UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN INTERIOR CAFE DAN CO-WORKING SPACE BLENDOEK DENGAN PENERAPAN BATIK BELANDA DI KOTA LAMA SEMARANG Vandi Septiawan Baskara.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

PERANCANGAN INTERIOR CAFE DAN CO-WORKING SPACE BLENDOEK DENGAN PENERAPAN BATIK BELANDA DI KOTA LAMA SEMARANG PENCIPTAAN

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

U N I V E R S I T A S K R I S T E N M A R A N A T H A ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

Desain Interior Museum Teknologi Apple dengan Langgam Eklektik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DIRENCANAKAN DAN KONSEP PERENCANAAN

PERANCANGAN INTERIOR TOKO BUKU GRAMEDIA EXPO SURABAYA PERANCANGAN. Sri Handariatul M NIM PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN

JURNAL PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. beragam konteks. Cultural Studies, istilah ini diciptakan oleh Richard

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1.4 Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

II. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANG

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

Komunitas Musik Di Jogjakarta

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Senin, 2 Maret 2015, WIB)

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain Interior Studio Adventure Canon EOS 1DX Jawa Dekonstruksi Di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

PASAR TRADISIONAL MODERN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Cafe dan Co-working Space Blendoek merupakan tempat hangout sekaligus wadah kreatifitas pertama yang mengangkat local culture pada konsep interiornya. Sebagai daya saing di tengah trend global saat ini, Cafe dan Co-working Space Blendoek harus mampu menghadirkan citra dan karakter tersendiri, salah satunya adalah melalui perancangan interiornya, tidak hanya pada fungsi tetapi juga pada nilai-nilai budaya dan estetika. Pembentukan citra dan karakter sebagai daya saing dan daya tarik tersebut dapat dicapai dengan pembentukan tema "Batik Belanda - Little Red Riding hood" yang diaplikasikan pada gaya eklektik Indis dan Industrial secara detail. Pembentukan gaya dan tema yang dapat dieksplorasi meliputi : 1. Detail elemen visual pada kain Batik Belanda dari segi bentuk,warna dan cerita pada elemen ruang Cafe dan Co-working space. 2. Penerapan material alam dan industri pada elemen interior sebagai kesan keberagaman dan berkarakter. 3. Furniture yang di desain dengan bergaya Indis yang dipadupadankan dengan gaya Industrial. 4. Elemen estetis berupa aksesoris "Indis dan Industrial " yang dapat memberikan nilai lebih pada Cafe dan Co-working Space Blendoek. 82

Dari perencanaan dan perancangan interior Cafe Dan Co-working Space Blendoek di Kota Lama Semarang dapat disimpulkan bahwa : 1. Dengan penawaran konsep Cafe dan Co-working Space yang berbeda dari Cafe dan Co-working Space yang sudah ada sebelumnya, peningkatan standard kualitas produk, fasilitas, pelayanan serta sistem operasionalnya diharapkan mampu meraih pasar potensial sebagai target konsumen Cafe dan Co-working Space tersebut. 2. Kualitas produk dan profesionalitas pelayanan ditunjang dengan desain yang optimal akan mampu mengakomodasi seluruh aktivitas dan sistem yang ada, serta menciptakan kerjasama yang baik antara ruang Cafe, Co-working Space dan ruang pendukungnya. 3. Dalam perkembangannya keberadaan Cafe dan Co-working Space Blendoek tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas hangout dan bersenang- senang di tengah kesibukan kota, namun diharapkan mampu menjadi wadah kreatifitas yang menciptakan iklim kondusif dalam bekerja di tengah trend global saat ini. Keputusan-keputusan desain yang diambil dalam proses perancangan Cafe Dan Co-working Space Blendoek ini memang belum sepenuhnya meliputi berbagai aspek yang mungkin untuk dipertimbangkan. Hal tersebut terjadi mengingat banyaknya variabel yang mempengaruhi dan kompleksitas masalah yang terjadi. Namun, desain yang dihasilkan diharapkan dapat seoptimal mungkin menjawab seluruh permasalahan yang ada. 83

B. SARAN 1. Dari hasil perancangan ini diharapkan mahasiswa desain interior mampu untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan serta pemahaman dunia desain dengan selalu memperhatikan faktor-faktor yang ada dalam menentukan arah perencanaan dan perancangan interior. 2. Hasil perancangan desain interior ini bisa bermanfaat dan mampu memecahkan berbagai permasalahan yang ada pada interior Cafe dan Co-working Space Blendoek untuk dijadikan referensi bagi yang ingin merancang Cafe dan Co-working Space pada khususnya. 3. Mahasiswa desain interior lebih membuka wawasan terhadap bidangbidang ilmu lainnya mengingat desain adalah bidang ilmu yang multidisipliner. 84

DAFTAR PUSTAKA Ballast, David K. 1992. Petunjuk Manual Untuk Interior Desain. Professional Publications. Inc. Baraban,Regina,S & Durocher,Josep, F. Desain Restoran Yang Berhasil.,Terj.Ariyana,Ivada. Upt Perpustakaan Isi Yogyakarta.2011 C. Velduishen, Harmen, Batik Belanda 1840-1940, Jakarta: Gaya Favorit Press,2007. Ching, Francis D.K..1975.Building Construction Illustrated. Litton Educational Publishing, Inc. Chressetianto, Ayhwien, Pengaruh Aksesoris dan Elemen Pembentuk Ruang terhadap Suasana dan Karakter Interior Lobi Hotel Artotel Surabaya, dalam JURNAL INTRA Vol. 1, No. 1, 2013. Coworking History. Last accesed on July 2015 at URL: http://wiki.coworking.com/w/page/68917482/history?mode=embeded Damayanti, Laksmi (2006), Coffee Center [online]. Last accesed on July 2015 at URL: http://digilib.art.itb.ac.id/go.php%3fid%3djbptitbart-gdl-s1-2006- laksmidama-970%26node%3d33%26start%3d131) Handinoto.2010. Arsitektur dan kota-kota di Jawa pada masa kolonial. Graha Ilmu, Yogyakarta Izzati, Putri, Masa Depan Bekerja dengan Coworking Space [online]. Last accesed on July 2015 at URL: http://www.ziliun.com/masa-depan-bekerjadengan-coworking-space/ Mawarni, Rika, Batik Motif Belanda Dalam Khasanah Batik Di Jawa, Yogyakarta : Tugas Akhir S1 Jurusan Kriya Textil Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta,2014. Panero,Julius & Zelnik,Martin.1979.Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta. 90

Siswanto, Cynthia dan Andreas Pandu Setiawan, Persepsi Visual Pengunjung terhadap Elemen Interior Stilrod Café di Surabaya, dalam JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, 2015. Soekiman,Djokoe.2000. Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVIII-medio abad XX). Yayasan Bentang Budaya,Yogyakarta. Susanti,B.M. 2000. Loji Londo studi tata ruang bangunan Indis.Yayasan Untuk Indonesia, Yogyakarta. Tejo, Monica Lia dan Mariana Wibowo, Studi Gaya Vintage pada Interior Cafe Di Surabaya. (Studi Kasus : Canary Cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe), dalam JURNAL INTRA Vol 2, No.2, 2014 Wanrajib, Azhari Manurung, Tesis :Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas C non pendidikan berbasis low cost di Kota Tanjungbalai: Tema Low Energy, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2012. Zakiar,Emir, Tesis: Faktor-faktor pendorong konsumen melakukan impulsive buying pada toko-toko ritel fashion di Jakarta, Universitas Indonesia. Anhar Pakhri dan Tharzhiansah Muhammad, Rumah Batu Di Pesayangan Martapura Sebuah Karya Arsitektur Eklektik Di Kalimantan Selatan, dalam JURNAL Teknik Sipil & Perencanaan Vol.9, No 1, 2007. 90