BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. yang membahas tentang problematika penerapan Muhadatsah bahasa Arab.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni


BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN BAGIAN BAHASA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB SANTRIWATI PONDOK PESANTREN ISLAM AR-ROHMAH KEDUNGGALAR NGAWI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Bahasa Arab sangat ditekankan dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

PENDAHULUAN. sekitar serta individu lainnya, maupun berdirinya suatu komunitas bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. penerus bangsa. Perkembangan di segala aspek sangat kita harapkan. depan apalagi di Era Globalisasi seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendididkan Nasional Nomor 2 tahun 1989 yang berbunyi:

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. secara fisik dan mental. Dan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pendidikan nasional sering dijumpai istilah pendidikan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB V PENUTUP. Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran. Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari belajar kosakata, karena vocabulary mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sosialisasi, bahasa merupakan media verbal yang paling penting bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa adanya pemahaman tentang bahasa, maka seseorang akan mengalami kesulitan dalam segala aktivitas. Bahasa memegang peranan penting dan strategis dalam hubungan dan fungsinya pada kegiatan informatika dan transformasi. Menurut Pransiska (2015:27) pada hakikatnya, bahasa merupakan suatu alat untuk menuangkan berbagai ide yang dimiliki oleh setiap manusia. Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, manusia dapat menunjukkan sudut pandangnya, pemahamannya atas suatu hal, asal usul bangsa dan negaranya, pendidikannya, bahkan sifat yang dimilikinya. Bahasa menjadi cermin bagi diri setiap seseorang. Terdapat banyak sekali macam-macam bahasa yang ada di dunia ini, dan semua itu merupakan media untuk berkomunikasi. Sekalipun setiap masyarakat memiliki bahasa ibu, sebagaimana halnya masyarakat Indonesia yang memiliki bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan adanya bahasa asing yang penting untuk dimengerti oleh setiap manusia, karena bahasa digunakan sebagai media komunikasi diantara mereka. Belajar tentang berbagai bahasa tidak akan merugikan diri sendiri, justru akan lebih menambah wawasan dan pengetahuan. Sebagai seorang umat muslim tidak ada salahnya untuk belajar

tentang bahasa Al-Qur an, bahkan bisa dikatakan sebuah kewajiban bagi setiap umat muslim bisa dan memahami bahasa Al-Qur an yaitu bahasa Arab, karena dengan bisa bahasa Arab maka akan memudahkan dalam mempelajari ilmu-ilmu agama Islam. Bahasa Arab bisa menjadi salah satu jalan untuk mendalami ilmuilmu tentang agama khususnya agama Islam. Penguasaan terhadap bahasa Arab adalah syarat mutlak dalam memahami Al-Qur an, Al-Hadist serta ilmu-ilmu agama Islam. Jika dikaitkan antara penguasaan bahasa Arab dengan pendidikan agama Islam, maka menguasai bahasa Arab adalah hal yang sangat penting dan wajib guna mencetak manusia-manusia seutuhnya, dalam arti manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, melakukan perannya untuk beribadah dan menjadi khalifah dimuka bumi sebagai tujuan utama pendidikan Islam. Sebagai sebuah proses yang berlangsung secara dinamis, pendidikan Islam di Indonesia termasuk yang paling banyak mengalami problematika. Salah satunya adalah, pada rendahnya penguasaan BTQ (baca tulis Al-Qur an) dan bahasa Arab pada satuan pendidikan dasar, menengah dan bahkan perguruan tinggi sekalipun. Landasan utama pendidikan agama Islam adalah Al- Qur an dan Al-Sunnah, karena keduanya adalah sumber dari segala sumber pada kehidupan manusia. Akan tetapi, proses pendidikan Islam di Indonesia khususnya, belumlah benar-benar berdiri diatas landasannya. Menurut Nata (2007:2) bahwa hal ini adalah sebagai akibat belum adanya pakar atau sarjana yang secara khusus mendalami Al-Qur an dan Al-Sunnah dalam perspektif pendidikan Islam. Itulah kenapa bahasa Arab sangat dibutuhkan dalam pendidikan agama Islam, dalam mata pelajaran agam Islam pun terdapat banyak

sekali ayat-ayat Al-Qur an atau kalimat-kalimat Arab yang harus guru pahami dan ketahui maknanya, guna memperlancar proses belajar mengajar dikelas. Bahasa Arab telah menjadi bahasa resmi di lebih dari 20 negara sekaligus menjadi bahasa ibu bagi 300 juta orang lebih. Selain itu, karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur an dan bahasa Islam, maka bahasa ini telah dipahami oleh lebih dari 1,3 miliar orang di seluruh dunia, Qosim (2011:12). Hampir seluruh pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya mengajarkan bahasa Arab terhadap peserta didiknya. Mengingat banyaknya mata pelajaran yang menggunakan bahasa Arab, terkadang ada kewajiban bagi setiap peserta didiknya untuk bisa menguasai bahasa Arab agar para peserta didik tidak kesulitan dalam memahami dan mendalami pelajaran. Pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab, berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Sebab, pengajaran bahasa Arab mengutamakan beberapa ketrampilan, yaitu ketrampilan menyimak, ketrampilan berbicara, ketrampilan membaca, dan ketrampilan menulis. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari pengajaran bahasa, yaitu menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan siswa dalam berbahasa, Mujib (2012:27). Dalam belajar bahasa Arab atau bahasa asing lainnya memerlukan ketekunan dan keseriusan agar mudah dalam mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, salah satu caranya adalah dengan menghafal sedikit demi sedikit kosa kata tentang bahasa tersebut dan mempraktekkan langsung bagaimana cara penulisannya, Menurut Kridalaksana dalam Tarigan (1994:446) yang menyatakan bahwa kosakata adalah (1) komponen bahasa yang memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang

pembicara, penulis atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis. Banyak sekali metode-metode yang digunakan di berbagai pondok pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam upaya peningkatan bahasa Arab bagi peserta didiknya. Karena memang bahasa Arab bisa dikatakan sebagai bahasa utama dipondok pesantren atau lembaga-lembaga tersebut, oleh karena itulah setiap diri peserta didik harus bisa menguasainya. Salah satu metode yang terkenal adalah metode Muhadatsah,dimana seorang guru atau kakak kelas memberikan kosa kata yang berbeda-beda disetiap harinya, metode ini sudah banyak digunakan diberbagai pesantren, karena metode ini cukup mudah dalam pelaksanaannya. Pada umumnya upaya pengembangan bahasa Arab melalui metode Muhadatsah, sudah sering dijumpai di pondok-pondok pesantren yang bahasa Arab bukan saja untuk memahami kitab-kitab atau buku-buku berbahasa Arab, akan tetapi jauh dari pada itu yaitu bagaimana berusaha dalam upaya pembinaan dan pengembangan serta memasyarakatkan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari baik santriwati dengan santriwati ataupun santriwati dengan ustadzah. Muhadatsah sendiri adalah percakapan sehari-hari yang menggunakan bahasa Arab. Metode Muhadatsah ini bisa dikatakan berhasil apabila seseorang yang menyampaikannya cukup kreatif dalam memodifikasi metode ini. Dalam pelaksanaan Muhadatsah sendiri, banyak sekali sesuatu yang dapat dimasukkan agar Muhadatsah menjadi hal yang menyenangkan bagi yang menerapkannya, salah satunya dengan memasukkan permainan didalamnya. Sehingga terciptalah

belajar sambil bermain yang menyenangkan dan membangkitkan minat peserta didik untuk belajar bahasa Arab lebih giat lagi. Namun pada kenyataanya peminat bahasa Arab sendiri sangatlah sedikit khususnya di negara Indonesia. Mereka berfikir belajar bahasa Arab itu sulit karena banyak kaidah-kaidah yang harus dipahami, dan lebih banyak yang memilih belajar bahasa inggris dibandingkan bahasa Arab sendiri. Banyak yang berfikir bahasa inggris adalah bahasa Internasional, memang benar pernyataan itu, tapi sedikit yang mengetahui bahwa bahasa Arab pun adalah bahasa pengantar Internasional yang sering terabaikan. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya adalah umat muslim, banyak sekali dijumpai Pondok Pesantren di berbagai daerah, salah satunya di kota besar Yogyakarta. Yogyakarta merupakan kota pelajar yang sudah banyak dikenal di berbagai Negara, terdapat banyak sekali Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya yang mengajarkan bahasa Arab pada peserta didiknya, salah satunya adalah Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro, sebagaimana pondok-pondok dan lembaga pendidikan Islam yang lain, berusaha untuk ikut serta dalam pengembangan berbahasa para peserta didiknya. Hal ini terlihat dari beberapa peraturan yang ada dipondok tentang kewajiban berbahasa pada kehidupan sehari-harinya. Salah satu metode yang digunakan oleh Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah adalah metode Muhadatsah (percakapan), guna membantu dalam pembelajaran dan peningkatan berbahasa Arab para santriwatinya.

Namun tidak semua dari mereka menguasai bahasa Al-Qur an ini dengan baik, terlihat pada kehidupan sehari-hari mereka yang lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia dibanding bahasa Arab dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah minimnya santriwati yang benar-benar menguasai bahasa Arab, sehingga membuat santriwati yang sudah pandai berbicara dengan menggunakan bahasa Arab merasa bingung harus mempraktekkan bahasa yang ia kuasai dengan siapa. Di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro mewajibkan para santriwatinya berbahasa dengan 2 bahasa, yaitu satu minggu bahasa Arab dan satu minggu bahasa Inggris, apabila diminggu bahasa Inggris mereka banyak yang berkomunikasi dengan temannya menggunakan bahasa Inggris, namun apabila diminggu bahasa Arab mereka hanya bisa satu atau dua kalimat saja berkomunikasi dengan temannya menggunakan bahasa Arab, dengan alasan bahasa Arab sulit untuk dimengerti dan sangat asing. Kurangnya minat dan motivasi dalam diri masing-masing peserta didik juga menjadi salah satu faktor pemicu sulitnya mereka dalam mengaplikasikan bahasa Arab, mereka juga merasa pengajaran bahasa Arab lewat metode Muhadatsah itu membosankan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran Muhadatsah itu sendiri yang membuat para santriwati kurang berminat dan bermalas-malasan. Ada yang mengantuk, ada yang melamun, dan bahkan ada pula yang acuh tak acuh. Apalagi Muhadatsah ini hanya dilaksanakan selama 30 menit. Kurangnya minat dalam diri santriwati untuk belajar bahasa Arab tersebut, menyebabkan dampak yang besar bagi setiap santriwati, yaitu kurangnya penguasaan bahasa Arab dengan baik sehingga membuat mereka kesulitan dalam

mengikuti pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab. Dengan begitu pada saat ujian berlangsung mereka pun akan kesulitan dalam menjawab soal-soal. Sehingga membuat nilai ujian bahasa Arab khusunya menurun. Dan hal itu akan berdampak pada prestasi santriwati dalam bidang bahasa Arab. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul tentang problematika penerapan metode Muhadatsah bahasa Arab di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro, peneliti ingin melihat problematika apa saja yang terjadi pada saat berlangsungnya Muhadatsah tersebut, dan ingin memberikan solusi terbaik untuk program penerapan metode Muhadatsah tersebut. Agar tercipta Muhadatsah yang menyenangkan dan membangkitkan minat para santriwatinya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan Muhadatsah bahasa Arab di Pondok Pesantren Asy- Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro? 2. Apa saja problematika yang dialami pada saat berlangsungnya penerapan Muhadatsah bahasa Arab di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro? 3. Bagaimana strategi guru di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro dalam menghadapi problematika penerapan Muhadatsah bahasa Arab tersebut? C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagaimana yang sudah peneliti paparkan pada rumusan masalah diatas, yaitu : 1. Menguraikan bagaimana proses penerapan Muhadatsah bahasa Arab di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro 2. Mengetahui apa saja problematika yang dialami pada saat berlangsungnya Muhadatsah bahasa Arab di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro 3. Mengetahui strategi yang dilakukan guru di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro dalam menghadapi problematika penerapan Muhadatsah yang terjadi D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri ataupun orang lain. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah : 1. Secara Teoritis penelitian ini dapat menambah khazanah-khazanah ilmu pengetahuan para pembaca, khususnya pada bidang bahasa Arab 2. Secara Praktis a. Peserta didik : penelitian ini dapat memberikan ketrampilan dan kemudahan dalam belajar bahasa Arab dengan metode Muhadatsah yang menyenangkan b. Guru/Ustadzah : penelitian ini dapat menambah wawasan tentang metode mengajar bahasa Arab yang praktis dan kreatif bagi para guru/ustadzah

c. Pondok Pesantren : penelitian ini dapat meberikan kontribusi bagi Pondok Pesantren untuk lebih memaksimalkan proses belajar mengajar bahasa Arab pada umumnya, dan berbicara bahasa Arab pada khususnya. E. Sistematika Pembahasan Mengenai penyajian dalam skripsi ini terdiri atas lima bab, antara lain sebagai berikut: Bab I: PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Pembahasan. Bab II: TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Bab ini berisikan mengenai Tinjauan Pustaka, dan Kerangka Teori tentang Problematika, Muhadatsah dan Bahasa Arab. Bab III: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang meliputi, Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Penentuan Sumber Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dan Analisis Data. Bab IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ke empat ini membahas mengenai, sejarah singkat Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro, Penerapan Muhadatsah di Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro, Problematika yang

terjadi pada saat penerapan Muhadatsah dan juga strategi guru dalam menghadapi problematika mengenai penerapan Muhadatsah. BAB V: PENUTUP Pada bab terakhir ini membahas tentang Kesimpulan, Saran-Saran dan Penutup.