BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diki Sumarna, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KEEFEKTIFAN MEDIA TELEPROMPTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hartati (2006: 34)

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. melalui interaksi kemampuan berbahasa. Hal ini dimaklumi karena berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah N. Yuli Mutiara, 2013

PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. 1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Fersil Viali, 2016 Penerapan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis di

BAB I PENDAHULUAN. yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanti Agustina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

lebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu pepatah Membaca adalah Jendela Dunia sudah sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan bahasa yang digunakan dalam kehidupan seharihari, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal tersebut dijadikan sebagai acuan kompetensi di dalam mempelajari bahasa di sekolah atau lembaga pendidikan. Keempat keterampilan tersebut dapat dicapai oleh siswa yang memang tengah mempelajari bahasa, terutama bahasa Indonesia. Di dalam dunia pendidikan, keterampilan berbahasa Indonesia harus dikembangkan dengan baik, demi mempertahankan karakter bangsa. Guru bahasa Indonesia harus mampu membina siswa-siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai budaya dan bahasanya. Ungkapan tersebut harus dibuktikan dengan berbagai cara untuk mengembangkan bahasa Indonesia. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hodgson (Tarigan, 1987: 7) mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Ditinjau dari segi terdengarnya suara si pembaca, maka penulis memilih membaca nyaring. Demikian menurut Tarigan (1987: 22) membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan persaan seseorang

2 pengarang. Orang yang membaca nyaring haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup. Salah satu keterampilan bahasa, yaitu membaca, adalah hal terpenting dari ketiga aspek keterampilan bahasa tersebut. Dengan banyak membaca maka akan kaya informasi serta ilmu dan pengetahuan. Membaca juga, banyak jenisnya, salahsatunya membaca nyaring. Ketertarikan peneliti untuk menggunakan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita berawal dari inspirasi peneliti terhadap media massa televisi tentang siaran berita. Hal itu, membuat peneliti mencari tahu tentang media tersebut. Akhirnya, salah satu alternatifnya adalah mencari perangkat lunak telepromter di media online untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini juga menggunakan metode untuk mengumpulkan dan mengetahui data, yaitu metode penelitian eksperimen yang memakai satu kelas/kelompok saja (one-group pretest-posttest design). Metode tersebut memiliki pola, yaitu prates (tes awal), perlakuan, dan pascates (tes akhir). Penelitian tersebut dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung. Oleh karena itu, ketika peneliti melaksanakan Program Pelatihan Lapangan (PPL) di sekolah tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang dijadikan penelitian. Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat merupakan naik atau turunnya nada ketika membacakan teks berita sehingga berita yang disampaikan tepat dengan adanya intonasi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Reardon (2009: 314) bahwa penurunan menunjukkan kepada pendengar bahwa berita yang Anda sampaikan sudah mencapai akhir. Akan tetapi, jika nada suara Anda terus meningkat dan meninggi, pada akhir frasa, klausa, dan kalimat, pemirsa akan berasumsi bahwa Anda berniat untuk terus menjelaskan materi berita. Di dalam penelitian ini, Kompetensi Dasar (KD) tentang membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas dipilih oleh peneliti. Hal tersebut merupakan suatu acuan untuk memunculkan

3 pembelajaran yang menggunakan media. Adapun media yang digunakan di dalam pembelajaran membacakan teks berita ini adalah media telepromter. Jauhar (2011: 95) menyatakan tentang pengertian media bahwa media berasal dari kata Latin medium yang berarti di antara, suatu istilah menunjukkan segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima. Selain pendapat di atas, Martin dan Briggs (Jauhar, 2011: 95) menyatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa, dapat berupa perangkat keras, seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan dalam perangkat-perangkat keras tersebut. Menurut Reardon (2009: 223) telepromter adalah cermin terbalik yang ditempatkan dalam kamera bagian depan yang mencerminkan salinan berita untuk dibaca oleh pembaca berita. Alat tersebut dikenal sebagai prompter, menunjukkan sekitar lima baris salinan berita yang dibaca pada satu waktu oleh pembaca berita. Setiap baris terdiri dari tiga sampai lima kata. Garis bergerak ke atas. Posisi kamera berada tepat di belakang kaca yang muncul bersamaan barisan kata. Jadi, ketika membaca baris-baris tersebut, pembaca berita akan melihat langsung ke arah lensa kamera. Pada TV nasional, telepromter dijalankan khusus oleh seseorang yang hanya bertugas menjalankan telepromter. Ini digunakan untuk memutar naskah kertas pada waktu yang ditetapkan. Saat ini semua dikerjakan oleh komputer, tidak ada lagi prompter kertas naskah. Penggunaan media tersebut bertujuan untuk memberikan inovasi baru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya Kompetensi Dasar (KD) membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas. Di samping itu, penggunaan media tersebut menjadi salah satu acuan untuk mempraktikkan cara membacakan teks berita. Telepromter yang akan digunakan oleh peneliti adalah berasal dari perangkat lunak (software). Peneliti merancang tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama, peneliti memberikan cuplikan video pembacaan berita kepada para siswa untuk tahap awal mengetahui bagaimana cara membacakan berita itu. Selanjutnya, para siswa dites secara langsung membacakan teks berita setelah melihat cuplikan video tersebut. Para

4 siswa boleh berpasangan dan boleh perorangan dalam tes tersebut. Pertemuan kedua, peneliti memberikan perlakuan sebagai langkah sebelum mengujicobakan media telepromter. Pada tahap ini, para siswa memperoleh penguatan dan pemahaman tentang tata cara membacakan teks berita. Hal tersebut, menjadi modal para siswa untuk melakukan tes dengan menggunakan media tersebut. Nantinya, peneliti memberikan software tersebut ke setiap siswa kelas VIIIA khususnya. Kemudian, para siswa tersebut dapat menggunakannya sendiri dengan bimbingan dari gurunya atau peneliti. Software tersebut diinstalkan ke komputer lipat (laptop) siswa masing-masing. Setelah semua terbimbing dengan baik, maka seluruh siswa kelas VIIIA dites secara langsung dengan menggunakan media tersebut. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Wapik. (2012). Membacakan Teks Berita dengan Menggunakan Studio Mini Sederhana. [Online]. Tersedia: http://wapikweb.org/article/detail/membacakan-teks-berita-dengan-menggunakanstudio-mini-sederhana-aa-00949.php [15 Mei 2013]. Pada praktiknya hampir mirip, namun dalam penelitian beliau menggunakan satu lembar kertas manila yang lebar untuk dijadikan sebagai media telepromter manual. Dari hasil pembelajaran tersebut, diperoleh nilai siswa, yaitu 75% dari jumlah siswa nilainya di atas 75 dan 80% dari jumlah siswa nilainya di bawah 75. Penelitian lainnya dilakukan oleh Lastri Tristiana Lestarina yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Pembelajaran Membaca dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Membaca Bergantian Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran 2011/2012. Proses belajar pada siklus kesatu banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pembalajaran. Siswa yang aktif sebanyak 10 orang (39%). Siswa yang kurang aktif sebanyak 5 orang (19%). Siswa yang tidak aktif sebanyak 11 orang (42%). Pada siklus kedua keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami perubahan yang sangat pesat. Semua siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus dua sudah mencapai 86,5. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus satu yaitu hanya mencapai 59,4 dan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus dua yaitu sudah mencapai 83,35.

5 Pada siklus satu siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 orang (38,5%) dan yang belum mencapai KKM 16 orang (61,5%). Pada siklus dua semua siswa telah mencapai KKM. Atas dasar pemikiran tersebut, akhirnya peneliti memilih judul Penggunaan Media Telepromter dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut. 1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas. 2. Penggunaan media merupakan hal yang tepat dalam pembelajaran membaca, khususnya membacakan teks berita. 3. Guru kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran yang menyebabkan berkurangnya antusias dan motivasi siswa dalam membacakan teks berita. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas, penulis membatasi masalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dikhususkan untuk pembelajaran membacakan teks berita 2. Media yang digunakan adalah telepromter. 3. Sasaran penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian, yaitu sebagai berikut.

6 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum menggunakan media telepromter? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat setelah menggunakan media telepromter? 3. Adakah perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum dan setelah menggunakan media telepromter? E. Tujuan Penelitian Setiap penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui suatu hasil dan tindak lanjut. Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada ketercapaian penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: a. kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum menggunakan media telepromter. b. kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat setelah menggunakan media telepromter. c. perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam membacakan teks berita dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang tepat sebelum dan setelah menggunakan media telepromter. F. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, maupun peneliti. a. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik.

7 b. Guru Penelitian ini dapat menjadi suatu solusi kegiatan belajar mengajar dengan media yang inovatif dan menambah wawasan bagi guru. Dengan adanya media yang menarik bagi para siswa, pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan amat membantu peran guru. c. Peneliti Penelitian ini digunakan sebagai bahan dasar untuk mengajar kelak menjadi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam keterampilan membaca, khususnya membacakan teks berita. 2. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapakan dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume yang jelas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terhadap guru berkaitan dengan penggunaan media telepromter dalam pembelajaran membacakan teks berita. Penggunaan media tersebut dapat menyegarkan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang inovatif dalam membacakan teks berita. G. Anggapan Dasar Menurut Surakhmad (Arikunto, 2010 : 104) anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti menggunakan anggapan dasar sebagai berikut. 1. Pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII.

8 2. Penggunaan media yang efektif akan mendukung keberhasilan pembelajaran membaca bagi siswa. H. Hipotesis Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media telepromter dalam membacakan teks berita tergolong pembelajaran yang efektif pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Bandung. I. Definisi Operasional Istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut. 1. Media telepromter adalah media yang digunakan untuk membacakan teks berita dengan komputer dan dapat menunjukkan salinan berita yang dibaca pada satu waktu oleh pembaca berita. Setiap baris terdiri dari tiga sampai lima kata. Garis bergerak ke atas. Seolah-olah pembaca berita menghafal teks berita. Media tersebut dapat diterapkan kepada siswa dalam pembelajaran membacakan teks berita. 2. Pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas merupakan proses belajar membacakan teks berita bertujuan untuk menyampaikan berita secara tepat dengan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas. Proses pembelajaran tersebut dapat dibantu dengan media yang menarik, yaitu telepromter. 3. Kemampuan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas merupakan proses bagaimana siswa-siswa tersebut mampu atau tidaknya dalam membacakan teks berita. Apakah mereka mampu membacakan teks berita dengan intonasi, pelafalan, dan volume suara. Hal tersebut harus dilihat dari segi kemampuannya. 4. Hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa akan memengaruhi terhadap nilai-nilai mereka. Apakah hasil belajar mereka mencapai mampu atau tidak dalam membacakan teks berita. Dengan adanya pertimbangan tersebut, maka akan diperoleh nilai-nilai hasil pembelajaran yang telah dilakukan.