakikat Belajar Belajar merupakan proses aktif yang mengarah pada satu tujuan. Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku seperti dari yang tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan belajar dapat berlangsung melalui proses pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Menurut Biggs (dalam Kasih, 2016 : 3), menyatakan bahwa belajar dicirikan oleh suatu perubahan yang bertahan lama dalam kehidupan individu dan tidak dilahirkan atau didahului oleh warisan keturunan. Menurut Winkel (dalam Riyanto, 2009), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas. 2

4. Hakikat Hasil Belajar Menurut Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. 5. Hakikat Model Pembelajaran Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai gambaran suatu lingkungan pembelajaran yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat model tersebut diterapkan (Joyce, 2009 : 30). Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Joyce dan Weil (dalam Sagala 2009 : 176 ) yang menyatakan bahwa : Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia dan bantuan belajar melalui program komputer. 6. Hakikat Model Pembelajaran Permainan bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk mem-voli bola diudara hilir mudik diatas jaring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam bermain. Mem-voli dan memantulkan bola ke udara harus mempergunakan bagian tubuh pinggang keatas dengan pantulan yang sempurna (Imam Soejoedi, 1979 : 17). Tujuan permainan bola voli adalah berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan dengan menyebrangkan bola di atas net atau jaring. 7. Hakikat Passing Bawah Bola Voli Menurut Kasih (2016 : 71) Passing adalah mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu tekhnik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Kasih (2016:71) mengemukakan bahwa teknik gerakan passing bawah dibagi kepada tiga bagian yakni : 1. Sikap Permulaan, 2. Gerak Pelaksanaan, 3. Gerak Lanjutan. 8. Hakikat Model PKTB Dan PKDLB Dikutip Kasih (2016 : 76) PKTB adalah singkatan dari passing kursi tanpa bola, bentuk PKTB merupakan bentuk model pembelajaran dan latihan passing bawah bola voli. A. Pengertian pembelajaran dan latihan model PKTB menurut Kasih (2016 : 76) adalah pembelajaran dan latihan yang dilakukan dengan media bantu kursi dalam upaya memberikan pengetahuan dasar tentang posisi ideal kaki, badan dan tangan dalam melakukan passing. Model ini juga akan mengaplikasi pengetahuan kognitif, motorik, sehingga akan memberikan pemahaman terhadap kebutuhan posisi tubuh dalam melakukan pass bawah. B. Tujuan pembelajaran dan latihan model PKTB menurut Kasih (2016 : 76) adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan kognitif kepada peserta didik tentang tujuan alat bantu kursi dalam pelaksanaan passing bawah. 3

2. Memberikan pengetahuan kognitif dan gerak (motorik) kepada peserta didik tentang posisi badan, kaki, tangan ideal serta dapat melakukan passing bawah dengan alat bantu kursi. 3. Memberikan pengetahuan kognitif kepada peserta didik tentang posisi badan, kaki, tangan ideal setelah melakukan passing bawah dengan alat bantu kursi. C. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan latihan model PKTB menurut Kasih (2016 : 76) adalah sebagai berikut : 1. Siapkan bangku dengan ketinggian 60 cm (sesuaikan dengan kondisi siswa). 2. Peserta didik akan duduk dibangku dengan membuka kedua kaki sejajar dengan bahu. 3. Letakan kedua tangan disamping kiri dan kanan dengan posisi lurus. 4. Bawa kedua tangan kedepan sejajar dengan pusat. 5. Pautkan kedua tangan (tangan kanan dibawah dan kiri diatas) kemudian genggam sambil mempertemukan kedua ibu jari. 6. Bawa badan berdiri, langkahkan kaki selebar 30 cm sambil mengayunkan tangan lurus kedepan. 7. Setelah selesai lepaskan kedua tangan sambil bawa badan kembali duduk diatas bangku. 8. Lakukan gerakan ini sambil anda mendapatkan posisi badan yang ideal saat melakukan gerakan passing bawah. 9. Gerakan ini juga bisa dilakukan siswa dengan maju satu sampai beberapa langkah kedepan. D. Gambar Pelaksanaan Pembelajaran dan latihan Gambar 1. Penerapan Model PKTB (Indra Kasih, 2016 : 77) E. Evaluasi pembelajaran dan latihan PKTB menurut Kasih (2016 : 76) adalah sebagai berikut: 1. Hindari pembengkokan tangan saat melakukan gerakan passing. 2. Hindari memegang tangan setelah melakukan gerakan passing saat kembali ke bangku. 1. Model PKDLB (Passing Kursi Dengan Lemparan Bola) A. Pengertian pembelajaran dan latihan model PKDLB menurut Kasih (2016 : 80) adalah pembelajaran dalam upaya memberikan pengetahuan kepada siswa dengan melakukan passing menggunakan bantuan alat bantu kursi dan bantuan teman yang berguna untuk memberikan pengalaman langsung dengan bersentuhan dengan bola serta mempermudah dalam memahami seperti apa tekhnik dalam melaksanakan passing 4

dengan sempurna. Model ini juga akan mengaplikasi pengetahuan kognitif, motorik, sehingga akan memberikan pemahaman terhadap ketepatan dalam melakukan pass bawah dengan baik dan benar. B. Tujuan pembelajaran dan latihan dari model PKDLB menurut Kasih (2016: 80) adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan kognitif kepada peserta didik tentang tujuan alat bantu kursi, teman dan bola dalam pelaksanaan passing bawah. 2. Memberikan pengetahuan kognitif dan gerak (motorik) kepada siswa tentang posisi badan, kaki, dan tangan ideal serta dapat melakukan passing bawah dengan alat bantu kursi dan bantuan lemparan bola oleh teman. 3. Memberikan pengetahuan kognitif dan psikomotor kepada peserta didik tentang pelaksanaan passing dengan posisi badan, kaki, tangan ideal setelah melakukan passing bawah dengan bantuan alat bantu kursi dan bantuan teman dengan melempar bola. C. Langkah langkah pelaksanaan pembelajaran dan latihan model PKDLB menurut Kasih (2016 : 81) adalah sebagai berikut: 1. Siapkan bangku dengan ketinggian 60 cm (sesuaikan dengan kondisi siswa). 2. Peserta didik akan duduk dibangku dengan membuka kedua kaki sejajar dengan bahu. 3. Peserta didik duduk di kursi dan berhadapan dengan jarak 4 s/d 5 meter. 4. Peserta didik yang akan melakukan passing duduk dengan sempurna. 5. Pandangan mengarah ke teman yang akan melemparkan bola. 6. Saat bola dilempar, lihat alur bola dan bersiap melakukan passing. 7. Letakkan kedua tangan (tangan kanan dibawah dan kiri diatas) kemudian genggam sambil mempertemukan kedua ibu jari. 8. Peserta didik diharapkan fokus untuk menerima lemparan bola dari teman guna mendapatkan posisi bola ideal (untuk mendapatkan sudut elevansi). 9. Lakukan gerakan mengayun tangan lurus kedepan atas mengenai bola dengan kekuatan disesuaikan dengan target (teman) dengan gerakan tangan tidak boleh melewati bahu. 10. setelah selesai, lepaskan kedua tangan, dan lakukan gerakan ini sambil anda mendapatkan posisi tangan dan ayunan tangan ideal saat melakukan gerakan passing bawah. D. Gambar Pelaksanaan Pembelajaran Dan Latihan Gambar 2. Penerapan Model PKDLB (Indra Kasih, 2016 : 81) E. Evaluasi pembelajaran dan latihan menurut Kasih (2016 : 80) adalah sebagai berikut : 1. Hindari melakukan passing dengan siku membengkok, sebab akan membuat alur bola tidak sempurna. 2. Jangan memegang tangan dengan terus melakukan passing. 3. Hindari kedua kaki sejajar sebab membuat keseimbangan dalam gerakan terganggu. 4. Hindari melakukan passing keatas terlalu rendah dan tinggi sebab akan membuat kendali dalam melakukan passing selanjutnya akan sulit. 5

Kerangka Berpikir Hal-hal yang perlu diterapkan dalam pembelajaran jasmani untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan memberikan Model PKTB dan PKDLB merupakan hal yang baru bagi siswa, diharapkan dengan Model PKTB dan PKDLB siswa tidak akan sulit untuk mempelajari tekhnik passing bawah bola voli dan siswa akan mudah menguasai tekhnik passing bawah bola voli sehingga keefektifitasan belajar akan tercapai. Dalam proses pembelajaran PKTB dan PKDLB merupakan model yang perlu diterapkan, siswa di arahkan untuk mengetahui proses passing bawah bola voli dengan bertahap, yang akan meningkatkan tekhnik passing bawah bola voli sehingga memotivasi siswa untuk melakukan passing bawah bola voli secara baik. Dan setelah itu tercapai siswa akan paham bagaimna cara melakukan passing bawah bola voli. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Pelaksanaan tindakan direncanakan dengan satu siklus. Siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. B. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang dimaksud, untuk mendapatkan informasi tentang Penerapan model PKTB dan PKDLB dalam meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017, peneliti menggunakan metode yang dianggap sesuai dengan permasalahan yang hendak diteliti yaitu menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap perencanaan tindakan kelas b. Tahap pelaksanaan tindakan kelas c. Tahap pengamatan d. Tahap refleksi Instrumen Penelitian D. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya: 1. Reduksi data 2. Paparan data 6

Tabel 2. Indikator dan Deskriptor Penilaian Indikator Deskriptor Sikap awal 4 3 2 1 Sikap perkenaan 4 3 2 1 Sikap akhir 4 3 2 1 Dengan kriteria ketuntasan belajar sikapawal sikapperkenaan sikapakhir KKM X 100% JumlahDeskriptor 75 100 = tuntas 0-74 = tidak tuntas Mencari ketuntasan belajar siswa secara klalis dengan rumit: PKK = M X100% N Keterangan PPK : persentasi ketuntasan klasikal M : banyaknya siswa yang KKM 75 N : banyaknya siswa keseluruhan Suryosubroto (1997 : 129) HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli No Hasil Tes 1. Pre Test 2. Siklus I 3. Siklus II Sikap Awal Indikator Penilaian Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir Jumlah 80 79 73 232 X 2,66 2,63 2,43 7,73 92 87 77 256 X 3,06 2,90 2,56 8,53 100 97 86 283 X 3,33 3,26 2,86 9,45 Konversi Nilai Rata- Rata 65,23 71,06 78,53 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada data awal (pre test) skor indikator sikap awal secara keseluruhan berjumlah (80) dengan rata-rata (2,66), sikap pelaksanaan (79) dengan rata-rata (2,63) dan sikap akhir (73) dengan rata-rata (2,43). Skor keseluruhan indikator berjumlah (235) dan jumlah rata-rata keseluruhan adalah (7,83) dengan konversi nilai rata-rata 65,23. 7

Pada siklus I skor indikator sikap awal secara keseluruhan berjumlah (92) dengan rata-rata (3,06), sikap pelaksanaan (87) dengan rata-rata (2,90) dan sikap akhir (77) dengan rata-rata (2,56). Skor keseluruhan indikator berjumlah (256) dan jumlah rata-rata keseluruhan adalah (8,53) dengan konversi nilai rata-rata 71,06. Pada siklus II skor indikator sikap awal secara keseluruhan berjumlah (100) dengan rata-rata (3,33), sikap pelaksanaan (97) dengan rata-rata (3,26) dan sikap akhir (86) dengan rata-rata (2,86). Skor keseluruhan indikator berjumlah (283) dan jumlah rata-rata keseluruhan adalah (9,43) dengan konversi nilai rata-rata 86,66. Data Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ( Siklus I ) No Hasil Tes Keterangan Jumlah Siswa Presentase 1. Skor 75 Tuntas 18 60% 2. Skor 75 Tidak Tuntas 12 40% Jumlah 30 100% Data Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ( Siklus II ) No Hasil Tes Keterangan Jumlah Siswa Presentase 1 Skor 75 Tuntas 26 86,66 % 2 Skor 75 Tidak Tuntas 4 13,33 % Jumlah 30 100 % Dengan demikian dapatlah dikatakan melalui penerapan model PKTB dan PKDLB yang di terapkan oleh guru berakhir pada siklus II dengan hasil belajar passing bawah bola voli yang tadinya rendah menjadi meningkat. Apabila nilai PKK lebih besar dari 85 % maka telah tercapai ketuntasan belajar klasikal. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dibahas dibab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model PKTB dan PKDLB dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI IPA 11 SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 8

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: BumiAksara. Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Solo, Era Pustaka Utama. Dimyanti dan Mudjiono. 2003, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Joyce, Bruce, dkk. (2009). Model of teaching. Yogyakarta: Pustaka belajar. Kasih, Indra. (2016). Belajar Dan Berlatih Pass Bawah Dan Pass Atas. Medan:Unimed Press. Lorenzo. (2002). Tekhnik Passing Bawah Dan Passing Atas Permainan Bola Voli, Bandung: Arkola. Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Muhajir, (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Yudistira. Nadisah. 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Supandi, 1992. Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta: Depdikbud. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresiv. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wilis, Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga. (http://www.pbvsi.com) (http://images.search.yahoo.com/images/view/) 9