BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi. berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

- Siswa dapat menjelaskan kejadian yang ada pada suatu bacaan. - Siswa dapat memilih tanggapan yang sesuai dengan isi cerita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Bandung mempunyai peranan besar, salah satunya adalah peristiwa Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003 menyatakan,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang membedakan dengan mata pembelajaran lain,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mudah untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembela jaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

Wawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai

V. SEJARAH INDONESIA Alokasi Waktu. Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Aplikasi Cinta Indonesia Berbasis Android. Yoga Hariman Kurniawidjaja Pembimbing : Tasmil Yanti, SKOM, MM.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

V. SEJARAH INDONESIA Sumber Belajar. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi yang tak

SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. 2.2 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam Silabus SMKN 21 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. sikap dan keterampilan peserta didik. Pelaksanaannya bukanlah usaha mudah

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan oleh para pejuang empat lima yang telah gugur demi Proklamasi, Kansil dan Julianto (1986:171). Masih banyak pemuda yang belum meresapi maknanya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengenang jasa pahlawan yang telah gugur di medan perang, termasuk salah satu bentuk penghargaan generasi penerus bangsa. Saat pelajaran sekolah, tentu masih akrab dengan istilah Jas Merah. Istilah ini pernah dilontarkan oleh Bung Karno, tokoh proklamator kemerdekaan RI. Jas Merah adalah singkatan dari jangan sekali-kali melupakan sejarah, menjadi sebuah filosofi bangsa untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. Tugas generasi penerus bangsa adalah mengisi kemerdekaan itu dengan berbagai kegiatan pembangunan di segala bidang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 setelah periode mempertahankan kemerdekaan berakhir. Bagi para pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan baik untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran. Bagi rakyat banyak, menghargai jasa para pahlawan tentunya dengan melakukan aktivitas sesuai dengan bidang dan profesinya masing-masing. Bagi pelajar, upaya mengisi kemerdekaan dilakukan dengan belajar yang giat dan tekun.

Semakin berkembangnya teknologi tidak selalu berdampak baik bagi suatu bangsa. Teknologi membuat batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Cepatnya proses informasi yang masuk jika tidak segera dibendung, akan berakibat lebih serius ketika pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya. Pada generasi muda hal ini merupakan masalah yang serius karena mereka adalah tunas penerus bangsa, jika tidak dibendung maka akan mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini. Penyebab utama lunturnya rasa cinta tanah air bangsa Indonesia adalah nilai-nilai Pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah. Mayoritas warga Indonesia hanya sekedar menghafal Pancasila, tidak banyak yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Lebih parah lagi ada juga yang tidak peduli dengan Pancasila, bahkan beberapa ada yang tidak hafal Pancasila, untuk mengucapkannya harus dibantu dengan teks. Peneliti melakukan tes awal atau pretest yang berguna untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik khususnya pada materi Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan pretest yang dilakukan oleh peneliti kepada 31 peserta didik kelas V Al-Fill diperoleh hasil yaitu terdapat 64% yang yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Hasil pretest tersebut menunjukkan prestasi peserta didik yang masih kurang maksimal.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Ibu Uskur Nikmawati guru kelas V Al-Fill, menurut beliau peserta didik kurang bersemangat dalam belajar dan membaca materi pada mata pelajaran IPS. IPS dianggap kurang menarik bagi peserta didik kelas V Al-Fill. Hal ini karena IPS terlalu banyak materinya peserta didik merasa bosan untuk membaca buku teks ataupun ketika harus menghafal peristiwa-peristiwa penting tentang sejarah. Hal tersebut yang menjadikan peserta didik kurang bersemangat ketika mengikuti pembelajaran IPS, meskipun sebenarnya guru telah berusaha semaksimal mungkin menggunakan variasi metode dan media yang dapat menunjang pembelajaran namun tidak selalu dapat berhasil. Cinta tanah air adalah sikap cinta terhadap bangsa dan negaranya sendiri serta usaha membela bangsa dari serangan penjajahan. Dalam cinta tanah air terdapat pula nilai-nilai kepahlawanan yaitu rela dengan sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan negara. Pada jenjang SD kelas 4-6, rasa cinta tanah air yang diharapkan adalah mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia, mengagumi keragaman suku, etnis dan bahasa sebagai keunggulan Indonesia, mengagumi peran hutan Indonesia bagi dunia, memajangkan foto presiden dan wakilnya, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia, dan menggunakan produk buatan dalam negeri. Indikator cinta tanah air tersebut belum terlihat baik pada peserta didik kelas V Al-Fill. Beberapa peserta didik belum mengagumi kekayaan budaya Indonesia, kurang menghargai keragaman suku, etnis dan bahasa, kurang menghargai perjuangan tokoh pahlawan, dan kurang mencintai produk dalam negeri.

Penjajahan yang dilakukan oleh negara lain terhadap Indonesia sudah berbeda dengan penjajahan jaman dahulu. Sekarang penjajahan yang dilakukan adalah dengan cara melunturkan kecintaannya terhadap tanah air. Memanfaatkan teknologi yang semakin canggih seperti akses jaringan internet untuk menyebarluaskan informasi dengan cepat. Teknologi yang maju kini sudah dapat dinikmati oleh setiap kalangan bahkan untuk pelajar. Salah satu teknologi tersebut adalah smartphone, kini banyak pelajar yang diberi kebebasan untuk mengoperasikan smartphone oleh orang tua pelajar. Pelajar akan dengan mudah mengakses segala informasi yang menurut pelajar menarik tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkan terhadap dirinya. Peran orang tua sangatlah penting untuk mengawasi anaknya agar tidak terjerumus hal-hal negatif yang belum sesuai dengan umurnya. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi lunturnya cinta tanah air salah satunya adalah mempelajari sejarah. Mempelajari sejarah dan tokoh-tokoh yang terlibat dapat menjadi sebuah cara untuk mengatasi masalah yang akan dihadapi di masa depan. Mempelajari sejarah, akan mengingatkan kembali bagaimana perjuangan luar biasa yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan hingga sekarang. Pelajar khususnya peserta didik kelas V Al-Fill juga perlu untuk mempelajari sejarah dan tokoh yang terlibat untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan yang berjuang memperoleh kemerdekaan juga sebagai upaya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti berdiskusi dengan Ibu Uskur Nikmawati dan disepakati untuk meningkatkan rasa cinta tanah air peserta didik

dan prestasi belajar peserta didik kelas V Al-Fill dengan Role Model dan dibantu media film dokumenter. Role Model adalah cara yang menarik untuk menstimulasi diskusi tentang nilai-nilai dan sikap. Peserta didik diperintahkan untuk menominasi kepribadian yang dikenal dengan baik yang peserta didik anggap sebagai model peran sifat berkaitan dengan topik yang sedang dipelajari di kelas. Film dokumenter adalah gambaran yang sebenarnya mengenai suatu cerita, tokohnya adalah masyarakat yang nyata dan dalam situasi yang nyata pula. Adegan yang akan ditampilkan adalah peristiwa ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia seperti pertempuran di Surabaya, Bandung dan medan area serta saat Belanda melancarkan agresi militer ke Indonesia. Dari penayangan film tersebut, peserta didik akan dapat mengamati proses rakyat dan tokoh pahlawan ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil peneliti dari uraian latar belakang di atas adalah : 1. Apakah melalui strategi Role Model dan media Film Dokumenter dapat meningkatkan cinta tanah air peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di SD UMP? 2. Apakah melalui strategi Role Model dan media Film Dokumenter dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di SD UMP?

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk : 1. Mengetahui peningkatan cinta tanah air peserta didik melalui strategi Role Model dan media Film Dokumenter pada mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan bagi peserta didik kelas V di SD UMP. 2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik melalui strategi Role Model dan media Film Dokumenter pada mata pelajaran IPS materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan bagi peserta didik kelas V di SD UMP. D. Manfaat Penelitian Adanya penelitian tindakan tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber referensi yang relevan, khususnya untuk kajian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). b) PTK dengan menggunakan strategi Role Model ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Adanya penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi Role Model ini memberikan manfaat bagi: a) Guru

1) Informasi yang disampaikan dapat menambah variasi strategi dan media yang sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan, sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan. 2) Sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. 3) Sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran. 4) Membantu guru untuk memilih dan memperbaiki strategi dan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa. b) Siswa 1) Siswa kelas V Al-Fill SD UMP dapat ditingkatkan rasa cinta tanah air dan prestasi belajar IPS, khususnya pada materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2) Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir. 3) Meningkatkan kemampuan mengingat, memahami dan menyampaikan informasi. c) Sekolah 1) Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat menghasilkan kualitas siswa dan kualitas lulusan yang baik dan dapat bersaing untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. d) Peneliti

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar kepada peneliti sebagai calon pendidik. 2) Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang penerapan strategi Role Model dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPS.